Rofik Nursahid, 2014 PROGRAM PEMBELAJARAN TILAWAH AL-QURAN PADA PONDOK PESANTREN AL-QURAN AL
FALAH I CICALENGKA BANDUNG : Studi Deskriptif tentang Program Pembelajaran Tilawah Al Quran Tahun 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
singkat dapat
dikatakan bahwa
pembelajaran sebagai
upaya membelajarkan siswa.
3. Tilawah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membaca al-Quran
dengan baik dan benar. Hal ini sejalan dengan Asyafah Romli Anwar, 2013: 18 menjelaskan bahwa tilawah berarti membacakan atau mengikuti
to follow. Dan jika dihubungkan dengan al-Quran, maka tilawah artinya membacakan ayat-ayat al-Quran, memperdengarkan ayat-ayat al-Quran,
membaca dengan mengikuti bacaannya “haqqa tilāwatiħ”, atau
menyampaikan informasi dan ilmu yang bersumber dari al-Quran.
4. Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan Allah swt. kepada Nabi
Muhammad Saw. disampaikan secara mutawatir, bernilai ibadah bagi umat muslim yang membacanya, dan ditulis dalam mu
ṣhaf Amrullah,
2008, hlm. 1.
Berdasarkan definisi operasional di atas disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan program pembelajaran tilawah al-Quran di Pondok
Pesantren Al-Quran Al-Falah I Cicalengka Bandung pada penelitian ini adalah rancangan kegiatan yang akan dilakukan secara berkesinambungan
untuk mencapai suatu tujuan dalam proses pembelajaran membaca al- Quran di Pondok Pesantren Al-Quran Al-Falah I Cicalengka Bandung.
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data Sugiyono, 2013, hlm. 224. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan diantaranya:
1. Interview Wawancara
Nazir 2009, hlm. 193-194 juga mendefinisikan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara
Rofik Nursahid, 2014 PROGRAM PEMBELAJARAN TILAWAH AL-QURAN PADA PONDOK PESANTREN AL-QURAN AL
FALAH I CICALENGKA BANDUNG : Studi Deskriptif tentang Program Pembelajaran Tilawah Al Quran Tahun 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang digunakan interview guide panduan wawancara.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara menurut Riduwan 2006, hlm. 74, yaitu pewawancara,
responden, pedoman wawancara dan situasi wawancara. Pewawancara adalah
petugas pengumpul
informasi yang
diharapkan dapat
menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang
dibutuhkan dengan benar. Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
Dalam pelaksanaan wawancara, diperlukan kesediaan dari responden untuk menjawab dan keselarasan antara responden dan pewawancara.
Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat
berjalan dengan baik. Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dan tempat. Waktu dan tempat wawancara yang tidak tepat dapat
menjadikan pewawancara merasa canggung untuk mewawancarai dan responden enggan untuk menjawab pertanyaan.
Sebelum melakukan wawancara menurut Sukmadinata 2013, hlm. 216-217 para peneliti menyiapkan instrumen wawancara yang disebut
pedoman wawancara instrument guide. Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pertanyaan yang meminta untuk dijawab atau direspon
oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi, atau evaluasi responden
berkenaan dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif tidak disusun dan digunakan
pedoman wawancara yang sangat rinci kecuali untuk peneliti pemula. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara bisa dikembangkan lebih lanjut
Rofik Nursahid, 2014 PROGRAM PEMBELAJARAN TILAWAH AL-QURAN PADA PONDOK PESANTREN AL-QURAN AL
FALAH I CICALENGKA BANDUNG : Studi Deskriptif tentang Program Pembelajaran Tilawah Al Quran Tahun 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan kondisinya. Pengembangan pertanyaan pokok menjadi pertanyaan lanjutan atau pertanyaan lebih terurai disebut “probing” atau
perluasan dan pendalaman. Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk
tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal menurut Nazir
2009, hlm. 194 yang membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari, antara lain: pertama, pewawancara dan responden biasanya
belum saling mengenal sebelumnya. Kedua, responden selalu menjawab pertanyaan. Ketiga, pewawancara selalu bertanya. Keempat, pewawancara
tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral. Kelima, pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan
yang telah dibuat sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan dengan interview guide.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan utuk menemukan
permasalahan yang diteliti, dan juga mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil Sugiyono, 2013, hlm. 194.
Wawancara digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data tentang perencanaan, proses dan evaluasi program pembelajaran
tilāwaħ al-Qur’an, untuk digambarkan dan dideskripsikan yang disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian.
2. Observasi Pengamatan