pelaksanaan literasi informasi di perpustakaan sekolah pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

  

PELAKSANAAN LITERASI INFORMASI

DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

  Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

  

Oleh :

Winda Fatmaela Risa

NIM : 1110025000070

  

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

LEMBAR PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakaan bahwa :

  1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

  2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

  3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil orang lain, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  Jakarta, Oktober 2014 Winda Fatmaela Risa

  

ABSTRAK

Winda Fatmaela Risa

Pelaksanaan Literasi Informasi di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

  Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam pelaksanaan literasi informasi, untuk mengetahui pendapat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap pelaksanaan literasi informasi yang ada, dan untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi pustakawan dalam pelaksanaan literasi informasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang pengambilan datanya melalui observasi atau pengamatan langsung dan wawancara dengan pustakawan dan pemustaka. Untuk pengambilan sampel ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan melakukan literasi informasi dengan mengadakan program kegiatan orientasi perpustakaan yang dilakukan setiap penerimaan mahasiswa baru. Upaya-upaya yang dilakukan berupa pengenalan fasilitas perpustakaan, pengenalan kebijakan perpustakaan, sumber daya manusia, dan sumber daya informasi, yang di dalamnya terdapat pengajaran strategi penelusuran informasi. Sedangkan, pendapat dari beberapa mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai program kegiatan orientasi perpustakaan, merasa puas dan merespon baik kegiatan tersebut. Adapun kendala yang dihadapi pustakawan dalam melaksanakan program literasi informasi sangat beragam, yaitu berupa masih banyaknya jurnal Islam yang belum dilanggan, koneksi internet yang masih sering terganggu, dan jumlah koleksi perpustakaan yang kurang, serta penambahan ruang perpustakaan yang masih dalam proses pengajuan kepada lembaga induk yang menaungi perpustakaan.

  Kata kunci : literasi informasi

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat Ilahi Rabbi, yang telah memberikan nikmat, hidayah dan inayahnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya dari kegelapan hingga terang benderang yang penuh cahaya hidayah, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, semoga kami semua mendapatkan syafaatnya dihari kiamat nanti, amin.

  Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan baik moril maupun materiil terhadap penulis. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada :

  1. Bpk. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.HUM, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  2. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

  3. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.

  4. Ibu Ida Farida, MLIS, selaku dosen pembimbing penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

  6. Ibu Alfida, MLIS, selaku Dosen UIN Jakarta dan Kepala Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas kerjasamanya, dan segala motivasi dan informasi yang telah ibu berikan kepada penulis.

  7. Orang tuaku, Bapak Cecep Kurniawan dan Ibu Lilis Setyo Murni yang senantiasa memberikan dorongan penuh serta do’a ikhlas dalam sepanjang hidupku, semoga Allah selalu melindungi dan memberikan kesehatan kepada Bapak dan Mamah sepanjang masa.

  8. Kakakku Yuyun Lisa Kurnia Dewi dan adikku Anna Amalia, terima kasih canda tawa dan do’a kalian menjadi semangat tersendiri bagiku.

  9. Seluruh keluarga besar penulis. Terima kasih atas segala do’a, perhatian, dan dukungannya yang diberikan selama ini, semoga Allah akan memberikan balasannya atas kebaikan kalian selama ini.

  10. Terima kasih pula kepada teman-teman penulis Rochmah, Agista, Ludfia, Rinda, Nurun, Vidi, Syifa, Irma, Tiwi, dan seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2010 terutama IPI C, yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.

  11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis perlukan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

  Ciputat, 29 Oktober 2014 Winda Fatmaela Risa

  DAFTAR ISI ABSTRAK ………………………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………... viii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………...ix

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………...x

  b. Wawancara ……………………………………………..8

  E. Daftar Istilah …………………………………………………... 9

  c. Penarikan kesimpulan …………………………………. 9

  b. Penyajian Data ………………………………………… 9

  a. Reduksi Data …………………………………………... 9

  5. Teknik Analisa Data

  c. Studi Pustaka …………………………………………...9

  a. Observasi ……………………………………………….8

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………….... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………. 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………... 5 D. Metode Penelitian

  4. Teknik Pengumpulan Data

  3. Informan ……………………………………………………7

  b. Data Sekunder …………………………………………. 7

  a. Data Primer ……………………………………………. 6

  2. Sumber Data

  1. Jenis dan Pendekatan Penelitian …………………………... 6

  F. Sistematika Penulisan …………………………………………. 10

  BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ……………………………….. 12

  1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi ………………….. 12

  2. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ……………………. 13

  3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi …………………… 14

  4. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi …………………… 15

  B. Literasi Informasi ……………………………………………… 17

  1. Sejarah Literasi Informasi …………………………………. 17

  2. Definisi Literasi Informasi ………………………………… 19

  3. Model Literasi Informasi ………………………………….. 21

  4. Standar Kompetensi Literasi Informasi untuk Perguruan Tinggi …………………………………………………........24

  5. Manfaat Literasi Informasi ………………………………... 38 6. Program Literasi Informasi ...............................................

