PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA : Studi Eksperimen Melalui Pembelajaran Tari Payung pada Siswa SMP di Sekolah Indonesia Singapura /SIS.

(1)

Tresna Maya Sofa, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN

SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN

INTERPERSONAL SISWA

(Studi Eksperimen Melalui Pembelajaran Tari Payung pada Siswa SMP di Sekolah Indonesia Singapura /SIS)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Tari

Oleh

Tresna Maya Sofa (1000428)

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014 LEMBAR PENGESAHAN


(2)

Tresna Maya Sofa, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA (Studi Eksperimen Melalui Pembelajaran Tari Payung pada Siswa SMP

di Sekolah Indonesia Singapura /SIS)

Oleh

Tresna Maya Sofa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Tresna Maya Sofa

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penul


(3)

Tresna Maya Sofa, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI:

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN

SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN

INTERPERSONAL SISWA

(Studi Eksperimen Melalui Pembelajaran Tari Payung pada Siswa SMP di Sekolah Indonesia Singapura /SIS)

Oleh :

TRESNA MAYA SOFA 1000428

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. NIP. 19650724 199302 1 001

Pembimbing II,

Beben Barnas, M.Pd. NIP. 19711206 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen., M.Si. NIP. 19571018 198503 2 001


(4)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

.

Penelitian dengan judul PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS

PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA (Studi Eksperimen melalui Pembelajaran Tari Payung pada SMP di Sekolah Indonesia Singapura /SIS) ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP SIS dengan jumlah siswa 15 orang. Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungannya. Masalah yang muncul di lapangan ialah kurangnya rasa kebersamaan, penghargaan dan komunikasi yang baik antar siswa, sehingga penelitian ini bertujuan mengukur, menganalisis dan mendeskripsikan permasalahan penelitian di antaranya: bagaimana tingkat kecerdasan interpersonal siswa sebelum, selama proses dan setelah diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific. Hasil penelitian selama di lapangan dapat dilihat dari perhitungan uji t dimana dikatakan berhasil apabila nilai t hasil lebih besar dari nilai t tabel. Analisis perhitungan uji t ketiga aspek kecerdasan interersonal diperoleh, nilai 13,60 > 1,761, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific berhasil meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa, terlihat dari meningkatnya rasa saling menghormati, menghargai, tolong menolong, dan kerjasama dari sebelumnya. Berdasarkan analisis perhitungan penelitian di atas maka pembelajaran seni tari berbasis pendeatan scientific menjadi salah satu altertanif dalam meningkatkan seluruh kecerdasan yang dimiliki siswa.

Kata kunci : Pembelajaran Seni Tari, Pendekatan Scientific, Kecerdasan Interpersonal


(5)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Rumusan Masalah... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Hipotesis ... 12

