Popularitas tafsir Indonesia di UIN syarif hidayatullah Jakarta

(1)

Bab I

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Dalam bidang kajian al-Qur’an atau Tafsir, banyak

dijumpai berbagai corak penafsiran al-Qur’an. Abdul Majid

Abdussalam al-Muhtasib (1997) misalnya, mengelompokkan

tiga kategori tafsir konptemporer, yaitu corak salafi, rasional,

dan ilmiah. Thameem Ushama (2002) melihat kajian

al-Qur’an berdasarkan metodologi yang digunakan, yaitu tafsir

bil ma’tsur, tafisr bil ra’yi, dan tafsir isyari. Menurut Abdul

Mustaqim (2003) setiap periode terdapat karakateristik di

dalam corak penafsiran al-Qur’an. Dalam karyanya tersebut

Abdul Mustaqim menyimpulkan bahwa pada setiap periode,

yaitu periode klasik, pertengahan, dan kontemporer terdapat

karakteristik yang berbeda sebagai suatu keniscayaan. Hal

ini karena terdapat pengaruh dari kondisi sosio-kultural dan

situasi politik pada saat mufassir hidup. Di samping itu juga

terdapat para ahli lain yang berusaha memberikan gambaran

mengenai kajian di bidang al-qur’an atau tafsir, baik secara

umum atau secara khusus pada suatu geografis tertentu

seperti dilakukan Federspiel (1996) tentang kajian al-qur’an

di Indonesia dari Mahmud Yunus hingga Quraish Shihab.

Beberapa hal tersebut telah membuktikan bahwa

dalam studi tafsir al-qur’an terdapat pengaruh yang kuat dari

suatu sistematika atau cara berfikir yang diakibatkan karena

perbedaan latar belakang, perbedaan kondisi sosial budaya,

dan sebagainya yang di dalam memahami teks al-Qur’an.

Pemetaan yang dilakukan oleh para ahli atau

pemerhati tersebut pada dasarnya karena suatu ilmu tidak

tercipta dari suatu yang hampa. Perkembangan suatu ilmu

dapat didekati dengan berbagai sisi. Salah satu cara yang


(2)

dilakukan untuk mengetahui perkembangan ilmu

pengetahuan terutama menyangkut domain atau wilayah

kajian adalah dengan melakukan visualisasi pengetahuan

atau lazim disebut pemetaan pengetahuan (knowledge

mapping). Pemetaan ini dilakukan sebagai pengungkapan

suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan gambar,

tulisan, grafik. Menurut Spasser (1997: 78) peta ilmu

pengetahuan merupakan alat relasi yang menyediakan

informasi antar hubungan entitas yang dipetakan. Di

samping metode analisis isi seperti dijelaskan di atas,

metode lain yang dapat digunakan untuk memetakan suatu

bidang kajian adalah dengan menggunakan metode analisis

sitiran. Metode ini digunakan untuk menganalisis secara

deskriptif suatu karya menurut jenis literatur dan frekuensi

pengarang yang bertujuan untuk mengetahui penggunaan

jenis literatur dan kontribusi yang diberikan oleh peneliti

dalam perkembangan ilmu pengetahuan (Sulistyo-Basuki,

2001: 11).

Penelitian ini berusaha melakukan kajian terhadap

terhadap

skripsi

mahasiswa

Tafsir Hadis Fakultas

UShuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode

lima tahun terakhir, yaitu tahun 2006-2011.

Permasalahan

UIN (dulu bernama IAIN) dikenal banyak kalangan

sebagai kampus pembaharu pemikiran Islam. Sebagai

universitas unggulan, mahasiswa UIN berasal dari berbagai

daerah, dari ujung Barat sampai ujung Timur wilayah

Indonesia, dari Aceh hingga Irian Jaya. Mahasiswa UIN

berasal hampir dari setiap propinsi di Indonesia. Mahasiswa

UIN bahkan ada yang berasal dari luar negeri seperti

Malaysia, Thailand, Singapura, dan bahkan dari kawasan


(3)

Afrika seperti Nigeria. UIN juga mempunyai program

pendidikan yang bervariasi baik jenis program studi maupun

tingkat pendidikan, dari S1, S2, dan bahkan S3. Sebagai

suatu universitas, UIN sangat terbuka dalam berbagai aliran

pemikiran, dari yang paling moderat sampai yang paling

konservatif, dari liberalisme sampai tradisionalisme. Untuk

menyelesaikan suatu program studi di UIN, baik pada

tingkat sarjana (S1), Magister (S2), dan doktor (S3),

mahasiswa diwajibkan menulis suatu karya ilmiah yang

berupa skripsi untuk program S1, tesis untuk program S2,

dan disertasi untuk program S3.

Dalam tradisi ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi

merupakan karya ilmiah sebagai suatu hasil penelitian dan

analisa berfikir seorang mahasiswa sehingga dalam

batas-batas tertentu. Skripsi dapat dikatakan merupakan awal

pencapaian pemikiran seseorang secara akademis dalam

bidang yang diminatinya. Di samping itu, di dalam penulisan

skripsi juga menggambarkan hubungan antar pemikiran.

Dalam menyusun skripsi, mahasiswa tidak hanya membahas

suatu masalah berdasarkan kerangka pemikirannya sendiri,

akan tetapi juga mengutip banyak sumber untuk menjelaskan

masalah yang diteliti. Kutipan-kutipan atau sitiran yang

dilakukan dalam menyusun karya ilmiah tersebut dapat

merupakan bentuk komunikasi ilmiah, dan juga dapat

mengindikasikan adanya pengaruh dari sumber yang dikutip.

Dengan demikian dari skripsi akan terlihat bagaimana

pemikiran tertentu mempengaruhi seseorang yang dapat

dianalisa dari penunjukkan kutipan atau sitiran yang

digunakan dalam menyusun karya akhir atau skripsi tersebut.

Dalam kerangka ini maka dalam penulisan skripsi pasti akan

dipengaruhi oleh pemikiran tertentu, baik yang bersifat

modern dan liberal maupun yang konservatif dan tradisional.


(4)

Di antara aliran-aliran tersebut, aliran pemikiran manakah

yang paling banyak berpengaruh bagi para mahasiswa UIN;

modernisme ataukah tradisionalisme? Sebagai kampus

pembaharu tentu seharusnya pemikiran-pemikiran yang

bersifat modern dan rasional yang banyak berpengaruh di

dalam pemikiran keagamaan para civitas akademika

termasuk para mahasiswanya.

Berkenaan dengan masalah tersebut di atas, rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Bagaimana komposisi peta kajian Tafsir dan Hadis

pada skripsi mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta rentang

waktu 2006-2011? Tema-tema apa yang paling

populer?

2.

Bagaimana literatur Tafsir Hadis yang disitir dalam

penulisan skripsi tersebut? Berapa kuantitas

literaturnya? Bahasa apa yang dominan?

3.

Literatur tafsir dan hadis apa yang dominan disitir?

4.

Siapa pengarang yang paling populer disitir?

Hipotesis

Penelitian ini berbicara tentang referensi yang

digunakan oleh mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

skripsinya. Beberapa asumsi yang mendasari penelitian ini

adalah:

1.

Skripsi merupakan suatu jenis karya ilmiah sebagai

hasil penelitian, dan karenanya harus memenuhi

kriteria ilmiah.

2.

Skripsi yang ditulis oleh mahasiswa merupakan karya

ilmiah sebagai bentuk penuangan gagasan, ide, dan

atau temuan dalam bidang ilmu.


(5)

3.

Semua literatur ilmu pengetahuan yang digunakan

dalam penulisan skripsi tercantum di dalam

bibliografi (daftar pustaka) yang menunjukkan

literatur yang disitir.

Berdasarkan beberapa asumsi tersebut di atas, maka

hipotesa kerja yang diajukan dalam penelitian ini adalah

adanya pengaruh pemikiran tertentu yang dominan di

kalangan mahasiswa mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui referensi yang

paling berpengaruh terhadap skripsi mahasiswa Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

skripsinya.

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui dimensi subyek dari literatur yang

sering digunakan di dalam penulisan skripsi.

2.

Untuk mengetahui pengarang atau tokoh dari pengarang

literatur yang sering dikutip di dalam penulisan skripsi.

Manfaat dan Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian terutama bermanfaat untuk hal-hal

sebagai sebagai berikut:

1.

Hasil penelitian ini akan

menggambarkan

kecenderungan pemikiran yang berkembang di dalam

studi tafsir hadis pada mahasiswa Tafsir Hadis di

Indonesia.

2.

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi

terhadap sistem pengajaran Tafsir Hadis.

3.

Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi lembaga

informasi atau perpustakaan untuk menyediakan


(6)

sumber-sumber informasi yang diggunakan dosen dan

mahasiswa di dalam kegiatan ilmiah.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan

paradigma positivis, dan menggunakan model penelitian

kuantitatif. Dalam hal ini penulis menggunakan metode

penelitian survey terhadap sumber bibliografi. Metode ini

dilakukan dengan meneliti suatu objek yang berupa sumber

bibliografi yaitu dalam bentuk skripsi. Dengan pendekatan

ini, hubungan antar suatu dokumen dapat diteliti melalui

analisis kutipan-kutipan yang digunakan di dalam menulis

suatu skripsi yang disebut dengan analisis sitiran.

Penelitian ini dilakukan terhadap skripsi mahasiswa

Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada periode lima tahun terakhir, yaitu antara tahun

2006-2011. Pemilihan periode 2006-2011 ini didasarkan atas

pertimbangan bahwa pada kurun waktu tersebut pemikiran

Islam diwarnai dengan tarik menarik antara pemikiran

tradisionalisme dengan modernisme, terutama terlihat pada

munculnya gerakan fundamentalisme atau radikalisme dan

liberalisme Islam. Kedua kutub pemikiran sedikit banyak

tentu telah berpengaruh terhadap pola pikir di kalangan

mahasiswa di dalam menuangkan ide-ide atau

gagasan-gagasannya yang dituangkan dalam skripsi.

Populasi dalam penelitian ini adalah finite population

yaitu

populasi yang terbatas jumlahnya yaitu sebanyak 533

skripsi Mahasiswa jurusan Tafsir Hadis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang dihasilkan pada kurun waktu

2006-2011.


(7)

Organisasi Pelaksana

Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti yang

melibatkan unsur dosen, staf, dan mahasiswa sebagai

berikut:

Ketua

: Rifqi Muhammad Fathi, MA.

Anggota

: Mudiyanah, S.Si.

Masykur Rosyid

Hurin ‘In AM

Ferra Dwijayanti

Nia Rahmawati

Ahmad Arifuz Zaki

Budiman Shah Matondang

Muhammad Hafiz

Nurul Hasanah

Dani Kamaludin

Khoirun Nisa

Muhammad Halimi

Nur Kholis Sofwan

Muhammad Usman

Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan mulai 28 Mei sampai

dengan 30 Agustus 2012 sebagaimana tertera dalam tabel

jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut:

No.

Nama Kegiatan

Jadwal Kegiatan

1.