  40

  7. Hambatan Pengajaran Literasi Informasi pada Perguruan Tinggi di Indonesia ................................................... ........... 43

  C. Penelitian Relevan …………………………………………….. 49

  

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PASCASARJANA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA A. Sejarah Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …………………………………………………………. 51 B. Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …………………………………….53

  1. Visi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ……………………………………..…53

  2. Misi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …….………………………………….53

  3. Tujuan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Hidayatullah

  Jakarta ……......……………………………………………. 54

  C. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …………………………………….54

  D. Sumber Daya Manusia ………………………………………… 55

  E. Layanan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ………………………………………........55

  1. Sistem Layanan …………………………………………… 55

  2. Jam Layanan ………………………………………………. 56

  3. Jenis Layanan ………………………………………………56

  F. Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …………………………………………. 59

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ………………….................................. 64 B. Hasil Penelitian ………………………………………………... 65

  1. Upaya Perpustakaan dalam Melaksanakan Literasi Informasi ..........……………………………………............. 65

  2. Pendapat Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Pelaksanaan Literasi Informasi di Perpustakaan .................................................................... 70

  3. Kendala yang dihadapi Pustakawan dalam Pelaksanaan Literasi Informasi di Perpustakaan .................................................... 73

  C. Pembahasan .................................................................... ........... 74

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………. 77 B. Saran …………………………………………………………... 78

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..80

LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1 Jam Layanan ............................................................. 56

  2. Tabel 2 Jumlah Koleksi Tesis dan Disertasi ......................... 60

  3. Tabel 3 Jumlah Koleksi Multimedia ......................................63

  4. Tabel 4 Kriteria Informan ...................................................... 64

  5. Tabel 5 Hasil Wawancara ...................................................... 65

  6. Tabel 6 Hasil Wawancara ...................................................... 67

  7. Tabel 7 Pendapat Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .......................................70

  8. Tabel 8 Kendala Pelaksanaan Literasi Informasi ...................73

  

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ...............................55

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

  2. Lampiran 2 Surat Tugas Menjadi Pembimbing

  3. Lampiran 3 Surat Penggantian Judul Skripsi

  4. Lampiran 4 Pengajuan Dosen Pembimbing Skripsi

  5. Lampiran 5 Surat Penguji Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan sehari-harinya sebuah organisasi, perusahaan, maupun

  individu menghasilkan dokumen yang berisi informasi. Hal itu ditambah pula dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara langsung membuat jumlah informasi semakin banyak. Teknologi yang ada sekarang ini semakin memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja dan dalam bentuk apapun.

  Ribuan dan bahkan jutaan informasi berada di sekitar kita. Berbagai jenis media menyampaikannya hingga sampai kepada setiap orang. Media penghantarnya antara lain : lisan, media cetak, media non cetak. Lisan atau komunikasi dapat mengakibatkan pertukaran informasi. Macam media cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, selebaran, spanduk, papan iklan. Sedangkan, media non cetak, seperti televisi, radio, telepon genggam, internet.

  Informasi setiap hari berkembang, untuk itu kita sebagai individu harus selalu dapat mengupdatenya. Sekarang ini berita luar negeri dapat langsung diketahui seluruh dunia dalam hitungan menit saja. Dari sekian banyak informasi yang ada di sekitar kita, tidak semuanya merupakan informasi yang kita butuhkan. Untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita, kita membutuhkan kemampuan khusus. Kemampuan inilah yang kita sebut “literasi informasi” atau dengan kata lain melek informasi.

  Untuk mendapatkan kemampuan ini seseorang perlu mendapat pendidikan dan bimbingan terlebih dahulu. Pendidikan literasi informasi hendaknya diperkenalkan sejak dini agar seseorang nantinya terbiasa dengan pencarian informasi yang dibutuhkan sehari-hari terutama dalam bidang akademik. Kemampuan literasi semacam ini bersifat longlife learning atau dengan kata lain pembelajaran yang berguna sepanjang hayat.

  Literasi juga dapat membentuk pribadi yang berpikir kritis. Untuk itu sangat penting kemampuan berpikir kritis karena seseorang tidak percaya begitu saja dengan informasi yang ada serta didapatnya. Kemampuan seperti inilah yang dapat mendorong seseorang untuk selalu ingin tahu terhadap segala informasi yang selalu berkembang dan terus mencari kebenarannya, kemudian ia mencari informasi dari berbagai sumber dan akhirnya dapat menemukan kebenaran informasi. Dengan demikian, seseorang dapat mengembangkan analisis kritis dan kemampuan komunikasi, mengenali dan menghargai berbagai format informasi yang tersedia di masyarakat saat ini dan mengevaluasi secara kritis dan etis dengan menggunakan

  1 informasi yang dibutuhkan.

  Pada dasarnya perpustakaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyelenggaraan pendidikan, baik formal maupun non formal. Oleh sebab itu, perpustakaan penting bagi pengembangan literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan. Sejak pendidikan dasar, menengah pertama, 1 menengah atas sampai perguruan tinggi, perpustakaan sangat dibutuhkan.

  

Alfred Loo and C.W. Chung, “A Model for Information Literacy Course Development : a liberal arts Perumpamaan perpustakaan sebagai sebuah jantung bagi instansi pendidikan tinggi (perguruan tinggi) bahwa keberadaan perpustakaan mutlak sangat diperlukan dan sangat penting serta berperan sekali untuk menunjang proses pendidikan dan kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian, dan informasi.

  Seperti yang tertuang dalam Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 010:2011, dinyatakan bahwa “jenis layanan perpustakaan perguruan tinggi, meliputi : layanan sirkulasi, layanan referensi, literasi informasi, layanan teknologi informasi dan

  2

  komunikasi.” Dan salah satu contoh perpustakaan perguruan tinggi yang telah menerapkan literasi informasi kepada pemustakanya adalah perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan ini mempunyai koleksi dan fasilitas yang sangat beragam dan telah terotomasi.

  Dengan melihat tujuan dari diterapkannya literasi informasi di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu agar pemustaka secara mandiri dapat menelusur informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih saja ada kendala dalam menerapkan literasi informasi tersebut, sehingga menyebabkan ada beberapa pemustaka yang belum dapat menelusur informasi yang dibutuhkannya secara mandiri.

2 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Standar Nasional Perpustakaan (Jakarta : Perpustakaan

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang penerapan literasi informasi. Untuk itu penulis menuangkannya dalam sebuah penelitian skripsi sebagai tugas akhir dari perkuliahan, yang berjudul “Pelaksanaan

  

Literasi Informasi di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

  Batasan masalah yang akan diteliti oleh penulis, yaitu : 1. Pelaksanaan literasi informasi.

  2. Perpustakaan yang dijadikan tempat penelitian adalah perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian ini, maka penulis merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut :

  1. Bagaimana peran dan upaya pustakawan dalam melaksanakan literasi informasi yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

  2. Bagaimana pendapat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap pelaksanaan literasi informasi yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

  3. Kendala apa saja yang dihadapi oleh pustakawan dalam melaksanakan literasi informasi yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Agar permasalahan yang telah dirumuskan menjadi lebih jelas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk memperoleh gambaran mengenai peran dan upaya pustakawan dalam melaksanakan literasi informasi yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  2. Untuk mengetahui pendapat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap pelaksanaan literasi informasi yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh pustakawan dalam melaksanakan literasi informasi yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun manfaat dari penelitian ini di antaranya adalah dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Dapat digunakan sebagai acuan bagi pustakawan di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam meningkatkan kegiatan literasi informasi.

  2. Dapat menambah wawasan dalam hal penelitian, khususnya bagi penulis.

  3. Menjadi sumbangan bagi ilmu perpustakaan pada khususnya, sehingga dapat memperkaya khazanah keilmuan.

D. Metode Penelitian

  1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif, sebagaimana menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat dalam buku Metode

  Penelitian , metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan

  untuk mencari fakta status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang dengan

  3 interpretasi yang tepat.

  Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian kualitatif sebagaimana menurut Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

  4 yang diamati.

  2. Sumber Data Pada penelitian ini, sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua data, yaitu : a. Data Primer

  Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung dengan melakukan penelitian yang terdiri atas hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pustakawan dan sivitas akademika di perpustakaan 3 Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4 Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, Bandung : Mandar Maju, 2002, h. 33.

  b. Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang tersedia dan telah diolah terlebih dahulu seperti buku-buku dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang bertemakan tentang literasi informasi.

  3. Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

  5

  informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Penentuan informan ditentukan dengan mencari tahu pihak yang paling memahami objek penelitian di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia memiliki posisi penting, sehingga akan memudahkan peneliti

  6

  menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Penulis menggunakan beberapa informan dalam penelitiannya, yaitu : a. Pustakawan di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

  Hidayatullah Jakarta, dalam hal ini pustakawan merupakan orang yang paling berperan penting dalam pelaksanaan literasi informasi yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  5 6 Ibid, 2011, h. 90.

  Adapun pustakawan di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdiri dari :

  1. Kepala perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Ibu Alfida, MLIS.

  2. Bapak Ainurofiq, S.IP, dan 3. Ibu Nurhasanah, S.Pd.

  b. Mahasiswa di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah mengikuti kegiatan literasi informasi, karena pemustakalah yang menjadi obyek utama dari pelaksanaan literasi informasi di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Disini penulis membatasi mahasiswa yang menjadi informan berjumlah 3 orang.

  4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini, yaitu : a. Observasi, dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti dalam hal ini literasi informasi yang ada di perpustakaan

  Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  b. Wawancara, yaitu dengan mengadakan pembicaraan dan tanya jawab dengan orang-orang yang berhubungan dengan penelitian ini khususnya adalah dengan pustakawan dan mahasiswa baru yang ada di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Studi Pustaka, yaitu dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai bahan acuan.

  5. Teknik Analisa Data Data akan dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu :

  a. Reduksi data Data yang diperoleh penulis melalui wawancara dan kajian pustaka dicatat dengan rinci, mengelompokkan atau memilah-milah dan memfokuskan pada hal penting dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran yang jelas.

  b. Penyajian data Setelah data direduksi, penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks bersifat naratif.

  c. Penarikan kesimpulan Data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk teks naratif, penulis buatkan kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah.

E. Daftar Istilah

  Literasi informasi adalah kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan, dan otentik.

F. Sistematika Penulisan

  Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut :

  Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah,

  tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

  Bab II Tinjauan Literatur Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari kajian mengenai definisi

  perpustakaan perguruan tinggi, fungsi dan tujuan perpustakaan perguruan tinggi. Sejarah literasi informasi, definisi literasi informasi, model literasi informasi, standar kompetensi literasi informasi untuk perguruan tinggi, manfaat literasi informasi, program literasi informasi, dan hambatan pengajaran literasi informasi untuk perguruan tinggi.

  Bab III Gambaran Umum Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bab ini memuat gambaran umum tentang perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berisi : sejarah singkat,

  visi; misi; dan tujuan, struktur organisasi, sumber daya manusia, layanan, dan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang berkaitan dengan

  pelaksanaan literasi informasi, seperti upaya yang dilakukan, bentuk kegiatan, dan pendapat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap kegiatan literasi informasi di perpustakaan, serta kendala dalam melaksanakan kegiatan literasi informasi.

  Bab V Penutup Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh penulis

  setelah melakukan penelitian di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  

BAB II

TINJAUAN LITERATUR Pada bab 2 ini akan dibahas mengenai teori yang berkaitan dengan penelitian

  ini, disajikan literatur yang mendukung dan beberapa istilah yang muncul dalam kajian ini.

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Definisi perpustakaan perguruan tinggi

  Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi (akademi, sekolah tinggi, universitas, institut, politeknik) dimana para penggunanya adalah para mahasiswa, dosen, dan karyawan

  7

  suatu perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

  8

  masyarakat. Oleh karena pentingnya lembaga perpustakaan perguruan tinggi, maka perpustakaan tersebut sering disebut sebagai jantungnya universitas yaitu dalam rangka penelitian ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan.

7 Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta : Universitas Terbuka,

  8 1995), h. 17.

  Pada hakikatnya perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tri dharmanya.

  9

2. Tugas, fungsi, dan tujuan perpustakaan perguruan tinggi

a. Tugas perpustakaan perguruan tinggi

  Pada dasarnya perpustakaan tidak berdiri sendiri, melainkan berada di dalam suatu ruang lingkup atau di bawah koordinasi suatu lembaga atau organisasi yang mempunyai tugas yang tidak jauh berbeda. Menurut Sutarno NS, tugas perpustakaan secara garis besar ada tiga, yaitu :

  1. Tugas menghimpun informasi, meliputi kegiatan mencari, menyeleksi, mengisi, perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai atau lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan keinginan pemakai serta mutakhir.

