Intan Pandini, 2014 Batik Payung Priangan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. RUANG LINGKUP
Penelitian ini mencangkup sejarah terbentuknya motif payung priangan, dan unsur visual yang tampak pada batik motif payung priangan. Motif batik payung
priangan yang telah dihasilkan oleh para perajin batik di kecamatan Cipedes.
C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana menurut Moleong 1989, hlm. 6 menyatakan bahwa:
...penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penggunaan metode ini dimaksudkan supaya lebih memahami secara rinci dan mendalam terhadap situasi dan kenyataan tentang permasalahan yang ada
yang tidak dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif, yang selanjutnya bisa digunakan untuk keperluan evaluasi. Metode penelitian ini juga diperuntukan
untuk supaya dapat lebih memahami setiap hal yang belum banyak diketahui, dan menemukan pemikiran baru tentang hal-hal yang sudah banyak diketahui.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Menu rut Arikunto 2010, hlm. 203 bahwa: “Instrumen penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga muda h diolah”. Instrumen dalam penelitian
kualitatif adalah peneliti sendiri, karena penelitian kualitatif merupakan studi kasus maka hanya peneliti yang dapat memahami segala sesuatu yang ada di
lapangan atau dengan bantuan orang lain sebagai pengumpul data yang utama. Sedangkan alat pendukung lainnya seperti wawancara, pengamatan atau
observasi, dan kamera atau foto untuk dokumentasi. Sehubungan dengan itu pengembangan instrumen berawal dari kisi-kisi instrumen penelitian sebagai
berikut:
Intan Pandini, 2014 Batik Payung Priangan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Aspek
Subjek Indikator
Teknik Pengumpulan
Data
1. Sejarah
terbentuknya motif payung
priangan Tasikmalaya
- Sejarah
payung sebagai icon
Tasikmalaya Wawancara
Kajian Dokumentasi
- Awal
terciptanya payung
sebagai motif batik
Wawancara
2. Unsur
visual yang tampak
pada batik
motif payung priangan
Tasikmalaya -
Unsur rupa Titik
Garis Bidang
Warna Tekstur
Kajian Dokumentasi
Observasi
- Prinsip rupa
Irama Kesatuan
Dominasi Keseimbangan
Proporsi Kajian
Dokumentasi Observasi
Wawancara atau interview ditujukan untuk mendapatkan informasi dari interviewer. Difokuskan dan dikhususkan pada perajin-perajin batik, budayawan,
dan pihak-pihak instansi yang terkait. Cara untuk melakukan tahap ini yaitu peneliti menyiapkan sederetan pertanyaan secara lengkap dan terstruktur, dengan
dalam bentuk pedoman wawancara Lampiran .... Pengamatan atau observasi bisa dilakukan dengan mengamati sekaligus
mencatat dari pengalaman secara langsung dengan tujuan peneliti dapat memahami jika terdapat situasi yang sulit, juga dapat menjadi alternatif jika
dalam kasus tertentu teknik lain tidak dimungkinkan. Penulis mengembangkan ke dalam lembar observasi Lampiran.
Foto dalam dokumentasi tidak kalah penting dengan instrumen lainnya, dari foto dapat menghasilkan data untuk ditelaah lebih jauh dan sebagai bukti nyata
Intan Pandini, 2014 Batik Payung Priangan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian. Seperti yang telah dijelaskan oleh Moleong 1989, hlm. 160 bahwa: “Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering
digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif”.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA