35
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Diagram Alir Penelitian
Gambar 16. Diagram Alir Penelitian
Perencanaan dan pembuatan model heat exchanger MULAI
Pengujian Variabel bilangan Reynolds fluida dingin
2000, 4000, 6000, 8000, 10000
Pembuatan laporan
SELESAI Pengolahan data dan penarikan kesimpulan
Pengaruh variasi bilangan Reynolds terhadap: 1. Kapasitas kondensat
2. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh 3. Daya pompa
4.2 Bahan Yang Digunakan Dalam Penelitian
Dalam penelitian bahan yang digunakan adalah fluida air baik untuk fluida panas maupun fluida dingin. Spesifikasi dari fluida yang digunakan
adalah: 1 Fluida dingin yang mengalir dalam kondensor adalah air yang diambil
langsung dari sumber air. 2 Fluida panas yang digunakan adalah uap dari hasil pemanasan air yang
berada didalam bejana.
4.3 Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian
1 Unit Model Heat Exchanger Concentric Tube Dengan Posisi Horizontal
Gambar 17. Model Heat Exchanger Concentric Tube Keterangan gambar 17 :
a Pipa tembaga dengan panjang 3200 mm, diameter luar 25,7 mm dan diameter dalam 23,5 mm, yang digunakan sebagai tube.
b Pipa baja karbon dengan panjang 3000 mm, diameter luar 50,6 mm dan diameter dalam 49,7 mm, yang digunakan sebagai shell.
c Kawat yang digunakan sebagai spiral pengarah aliran dengan diameter 5 mm, pitch 60 mm.
2 Unit Instalasi Eksperimen
Keterangan gambar 18 : A. Bejana
B. Bak hasil kondensat C. Flowmeter
D. Selang Radiator E. Kondensor
F. Pompa Air G. Bak air
H. Bak air bekas kondensasi Gambar 18. Skema Instalasi Percobaan
3 Bejana
Gambar 19. Bejana
4 Tabung Bahan Bakar Apollo Kapasitas 8 L
Gambar 20. Tabung Bahan Bakar
5 Kompresor Tangan Merk Vitech
Bejana
6 Multimeter Digital Dan Selektor Tipe Omega 405 A
Gambar 21. MultMeter Digital dan Selektor
7 Electric Pump Model D 9126 BIT Merk Shimizu
Gambar 22. Pompa Air
Selektor Multimeter
digital
8 Pipa PVC
Gambar 23. Pipa PVC
9 Flowmeter Merk Water Flow
Gambar 24. Flowmeter Air
Pipa PVC
Pengukuran debit aliran fluida dingin menggunakan alat ukur flow meter
, yang ditempatkan pada bagian masuk kondensor yang dihubungkan dengan pipa PVC.
10 Termokopel tipe K, seri 66 K 24
Gambar 25. Termokopel
11 Kompor Dua Buah
Gambar 26. Kompor
Kompor
12 Skema Penelitian
Gambar 27. Skema Penelitian a Aliran Fluida Panas
Untuk fluida panas, uap hasil pemanasan dari bejana langsung mengalir ke kondensor yang dapat ditunjukan dengan anak panah yang berwarna
merah. b Aliran Fluida Dingin.
Untuk fluida dingin, pipa yang digunakan untuk meneruskan aliran fluida dingin dari bak air ke kondensor menggunakan pipa PVC
dengan diameter 25,9 mm. Untuk aliran fluida dingin yang berada di kondensor menggunakan pipa baja karbon dengan diameter luar 50,6
mm. Sistem perpipaan fluida dingin ini di desain agar dapat digunakan
untuk pengujian aliran berlawanan counter flow saja, dan arah aliran dapat ditunjukan dengan anak panah yang berwarna biru.
Pada sistem perpipaan fluida dingin ini terdapat dua buah katup yang digunakan untuk mengatur aliran fluida dingin, katup K
1
merupakan katup masuk yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya debit fluida dingin yang akan memasuki kondensor, katup K
2
merupakan katup keluar yang digunakan untuk menjaga keseimbangan antara debit
aliran fluida dingin dengan kemampuan motor pada pompa, sehingga motor pada pompa tidak akan mengalami beban yang berlebih.
c Avometer Alat ini digunakan untuk megetahui besarnya tegangan listrik
dan kuat arus yang akan digunakan untuk menghitung besarnya daya pompa ketika pompa bekerja.
d Flowmeter Pengukuran debit aliran fluida dingin menggunakan alat ukur
flowmeter , yang ditempatkan pada bagian masuk kondensor yang
dihubungan dengan pipa PVC. e Termokopel
Pengukuran temperatur aliran dari fluida kerja menggunakan termokopel tipe K, dimana untuk mengetahui temperatur itu dilengkapi
dengan satu set multimeter digital sebagai termokopel reader sebagai dispay
data yang diperoleh. Pengukuran ini dilakukan pada enam titik seperti dapat dilihat pada gambar 28.
Gambar 28. Skema Penempatan Termokopel
4.4 Tempat Pengujian dan Pengambilan Data