Desain penelitian PROBLEM BASED LEARNIG (PBL) BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP N 15 BANDUNG.

Silvi Merdiawati, 2014 PROBLEM BASED LEARNING PBL BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFICUNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP N 15 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. True Exsperimental Design eksperimen yang dianggap sudah baik. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Hal tersebut disebabkan sampel yang digunakan hanya satu, tanpa adanya kelas kontrol atau kelas pembanding. Alasan menggunakan desain eksperimen ini, karena pada pelaksanaannya tidak menggunakan dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut dilakukan agar konsentrasi peneliti di dalam pelaksanaannya tidak terpecah, dan penelitian dapat dilakukan secara efektif untuk mencapai hasil yang maksimal. Selanjutnya Sugiono menyatakan bentuk pre-eksperimental ada beberapa macam yaitu: One-Shot Case Study, One-Group Pretest, Postters Design, dan intact- Group Comparison. Pada penelitian ini, desain yang digunakan adalah One-Group Pretest-Postters Design, yakni penelitian yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok perbandingan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: Skema 3.1 Model eksperimen One Group Pre-test-Post-test Keterangan : O 1 : Tes Awal χ : Eksperimen Penerapan Model O 2 : Tes Akhir Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono 2013: 75 bahwa : Bentuk ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat mempengarui pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Desaign, digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan Silvi Merdiawati, 2014 PROBLEM BASED LEARNING PBL BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFICUNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP N 15 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk penelitian. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desaign Quasi Experimental. Di dalam dalam desan ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah ekperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen o 1 di sebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen O 2 disebut post-test. Peneliti mengambil metode quasi eksperimen ini karena masalah waktu supaya lebih efektif. Dalam penelitian ini materi tes awal yaitu eksplorasi ruang dalam gerak pada peserta didik diminta untuk mengekplor gerak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik tidak adanya rangsangan atau stimulus sama sekali hanya berupa pengalaman peserta didik terhadap pembelajaran seni tari. Tujuan dilakukannya tes awal untuk mengukur sejauh mana peserta didik mampu bergerak. Selanjutnya adalah perlakuan eksperimen dengan diterapkannya pada pembelajaran seni tari dengan menggunakan rangsangan permainan tebak kata dengan menerapkan model Problem Based Learning PBL sebagai suatu model yang akan menunjang lancarnya proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Dari pemaparan di atas bahwa pengaruh model Problem Based Learning PBL terhadap pembelajaran seni tari, akan mengukur sejauh mana mereka selalu lebih cepat dan mudah menyelesaikan tugasnya dan akan selalu mencapai hasil yang lebih tinggi dari hasil sebelumnya dan kerja sama dalam kelompok akan semakin meningkat. Dengan diterapkannya model Problem Based Learning PBL ini maka peserta didik tidak akan merasa disepelekan atau dianggap tidak bisa menari, tetapi peserta didik akan mampu mengajar teman lain yang tidak bisa untuk belajar bersama-sama memecahkan masalah kelompok sehingga nilai yang akan diharapkan rata-rata nilai yang sama dan baik dan antar peserta didik akan semakin saling menghargai. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. a. Variabel Bebas Independent Variable x Silvi Merdiawati, 2014 PROBLEM BASED LEARNING PBL BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFICUNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP N 15 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab dari variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Problem Based Learning PBL Berbasis Pendektan Scientific. b. Variable Terikat dependent Terikat y Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Meningkatkan Pembelajaran Seni Tari Kelas VII SMPN 15 Bandung. Poses Skema 3.2 Variabel Penelitian Keterampilan tertentu 1 Intellegence In kecerdasan = Cara berfikir, mengamati dan mengilustrasikan materi yang disampaikan 2 Capacity Ca kapasitas = Respon daya fikir 3 Efficeincy Ef kesigapan = Respon sikapbertindak 4 Quikness Qc kecekatan = Respon cepat tanggap dalam bertindak 5 Redefinition Rd perumusan kembali = Menyusun karya dan mengaplikasikan 6 Skilled Sk kemampuan = Menyusun hasil yang telah diekspolari kedalam gerak sesuai dengan tema

C. Definisi Operasional

Di dalam penelitian ada beberapa istilah dalam judul penelitian. Sesuai dengan judul bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang model pembelajaran berbasis Problem Based Learning PBL menggunakan pendekatan scientific. Untuk Variabel Independent x Problem Based Learning Variabel Dipendent y Pembelajaran Seni Tari Silvi Merdiawati, 2014 PROBLEM BASED LEARNING PBL BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFICUNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP N 15 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menafsirkan istilah dalam judul, maka dalam hal ini peneliti memberikan batasan pengertian sebagai berikut: 1. Model pembelajaran berbasis Problem Based Learning PBL merupakan suatu strategi dalam pembelajaran kreatif berbasis sains atau strategi pembelajaran dengan diberikan adanya masalah atau kasus yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktikan keterampilan spesifik yang di pelajari dikelas sesuai dengan kreativitas yang telah di buat. Pada pembelajaran ini peserta didik di berikan stimulus melalui permainan tebak kata untuk mengarahkan kepada pertanyaan atau masalah dan bagaimana mendorong peserta didik dalam mengekspresikan ide-ide secara terbuka serta mengilustrasikan ke dalam keterampilaan tertentu dengan teknik yang baru saja dijelaskan. Strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk mengajarkan pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu. 2. Berbasis pendekatan scientific pada kurikulum 2013 yaitu pembelajarn yang dikelas berharap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada kurikulum 2013 yang bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin peserta didik dan mendorong peserta didik untuk aktif. Pada kurikulum 2013, peserta didik bukan lagi menjadi objek tapi justru menjadi subjek yang ikut mengembangkan tema yang ada. Sesuai dengan tujuan akhir kurikulum 2013, maka guru akan memberikan stimulus berupa permaina tebak kata yang akan merangsang dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Supaya menjadikan peserta didik aktif sesuai dengan ketentuan scientific. Pelaksanaan kurikulum 2013 seperti yang sudah dikatakan di atas, dilaksanakan melalui pendekatan scientific. Pada pelaksanaannya pendekatan ini menekankan pada lima ranah penting yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan komunikasimembuat jejaring. Lima ranah ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Hal tersubut yang akan memicu supaya menjadikan sisa yang aktif dan kreatif sesuai dengan 18 karakter peserta didik di SMP N 15 Bandung. 3. Pembelajaran seni tari merupakan gabungan dari cipta, rasa dan karya manusia yang diolah lalu dibentuk ke dalam suatu gerakan-gerakan terstruktur yang hasilnya

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Vii B Di Mts N Sura

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNIG (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 17

PENERAPAN TARI SAMRAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 9 BANDUNG.

0 2 37

IMPLEMENTASI ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG.

0 5 57

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA.

0 7 50

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA : Studi Eksperimen Melalui Pembelajaran Tari Payung pada Siswa SMP di Sekolah Indonesia Singapura /SIS.

0 4 148

Peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika dengan pendekatan Problem-Based Learning (PBL) di kelas VII E SMP N 15 Yogyakarta.

0 1 18

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

IMPLEMENTASI ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG - repository UPI S SDT 1002210 Title

0 2 4

PROBLEM BASED LEARNIG (PBL) BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP N 15 BANDUNG - repository UPI S SDT 1001019 Title

0 0 4