Pengumpulan Data

28 Mei - 15 Juni 2012

2.

Pengolahan Data

18 Juni - 6 Juli 2012

3.

Analisa Data

9 Juli - 16 Agustus 2012


(8)

5.

Pembuatan Laporan

27 - 29 Agustus 2012

6.

Penyerahan Laporan

30 Agustus 2012


(9)

Bab II

Menguatnya Kajian Hadis

Kajian Hadis Melampaui Kajian Tafsir

Berpijak pada batasan penelitian ini, maka tema besar

yang dikaji berada pada wilayah Tafsir dan Hadis. Secara

keseluruhan, penulisan Skripsi mahasiswa Tafsir Hadis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada rentang waktu 2006-2011

berjumlah 517 skripsi. Namun, data yang terdapat di

perpustakaan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta hanya 490 skripsi yang secara fisik (hardcopy)

berada di Perpustakaan tersebut. Sebanyak 27 skripsi tidak

diketahui keberadaanya. Oleh karenanya, penelitian ini

hanya dilakukan kepada 490 skripsi.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata terdapat

perimbangan antara kajian Tafsir dan Hadis. Penelitian ini

menunjukkan sejumlah 254 skripsi masuk dalam kelompok

Qur’anic Studies (kajian al-Qur’an dan Tafsir) dan 262

skripsi berada dalam wilayah

Ḥadīth Studies

(kajian Hadis).

Sedangkan 1 skripsi merupakan kajian gabungan Al-Qur’an

dan Hadis. Hasil penelitian ini menunjukkan kajian Hadis

lebih banyak dari pada kajian Tafsir, dengan prosentase

50,7% kajian Hadis, sedangkan kajian Tafsir lebih sedikit

dengan prosentase 49,1%.

Prosentase bidang ilmu kajian skripsi ini

menunjukkan bahwa kajian Tafsir tidak lagi menjadi

dominan bahkan diungguli oleh kajian Hadis dalam

penulisan skripsi mahasiswa jurusan Tafsir Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada rentang

waktu tahun 2006 hingga tahun 2011. Fakta ini boleh jadi

menjadi salah satu faktor kebijakan pemisahan Tafsir dan


(10)

Hadis menjadi dua jurusan yang tersendiri kiranya menjadi

lebih signifikan.

Grafik 1. Klasifikasi Bidang Ilmu

Dominasi Kajian Tafsir Tematik dan Kritik Hadis

Berkenaan dengan klasifikasi yang lebih mendalam

terhadap kajian skripsi mahasiswa tersebut, penelitian ini

menemukan setidaknya 19 sub klasifikasi Tafsir dan Hadis

dalam 490 skripsi yang diteliti, yaitu masing-masing 9 kajian

di wilayah Qur’anic Studies dan

Hadīth Studies

serta 1

kajian di wilayah keduanya. Klasifikasi kajian yang berada

di wilayah Qur’anic Studies yaitu sebagai berikut.

1.

Ilmu Qirā’āt

, misal skripsi berjudul “Ibnu Mujahid

dalam Perkembangan Qira’at” karya Fajar Zakaria

Ahmad.

2.

Ilmu Tafsir, seperti skripsi berjudul “Ilmu Tafsir

menurut M. Hasbi Ash-Shiddiqi” karya Khaerunnisa T.

3.

Literatur Tafsir, seperti seperti skripsi karya M. Indra


(11)

analisis terhadap Tafsir Tamsyiyyat al-Muslimin Fi

Tafsir Kalam Rabb al-

ʻAlamin.”

4.

Literatur Ilmu Tafsir, seperti skripsi karya Muksin yang

berjudul “Kajian Bibliografi Karya-

karya ʻUlum al

-Qur’an di Indonesia dari Tahun 1953 hingga 2008.”

5.

Metode Penafsiran, seperti skripsi yang ditulis oleh

Moh. Rizal berjudul “Metode Penafsiran Abdurrahman

al-

Saʻdi d

i dalam Kitab Tafsir al-Karim al-Rahman fi

Tafsir Kalan al-Manan”.

6.

Pemikiran Al-Qur’an, seperti skripsi berjudul

“Pandangan John Wans Brough terhadap Kodifikasi

al-Qur’an” karya Nurfadilah.

7.

Pemikiran Tafsir, seperti skripsi berjudul “Telaah

Interpretasi Masdar Farid Mas’udi terhadap Surat

al-Baqarah:197” karya Abdul Hasan Mughni.

8.

Tafsir Ayat Al-Qur’an, seperti skripsi karya Susilawati

yang berjudul “Adab Berpakaian Muslimah: Kajian

Surat Al-

Aʻraf ayat 26.

9.

Tafsir Tematik, seperti skripsi berjudul “Etika Ekonomi

dalam Al-Qur’an: Sebuah Kajian Tematik” karya Nur

Kalibulog.

Sedangkan di wilayah

Ḥadīth Studies

, beberapa

kajian memiliki kesamaan dengan yang berada di lingkup

Qur’anic Studies seperti kajian tematik, pemikiran, literatur,

dan metode. Namun demikian, terdapat perbedaan yang

memang hanya berada di area ini yaitu kajian Takhrij Hadis,

dan dua kajian lainnya yaitu kajian Tokoh Hadis dan skripsi

hadis yang menggunakan field research. Sejumlah kajian

dalam wilayah ini adalah sebagai berikut.

1.

Hadis Tematik, seperti skripsi berjudul “Takdir menurut

Perspektif Hadis: Sebuah Kajian Tematik” karya

Sakihah.


(12)

2.

Ilmu Hadis, seperti skripsi yang disusun oleh Ahmad

Ubaydi Hasbillah yang berjudul “Misteri Sahabat Nabi:

Mengungkap Pergeseran Definisi Sahabat Abad I-IX

H”.

3.

Kritik Hadis, seperti skripsi berjudul “Telaah atas Hadis

Perempuan Adalah Mayoritas Ahli Neraka” karya Ade

Ila Masmilah.

4.

Literatur Hadis, seperti skripsi yang ditulis oleh Yunus

Bin Zamal dengan judul “Karakteristik Kitab Mastika

Hadis Rasulullah SAW karya Syeikh Abdullah

Basmeih”

5.

Pemahaman Hadis, seperti skripsi berjudul “Pemahaman

Yusuf Al-Qardhawi Tentang Hadis Estetika Gambar”

karya Sri Hartati.

6.

Pemikiran Hadis, seperti skripsi berjudul “Pemikiran

Muhammad Syahrur tentang Sunnah Nabawiyah” karya

Muhammad Mahsun.

7.

Takhrij Hadis, seperti skripsi yang ditulis oleh Asep

Badru Takim dengan judul “Takhrij Hadis-hadis Kitab

Tafsir Al-Mishbah”.

8.

Tokoh Hadis, seperti skripsi berjudul “Konstribusi Ali

Mustafa Ya’qub terhadap Perkembangan Kajian Hadis

Kontemporer di Indonesia” karya Ni’ma Diana

Cholidah.

9.

Hadis dengan pendekatan field research (lapangan),

seperti skripsi berjudul “Hadis-hadis yang Populer di

Masyarakat Kecamatan Pondok Aren Kab. Tangerang

(Studi Kasus di Tiga Majelis Taklim: PP. Jami’yah

Islamiyah)” karya Haimi.

Secara kuantitatif, kajian Tafsir Tematik menempati

urutan pertama dalam wilayah Qur’anic Studies yaitu 109

skripsi memusatkan perhatiannya pada kajian ini, diikuti

oleh kajian Pemikiran Tafsir sejumlah 89 skripsi. Sedangkan


(13)

di wilayah

Ḥadīt

h Studies, peringkat pertama ditempati oleh

skripsi-skripsi yang melakukan kritik hadis baik sanad atau

matan yaitu sejumlah 108 hadis. Sebaliknya, berbeda dengan

yang terjadi di wilayah Qur’anic Studies, kajian Hadis

Tematik menempati urutan kedua dengan jumlah 76 skripsi.

Artinya, secara prosentase kajian Tafsir Tematik mengambil

42,9% dari 254 skripsi yang berada di wilayah Qur’anic

Studies atau 21,1% dari total jumlah skripsi mahasiswa

Tafsir Hadis. Sementara kajian Kritik Hadis memiliki 41,2%

dari 262 skripsi yang berada di wilayah

Ḥadīth

Studies atau

20,9% dari total jumlah skripsi mahasiswa Tafsir Hadis.

Grafik 2. Kajian Populer Skripsi Mahasiswa Tafsir Hadis

Selain keempat kajian tersebut, secara berurutan

didapatkan data sebagai berikut. Kajian Pemahaman Hadis

25 skripsi, Takhrij Hadis 20 skripsi, Tafsir Ayat Al-Qur’an

18 Skripsi, Metode Penafsiran 15 skripsi, Ilmu Hadis 11

skripsi, Literatur Tafsir 10 skripsi, Pemikiran Hadis 8

skripsi, Ilmu Tafsir 7 skripsi, Hadis yang menggunakan

penelitian lapangan 5 skripsi, Literatur Hadis 5 skripsi, Ilmu


(14)

Qira’at dan Tokoh hadis masing-masing 4 skripsi, Literatur

Ilmu Tafsir, Pemikiran Al-Qur’an, dan Tafsir Hadis

masing-masing 1 skripsi.


(15)

Miskin Literatur Berbahasa Inggris

Setelah pada bab sebelumnya Saya memaparkan hasil

penelitian yang berkenaan dengan peta kajian skripsi

mahasiswa, pada bab ini saya akan menyajikan hasil

penelitian ini tentang sitiran atau referensi yang digunakan

dalam skripsi-skripsi tersebut. Penyajian kali ini memuat

kuantitas sitiran, klasifikasi referensi berdasarkan bidang

ilmu, jenis referensi, dan bahasa referensi.

Minimnya Literatur yang Disitir

Secara keseluruhan, terdapat sejumlah 5042 sitiran

yang terdapat di dalam skripsi mahasiswa Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

rentang waktu 2006-2011. Secara umum, rata-rata skripsi

menyitir 10 literatur Tafsir atau Hadis dalam setiap

skripsinya.


(16)

Data ini menunjukkan bahwa lebih dari 85% atau

sejumlah 418 skripsi menyitir kurang dari 15 literatur Tafsir

atau Hadis, dan hanya kurang dari 16% atau sejumlah 72

skripsi yang menyitir lebih dari 15 literatur Tafsir dan Hadis

dalam penyusunan skripsinya. Sementara itu, secara umum

rata-rata frekuensi sitiran literatur adalah 7. Artinya, rata-rata

literatur disitir oleh 7 skripsi, namun dengan menggunakan

rumus modus, penelitian ini menemukan sebagian besar

literatur hanya disitir oleh 1 skripsi.