G. Definisi Operasional ... 12

H. Struktur Organisasi Skripsi ... 14

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 19

A. Karakteristik Siswa ... 19

1. Perkembangan Fisik dan Intelektual Siswa ... 20

2. Perkembangan Emosi dan Sosial Remaja ... 20

3. Perkembangan Moral dan Keagamaan ... 22

B. Pembelajaran Seni Tari ... 24

1. Konsep Pembelajaran Seni Tari ... 24

2. Komponen Pembelajaran ... 24


(6)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bahan Ajar ... 27

c. Metode Pembelajaran ... 27

d. Evaluasi Pembelajaran ... 28

C. Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific... 29

1. Pengertian dan Tahapan Pembelajaran Scientific ... 29

2. Penilaian Autentik ... 32

3. Hubungan Pendekatan Scientific Terhadap 3 Ranah Bloom ... 33

4. Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific... 34

D. Pembelajaran Tari Kreatif ... 36

E. Kecerdasan Interpersonal ... 37

F. Implementasi Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Metode Penelitian ... 40

B. Lokasi, Populasi, Sampel ... 42

1. Lokasi ... 42

2. Populasi ... 42

3. Sampel ... 43

C. Desain Penelitian ... 43

1. Rencana Penelitian... 43

2. Pelaksanaan Penelitian... 43

3. Penulisan Laporan ... 43

D. Variabel Penelitian... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 48

F. Instrumen Penelitian ... 50

G. Langkah-langkah Penelitian ... 50


(7)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 55

A.Hasil Penelitian ... 55

1. Profil Sekolah... 55

a. Visi, Misi, Tujuan Sekolah ... 56

b. Administrasi Sekolah ... 58

2. Kondisi Pembelajaran sebelum diterapkan Pendekatan Scientific... 59

3. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Scientific ... 76

4. Tingkat Kecerdasan Siswa setelah Penerapan Scientific ... 105

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 112

1. Uji Hipotesis Data Hasil Uji Pre-Test dan Post-Test... 112

2. Deskripsi Hasil Pembahasan ... 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 124

A. Kesimpulan ... 124

B. Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 127

LAMPIRAN-LAMPIRAN: A. Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 129

B. Daftar Nama Siswa Kelas VII ... 130

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 131

D. Format Penilaian ... 198

E. Pedoman Observasi ... 199

F. Pedoman Wawancara untuk Guru ... 200

G. Pedoman Wawancara untuk Siswa ... 201

H. Dokumentasi ... 202

I. SK Pengajuan Judul Skripsi ... 208


(8)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hal

2.1 Penialai Pembelajaran Seni Tari ……….29

4.1 Kriteria Penilaian Pembelajaran Seni Tari dalam

Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa ... 64 4.2 Data Nilai Pre-Test………. ... 66 4.3 Distribusi Frekuensi Pre-Test kecerdasan interpersonal

siswa dalam pembelajaran seni tari ... 69 4.4 Tahapan Pembelajaran Treatment 1 ... 78

4.5 Data nilai treatment 1 pada aspek kecerdasan

interpersonal ... 81 4.6 Distribusi Frekuensi Treatment 1 ... 84 4.7 Tahapan Pembelajaran Treatment 2 ... 87

4.8 Data nilai treatment 2 pada aspek kecerdasan

interpersonal ... 89 4.9 Tahapan Pembelajaran Treatment 3 ... 93

4.10 Data nilai treatment 3 pada aspek kecerdasan

interpersonal ... 95 4.11 Distribusi Frekuensi treatment 3 pada aspek kecerdasan

interpersonal siswa ... 99 4.12 Data penilaian proses pembelajaran ketiga aspek


(9)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.13 Data nilai post-test kecerdasan interpersonal siswa

dalam pembelajaran seni tari ... 106 4.14 Distribusi Frekuensi post-test kecerdasan interpersonal

siswa dalam pembelajaran seni tari ... 109 4.15 Analisis data pre-test dan post-test aspek 1 kecerdasan

interpersonal siswa ... 112 4.16 Analisis data pre-test dan post-test aspek 2 kecerdasan

interpersonal siswa ... 115 4.17 Analisis data pre-test dan post-test aspek 3 kecerdasan

interpersonal siswa ... 112 4.18 Analisis data pre-test dan post-test ketiga aspek


(10)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Keterangan Hal

2.1 Komponen Pembelajaran ... 25

2.1 Tahapan Pendekatan Scientific ... 30

3.1 Desain Penelitian ... 44

3.2 Kerangka Variabel Penelitian ... 45

4.1 Struktur Organisasi Sekolah ... 59


(11)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Hal

4.1 Hasil pre-test kecerdasan interpersonal pada

pembelajaran seni tari ... 70

4.2 Penilaian treatment 1 pada aspek kecerdasan

interpersonal ... 85

4.3 Penilaian treatment 3 pada aspek kecerdasan

interpersonal ... 100 4.4 Nilai rata-rata Post-test ketiga aspek kecerdasan


(12)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Hal

4.1 Pemahaman gerak melalui eksplorasi gerak ... 80

4.2 Pemahaman tempo melalui langkah kaki ... 88

4.3 a. Pemahaman Properti tari melalui eksplorasi gerak tari ... 95


(13)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW


(14)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembelajaran merupakan kegiatan guru membelajarkan siswa untuk memiliki beberapa kemampuan dan kecerdasan sebagai bekalnya dalam kehidupan di masa mendatang. Pembelajaran meliputi berbagai aspek mata pelajaran yang diberikan di sekolah, tidak terkecuali pembelajaran seni. Seni tari merupakan cabang dari mata pelajaran seni yang terdapat di sekolah selain seni musik dan seni rupa. Pembelajaran seni tari merupakan salah satu mata pelajaran yang melibatkan seluruh kegiatan belajar baik yang sifatnya praktikum maupun teori dalam kelas. Selain itu pembelajaran seni tari juga melibatkan seluruh aspek pendidikan di antaranya aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Seluruh kecerdasan yang dimiliki oleh siswa menjadi sasaran pengembangan dalam pembelajaran seni tari sehingga siswa mampu menjadi manusia yang memiliki kecakapan di setiap bidang. Hal ini sejalan dengan pendapat Masunah (2012:4) sebagai berikut:

