Manfaat Praktis Manfaat Penelitian .1 Manfaat Teoretis

20 hegemonik antara umat dengan elite agama.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara sosial-praktis, penelitian ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, bagi Dou Mbawa pemilik praktik budaya Raju, diharapkan dapat memberi pandangan mengenai seluk-beluk tradisi untuk menjadi landasan pemertahanan, pewarisan, dan perubahan terutama dalam konteks hubungan antarpemeluk agama. Kedua, bagi pemerintah dan pihak pengembang masyarakat, dapat menjadi acuan dalam perencanaan, pengembangan, dan penerapan kebijakan- kebijakan intervensi dan sosialisasi pembangunan dan keagamaan yang ramah dan berpihak pada tradisi, atau bahkan pendayagunaannya sebagai modal dan wahana pemberdayaan, penyejahteraan, dan penciptaan suasana damai dalam komunitas majemuk. Ketiga, bagi para pekerja agama, penggiat cultural studies, atau intelektual organik, dapat menjadi landasan bagi kerja-kerja lapangan dan praksis emansipatoris dalam rangka penguatan kapasitas kultural masyarakat pinggiran, khususnya masyarakat berkarakter tradisi, tetapi majemuk seperti Dou Mbawa. 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI,

DAN MODEL PENELITIAN Bagian ini memaparkan kajian pustaka, penjabaran konsep, teori, dan model penelitian. Dalam kajian pustaka dikemukakan beberapa karya terdahulu yang relevan, baik substansi maupun perspektif, sehingga dapat menentukan posisi disertasi ini dan memberi basis argumen. Pemaparan konsep adalah memberi batasan dan pengertian dari kata kunci atau frasa yang tertera dalam judul disertasi untuk dioperasionalisasi dalam kajian selanjutnya. Sementara itu, dalam kajian teori didiskusikan tiga teori utama untuk menjawab masalah penelitian, yaitu teori praktik dari Pierre Bourdieu, teori hegemoni dari Antonio Gramsci, dan teori tindakan komunikatif dari Juergen Habermas. Bagian terakhir adalah model penelitian berupa gambaran konstruksi penelitian yang berfungsi sebagai anatomi dalam menjelajahi alur berpikir dalam penelitian. 2.1 Kajian Pustaka Karya-karya akademik dalam subjek sosial, politik, budaya, dan agama berupa laporan penelitian, buku, monografi, dan tulisan-tulisan yang membentuk kepustakaan mengenai masyarakat Bima di Nusa Tenggara Barat tidak susah ditemukan. Sementara itu, penelitian lebih spesifik tentang Dou Mbawa di Bima masih jarang dilakukan, kecuali oleh Peter Just 2001. Etnolog Amerika ini melakukan studi di Mbawa pada 1981, hasilnya diterbitkan dalam buku berjudul Dou Donggo Justice: Conflict and Morality in an Indonesian Society. Karya ini