  2. Tugas mengelola, meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan agar tersusun rapih, mudah ditelusuri kembali (temu kembali informasi) dan diakses oleh pemakai, dan merawat bahan pustaka.

  3. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal.

  Perpustakaan sebagai pusat informasi yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, memberikan layanan informasi yang ada untuk 9 diberdayakan kepada masyarakat pengguna, sehingga perpustakaan menjadi agen perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya masyarakat. Termasuk dalam tugas ini adalah upaya promosi dan publikasi serta sosialisasi agar masyarakat pengguna mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat

  10 dimanfaatkan dari perpustakaan.

  Secara umum tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakannya baik bagi sivitas akademika maupun masyarakat di luar kampus.

b. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi

  Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari semua tugas perpustakaan. Fungsi-fungsi itu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan perpustakaan. Karena perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan suatu lembaga.

  Menurut Abdul Rahman Shaleh, fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau sedikitnya dari dua segi, yaitu :

  1. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu sebagai 10 pusat :

  Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi a. Pengumpulan informasi

  b. Pengolahan informasi

  c. Penelusuran informasi

  d. Pemanfaatan informasi

  e. Penyebarluasan informasi

  f. Pemeliharaan serta pelestarian informasi

  2. Dari segi program kegiatannya, perpustakaan mempunyai tiga macam fungsi, yaitu : a. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran.

  b. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian, dan

  c. Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian

  11 pada masyarakat.

c. Tujuan perpustakaan perguruan tinggi

  Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi, yaitu :

  1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

  2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun angkatan pertama 11 hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

  

Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta : Universitas Terbuka,

  3. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

  4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

  5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

  12 Secara khusus tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi

  adalah untuk menunjang atau mendukung, memperlancar, serta mempertinggi pelaksanaan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi, dengan melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek, yaitu : a. Pengumpulan informasi

  b. Pengolahan informasi

  c. Pemanfaatan informasi

  d. Penyebarluasan informasi

  e. Pemeliharaan atau pelestarian informasi

  13 Tujuan tersebut akan dapat terlaksana sebagaimana mestinya, apabila :

  a. Terjalin hubungan kerjasama yang harmonis antara perpustakaan dengan dosen atau asisten.

  12 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 52 13 Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta : Universitas Terbuka, b. Diketahui tujuan instruksional dari mata kuliah yang diasuh oleh dosen atau asisten yang bersangkutan.

  c. Diketahui secara pasti strategi mengajar, kebutuhan perkuliahan dan penelitian para dosen atau asisten dan terjalin hubungan kerjasama antara perpustakaan dengan mahasiswa dari masing-masing bidang studi dengan menetapkan kebutuhan umum maupun individual sebagai persiapan tugas-

  14 tugas kelas atau penelitian lainnya.

B. Literasi Informasi

1. Sejarah Literasi Informasi

  Seorang berkebangsaan Amerika bernama Paul Zurkowski, Presiden

  Information Industry Association , adalah orang pertama yang menggunakan

  istilah literasi informasi. Dijelaskan bahwa individu yang melek informasi adalah orang yang terlatih dalam penerapan sumber daya informasi untuk pekerjaan mereka. Mereka belajar teknik-teknik dan keterampilan- keterampilan untuk memanfaatkan cakupan yang luas dari sarana informasi sebagaimana juga sumber-sumber utama dalam memecahkan permasalahan

  15 mereka.

  Pustakawan sudah sejak lama mempunyai perhatian terhadap isu perlunya mengajar keterampilan kepada pemakai untuk mendapatkan 14 informasi yang dibutuhkannya. Pengajaran perpustakaan sudah dimulai sejak 15 Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan jilid 1 (Bandung : Alumni, 1987), h. 3.

  

