Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Kriteria Ketuntasan Minimum KKM mata pelajaran Geografi yang ditetapkan sekolah adalah 65 Silitonga, 2012. Menyikapi keadaan tersebut, guru harus memiliki kemampuan untuk merancang pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan bagi siswa serta menentukan model pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran pada materi Hidrosfer. Penentuan model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang penting, karena model pembelajaran yang sesuai untuk materi pelajaran akan membantu peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa pada materi Hidrosfer. Banyak model pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat diterapkan guru dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada materi Hidrosfer di sekolah. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan pada materi Hidrosfer adalah model pembelajaran Group Investigation. Model pembelajaran Group Investigastion membuat siswa mencari sumber informasi materi Hidrosfer di lingkungan sekitar dan belajar bekerjasama dengan teman sekelompoknya untuk membahas materi Hidrosfer sehingga siswa akan lebih aktif, kreatif dan dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk membahas materi Hidrosfer. Dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer suasana pembelajaran menjadi lebih interaktif, hal ini akan berdampak pada terjadinya komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dan juga antara siswa dengan siswa pada materi Hidrosfer. Oleh karena itu perlu diterapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T. A 2011 2012. 4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalahnya dapat diidentifikasikan, yakni 1 Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi Hidrosfer yakni pembelajaran terpusat pada guru dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi malas belajar; 2 Siswa kurang antusias mengikuti proses belajar mengajar, hal ini dapat dilihat dari siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, menyalin materi, bertanya tentang materi yang tidak dipahami, kurang memberi tanggapan ketika diskusi dan kurang bersemangat dalam proses pembelajaran, sehingga aktivitas belajar siswa menjadi rendah; 3 Rendahnya hasil belajar siswa pada materi Hidrosfer dari Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan sekolah adalah 65 persentase siswa yang belum memenuhi KKM sebesar 55,66.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalaui penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T. A 2011 2012.

D. Perumusan Masalah

1. Apakah ada peningkatan aktifitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T. A 2011 2012? 2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T. A 2011 2012? 5

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian, antara lain: 1. Untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T. A 2011 2012 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T. A 2011 2012

F. Manfaat Penelitian

Manfaat diadakannya penelitian, antara lain: 1. Bahan masukan bagi dinas pendidikan kota Medan, untuk menentukan kebijakan di bidang peningkatan pendidikan dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di sekolah 2. Bahan masukan bagi sekolah dan guru, untuk menerapkan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer di kelas X sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa 3. Bahan masukan bagi penulis dalam hal penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi 4. Bahan referensi dan perbandingan bagi penulis lain yang melakukan penelitian sejenis

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi Hidrosfer dapat meningkat dari siklus I 57,02 dengan kategori sedang menjadi 71,23 dengan kategori baik pada siklus II. Dengan demikian model pembelajaran Group Investigation dapat membantu siswa untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberi kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama – sama siswa yang berbeda latar belakang. 2. Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation meningkat dari siklus I sebesar 76,32 menjadi 89,47 pada siklus II. Oleh karena itu, hipotesis diterima yakni 1 Melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T.A. 20112012; 2 Melalui penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Swasta Katolik Santo Yosep Medan T.A. 20112012.

B. Saran

Kesimpulan dari penelitian ini memberi beberapa saran sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-B DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

0 5 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MELALUI MEDIA BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 3 SD PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN TLEKUNG 02

3 47 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDA ACEH

1 7 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR

0 11 49

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Kotaagung Tahun Pelajar

1 10 49

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD N DADIREJO 01 MARGOREJO PATI

0 0 22