Grafik 5. Frekuensi Literatur yang Disitir

Grafik ini menunjukkan mayoritas literatur yaitu

sejumlah 733 atau sekitar 95% literatur disitir oleh kurang

dari 25 skripsi, sejumlah 19 atau sekitar 2,5% literatur disitir

oleh kurang dari 50 skripsi, sebanyak 5 atau sekitar 0,6%

literatur disitir oleh 51-100 skripsi, dan hanya 9 atau sekitar

1,2% literatur yang disitir lebih dari 100 skripsi.

Karya-karya yang disitir lebih di 100 skripsi tersebut adalah:

1.

Al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

karya al-

Bukhārī.


(17)

3.

Al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

karya Muslim ibn al-

Ḥajjāj.

4.

Al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

karya al-

Tirmidhī.

5.

Al-Musnad

karya Aḥmad ibn Ḥanbal.

6.

Sunan ibn Mājah

karya Ibn Mājah al

-

Qazwīnī.

7.

Sunan Abī Dāwūd

karya Abū Dāwūd al

-

Sijistānī.

8.

Tafsir Al-Azhar karya Hamka

9.

Membumikan Al-Qur’an karya M. Quraish Shihab.

Secara lebih spesifik berdasarkan klasifikasi bidang

ilmu, frekuensi penyitiran literatur tafsir dalam skripsi

menunjukkan bahwa 404 literatur tafsir atau sekitar disitir

oleh kurang dari 25 skripsi, 12 literatur tafsir disitir oleh

26-50 skripsi, 3 literatur tafsir disitir oleh 51-75 skripsi, 2

literatur tafsir disitir oleh 76-100 skripsi, 2 literatur tafsir

disitir oleh 101-125 skripsi, dan 1 literatur tafsir yang disitir

oleh hampir 200 skripsi.

Grafik 6. Frekuensi Literatur Tafsir yang Disitir

Sedangkan frekuensi literatur hadis yang disitir, 294

literatur hadis atau sekitar disitir oleh kurang dari 25 skripsi,

7 literatur hadis disitir oleh 26-50 skripsi, 2 literatur hadis

disitir oleh 51-75 skripsi, 3 literatur hadis disitir oleh 76-100

skripsi, 2 literatur hadis disitir oleh 126-150 skripsi, 1

literatur hadis disitir oleh 151-175 skripsi, 2 literatur hadis

0-25 Skripsi

26-50 Skripsi

51-75 Skripsi

76-100 Skripsi

101-125 Skripsi

126-150 Skripsi

151-200 Skripsi 404

12

3

2 2


(18)

disitir oleh 176-200 skripsi, dan 1 literatur hadis yang disitir

oleh lebih dari 200 skripsi.

Grafik 6. Frekuensi Literatur Hadis yang Disitir

Minimnya Literatur Jurnal Ilmiah dan Hasil Penelitian

Berkenaan dengan bentuk atau jenis literatur yang

disitir, penelitian ini memperoleh hasil data bahwa mayoritas

literatur yang disitir adalah literatur dalam bentuk buku.

Lebih dari 91% atau sejumlah 702 literatur yang disitir

adalah buku, dan kurang dari 10% literatur yang dalam

bentuk selain buku yaitu 46 skripsi, 3 buah tesis, 8 buah

disertasi, 11 artikel dalam jurnal ilmiah, dan 1 laporan hasil

penelitian.

Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian mahasiswa

untuk mengakses karya-karya ilmiah baik dalam jurnal

ilmiah maupun hasil penelitian, padahal keterbaruan ilmu

pengetahuan akan banyak diperoleh melalui kedua jenis

literatur tersebut. Faktor lain yang menyebabkan minimnya

penggunaan literatur dalam bentuk artikel di Jurnal Ilmiah

adalah minimnya ketersediaan literatur-literatur tersebut di

perpustakaan baik perpustakaan Fakultas, maupun

perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

0-25 Skripsi 26-50 Skripsi 51-75 Skripsi 76-100 Skripsi 101-125 Skripsi 126-150 Skripsi 151-175 Skripsi 176-200 Skripsi >200 Skripsi 294 7 2 3 0 2 1 2 1


(19)

Grafik 6. Jenis Literatur

Mahasiswa memang dapat mengakses artikel-artikel

yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah dari internet, namun UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta baru menyediakan fasilitas

tersebut pada tahun 2011 dengan berlangganan pada

pusat-pusat data artikel seperti JSTOR, PROQUEST, dan

EBSCOHOST.

Minimnya Penggunaan Literatur Berbahasa Asing

Berdasarkan bahasa yang digunakan dalam literatur

yang disitir, penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa

Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta rentang waktu 2006-2011 lebih banyak

menggunakan literatur berbahasa Indonesia dalam

penyusunan skripsi mereka, baik literatur tersebut memang

berbahasa Indonesia maupun terjemahan ke dalam bahasa

Indonesia.

Sejumlah 493 literatur atau mendekati 64% literatur

yang disitir adalah literatur berbahasa Indonesia, sedangkan

literatur berbahasa Arab sejumlah 262 karya atau sekitar


(20)

34%, dan amat disayangkan, literatur berbahasa Inggris

sebagai bahasa dunia yang paling banyak digunakan hanya

berjumlah 4 literatur. Selain itu, ada literatur-literatur dengan

3 bahasa lain yang disitir, yaitu Jawa, Melayu, dan Sunda.

Grafik 7. Bahasa Literatur yang Disitir

Penelitian ini juga menunjukkan beberapa literatur

berbahasa lokal atau daerah yang disitir oleh mahasiswa

dalam menyusun skripsinya. Penyitiran terhadap literatur

berbahasa daerah ini dikarenakan bahasa daerah tersebut

adalah bahasa yang digunakan dalam objek kajian atau tema

yang diteliti skripsi tersebut.

Satu hal yang juga patut menjadi perhatian seluruh

civitas akademi adalah banyaknya penggunaan literatur yang

bukan menggunakan bahasa asli melainkan hasil terjemahan.

Sejumlah 178 literatur atau sekitar 23,1% karya tulis yang

disitir adalah hasil terjemahan dari buku aslinya. Sejumlah

skripsi bahkan lebih memilih menggunakan karya

terjemahan literatur-literatur utama dalam kajian tafsir hadis

dari pada menyitir sumber aslinya.


(21)

Sebagian karya-karya tafsir atau hadis seperti

Tafsīr

ibn Kathīr

,

Tafsīr al

-

Jalālayn

,

Tafsīr al

-

Marāghī

,

Fī Ẓilāl al

-Qur’ān

,

Ṣaḥīḥ al

-

Bukhārī

,

Ṣaḥīḥ Muslim

,

Sunan Abī Dāwūd

,

dan Sunan al-

Tirmidhī

disitir terjemahannya, bukan sumber

aslinya, padahal karya-karya tersebut tersedia di

perpustakaan-perpustakaan.

Meskipun demikian, berkenaan dengan jumlah

sitiran, karya-karya berbahasa Indonesia, baik yang asli

berbahasa Indonesia maupun terjemahan dari bahasa asing

(Arab atau Inggris), hanya disitir 1915 kali atau sekitar 38%.

Sedangkan literatur berbahasa Arab disitir lebih dari 60%

atau 3106 kali. Sisanya, sejumlah 21 sitiran adalah literatur

berbahasa Inggris, Jawa, Melayu, dan Sunda.

Grafik 8. Sebaran Jumlah Sitiran Menurut Bahasa Literatur

Sedangkan jika dilihat dari sebaran klasifikasi

wilayah kajian Qur’anic

Studies

dan

Ḥadīth Studies

, maka

literatur tafsir yang berbahasa Indonesia baik yang asli

berbahasa Indonesia, maupun yang merupakan hasil

terjemahan, adalah literatur yang paling banyak disitir yaitu

sejumlah 308 literatur, sementara literatur tafsir berbahasa

Arab hanya 103 literatur, tidak mencapai separuhnya

literatur tafsir berbahasa Indonesia.

Arab Indonesia Inggris Jawa Melayu Sunda 3106

1915

7

2

10


(22)

Grafik 9. Prosentase Bahasa Literatur Tafsir yang Disitir

Berbeda dengan popularitas literatur berbahasa

Indonesia di wilayah kajian Qur’anic Studies, literatur

Ḥadīth Studies

yang disitir mendapatkan porsi yang sama,

yaitu masing-masing 155 literatur berbahasa Arab dan

Indonesia. Hanya saja perlu mendapatkan perhatian, tidak

satu pun literatur

Ḥadīth Studies

berbahasa Inggris yang

disitir.

Grafik 10. Prosentase Bahasa Literatur Hadis yang Disitir

Temuan ini sangat memprihatinkan, mengingat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta adalah kampus yang salah satu

semboyannya adalah Integrity

yang di antaranya dimaknai

24%

73%

1% 2%

Arab Indonesia Inggris

Jawa, Melayu, Sunda

49,7% 49,7%

0,6%

Arab Indonesia Melayu dan Sunda


(23)

dengan integrasi antara tradisi Timur dan Barat. Hal ini

semestinya tercermin dalam setiap aktifitas akademik semua

pihak yang berkecimpung di dalamnya, apalagi mahasiswa.

Sebuah masalah besar yang harus diselesaikan berkenaan

dengan tidak adanya literatur kajian Hadis yang disitir oleh

mahasiswa Tafsir Hadis dalam penyusunan skripsi rentang

waktu 2006-2010.


(24)

Popularitas Tafsir Indonesia

Setelah pada bab sebelumnya Saya deskripsikan

tentang minimnya literatur yang disitir, minimnya artikel di

jurnal ilmiah, minimnya literatur berbahasa Inggris, dan

maraknya penyitiran sumber-sumber terjemahan, pada bab

ini, Saya akan memaparkan hasil penelitian yang berkenaan

dengan klasifikasi literatur, popularitas literatur, popularitas

tokoh yang menyusun, baik di wilayah kajian Qur’anic

Studies maupun

Ḥadīth Studies

atau keduanya.

Keunggulan Kuantitas Literatur

Qur’anic Studies

Secara kuantitas, ada sejumlah 771 literatur Tafsir

Hadis yang disitir oleh mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada skripsi

mereka rentang waktu 2006-2011. Sebanyak 428 atau lebih

dari 55% merupakan karya tulis di bidang Qur’anic Studies,

312 literatur atau sekitar 40% adalah karya tulis dalam

kajian

Ḥadīth Studies

, sisanya sejumlah 31 karya atau hanya

sekitar 4% adalah gabungan antara kedua kajian tersebut.

Grafik 11. Klasifikasi Bidang Ilmu

55,5% 40,5%

4,0%

Qur ’anic Studies

Ḥadīth Studies


(25)

Hal ini setidaknya menunjukkan bahwa meskipun

secara kuantitas skripsi kajian Hadis lebih banyak daripada

kajian Qur’an/Tafsir sebagaimana dipaparkan di bab II,

ternyata literatur Tafsir yang disitir mengungguli literatur

Hadis.

Dominasi Literatur Tafsir Tematik dan Karya Hadis

Juz’īyāt

Sejalan dengan dominasi kajian tafsir tematik yang

diangkat di dalam skripsi mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada rentang

waktu 2006-2011, secara umum, referensi Tafsir Maw

ḍūʻī

yang disitir pun mencapai sekitar 50% atau sejumlah 214

Tafsir Maw

ḍūʻī

dari total 428 referensi tafsir. Literatur tafsir

jenis ini di antaranya adalah Al-

Insān fī al

-

Qur’ān al

-

Karīm

karya ʻAbbās Maḥmūd ʻAqqād,

Al-

Tawḥīd wa al

-

Shirk fī al

-Qur’ān al

-

Karīm

karya Jaʻfar Subḥānī, dan

Maqāl fī al

-Insān Dirāsah Qur’ānīyah

ka

rya ‘Ā’ishah ‘Abd al

-

Raḥmān

bint al-

Shāṭi’.

Grafik 12. Literatur Qur’anic Studies yang Disitir

Grafik ini juga menunjukkan referensi tafsir dengan

metode

ta

ḥlīlī

yang disitir sebanyak 156 karya tafsir atau

50% 36%

1% 5% 7%

Mawḍūʻī Taḥlīlī Muqāran Muʻjam


(26)

sekitar 36%. Literatur tafsir model ini di antaranya adalah

Jāmiʻ al

-

Bayān ‘an Ta’wīl Āy al

-

Qur’ān

karya al-

Ṭabarī,

Tafsīr al

-

Qur’ān al

-

ʻAẓīm

karya Ibn Kathīr,

Al-

Kashshāf ʻan

Ḥaqā’iq al

-

Tanzīl

karya al-

Zamakhsharī, dan

Al-

Tafsīr al

-Kabīr

karya Fakhr al-

Dīn al

-

Rāzī.

Sedangkan sisanya,

sejumlah kurang lebih 14% atau hanya 6 karya adalah karya

tafsir dengan model komparasi atau yang dikenal dengan

Tafsir

Muqāran

, sebanyak 21 karya

muʻjam

atau kumpulan

indeks, dan kajian tentang Al-Qur’an sejumlah 29 karya.

Berbeda dengan dominasi literatur tafsir maw

ḍūʻī

yang disitir, literatur Hadis yang disitir terbanyak adalah

karya-karya hadis yang dikenal dengan istilah

juz’īyāt

atau

kumpulan-kumpulan hadis, seperti

Shuʻab al

-

Īmān

karya

al-Bayhaqī,

al-

Targhīb wa al

-

Tarhīb

karya al-M

undhirī,

al-Arbaʻīn al

-

Nawawīyah

dan

Riyāḍ

al-

Ṣāliḥīn

karya

al-Nawawī. Terdapat 8

5 atau 27,6% karya hadis model seperti

ini yang disitir.

Selain

juz’īyāt

,

sharḥ

, dan literatur hadis

mawḍūʻī

,

karya-karya hadis lainnya yang disitir adalah dalam bentuk

sunan

31 karya seperti

Sunan Abī Dāwūd

,

Sunan al-

Nasā’ī

,

Sunan Ibn Mājah

, dan Sunan al-

Dāruquṭnī

. Kemudian karya

hadis dalam bentuk

jāmiʻ

21 karya seperti al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

baik karya al-

Bukhārī, maupun Muslim, lalu karya hadis

dengan model musnad 12 karya seperti

Musnad Aḥmad

,

Musnad Abī Yaʻlā

, dan Musnad al-

Ḥumaydī

, dan

karya-karya dalam bentuk lainnya yaitu

muṣannaf

seperti

Muṣannaf ʻAbd al

-

Razzāq

, mustadrak

seperti

Al-Mustadrak

karya al-

Ḥākim,

muwaṭṭa’

seperti Al-

Muwaṭṭa’

karya Mālik,

ḥāshiyah

seperti

Ḥāshiyat al

-

Sindī ʻalā Sunan ibn Mājah

,

zawā’id

seperti

Mawārid al

-

Ẓam’ān ilā Zawā’id ibn Ḥibbān

karya al-

Haythamī,

mukhtaṣar

seperti

Mukhtaṣar Ṣaḥīḥ al

-Bukhārī

karya al-

Albānī,

takhrīj

seperti

Kashf al-

Khafā’ wa


(27)

al-ʻAjlūnī, kritik hadis seperti

Perempuan di Lembaran Suci

Kritik atas Hadis-hadis Sahih karya Ahmad Fudhaili, dan

metode pemahaman hadis seperti buku berjudul Hadis Nabi

yang Tekstual dan Kontekstual karya M. Syuhudi Ismail.

Seluruh karya yang disebut belakangan ini berjumlah 52

karya.

Grafik 13. Literatur Ḥadīth Studies yang Disitir

Popularitas Tafsir

Taḥlīlī

Berbahasa Indonesia

Popularitas tafsir

mawḍūʻī

sebagaimana disebutkan

sebelumnya, ternyata tidak menemukan signifikansinya

dalam hal popularitas karya tafsir yang disitir. Penelitian ini

menunjukkan bahwa tafsir

taḥlīlī

justru lebih banyak disitir

dari pada karya tafsir

mawḍūʻī

yang secara kuantitas

mengungguli tafsir

taḥlīlī

. Tafsir Al-Misbah karya M.

Quraish Shihab misalnya, adalah karya tafsir yang paling

populer disitir di dalam skripsi mahasiswa Tafsir Hadis

Zawā’id Takhrīj Sunan Sharḥ Muwaṭṭa’ Mustadrak Musnad Muṣannaf Mukhtaṣar Metode Pemahaman Mawḍūʻī Kritik Hadis Kajian Hadis Juz’īyāt Jāmiʻ Ḥāshiyah 6 4 31 57 4 1 12 2 3 9 54 17 2 85 21 4


(28)

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

rentang waktu 2006-2011.

Karya M. Quraish Shihab ini disitir oleh 190 atau

sekitar 38,8% skripsi. Sedangkan urutan kedua kitab tafsir

adalah

Tafsir Al-Azhar

karya Hamka (w. 1981) yang disitir

oleh 118 skripsi atau sekitar 24,1%. Sedangkan tafsir

taḥlīlī

berbahasa Arab yang paling banyak disitir adalah

Tafsīr al

-Qur’ān al

-

ʻAẓīm

karya Ibn Kathīr (w. 774 H) yang

menempati urutan ketiga dengan prosentase jauh dibawah

karya tafsir M. Quraish Shihab yaitu sekitar 16,7% atau

sejumlah 82 skripsi menyitir kitab tafsir karya Ibn Kathīr ini.

Grafik 14. 10 Literatur Tafsir paling Populer

Temuan ini sekaligus memperkuat kecenderungan

mahasiswa Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada rentang waktu 2006-2011 kepada penyitiran

literatur-literatur berbahasa Indonesia. Kecenderungan yang tidak

hanya ditunjukkan melalui dominasi literatur tafsir

berbahasa Indonesia yang disitir sebagaimana dijelaskan

pada bab III, tetapi juga dikuatkan dengan temuan

popularitas dua karya tafsir nusantara yaitu Tafsir

Al-Terjemah Tafsīr fī Ẓilāl al-Qur’ān

Tafsir al-Ṭabarī

Tafsir al-Qurṭubī

Tafsīr al-Qur’ān al-ʻAẓīm

Tafsir al-Misbah

Tafsīr al-Marāghī

Tafsīr al-Manār

Tafsir Al-Azhar

Fī Ẓilāl al-Qur’ān

Al-Tafsīr al-Kabīr

47 50 48

82

190 59

45

118 39


(29)

Mishbah karya M. Quraish Shihab dan Tafsir Al-Azhar karya

Hamka.

Berikut ini beberapa literatur tafsir

taḥlīlī

berbahasa

Indonesia lainnya yang disitir oleh tidak lebih dari 31

skripsi.

1.

Tafsir Qur’an al-Furqan Edisi Bahasa Indonesia

Mutakhir karya A. Hassan disitir oleh 5 skripsi.

2.

Tafsir Surat Al-Waqi’ah karya Abdul Husain Dasteghib

disitir oleh 1 skripsi.

3.

Tafsir Surat Yasin karya Abdul Husain Dasteghib disitir

oleh 1 skripsi.

4.

Tafsir Juz Amma Lengkap & Ilmiah karya Afif Abdul

Fattah Bahrun disitir oleh 1 skripsi.

5.

Al-Qur’an dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat,

dengan Restu Khalifah IV Mirza Tahir Ahmad karya

Bashiruddin Mahmud Ahmad disitir oleh 1 skripsi.

6.

Al-Qur’an dan Tafsirnya karya Bustami A. Gani disitir

oleh 2 skripsi.

7.

Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang disempurnakan)

karya Departemen Agama RI disitir oleh 31 skripsi.

8.

Tafsir al-Qur’an Karim karya H. A. Hasan Halim disitir

oleh 1 skripsi.

9.

Di Bawah Naungan Surat At-Taubah

karya

Ibadurrahman disitir oleh 1 skripsi.

10. Tafsir Sufi al-Fatihah

karya Jalaluddin Rahmat disitir

oleh 2 skripsi.

11. Tafsir al-Qur’an al-Karim: Tafsir Surat-surat Pendek

Berdasarkan Turunnya Wahyu karya M. Quraish Shihab

disitir oleh 19 skripsi.

12. Al-Qur’an dan Tafsirnya karya M. Shonhaji disitir oleh

1 skripsi.

13. Tafsir al-Qur’an Karim karya Mahmud Yunus disitir

oleh 2 skripsi.


(30)

14. Tafsir al-Qur’an al-Karim; Terjemah Tafsir al-Qur’an

al-Karim karya Moh. Rifa’i disitir oleh 2 skripsi.

15. Tafsir Nabawi karya Muhammad Abdurrahim

Muhammad disitir oleh 1 skripsi.

16. Tafsir Al-Nur

karya Teuku M. Hasbi Ash-Shiddieqy

disitir oleh 27 skripsi.

17. Al-Bayan Tafsir Penjelas al-Qur’anul Karim karya

Muhammad Hasby Ash Shiddieqy disitir oleh 2 skripsi.

18. Tafsir Rahmat karya Oemar Bakry disitir oleh 1 skripsi.

19. Tafsir Pase, Kajian Surat al-Fatihah dan Surat-surat

dalam Juz Amma karya Th. Thalhas disitir oleh 2

skripsi.

20. Al-Qur’an dan Tafsirannya karya Tim Universitas Islam

Indonesia disitir oleh 5 skripsi.

Sedangkan tafsir

taḥlīlī

berbahasa Arab selain yang

disebutkan terdahulu, juga disitir dalam sejumlah skripsi

namun tidak mencapai 30 skripsi yang menyitirnya.

Pertama, literatur tafsir yang disitir oleh 20-30 skripsi yaitu

Rūḥ al

-

Maʻānī fī Tafsīr al

-

Qur’ān al

-

ʻAẓīm wa al

-

Sabʻ al

-Mathānī

karya al-

Alūsī disitir oleh 28 skripsi,

Al-

Kashshāf

ʻan Ḥaqā’iq al

-

Tanzīl

karya al-

Zamakhsharī

disitir oleh 26

skripsi, Al-Durr al-Manth

ūr fī al

-

Tafsīr al

-

Ma’thūr

karya

al-Suyūṭī

dan

Al-

Mīzan fī Tafsīr al

-

Qur’ā

n

karya Muḥammad

Ḥusayn Ṭabaṭṭaba’ī

masing-masing disitir oleh 21 skripsi.

Kedua, literatur tafsir

taḥlīlī

yang disitir oleh 10-20

skripsi yaitu

Tafsīr al

-

Shaʻrāwī

karya al-

Shaʻrāwī

dan

Tafsīr

al-

Jalālayn

karya

Jalāl al

-

Dīn al

-

Maḥallī dan al

-

Suyūṭī

masing-masing disitir oleh 17 skripsi,

Rawā’iʻ al

-

Bayān

dan

Ṣafwat al

-

Tafāsīr

karya al-

Ṣābūnī

disitir oleh 15 dan 13

skripsi.

Ketiga, literatur tafsir

taḥlīlī

yang disitir oleh 6-10

skripsi yaitu

Lubāb al

-

Ta’wīl fī Maʻānī al

-

Tanzīl

karya

al-Khāzin

disitir oleh 9 skripsi,

Anwār al

-

Tanzīl wa Asrār al


(31)

-Taʻwīl

karya al-

Bayḍāwī

,

Tafsīr Rūḥ al

-

Bayān

karya Ismail

Haqi,

Marāḥ Labīd

karya

Nawawī al

-

Bantānī

masing-masing disitir oleh 8 skripsi,

Al-

Baḥr al

-

Muḥīṭ fī al

-

Tafsīr

karya

Abū Ḥayyān

dan

Ma‘ālim al

-

Tanzī

l karya al-

Baghāwī

masing-masing disitir oleh 7 skripsi,

Naẓm al

-

Durar fī

Tanāsub al

-

Āyi wa al

-Suwar karya al-

Biqāʻī

,

Maḥāsin al

-Ta’wīl

karya al-

Qāsimī

,

Mukhtaṣar Tafsīr Ibn Kathīr

karya

al-

Ṣābūnī

,

Tafsīr al

-

Qur’ān al

-

Karīm Juzz ʻAmma

karya

Muḥammad ʻAbduh

, dan Al-

Jawāhir fī Tafsīr al

-

Qur’ān al

-Karīm

karya

Ṭanṭāwī Jawharī

masing-masing disitir oleh 6

skripsi.

Keempat, literatur tafsir

taḥlīlī

yang disitir oleh

kurang dari 6 skripsi yaitu

Taisīr al

-

‘Ālī al

-

Qadīr li Ihktiṣar

Tafsīr ībn Kathīr

karya al-

Rifāʻī

dan

Tafsīr al

-

Qur’ān al

-Karīm

karya

Maḥmūd Shaltūt

masing-masing disitir oleh 5

skripsi.

Taysīr al

-

Karīm al

-

Raḥmān fī Tafsīr Kalām al

-Mannān

karya ʻ

Abd al-

Raḥmān al

-

Saʻdī

,

Ḥāshiyat al

-ʻAllāmah al

-

Ṣāwī ʻalā Tafsīr al

-

Jalālayn

karya al-

Ṣāwī

,

Majmaʻ al

-

Bayān fī Tafsīr al

-

Qur’ān

karya al-

Ṭabarsī

, dan

Al-

Tibyān fī Tafsīr al

-

Qur’ān

karya al-

Ṭūsī

masing-masing

disitir oleh 4 skripsi.

Tafsīr Āyāt al

-

Aḥkām

karya

ʻAlī al

-Sāyis

,

Aḍwa’ al

-

Bayān fī Īḍāḥ al

-

Qur’ān bi al

-

Qur’ān

karya

al-

Shinqiṭī

, dan

Aḥkām al

-

Qur’ān

karya Ibn al-

ʻArabī

masing-masing disitir oleh 3 skripsi. Al-

Taḥrīr wa al

-

Tanwīr

karya

Ibn ʻĀshūr

,

Tafsīr al

-

Qur’ān li al

-

Qur’ān

karya ‘Abd

al-

Karīm al

-

Khāṭib

,

Tafsīr Abī Suʻūd aw Irshād

al-

ʻAql al

-Salīm ilā Mazāyā al

-

Kitāb al

-

Karīm

karya

Abū al

-

Suʻūd

,

Tanwīr al

-

Miqbās min Tafsīr ibn ʻAbbās

karya

al-Fayrūzābādī

,

Aḥkām al

-

Qur’ān

karya al-

Jaṣṣāṣ

, dan

Al-Tafsīr al

-

Wāḍiḥ

karya

Muḥammad Maḥmūd Ḥijāzī

masing-masing disitir oleh 2 skripsi.

Sejumlah 23 literatur tafsir

taḥlīlī

lainnya,

masing-masing disitir oleh 1 skripsi yaitu

Tafsīr Suwar al

-

Mufaṣṣal


(32)

karya ‘Abdullāh Kanūn,

Tafsīr Muyassar

karya ʻĀ’iḍ al

-Qarnī,

Al-

Tafsīr al

-

Farīd li al

-

Qur’ān al

-

Majīd

karya ʻAbd

al-Mu’min Al-

Jamālī,

Tafsīr

al-

Jīlānī

karya ʻAbd al

-

Qādir

al-

Jīlānī,

Tafsīr ʻĀ’ishah Umm al

-Mu’minin

karya Abū al

-Suʻūd,

Tafsīr Sūrah al

-

Nūr

karya Abū Bakr Jābir,

Ḥāshiyah

al-

Ṣāwī ‘alā Tafsīr al

-

Jalālayn

karya Aḥmad Muḥammad al

-Ṣāwī,

Tafsīr al

-

Qushayrī

karya al-

Qushayrī,

Al-

Jawāhir a

l-Ḥisān fī Tafsīr al

-

Qur’ān

karya al-

Thaʻālabī,

Tafsīr al

-Qur’ān al

-

‘Azīz fī Hamish Tafsīr al

-

Nawāwī

karya

al-Wāḥidī,

Tafsīr Sūrah Yāsīn

karya Ḥamamī Zādah,

Al-

Tafsīr

al-Qayyim karya Ibn al-Qayyim al-

Jawzīyah,

Tafsīr al

-‘Ashr

al-

Akhīr min al

-

Qur’ān al

-

Karī

m

karya Muḥammad ibn

Sulaymān Ashqar,

Tafsīr Nūr al

-

Iḥsān

karya Muhammad

Said Umar,

Tafsīr Muqāṭil bin Sulaimān

karyaMuqāṭil bin

Sulaimān,

Tafsīr al

-

Sirāj al

-

Munīr

karya Shams al-

Dīn

Muḥammad bin Aḥmad al

-

Sharbinī, dan

Aysar al-

Tafāsīr li

Kalām al

-

‘Ālī al

-

Kabīr

karya Bakr Jabīr Jazā’irī

.

Dominasi Literatur Hadis Berbahasa Arab

Berbeda dengan yang terjadi di wilayah kajian

Qur’anic Studies dengan popularitas tafsir

taḥlīlī

Indonesia,

literatur hadis yang disitir oleh skripsi mahasiswa Tafsir

Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

rentang waktu 2006-2010 didominasi oleh literatur hadis

berbahasa Arab. Enam kitab hadis sahih pokok umat Islam

atau yang dikenal dengan istilah al-Kutub al-Sittah

adalah

literatur hadis yang paling banyak disitir.

Al-

Jāmiʻ al

-

a

ḥīḥ

karya al-

Bukhārī disitir oleh 215

skripsi atau sekitar 49%, karya Muslim ibn al-

Ḥajjāj yang

dikenal dengan

a

ḥīḥ

Muslim disitir oleh 188 skripsi, Sunan

Abī Dāwūd

disitir oleh 135 skripsi, Sunan al-

Nasā’ī

disitir

oleh 80 skripsi, Sunan al-

Tirmidhī

disitir oleh 180 skripsi,

dan

Sunan Ibn Mājah

disitir oleh 142 skripsi. Menariknya,


(33)

Musnad A

mad

yang tidak termasuk dalam Kutub

al-Sittah

disitir oleh 153 skripsi. Kemudian diikuti oleh

Al-Muʻjam al

-

Mufahras li Alfāẓ al

-

Ḥadīth al

-

Nabawī

karya A.J.

Wensink yang disitir oleh 89 skripsi dan dua kitab shar

hadis paling popular yaitu Fat

al-

Bārī

karya Ibn

ajar

al-ʻAsqalānī dan

Shar

a

ḥīḥ

Muslim karya al-

Nawawī.

Grafik 15. 10 Literatur Hadis Paling Populer

Grafik ini menunjukkan popularitas literatur-literatur

hadis tersebut masih mendapatkan tempatnya di kalangan

mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam penyusunan skripsi mereka. Hal

ini juga sekaligus menunjukkan masih minimnya perhatian

terhadap literatur-literatur hadis lain yang juga familiar di

kalangan mahasiswa Tafsir Hadis. Literatur-literatur ini

disitir oleh kurang dari 50 skripsi, seperti Sunan al-

Dārimī

disitir oleh 41 skripsi, al-Sunan al-

Kubrā

karya

al-

Bayhaqī

disitir oleh 38 skripsi,

Ṣaḥīḥ Ibn Ḥibbān

disitir oleh 30

skripsi, al-Mustadrak karya al-

Ḥākim disitir oleh 25 skripsi,

Muwaṭṭa’

nya Mālik disitir oleh 32 skripsi,

Musnad Abī Yaʻlā

dan Al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaghīr fī Ahādīth al

-

Bashīr al

-

Nadhīr

karya

al-

Suyūṭī masing

-masing hanya disitir oleh 9 skripsi,

Musnad al-

Shihāb

karya al-

Qaḍḍāʻī,

Sunan al-

Dāruquṭnī

Sunan Ibn Mājah Sunan al-Tirmidhī

Sunan al-Nasā’ī

Sunan Abī Dāwūd Ṣaḥīḥ Muslim bi Sharḥ al-Nawawī

Ṣaḥīḥ Muslim Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

Musnad Aḥmad Fatḥ al-Bārī Sharḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

Al-Muʻjam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīth al-Nabawī

142 180 80

135 67

188 215 153

95 89


(34)

dan

Ṣaḥīḥ Ibn Khuzaymah

masing-masing hanya disitir oleh

6 skripsi.

Sementara itu, sejumlah literatur hadis lain hanya

disitir oleh kurang dari 5 skripsi.

Musnad Abī ʻUwānah

,

Musnadal-

Daylamī

,

Muṣannaf Ibn Abī Shaybah

,

Muṣannaf

ʻAbd al

-

Razzāq

,

Musnad al-

Ḥumaydī

,

Musnad al-

Ṭayālīsī

,

al-

Kāfī

karya al-

Kulaynī, dan

Musnad Saʻd ibn Abī Waqqās

masing-masing disitir oleh hanya 1 skripsi.

