Tanaman Ceremai Phyllanthus acidus Ekstrak

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi CMC-Na sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak etanol daun ceremai? 2. Apakah tablet hisap ekstrak etanol daun ceremai dengan bahan pengikat CMC-Na dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap sifat fisik tablet hisap daun cermai. 2. Untuk mengetahui tablet hisap ekstrak etanol daun ceremai dengan bahan pengikat CMC-Na dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphyloccocus aureus.

D. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Ceremai Phyllanthus acidus

a. Klasifikasi tanaman Ceremai Sistematika tanaman ceremai sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Euphorbiales 4 Suku : Euphorbiaceae Marga : Phyllanthus Jenis : Phyllanthus acidus Hutapea, 1991 . b. Kandungan Kimia Daun, kulit batang dan kayu Phyllanthus acidus mengandung polifenol, saponin, dan tanin, disamping itu kayunya juga mengandung alkaloid Hutapea, 1991. Flavonoid yang terkandung yaitu flavon dengan gugus hidroksi pada posisi 4 ′ dan gugus hidroksi tersubtitusi pada posisi 7,3 atau 3,5,7,3 ′,4′ pentahidroksi flavon kuersetin dan 5,7,4 ′ trihidroksi flavonol atau 3,5,7,4′ tetrahidroksi flavon Kusmayani, 1998. Kandungan kimia sebagai antibakteri setelah dilakukan bioautografi adalah polifenol Budiyanti, 2009. c. Manfaat Daun Phyllanthus acidus berkhasiat untuk urus-urus dan obat mual, akarnya untuk obat asma dan daun muda untuk sariawan Hutapea, 1991. Ekstrak etanol daun ceremai mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus Budiyanti, 2009.

2. Ekstrak

Metode pembuatan ekstrak Metode pembuatan ekstrak yang umum digunakan antara lain maserasi, perkolasi, dan sokletasi. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti, sifat dari bahan metahobat dan daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalm memperoleh ekstrak yang sempurna Ansel, 1989. 5 Dalam penelitian ini digunakan metode maserasi. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan dan karena adanya perbedaan kosentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi kesinambungan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel Anonim, 1986. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, sitrak dan lain- lain.Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lain. Bila cairan penyari digunakan digunakan air maka untuk mencegah timbulnya kapang dapat ditambahkan bahan pengawet, yang diberikan pada awal penyarian Anonim, 1986. Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Kerugian maserasi adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna Anonim, 1986. Cairan penyari yang baik harus memenuhi kriteria yaitu murah dan mudah diperoleh, stabil fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar, selektif yaitu hanya menarik zat berkhasiat dan diperbolehkan oleh peraturan Anonim, 1986. Etanol dipilih karena lebih efektif, tidak beracun, netral, 6 absorbsinya baik dan etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan Anonim, 1986, dan merupakan salah satu cairan penyari yang banyak digunakan.

3. Tablet

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceremai (Phyllanthus Acidus (L.) Skeels)

11 168 80

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Ceremai (Phyllanthus acidus (L) Skeels) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 2 17

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAN EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) SKEELS) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

1 3 10

PENGARUH BAHAN PENGIKAT GELATIN TERHADAP FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus.

4 17 22

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus) DENGAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococus aureus.

4 9 22

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK.

2 5 17

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli DAN BIOAUTOGRAFINYA.

0 1 21

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli DAN BIOAUTOGRAFINYA.

0 1 22

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli DAN BIOAUTOGRAFINYA.

0 3 23

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Klebsiella pneumoniae SERTA BIOAUTO

0 0 17