TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman cabai rawit
Cabai rawit capsicum frustescens L. tergolong dalam famili terung-terungan solanaceae. Tanaman ini termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman
berumur pendek yang tumbuh sebagai perdusemak, dengan tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 m Sofiati, 2012.
Cabai rawit memiliki bereapa manfaat baik bagi kesehatan, industri, dan pertanian. Dalam bidang keseahatan ia dapat mencegah kanker karena kandungan
Flavonoid dan antioksidan yang terdapatnya didalamya. Buah cabe rawit juga mengandung minyak atsiri, yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak
kayu putih. Minyak ini digunakan sebagai bahan baku obat – obatan. Bidang industri tanaman cabe rawit dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik dll.
Panen pertama cabe rawit adalah 2,5 – 4 bulan setelah tanam, pemungutan cabe rawit dilakukan setiap 3 – 7 hari atau dua minggu sekali tergantung pada
kondisi permintaan pasar . Masa hidup tanaman cabe rawit dapat mencapai empat tahun tergantung pemeliharaan tanaman dengan masa produktif selama tiga
tahun. Hasil total produksi pertahun per ha dapat mencapai 30 ton Hanriyadi, 2010.
2.2 Pupuk kandang Kambing
Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak sukar pecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses
dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio CN pupuk kandang kambing umumnya masih di antara 20-25. Kadar hara pupuk kandang kambing
mengandung K yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan kerbau, namun lebih rendah dibandingkan pupuk kandang yang
berasal dari kotoran ayam, babi, dan kuda. Sementara kadar hara N dan P hampir sama dengan dengan pupuk kandang lainnya.
Pupuk kotoran kambing digolongkan sebagai pupuk panas, yaitu pupuk yang terbentuk karena proses penguraian oleh mikroorganisme berlangsung secara
cepat sehingga membentuk panas. Karena sifatnya yang panas maka pupuk kandang mudah mengalami penguapan, karena bahan organiknya tidak terurai
secara sempurna sehingga banyak yang berubah menjadi gas Samekto, 2006.
2.4 Pupuk Kandang Sapi
Pupuk kandang sapi merupakan hasil fermentasi alami bahan organik yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga
bisa memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman. Kualitas pupuk pupuk kandang sapi tergantung dari bahan bakunya seperti pupuk kandang, jerami,
serasah atau sisa makanan sapi dan lain sebagainya Prasetya, 2014. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi merupakan pupuk padat yang
banyak mengandung air dan lendir. Pupuk ini digolongkan sebagai pupuk dingin. Pupuk dingin merupakan pupuk yang terbentuk karena proses penguraian oleh
mikroorganisme berlangsung secara perlahan-lahan sehingga tidak membentuk panas Hayati, 2012. Kandungan hara yang dikandung dalam jenis pupuk organik
kotoran sapi berbentuk padat terdiri dari nitrogen 0,40, fosfor 0,20 dan kalium 0,10 Lingga, 2005.
2.3 Pupuk Kandang Ayam
Kotoran ayam mengandung unsur hara makro maupun mikro diantaranya N, P, K, Ca, Mg, S, Mn, Zn, dan Cu. Menurut Analisis Pupuk Kandang Kotoran Ayam
2011, kandungan N pada kotoran ayam paling tinggi yaitu 2,10 dibandingkan dengan P dan K yang hanya 1,46 dan 1,07 . Simanungkali.
.
III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian