BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang M asalah
Penyelenggaraan pendidikan semat a-mat a bukan hanya t anggungjaw ab pemerint ah pusat t et api pemerint ah daerah dan masyarakat , begit u juga dalam
hal pembiayaan pendidikan. Sebagaimana dijelaskan dalam pasal 46 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 t ahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional yait u:
“ Pendanaan pendidikan menjadi t anggungjawab bersama ant ara pemerint ah pusat , pemerint ah daerah, dan masyarakat ” .
Perundang-undangan t ersebut di at as merupakan wujud komit men kuat pemerint ah t erhadap penyelenggaraan pendidikan yang memadahi di seluruh
Indonesia, sehingga diharapkan t erjadi perluasan kesempat an dan pemerat aan pendidikan yang berkeadilan dan demokrat is t erut ama bagi pesert a didik wajib
belajar usia 7-15 t ahun sebagaimana disebut kan dalam pasal 11 ayat 2 Undang- undang nomor 20 t ahun 2003.
Berkenaan dengan pembiayaan pendidikan, dalam Bab IX pasal 62 ayat 1 Perat uran Pemerint ah nomor 19 Tahun 2005 t ent ang St andar Nasional
Pendidikan SNP dijelaskan bahwa pembiayaan pendidikan t erdiri at as biaya invest asi, biaya operasi, dan biaya personal. Ket iga biaya t ersebut harus
t erpenuhi secara memadai pada set iap sat uan pendidikan.
1
Pendidikan di daerah dapat t erlaksana secara memadahi, dibut uhkan dukungan s
takeholders
baik dunia usaha, orang t ua siswa, pemerint ah. Aspirasi dari sem ua s
takeholders
harus dapat dit ampung, dikomunikasikan, dan disalurkan unt uk mendukung penyelenggaraan pendidikan di daerah dalam
upaya meningkat kan mut u pendidikan. Komit e sekolah dibent uk unt uk menampung aspirasi masyarakat dan
menjembat ani hubungan masyarakat dengan sekolah. Peranan Komit e Sekolah sebagimana diat ur dalam Undang-undang nomor 20 t ahun 2003 pasal 56 adalah
memberikan pert imbangan, arahan, dan dukungan t enaga, sarana dan prasarana, sert a pengaw asan pendidikan pada t ingkat sat uan pendidikan.
Program kerja Komit e Sekolah dalam kait annya dengan pembiayaan pendidikan di t ingkat sat uan pendidikan adalah menggali dana dari masyarakat
unt uk memenuhi kebut uhan penyelenggaraan pendidikan di t ingkat sekolah agar program yang t elah disusun dapat t erlaksana secara efekt if, efisien, dan
berkelanjut an sehingga upaya peningkat an mut u pendidikan baik proses maupun hasil dapat t ercapai.
Dalam pengelolaan dana pendidikan hendaklah sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya invest asi dan operasional yang disahkan oleh kepala
sekolah dan mendapat perset ujuan dari komit e sekolah. Sebagaimana dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, bahwa:
Sekolah madrasah hendaknya menyusun pedoman pengelolaan biaya invest asi dan operasional yang mengacu pada st andar pembiayaan.
Pedoman pengelolaan biaya invest asi dan operasional sekolah madrasah diput uskan oleh komit e sekolah madrasah dan dit et apkan oleh
kepala sekolah sert a pendapat kan perset ujuan dari at asannya, pedoman t ersebut kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga
sekolah madrasah unt uk menjamin t ercapainya pengelolaan dana secara t ransparan dan akunt abel.
Dalam pengelolaan dana pendidikan masih banyak t erjadi
inefisiensi
dan kesenjangan baik dalam menggali sum ber dana maupun dalam
pengalokasiannya. Pengelolaan dana baik dari pemerint ah maupun masyarakat , harus dilandasi semangat akunt abilit as dan t ransparansi. Dengan pengelolaan
dana yang t ransparan masyarakat dapat mengetahui kemana saja dana sekolah dibelanjakan. Tet api yang t erjadi dilapangan pengelolaan dana pendidikan,
khususnya masalah t ransparansi dan akunt abilit asnya masih dit emukan adanya sekolah yang melakukan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan sekolah
khususnya dana BOS. Sehingga masalah t ransparansi dan akunt abilit as belum dilaksanakan sebagaimana mest inya. Orang t ua sisw a, khususnya orang t ua sisw a
baru dilibat kan unt uk menent ukan anggaran dan menyet ujui anggaran yang dibuat sekolah, t et api pada saat pert anggungjawaban orang t ua t idak pernah
diberi laporan pert anggungjaw aban keuangan. Oleh karena it u w ajar jika orang t ua menunt ut pert anggungjawaban yang lebih t ransparan t ent ang penggunaan
dana komit e sekolah.
M BS sebagai model manajemen yang memberikan ot onomi lebih besar kepada sekolah dalam pengambilan keput usan part isipat if yang melibat kan
secara langsung sem ua warga sekolah guru, siswa, kepala sekolah, karyawan , orang t ua siswa dan masyarakat unt uk meningkat kan mut u sekolah. Penerapan
M BS secara langsung mengurangi prakt ik korupsi dan penyimpangan dana di sekolah. Unt uk menghindari prakt ik korupsi dan penyimpangan dana hendaklah
harus ada pem isahan t ugas dan wewenang ant ara kepala sekolah dengan bendahara sekolah, sebagaimana dijelaskan oleh M ulyasa bahwa:
“ Dalam pelaksanaan manajemen keuangan menganut asas pemisahan t ugas ant ara fungsi ot orisat or, ordonat or dan bendaharaw an. Ot orisat or
adalah pejabat yang diberi wewenang unt uk mengambil t indakan yang mengakibat kan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordorat or adalah
pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerint ahkan pembayaran at as segala t indakan yang dilakukan berdasarkan ot orisasi
yang t elah dit et apkan” . M ulyasa, 2005 : 49
Kepala sekolah sebagai manajer,berfungsi sebagai ot orisat or dan dilimpahi fungsi ordonat or unt uk memerint ahkan pembayaran. Namun t idak dibenarkan
melaksanakan fungsi bendaharawan. Bendaharawan, disamping mempunyai fungsi bendaharawan, juga dilimpahi fungsi ordonat or unt uk menguji hak at as
pembayaran.Pengendalian yang baik t erhadap adm inist rasi keuangan pendidikan akan memberikan pert anggungjawaban sosial yang baik kepada berbagai pihak
yang berkepent ingan
stakeholders
.
Pembent ukan karakt er sebagaimana yang diamanahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional mengembangkan
pot ensi pesert a didik unt uk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Sist em Pendidikan Nasional bermaksud agar pendidikan t idak hanya membent uk
insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian at au berkarakt er Pendidikan karakt er merupakan langkah awal unt uk memberant as t indak
korupsi yang didukung dengan penerapan M BS dengan baik. Nilai-nilai karakt er dalam pengelolaan sekolah sangat ident ik dengan prinsip-prinsip M BS, yait u
adanya kemandirian, ket erbukaan, bert anggung jaw ab dan part isipat if. Dijelaskan oleh Aqib dan Sujak bahwa :
“ Nilai-nilai karakt er yang ada dalam pengelolaan sekolah pada dasarnya adalah prinsip-prinsip manajem en pendidikan yang baik, yait u mandiri,
t erbuka, bert anggung jaw ab, kerjasam a, dan part isipat if.Semua nilai karakt er ini sering disebut dengan prinsip-prinsip M anajemen Berbasis
Sekolah M BS, yait u kemandirian, ket erbukaan, akunt abilit as, kerjasama kemit raaan, dan part isipasi. Sekolah yang t elah melaksanakan
M BS dengan baik, pada dasarnya sekolah t ersebut t elah berkarakt er” . Aqib, Sujak, 2011: 31
Pengelolaan dana pendidikan di sekolah dapat memberikan kont ribusi dalam pendidikan karakt er. Dana pendidikan juga digunakan unt uk
mengondisikan pendidikan karakt er. Pengalokasian dana unt uk program dan kegiat an pendidikan karakt er dit uangkan di dalam RKS dan RKAS. Lebih lanjut
Aqib dan Sujak menjelaskan bahw a pendidikan karakt er t idak hanya diberlakukan
t erhadap sisw a dalam kegiat an belajar mengajar t et api pendidikan karakt er hendaklah diberlakukan bagi semua pemangku pendidikan:
“ Dalam pendidikan karakt er di sekolah , semua komponen pemangku pendidikan harus dilibat kan t ermasuk komponen-komponen pendidikan
it u sendiri, yait u isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan at au pengelolaan mat a pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan akt ivit as at au kegiat an kokurikuler, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan dan et os kerja seluruh warga
sekolah lingkungan” Aqib, Sujak, 2011: 3
Lulusan pendidikan dasar dan menengah SD M I, SM P M Ts, SM A M A, SM K M AK yang berkarakt er baik, selain dibent uk melalui proses pembelajaran
dikelas, juga sangat dipengaruhi pola manajemen sekolah. Tent ang nilai-nilai dalam M BS yang memandu kepala sekolah dalam mengelola sekolah yang
berbasis karakt er, baik bagi kepala sekolah sendiri, para guru, karyaw an, dan para sisw a di sekolah, juga bagi para
stakeholder
sekolah yang bersangkut an. Apabila pengelolaan sekolah t elah mengandung nilai-nilai karakt er yang baik, maka akan
dihasilkan lulusan yang berkarakt er baik pula. Syamsuddin suara merdeka, 30 agust us 2012 menjelaskan bahwa,
M uhammadiyah senant iasa menekankan w arganya agar memegang prinsip-prinsip karakt er dalam kehidupan sehari-hari, supaya pada masa
yang akan dat ang mereka menjadi generasi penerus bangsa, pemimpin dan int elekt ual yang bisa bert anggungjawab sert a memegang amanah.
Selain t ercipt anya int elekt ual yang berkarakt er, t arget lain yait u generasi bangsa ini nant inya menjadi generasi yang unggul, punya komit men,
amanah
Sebagai sekolah di bawah naungan M uhammadiyah dan t idak t erpisahkan dari sist em pendidikan nasional, SD Aisyiyah Unggulan Gemolong t elah berjasa
dalam mengembangkan ilmu penget ahuan dan t eknologi sert a membent uk generasi yang unggul, punya komit men dan amanah. SD Aisyiyah merupakan
lembaga yang mult i-fungsional. Hingga kini prest asi dan lulusan SD Aisyiyah Gemolong secara umum berada di at as sekolah lain.
Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan, jikalau
schooling
nya efekt if maka akan memberi kont ribusi yang pent ing bagi perkembangan kecerdasan
anak. Art inya bahwa kualit as
input
yang rendah akan bisa dipola menjadi
output
berkualit as t inggi yang lebih mahal harganya. Keberhasilan sebuah lembaga yang dapat merubah
input
yang rendah menjadi
output
yang mumpuni dan siap berkompet isi t idak lepas dari pelaksanaan pengelolaan pendidikan karakt er di
lembaga t ersebut . Sebagai sekolah unggulan SD Aisyiyah Gemolong membuat program
kegiat an dalam upaya mempert ahankan dan meningkat kan kualit as pendidikan agar t et ap mendapat kepercayaan dari masyarakat maupun pemerint ah. Semakin
banyak program berart i sem akin banyak dana yang diperlukan unt uk t erlaksananya program sekolah t ersebut baik yang berasal dari pemerint ah,
orang t ua dan masyarakat , oleh karena it u dalam rangka mem bangun dan mempert ahankan kepercayaan publik sert a melaksanakan proses pendidikan
yang demokrat is dan berkeadilan, penulis ingin mengungkap bagaimana SD Aisyiyah Unggulan Gem olong dalam mengelola dana pendidikan, Khususnya
dana yang bersumber dari orang t ua dan masyarakat .
B. FokusPenelitian