Popularitas M. Quraish Shihab

Berkenaan dengan tokoh atau penulis yang popular

disitir oleh mahasiswa Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam penyusunan skripsinya, penelitian ini

menunjukkan beberapa nama, yaitu nama dengan jumlah

karya paling banyak disitir dan jumlah karya dengan

pengarang yang sama.

Berdasarkan jumlah sitiran, al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

karya

al-

Bukhārī adalah literatur yang paling banyak disitir yaitu

sejumlah 215 skripsi menyitirnya, diikuti oleh Tafsir

Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab,

Ṣaḥīḥ Muslim

, Sunan

al-Tirmidhī

,

Musnad Aḥmad

,

Sunan Ibn Mājah

,

Sunan

Abī

Dāwūd

,

Tafsir Al-Azhar

karya Hamka, Membumikan

Al-Qur’an

karya M. Quraish Shihab, dan

Fatḥ al

-

Bārī

karya

Ibn Ḥajar al

-

ʻAsqalānī.

Namun demikian, secara akumulasi, pengarang

dengan jumlah karyanya yang paling banyak disitir oleh

mahasiswa adalah Al-

Albānī yaitu 23 karya, kemudian

diikuti oleh al-

Suyūṭī

19 karya, M. Quraish Shihab 13 karya,

Ahmad Sanusi, Ibn al-Qayyim al-

Jawzīyah,

dan

Yūsuf al

-Qaraḍāwī

masing-masing 12 karya, al-

Bukhārī, al

-

Nawawī,

dan al-

Ṣābūnī

masing-masing 7 karya, dan al-

Shaʻrāwī

6

karya.


(35)

Grafik 16. 10 Literatur Paling Populer

Grafik 17. 10 Pengarang dengan Jumlah Karya Terbanyak

Meskipun demikian, banyaknya jumlah karya

seorang pengarang yang tidak serta merta menunjukkan

jumlah sitiran yang juga sama banyaknya. Hal ini dibuktikan

bahwa pengarang yang paling banyak disitir melalui

sejumlah karyanya atau jumlah akumulasi sitirannya pada

skripsi adalah M. Quraish Shihab dengan akumulasi sitiran

sebanyak 460 kali, diikuti oleh sejumlah pengarang yang

akumulasi sitirannya di atas 100 sitiran yaitu al-

Bukhārī,

Muslim, al-

Tirmidhī, A.J. Wensinck, Aḥmad ibn Ḥanbal,

Fatḥ al-Bārī Sharḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

Membumikan al-Qur ’an

Tafsir Al-Azhar

Sunan Abī Dāwūd Sunan Ibn Mājah Al-Musnad

Sunan al-Tirmidhī

Ṣaḥīḥ Muslim Tafsir al-Misbah

Al-Jāmiʻ al-Ṣaḥīḥ

95 113 118 135 142 153 180 188 190 215

Yūsuf al-Qarḍāwī M. Quraish Shihab Ibn al-Qayyim al-Jawzīyah Al-Suyūṭī Al-Shaʻrāwī Al-Ṣābūnī Al-Nawawī Al-Bukhārī Al-Albānī Ahmad Sanusi 12 13 12 19 6 7 7 7 23 12


(36)

Ibn Mājah, Abū Dāwūd, Ibn Ḥajar al

-

ʻAsqalānī, Al

-

Suyūṭī,

Hamka, dan Ibn Kathīr.

Grafik 18. Pengarang Paling Populer

Grafik ini menunjukkan bahwa secara akumulasi M.

Quraish Shihab dengan 13 karyanya adalah pengarang yang

paling banyak disitir, bahkan jauh di atas al-

Bukhārī

meskipun

al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

disitir oleh lebih banyak skripsi

dari pada Tafsir Al-Mishbah. Sedangkan al-

Albānī meski

sejumlah 23 karyanya disitir, namun akumulasi sitirannya

tidak terlalu signifikan yaitu sejumlah 54 sitiran. Kondisi

al-Albānī ini berbeda dengan Hamka dan Aḥmad ibn Ḥanbal

yang meski hanya 1 karya mereka, namun jumlah sitirannya

di atas 100 sitiran.

Al-Suyūṭī M. Quraish Shihab Al-Bukhārī

Ibn Ḥajar al-ʻAsqalānī A. J. Wensinck

Ibn Kathīr

Al-Tirmidhī

Ibn Mājah

Muslim

Abū Dāwūd Aḥmad Ibn Ḥanbal

Hamka 121 460 250 126 172 112 197 152 200 146 153 118 19 13 7 6 5 5 3 3 2 2 1 1 Jumlah Sitiran Jumlah Karya


(37)

Penutup

Simpulan

Berpijak pada permasalahan yang telah dikemukakan

pada Bab I dan hasil analisa yang telah disampaikan pada

Bab-bab II-IV, maka penelitian ini menyimpulkan beberapa

hal sebagai berikut.

1.

Komposisi peta kajian Tafsir dan Hadis pada skripsi

mahasiswa Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta rentang waktu 2006-2011

masih berimbang di antara kajian Tafsir dan Hadis.

Namun demikian, kajian hadis tampak lebih diminati

oleh mahasiswa dengan prosentase 50,7% skripsi

disusun dalam wilayah kajian hadis. Sedangkan

tema-tema yang diangkat dalam skripsi didominasi oleh

kajian Tafsir Tematik 21,1%, Hadis Tematik 20,9%,

Pemikiran Tafsir 17,2%, dan Kritik Hadis 14,7%.

2.

Kuantitas literatur yang disitir secara akumulatif

berjumlah 767 literatur, dengan mayoritas setiap

literatur hanya disitir oleh kurang dari 25 skripsi. Hanya

ada sejumlah 42 literatur yang disitir lebih dari 25

skripsi, 9 literatur di antaranya disitir oleh lebih dari 100

skripsi. Mayoritas literatur yang disitir adalah literatur

berbahasa Indonesia yaitu 64% atau sejumlah 493

literatur, khususnya literatur Tafsir. Literatur berbahasa

Arab hanya berjumlah 262 atau 34%, sedangkan

literatur berbahasa Inggris hanya 0,5% atau 4 literatur

saja. Hampir seluruh literatur yang disitir tersebut adalah

literatur dalam format buku (91%), dan sangat sedikit

sekali literatur artikel atau hasil penelitian yang disitir.


(38)

3.

Banyaknya penggunaan literatur yang bukan

menggunakan bahasa asli melainkan hasil terjemahan.

Sejumlah 178 literatur atau sekitar 23,1% karya tulis

yang disitir adalah hasil terjemahan dari buku aslinya.

Sejumlah skripsi bahkan lebih memilih menggunakan

karya terjemahan literatur-literatur utama dalam kajian

tafsir hadis dari pada menyitir sumber aslinya.

4.

Literatur tafsir tematik adalah jenis literatur yang paling

dominan disitir dibandingkan literatur tafsir

taḥlīlī

.

Karya-karya tafsir tematik yang disitir berjumlah 214

karya, sedangkan karya-karya tafsir

taḥlīlī

berjumlah

156 karya. Sedangkan jenis literatur hadis yang paling

banyak disitir adalah literatur hadis dengan model

juz’īyāt

. Karya-karya jenis ini berjumlah 85 karya, lebih

banyal dibandingkan dengan karya-karya hadis dalam

bentuk

Jāmiʻ

,

sharḥ

, musnad, atau sunan.

5.

Al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

karya al-

Bukhārī,

Tafsir Al-Mishbah,

al-

Jāmiʻ al

-

Ṣaḥīḥ

karya Muslim, Sunan al-

Tirmidhī

,

Musnad Aḥmad

,

Sunan Ibn Mājah

,

Sunan

Abī Dāwūd

,

Tafsir Al-Azhar

karya Hamka, Membumikan Al-Qur’an

karya M. Quraish Shihab, dan

Fatḥ al

-

Bārī

karya Ibn

Ḥajar al

-

ʻAsqalānī

adalah 10 literatur yang paling

banyak disitir.

6.

M. Quraish Shihab, al-

Bukhārī, Muslim, al

-

Tirmidhī,

A.J. Wensinck, Aḥmad ibn Ḥanbal, Ibn Mājah, Abū

Dāwūd, Ibn Ḥajar al

-

ʻAsqalānī, Al

-

Suyūṭī, Hamka, dan

Ibn Kathīr adalah 10 literatur yang paling banyak disitir,

dan M. Quraish Shihab adalah pengarang yang paling

populer disitir di antara mereka (460 sitiran).

Rekomendasi

Mengingat berbagai keterbatasan pada penelitian ini,

mulai dari terbatasnya cakupan objek dan subjek penelitian,


(39)

kurangnya penggunaan metode yang lebih dapat menguak

permasalahan yang ada, serta keterbatasan dana, maka

penelitian ini memberikan rekomendasi sebagai berikut.

1.

Perlunya penelitian lebih lanjut untuk melihat pola

hubungan antar pengarang sehingga dapat menjelaskan

interaksi dan komunikasi ilmiah baik antar pengarang

yang disitir, antar sesama penyitir, maupun antara

penyitir dengan dokumen pengarang yang disitir.

2.

Perlunya penelitian lanjut dengan menggunakan metode

content analysis untuk melihat muatan yang disitir

sehingga lebih dapat menentukan secara lebih akurat

pola pemikiran sebuah karya ilmiah.

3.

Perlunya penekanan untuk lebih menggunakan

sumber-sumber asli bukan terjemahan, dan menggalakkan

penggunaan literatur berbahasa Inggris, literatur dalam

bentuk artikel dan hasil penelitian.

4.

Perlu dipertimbangkan pemisahan jurusan Hadis dari

Tafsir Hadis mengingat sudah banyaknya peminat kajian

hadis.


