Studi Dokumentasi Teknik Pengumpulan Data

Remon Bakker, 2012 Pembinaan Nasionalisme Generasi Muda Di Wilayah Perbatasan Indonesia Dengan Timor Leste Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan observasi dalam suatu penelitian dapat bermanfaat secara signifikan terhadap proses pemecahan masalah penelitian atau sesuai dengan tujuan penelitian tertentu. Data diperoleh berkat peneliti di lapangan dengan menggunakan pengamatan secara langsung dengan melakukan pengamatan yang tidak dibuat-buat.

3. Studi Dokumentasi

Untuk mendukung ketersediaan data dan analisis, peneliti memanfaatkan sumber-sumber lain berupa dokumen negara, catatan dan dokumen non human resources. Dengan demikian, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan catatan dan dokumen yang dapat dimanfaatkan sebagai saksi dari kejadian-kejadian tertentu atau sebagai bentuk pertanggungjawaban. Untuk keperluan penelitian ini, peneliti mengumpulkan catatan dan dokumen yang dipandang perlu untuk membantu analisis dengan memanfaatkan sumber kepustakaan berupa buku teks, makalah, jurnal, berbagai dokumen yang menunjang. hasil penelitian, dokumen negara. Dalam kajian dokumen yang berorientasi pada aspek materi dan substansi yang berkaitan dengan pembinaan nasionalisme generasi muda dalam mengahadapi tantangan globalisasi di wilayah perbatasn Indonesia dengan Timor Leste. Sejalan dengan hal tersebut, maka Lincoln dan Guba 1989:276-277 mengatakan bahwa: a dokumen dan catatan ini selalu dapat digunakan terutama karena mudah diperoleh dan relatif mudah pula; b dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang mantap, baik dalam pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun dapat dianalisis ulang tanpa melalui perubahan di dalamnya; c dokumen dan catatan merupakan informasi yang kaya; d keduanya merupakan sumber resmi yang tidak dapat disangkali, yang menggambarkan formal; dan 3 tidak seperti pada sumber manusia, baik dokumen maupun catatan non- reactive, tidak member reaksi atau jawaban atas perlakuan peneliti. Meskipun istilah dokumen dan catatan seringkali digunakan untuk menunjukan suatu arti, tetapi pada dasarnya kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda bila ditinjau dari tujuan dan analisis yang digunakan. Remon Bakker, 2012 Pembinaan Nasionalisme Generasi Muda Di Wilayah Perbatasan Indonesia Dengan Timor Leste Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif bukan saja teknik wawancara dan observasi untuk proses pengumpulan data atau informasi sesuai sasaran penelitian, tetapi juga dilakukan studi dokumentasi, yakni berbagai dokumen yang perlu dikaji oleh peneliti yang berkaitan dengan persoalan penelitian ini. Lebih dari itu, teknik- teknik pengumpulan data diatas, yakni wawancara, observasi, dan studi dokumentasi merupakan cara kerja yang digunakan oleh peneliti sendiri untuk menjaring data penelitian. Hal tersebut sejalan dengan adanya salah satu ciri penelitian naturalistik- kualitatif, yakni penelitian sebagai instrument utama. Berdasarkan hal tersebut, maka Bogdan dan Biklen 1982:27 mengemukakan bahwa: Peneliti yang berperan sebagai instrumen utama. Dalam proses pengumpulan data dan merupakan aspek penting dalam proses penelitian secara keseluruhan. Ia dapat memanfaatkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh data dan informasi yang akurat. Peneliti yang berperan sebagai instrumen terjun langsung ke lapangan, menjaring data melalui teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan melakukan judgment selama tahap pengumpulan data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Berkaitan dengan hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peneliti dan objek yang diteliti saling berinteraksi, sehingga proses penelitiannya yang dilakukan baik di luar mapun di dalam dengan melibatkan berbagai banyaknya judgment. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya peneliti memiliki fungsi sebagai alat penelitian yang ten runya tidak dapat mengelakkan diri sepenuhnya dari berbagai aspek subjetivitas.

H. Analisis Data

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PERBATASAN INDONSIA – TIMOR LESTE (di perbatasan Atambua)

1 16 2

KEBIJAKAN PEMERINTAH TIMOR LESTE DALAM MENGATASI MASALAH PERBATASAN DI MOTAIN TIMOR LESTE DENGAN INDONESIA

0 8 1

STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

0 4 11

SKRIPSI STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

0 4 14

PENDAHULUAN STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

2 8 15

PENUTUP STATUS KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT YANG BERDOMISILI DI KAWASAN PERBATASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE KHUSUSNYA YANG BERDOMISILI DI WILAYAH KABUPATEN BELU ( Studi Kasus Eks Pengungsi Timor Timur).

1 6 6

PENGARUH KEMERDEKAAN REPUBLICA DEMOCRATICA TIMOR PENGARUH KEMERDEKAAN REPUBLICA DEMOCRATICA TIMOR LESTE TERHADAP PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 2 10

PENDAHULUAN PENGARUH KEMERDEKAAN REPUBLICA DEMOCRATICA TIMOR LESTE TERHADAP PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 5 15

LANDASAN TEORI PENGARUH KEMERDEKAAN REPUBLICA DEMOCRATICA TIMOR LESTE TERHADAP PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 3 27

Penguatan Wawasan Kebangsaan Peserta Didik di Daerah Perbatasan Indonesia-Timor Leste Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 7