Edward K. Owusu-Ansah, “Debating Definitions of Information Literacy : Enough is Enough”,” tahun 1858, ketika Ralph Waldo Emerson memberikan pengajaran mengenai penggunaan perpustakaan di Harvard College. Sejak itu istilah yang digunakan untuk pengajaran keterampilan ini pun beragam, seperti : pendidikan pemakai perpustakaan, keterampilan perpustakaan, pengajaran perpustakaan, dan instruksi bibliografi. Istilah-istilah ini berkaitan dengan pengajaran perpustakaan secara tradisional. Pendekatan pengajaran tradisional didesain untuk mengajarkan mahasiswa mengenai pentingnya penggunaan perpustakaan secara efektif. Keterampilan perpustakaan yang diajarkan meliputi pengetahuan mengenai gedung, lokasi, fasilitas yang dimiliki perpustakaan serta pengetahuan bagaimana mengakses sumber-sumber yang terdapat di perpustakaan, seperti pengajaran mengenai katalog perpustakaan yang merupakan wakil dokumen dari koleksi perpustakaan, indeks terbitan berkala yang merupakan panduan mencari koleksi berkala, dan koleksi referensi. Mahasiswa juga diajarkan mengenai tajuk subjek dan kata kunci, mengenal nomor panggil buku dan menemukan buku di perpustakaan. Tujuan pengajaran keterampilan ini masih terbatas yaitu agar para mahasiswa dapat menggunakan koleksi di perpustakaan untuk tugas-tugas akademik mereka.

  Kini dengan kemajuan teknologi informasi, pendekatan pengajaran perpustakaan secara tradisional dianggap kurang memadai. Dan hal ini juga mempunyai pengaruh yang sangat mendalam terhadap perpustakaan akademik dan perpustakaan perguruan tinggi. Pengaruh dari perubahan-perubahan ini merupakan saat yang tepat untuk transformasi dari misi tradisional pengajaran

  “keterampilan perpustakaan” ke mandat pengajaran yang lebih luas yaitu “information literacy”.

  Pengajaran information literacy yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan beragam istilah, seperti di antaranya keberaksaraan informasi, melek informasi, keterampilan informasi, informasi literasi, dan lain sebagainya, tidak hanya terbatas pada penggunaan sumber-sumber di perpustakaan pada perguruan tinggi tetapi juga berkaitan dengan pengajaran bagaimana mengakses informasi dalam berbagai jenis, dimana saja tanpa

  

16

dibatasi oleh dinding perpustakaan.

  Setelah munculnya beragam tulisan seperti ini, banyak yang menyadari pentingnya kemampuan literasi informasi bagi masyarakat umum.

  Terlebih lagi dengan pesatnya teknologi yang menuntut kemampuan ini mutlak dimiliki.

2. Definisi Literasi Informasi

  Literasi informasi sering disebut juga dengan keberaksaraan informasi atau kemelekan informasi. Dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi, literasi informasi sering dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar informasi yang tersedia. Wacana tersebut semakin menyeruak di panggung pendidikan Indonesia.

16 Ida Farida, “Urgensi Pengajaran Information Literacy pada Tingkat Perguruan Tinggi”, Al-

  Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 010:2011, literasi informasi adalah kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan, dan otentik.

  Definisi lainnya diberikan oleh ACRL (Association of College and

  Research Libraries ), menurutnya literasi informasi adalah seperangkat

  kemampuan yang diperlukan individu untuk mengenali, menemukan,

  17 mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan.

  Jika pendidikan pemakai adalah melatih pemakai bagaimana menggunakan perpustakaan dan koleksinya, maka literasi informasi ini berfokus pada strategi dan proses pencarian informasi serta kompetensi

  18

  penggunaan informasi. Maka perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut adalah literasi informasi lebih luas karena yang tercakup di dalam literasi informasi tidak saja informasi yang berada di dalam perpustakaan saja, tetapi juga informasi di luar perpustakaan. Dan nilai edukasi di dalam literasi informasi lebih banyak.

  17 The Association of College and Research Libraries (ACRL), Information Literacy Competency 18 Standards for Higher Education (Amerika : ACRL, 2000), h. 4.

  Morteson and Lau, Jesus (2006). Informasion Competencies : bridging the North South Knowledge

3. Model Literasi Informasi

  Ada beberapa model literasi informasi atau disebut juga sebagai pendekatan dalam pengajaran keterampilan information literacy yang sudah berkembang saat ini. Berikut adalah beberapa model yang sudah dikenal baik tentang literasi informasi.

  a. The Big Six Adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh

  19 Michael B. Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987.

  Model literasi informasi yang ditawarkan oleh the big six ialah seperti di bawah ini, yaitu :

  1. Menerjemahkan tugas, yaitu menentukan tujuan dan kebutuhan informasi.

  2. Strategi mencari informasi, yaitu menguji pendekatan alternatif untuk mendapatkan informasi yang sesuai guna memenuhi kebutuhan informasi pada tugas yang dibebankan.

  3. Menemukan dan mendapatkan informasi, yaitu menemukan sumber informasi yang berasal dari sumber referensi, terbitan berseri, media, komputer dan informasi yang terkandung dalam sumber-sumber tersebut.