(40)

Daftar Grafik

Grafik 1. Klasifikasi Bidang Ilmu ... 10

Grafik 2. Kajian Populer Skripsi Mahasiswa Tafsir Hadis ... 13

Grafik 3. Klasifikasi Tema Kajian Skripsi ... 14

Grafik 4. Frekuensi Skripsi Menyitir Literatur ... 15

Grafik 5. Frekuensi Literatur yang Disitir ... 16

Grafik 6. Frekuensi Literatur Tafsir yang Disitir ... 17

Grafik 6. Frekuensi Literatur Hadis yang Disitir ... 18

Grafik 6. Jenis Literatur ... 19

Grafik 7. Bahasa Literatur yang Disitir ... 20

Grafik 8. Sebaran Jumlah Sitiran Menurut Bahasa Literatur .. 21

Grafik 9. Prosentase Bahasa Literatur Tafsir yang Disitir ... 22

Grafik 10. Prosentase Bahasa Literatur Hadis yang Disitir .... 22

Grafik 11. Klasifikasi Bidang Ilmu ... 24

Grafik 12. Literatur Qur’anic Studies yang Disitir ... 25

Grafik 13. Literatur

Ḥadīth Studie

s yang Disitir... 27

Grafik 14. 10 Literatur Tafsir paling Populer ... 28

Grafik 15. 10 Literatur Hadis Paling Populer ... 33

Grafik 16. 10 Literatur Paling Populer ... 35

Grafik 17. 10 Pengarang dengan Jumlah Karya Terbanyak ... 35

Grafik 18. Pengarang Paling Populer ... 36


(41)

Daftar Isi

Kata Pengantar

... iii

Daftar Isi

... v

Daftar Grafik

... vii

Pendahuluan

... 1

Latar Belakang Masalah ... 1

Permasalahan ... 2

Hipotesis ... 4

Tujuan Penelitian ... 5

Manfaat dan Signifikansi Penelitian ... 5

Metode Penelitian ... 6

Organisasi Pelaksana ... 7

Waktu Pelaksanaan ... 7

Menguatnya Kajian Hadis

... 9

Kajian Hadis Melampaui Kajian Tafsir ... 9

Dominasi Kajian Tafsir Tematik dan Kritik Hadis ... 10

Miskin Literatur Berbahasa Inggris

... 15

Minimnya Literatur yang Disitir ... 15

Minimnya Literatur Jurnal Ilmiah dan Hasil Penelitian ... 18

Minimnya Penggunaan Literatur Berbahasa Asing ... 19

Popularitas Tafsir Indonesia

... 24

Keunggulan Kuantitas Literatur Qur’anic Studies ... 24

Dominasi Literatur Tafsir Tematik dan Hadis

Juz’īyāt

.... 25

Popularitas Tafsir Ta

ḥlīlī

Berbahasa Indonesia ... 27

Dominasi Literatur Hadis Berbahasa Arab... 32

Popularitas M. Quraish Shihab ... 34

Penutup

... 37

Simpulan ... 37

Rekomendasi ... 38

Daftar Pustaka

... 41

Tabel Judul Skripsi Mahasiswa

... 43


(42)

Daftar Pustaka

Andrews, James. 2003. “An author co-citation analysis of

medical informatics. Jurnal Media Library

Association. 91 (1) January.

Bisri, Cik Hasan. 1998. Penuntut Penyusunan Rencana

Penelitian dan Penulisan Tesis dan disertasi Bidang

Ilmu Agama Islam. Jakarta: Logos.

Dimitroff, Alexandra. “Self Citation in the library and

information science literature”. Jurnal of

Documentation. 51 (1) 1995.

Federspiel, Howard M. 1996. Kajian Al-qur’an Di Indonesia

Dari Mahmud Yunus Hingga Quraish Shihab.

Bandung: Mizan.

Ikpaahindi, Linus. “An Overview of Bibliometrics : its

measurements. Laws, and their applications”. Libri.

5 (2) 1985.

Kopesa, A. and E. Schibel. 1998. “Science and technology

mapping: a new iteration model for representing

multidimensional relationship”. Jurnal of the

American Society for Information Science. 49 (1).

Mas’di, Ghufron A. 1997. Pemikiran Fazlur Rahman

tentang Metodologi Pembaharuan Hukum Islam.

Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Mikhailov, A.I. Chernyi & R.S. Giliarevskii. Scientifics

Communnication and informatics. Arlington:

Information Resources Press, 1984.

Mustaqim, Abdul. 2003. Madzahibut Tafsir : Peta

Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Periode Klasik

hingga Kontemporer. Yogyakarta: Nun Pustaka.


(43)

Nasution, Harun. 1996. Pembaharuan Dalam islam :

Sejarah pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan

Bintang

Noyon, E.C.M and H.F. Moed. 1999. :Combining mapping

and citation analysis for evaluative bibliometric

purpose : a bibliometric study”. Jurnal of the

American Society for Information Science. 50 (2).

Shaw Jr, W.M. “Information theory and Scientific

communication”. Scientometrics. 3 (3) 1981.

Shaw, W.M. “Information theory and scientific

communication”. Scientometrics. 3 (3) 1981.

Singarimbun, Masri & Sofyan Efendi (ed). Metode

Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES, 1989.

Sulistyo-Basuki. “Komunikasi Ilmiah dan manfaatnya bagi

tenaga pengajar dan mahasiswa”. Makalah Seminar.

24 Maret 1994.

Sulistyo-Basuki. “Visualisasi Ilmu pengetahuan”. Makalah

Seminar Informetrika dan Scientometrika bagi

peneliti dan pustakawan. Jakarta, 17 September

2001.

Sumarningsih, Siti dan Sulistyo Basuki. “Komunikasi

Ilmiah’. Majalah Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

4 (2) 1984

Ushama, Thameem. 2000. Metodologi Tafsir al-Qur’an :

Kajian Kritis, objektif & Komprehensif. Jakarta:

Riora Cipta.

Ziman, John M. “Information, communication, knowledge”.

Nature. 24, October 1969.


(44)

‘Ā’ishah ‘Abd al

-Ra

ḥmān

bint al-

Shāṭ

i’., 25

‘Abd al-

Karīm al

-

Khāṭ

ib,

31

ʻĀ’

i

al-

Qarnī

, 32

ʻAbbās Maḥmūd ʻAqqād

,

25

ʻ

Abd al-

Qādir al

-

Jīlānī

, 32

ʻ

Abd al-Ra

ḥmān al

-

Saʻdī

,

31

Abdul Majid Abdussalam

al-Muhtasib, 1

Abdul Mustaqim, 1

Abū al

-

Suʻūd

, 31, 32

Abū Dāwūd

, 36, 17

Abū Ḥayyān

, 31

A

mad ibn

anbal, 35,

36, 17

Al-

ʻAjlūnī

, 27

Al-

Albānī

, 26, 36

Al-

Alūsī

, 30

Al-

Baghāwī

, 31

Al-Bay

ḍāwī

, 31

Al-

Bayhaqī

, 26, 33

Al-

Biqāʻī

, 31

Al-

Bukhārī

, 26, 32, 34,

35, 36, 16, 21

Al-

Fayrūzābādī

, 31

Al-

Ḥākim

, 26, 33

Al-

Haythamī

, 26

ʻAlī al

-

Sāyis

, 31

Al-Ja

ṣṣāṣ

, 31

Al-

Khāzin

, 30

Al-

Marāghī

, 21

Al-

Mundhirī

, 26

Al-

Nawawī

, 26, 33, 34

Al-

Qāsimī

, 31

Al-

Qushayrī

, 32

Al-

Ṣābūnī

, 30, 31, 34

Al-

Ṣāwī

, 31, 32

Al-

Shaʻrāwī

, 30, 34

Al-Shinqi

ṭī

, 31

Al-

Suyūṭī

, 30, 33, 34

Al-

Ṭabarī

, 26

Al-

Ṭabarsī

, 31

Al-

Tirmidhī

, 17, 21, 32,

34, 35

Al-

Ṭūsī

, 31

Al-

Wāḥidī

, 32

al-

Zamakhsharī

, 26, 30

Fakhr al-

Dīn al

-

Rāzī

, 26

Federspiel, 1

Ḥadīth Studies

, 21, 22, 9,

10, 11, 13

Ḥamamī Zādah

, 32

Hamka, 28, 29, 34, 36, 17

Ibn al-

ʻArabī

, 31

Ibn Qayyim

al-Jawzīyah

, 32, 34

Ibn ʻĀshūr

, 31


(45)

34, 36

Ibn Kathīr

, 21, 26, 28, 31,

36

Ibn Mājah

, 26, 32, 34, 36,

17

Jaʻfar Subḥānī

, 25

M. Hasbi Ash-Shiddieqi,

10

M. Quraish Shihab, 1, 27,

28, 29, 34, 35, 36, 16, 17

M. Syuhudi Ismail, 27

Ma

ḥmūd Shaltūt

, 31

Mālik

, 26, 33

Mu

ḥammad ʻAbduh

, 31

Mu

ammad

usayn

aba

ṭṭaba’ī

, 30

Mujahid, 10

Muslim, 26, 32, 34, 35,

17, 21

Nawawī al

-

Bantānī

, 31

Qur’anic Studies, 21, 22,

9, 10, 11, 12

an

ṭāwī Jawharī

, 31

Yūsuf al

-Qara

ḍāwī

, 34


(1)

860 Kajian riwayat-riwayat tentang wanita (istri) nusyu’z dalam kitab ‘uqud al-lujain karya imam nawawi al-batani.

Muhammad Ridwan 861 Pengaruh moderniasasi di turki penafsiran bediuzzaman said nursi. Muhammad Labib Sauqi 862 FAdilah imam dalam kitab riyadus salihin studi hadits imam nawawi. Rudi Salam

863 Analisa sifat dan tipu daya syaitan dalam kitab sahih bukhari dan muslim. Dedi Maulana 864 Penafsiran ibnu abbas tentang lailat al-qadr dalam kitab marah labid karya syaikh

nawawi al-bantani.

Muhammad Fatih 865 Makhluk halus menurut penafsiran dato’haron din. Nuraishah Binti Abdullah 866 Kualitas hadis-hadis menurut ilmu dalam kitab minhaj al-abidin. Marullah

867 Tipe wanita muslimah. (kajian kisah-kisah wanita dalam al-Qur'an) Sumiyati

868 Misteri sahabat nabi mengungkap pergeseran definisi sahabat abad I-IX H. Ahmad Libaydi Hasbillah

869 Kedewasaan dalam pandangan al-qur’an. Hafidz Arifin

870 Pemahaman masyarakat terhadap riwayat. Haris Syahrostani

871 Adab berpakaian muslimah. Kajian surat al-A'raf 26 Susilawati 872 Menanggulangi kenakalan remaja dengan pendapat Q.S.Lukman:13-19. Maria Ulfah 873 Mengenal nabi lebih dekat melalui kitab al-syama’il al-muhammadiyah. Muamar 874 Kajian hadis tentang meninggalnya tiga orang anak menjadi dinding bagi orang

tuanya.

Maria Ulfa 875 Aurat perempuan dimata para pengkritik syahrur. Irfan Soleh 876 Penafsiran inklusif nurcholish madjid mengenai makna al-islam:Telaah surah

ali-imran ayat 19 dan 85.

Rizky Munggaran 877 Studi Analisis tentang hadis hikmah sakit. Hifzhiawati 878 Problem otoritarianisme penafsiran teks dan signifikasi nya dalam pandangan

khaled abdu al-fadl.

Umihaniah 879 Isyarat-isyarat psikologis al-qur’an tentang pembentukan karakter anak. Faidah Umami 880 Konsep adil dalam pembagian warisan studi penafsiran al-sya’rawi dan hamka

terhadap surat al-nisa’ayat 11.


(2)

881 Juz’amma dalam sorotan aamamiruddin. Dian Mawardiani

882 Ghaniyyun hamid dalam al-qur’an. Siti Rosidah

883 Pembagian harta waris. Kajian al-Nisa 11-12 Mardiono

884 Telaah hadis argumentasi pelaku bom bunuh diri dalam bukumeluruskan makna jihad:takhrij hadis dan anlisa sanad serta matan.

Ahmad Nur Kholid 885 Kualitas hadsi dalam tafsir ibnu katsir:studi kritik sanad dan matan hadis dalam

surah yasin.

Muhammad yasir

886 Musibah dalam al-qur’an. Mutmainah

887 Peranan orang tua dalam pendidikan keluarga. (al-Tahrim ayat 6) Wahyu Ningsih

888 Isbal dalam perspektif hadis. Jenal Mutakin

889 Hubungan air dengan kehidupan didalam al-qur’an:Sebuah analisa tafsir tematik. Fauzlah Hasni 890 Metode pemahaman hadis dewan hisbah persis tentang ibadah haji. M.Fajar Fagihuddin. 891 Makna id-fitri:studi analisis sanad dan matan hadis. Suhendri

892 Analisis metodologi tafsir al-fatihah achmad chodjim:aplikasi metode kajian tafsir islah gusmian.

Irwan

893 Sabar dalam perspektif al-qur’an. Jalaludin

894 Reproduksi manusia studi perbandingan antara m.quraish shihab dengan hamka dalam penafsiran Q.S.Al-Mu’minuun:13-14.

Kurotul Ainiah 895 Kesesuaian hadir nabi SAW tentang menyuruh anak shalat sejak berumur tujuh

tahun dengan prilaku orangtua dalam meningkatkan ketaatan beribadah anak.

Faisal riza Pahlevi S

896 Kontekstualisasi hadis-hadis korupsi Muhib Rosyidi

897 Hisab dan rukyah dalam perspektif hadis. Syahid Akhyari

898 Kajian tafsir bahasa sunda:analisis terhadap tafsir ayat suci lenyep paneun. Depri Rosyadi 899 Studi kualitas hadis hibah yang boleh dan yang tidak boleh ditarik kembali. Abdul Rosyid

900 Kerusakan lingkungan perspektif al-qur’an. Muhammad Mukhtar Dj 901 Telaah analisis tafsir al-azhar karya hamka. Al-suwibah Binti Jusoh 902 Konsep syafa’at menurut sayyid quthb dalam tafsir si zilal al-qur’an. Arif Rahman Hakim


(3)

903 Konsep penciptaan makhluk hidup dalam al-qur’an. Deni Ramdani 904 Telaah interpretasi masdar farid mas’udi terhadap surat al-baqarah:197. Abdul Hasan Mughni 905 Antisipasi al-qur’an terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Kholid Amru

906 Etika politik perspektif al-qur’an. Rifki Arsilan

907 Pemahaman hadis tentang ruh dalam kitab ar-ruh karya ibnu qoyyim al-jauziyah. M.Iqbal Alam Islam 908 Pandangan al-musi terhadap ayat-ayat hukum dalam tafsir al-tibyan. Bier Jannah

909 Pengaruh wudu bagi kesehatan perspektif hadis. Fikri

910 Metode membaca al-qur’an. Indriyani Sukmana

911 Isra’mi’raj dalam tafsir bil ilmi. Abdul Ghattar

912 Deskripsi amar ma’ruf nahi munkar menurut al-qur’an. Abdul Hadi Bin Mohd 913 Hadis al-wahn dan relev ansinya dengan koteks kekinian. Aminah Binti Shafie 914 Riwayat-riwayat keutamaan surat al-mulk dalam tafsir”al-qur’an al-azm”. Uli Nurlia

915 Safwat al-tafsir. Ahmad Fauzi

916 Mental discorder dalam al-qur’an. Rahmi Meldiyati

917 Talqin mayit setelah penguburan. Ismail

918 Memilih azan abu mahdhurah. Hasanuddin

919 Kualitas hadis-hadis dalam tafsir al-ashar. Siti Masyitoh

920 Syifa dalam perspektif al-qur’an. Nurul Hikmah

921 Konsep geologi laut dalam al-qur’an dan sains. Nuri qumariah Marita 922 Kualitas hadis al-mu’awwidzat dalam kitab sunan al-tirmidzi. Neneng Sukriati 923 Metode dan corak penafsiran al-qur’an Muhammad said bin umar dalam tafsir

nur al-ihsan serta implementasinya dalam penafsiran.

Saifuddin Bin Asyari 924 Perilaku mencerah-berai agama dalam tafsir an nuur. Budi Utomo

925 Pemahaman asyhur al-hurum dalam hijriah menurut perspektif hadis. Achmad Alviennoer 926 Fadilah puasa asyura dan tasu’a dalam kitab riyadus salihin studi hadis imam

nawawi.

Anwar Rizqi


(4)

Mohd Fauzi 928 Hadis-hadis larangan menafsirkan al-qur’an dengan ra’yi. Fitroh Fuadi

929 Konsep tagmut dalam al-qur’an. Andriansyah

930 Hikmah shalat berjama’ah dalam al-qur’an menurut penafsiran ibnu katsir. Ardian Maksal Lintang 931 Penerapan etika bertamu perspektif hadis di desa sindanggalih kecamatan karang

tengah garut.

Nurjanah 932 Urgebsi tumbuhan bagi kehidupan dalam perspektif al-qur’an. Nurhidayah 933 Studi kritik kukalitas hadis keutamaan malam nisfu sya’ban dalam kitab fadhail

al-awqaat karya imam balhaqi.

Dwi Aprinita Lestari 934 Kenaikan isa al-masih menurut mutawalli al-sya’rawi. Sofyan Tsaurj

935 Wawasan al-qur’an tentang kekerabatan. Suryadi

936 Israiliyyat dalam tafsir ath-thabari dan ibnu katsir. Nur Alfiah 937 Manfaat ibadah haji telaah terhadap surat al-Hajj 28 Rina Kurnia

938 Tinjauan hadis terhadap praktek paranormal. Rachmat Hidayatullah 939 Shalat tahajud dalam tafsir fi-zalal al-qur’an. M.Nururruhman 940 Khitan perempuan perspektif hadis danm sirkum sisi perempuan menurut who. Muhammad Suuki 941 Etika komunikasi lisan menurut al-Qur'an Amir Mu’min Solihin

942 Konsep zikir menurut al-maraghi. Khoirul Umam

943 Tiga golongan manusia dalam surat al-waqiah ayat 7-36. Muhammad Malik 944 Melacak makna observasi dalam tafsir ruh al-ma’ani. Sopiyanul Arifin 945 Analisa kritis terhadap surat al-fil dalam tafsir al-khazin. Ahmad Khozin

946 Isti’anah dalam al-qur’an. Mukhtar Lutfi

947 Pengaruh kajian hadis terhadap pembentukan akhlak remaja dalam menjaga istiqamah beribadah.

Ahmad Jazuli

949 Ukhuwwah dalam perspektif al-qur’an. Shoimuddin

950 Pandangan yusuf qardhawi tentang zakat profesi (studi hadis-hadis dalam kitab fiqh al-Zakat)


(5)

951 Konstribusi ali Mustafa yaqub terhadap perkembangan kajian hadis kontemporer di Indonesia.

Ni’ma Diana Cholidah 952 Pengaruh zikir terhadap kesehatan perspektif hadis. Muhammad Naufal 953 Takdir dalam pandangan fakhir al-din al-razi. Djaya Cahyadi 954 Kajain hadis tentangkonsep ikhtiar dan takdir dalam pemikiran Muhammad

al-ghazali dan nur chollih madjid.

Mu’ammar 955 Ruh dalam al-qur’an analisa penafsiran Prof.Dr.M Quraish Shihab. Atti Nurliati

956 Visualisasi surge dan neraka (kajian tematik ayat-ayat ttg surga dan neraka) Mega Rista Oltavianti 957 Takhrij hadis kitab risalah ahlu al-sunnah wa al-jama’ah. Syaid Lukman Hakim 958 Kajian tafsir Indonesia analisis terhadap tafsir tamsyiyyat al-muslimin fi tafsir

kalam rabb al-alamin.

M.Indra Nazarudin 959 Penerapan hadis nabi SAW tentang etika bertetengga. Latifani Wardah Shomita

960 Pendidikan aklak dalam al-qur’an. Maysaroh

961 Waris kalalah dalam pandangan wahbah az-zuhaly kajian tafsir al-Nisa 12 dan 76

Putri Ajeng Fatimah 962 Kajian atas kitab hasyiah al-sawi ala tafsir al-jalain. Imam Zakifuad 963 Studi kritis definisi sunnah dan hadis perspektif ilmu logika. Miftahul Bari

964 Mimpi menurut al-qur’an. Lia Angraeni

965 Penafsiran hamka tentang ayat-ayat yang mengandung lafadz makar. Siti Nurul Hinayah

966 Perspektif al-qur’an tentang keputausan. Muh.Ramdhani m

967 Penafsiran al-syarawi terhadap ayat-ayat al-qur’an tentang wanita karir. Riesti Yuni Mentari 968 Studi komperatif penafsiran rasyid rida dan tabata ba’I terhadap surat al-maidah. Ahmad Hazami 969 Memahami kehendak allah melalui fenomena alam (kajian tentangayat-ayat

kauniah)

Mariyah Ulfah 970 Telaah hadis-hadis yang digunakan sebagain hujjah jama’ah tabligh masjid jami

kebon jeruk jabar.

Muhammad Mukhlis


(6)

972 Tafsir KH ahmad sanusi telaah atas kitab tafrih qulub al-mu’minin fi tafsir kalimat surat yasin.

Zahrul Athriah 973 Pemberian catatan perbuatan dalam surat al-insyiqaq. Izharul Irfan

974 Hadis-hadis tentang praktek-praktek yang terlarang dalam jual beli. Maman Firman Syah

975 Fungsi al-tahwil dalam sahih muslim. Zulkarnain

976 Penghormatan dalam islam perspektif hadis. Ahmad Qutubi 977 Studi kritik sanad dan matan hadis tentang kurma,manna,dan madu sebagai obat. Lubna Alay Drus

978 Pengemburan malaikat dalam al-qur’an. Irvan Abdurrahmat

979 Penafsiran syaikh Muhammad hisyam kabbani terhadap ayat-ayat al-qur’an tentang dzikir dalam karyanya.

Sofia Rosdanila Andri 981 Pernikahan beda keyakinan dalam al-qur’an. Dedi Irawan

982 Keutamaan ilmu dan ulama perspektif hadis. Tori

983 Peringatan kritikus hadis:studi kasus atas ibn abi hatim al-razi dan al-dzahabi. Jubaedah 984 Prinsip-prinsip pendidikan menurut al-qur’an (sebuah kajian tafsir tematik). Mi’roji 985 Kualitas hadis nabi tentang penanggulangan marah dengan cara duduk atau

berbaring.

Ruslon Abdul Ghani 986 Studi kritis hadis-hadis yang mempunyai sebab secara khusus pada buku hadis

nabi yang tekstual dan kontekstual.

Nurzaeni

987 Takhrij hadis-hadis kitab tafsir al-mishbah. Asep Badru Takim

988 Bai’at dalam al-qur’an. Muamar

989 Salat sunnah istiqarah dalam perspektif hadis. Bahrudin

990 Perspektif al-qur’an tentang musibah. Ade Tis’a Subrata

991 Pembentukan akhlak anak melalui kesehatan mental keluarga perspektif al-qur’an.