Aspek psikomotor dapat dicapai melalui kegiatan siswa bergerak dalam upaya mengekspresikan imaji kreatifnya melalui tubuhnya. Aspek kognitif sering dipandang hanya dari sudut pengetahuan teoretis saja, padahal proses berfikir dalam mewujudkan gerak pun merupakan aspek kognitif. Aspek afektif dapat dilihat antara lain dari keberanian, inisiatif, kerjasama kelompok, dan tanggung jawab. Dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa seni tari mencakup berbagai hal. Maka dari itu tidak salah bahwa banyak orang yang menganggap bahwa seni itu bersifat universal atau menyeluruh. Hal-hal yang mendukung seni tari seperti matematika, musik, gambar, dan sosial tersebut merupakan kecerdasan-kecerdasan yang terdapat pada diri individu. Pendapat Masunah tersebut mempertegas pernyataan bahwa pembelajaran seni tari merupakan pembelajaran yang kompleks dan universal bagi peningkatan seluruh kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran seni tari merupakan salah satu pilihan efektif dalam memberikan ruang kepada siswa


(15)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengembangkan seluruh aspek pendidikan baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Soehardjo (2005: 158-159) dalam Caturwati., dkk (2008:20-21) juga menegaskan bahwa mata pelajaran seni mampu membentuk calon warga masyarakat yang berbudi, disamping sebagai pribadi yang berjati diri, juga mampu menghargai orang lain. Selain ketiga aspek pedidikan tersebut, pembelajaran seni tari di sekolah dapat meningkatkan seluruh kecerdasan yang dimiliki oleh siswa.

Kecerdasan atau yang biasa disebut inteligensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menggambarkan tingkah laku seseorang yang dilandasi dengan kemampuan intelektual. Menurut Piaget (dalam Azwar 2011, hlm. 35) mengemukakan bahwa teori inteligensi lebih menekankan pada aspek perkembangan kognitif, tidak merupakan teori yang mengenai struktur inteligensi semata-mata. Banyak anak yang memiliki tingkat kemampuan intelektual yang tinggi tetapi tingkat kemampuan emosionalnya sangat rendah, begitupun sebalikanya ada anak yang memiliki kemampuan emosional yang baik, tetapi kurang dalam kemampuan intelektualnya.

Kecerdasan yang dimiliki oleh individu menurut Garner (dalam Amstrong, 2013, hlm. 6) mengemukakan bahwa terdapat delapan kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak, yakni kecerdasan linguistik-verbal, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan kinestetik, kecerdasan ritmik-musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan intrapesonal, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan naturalis.

Kecerdasan Interpersonal merupakan salah satu dari delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Lebih lanjut Garner (dalam Amstrong, 2013, hlm. 6) mengemukakan bahwa

Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan untuk memahami dan membuat perbedaan-perbedaan pada suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan terhadap orang lain. Hal ini dapat mencakup kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, dan gerak tubuh; kemampuan untuk membedakan berbagai jenis isyarat interpersonal; dan kemampuan untuk merespon


(16)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara efektif isyarat-isyarat tersebut dalam beberapa cara pragmatis (misalnya untuk mempengaruhi sekelompok orang agar mengikuti jalur tertentu dari suatu tindakan).

Berdasarkan uraian di atas, kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan, sehingga tercipta keterampilan sosial dan membuat pergaulan seseorang menjadi luas. Kecerdasan ini didukung dengan kemampuan verbal seseorang dalam berkomunikasi. Hal ini tidak mengherankan apabila orang yang memiliki kemampuan ini biasanya menjadi seorang pemimpin dalam kelompoknya.

Ironisnya semakin tinggi tingkat produktivitas seseorang dalam sebuah masyarakat maka semakin jarang terlihat hubungan sosial yang baik pada masyarakat tersebut. Sifat individualis pada sebagian orang muncul karena padatnya aktivitas sehari-hari sehingga kurangnya waktu untuk bersosialisasi. Selain faktor kesibukan disadari atau tidak adanya persaingan di antara masyarakat baik dalam segi finansial maupun strata menjadikan dirinya enggan untuk saling bersosialisasi, tolong menolong dan mengasihi. Hal ini tidak terkecuali pada sebagian siswa di sekolah perkotaan, sehingga dewasa ini banyak muncul kasus kasta atau lebih dewasa ini lebih dikenal dengan sebutan geng. Berasal dari persoalan gang tersebut maka muncul sikap acuh tak acuh, tidak adanya sikap saling menghormati dan menghargai baik terhadap sesama teman maupun orang tua. Sikap tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai alasan diantaranya merasa tidak perlu menghargai dan menghormati orang lain karena dirinya jauh lebih baik dari orang lain.

Kecenderungan untuk memilih teman menjadikan seseorang tidak memiliki pergaulan yang luas. Hal ini tentu tidak baik bagi siswa karena menjadikan pribadi yang individualis, egois dan tidak bersahabat dengan lingkungan. Tidak menghargai dan menghormati pun muncul karena merasa tidak membutuhkan orang lain diluar dirinya sendiri. Sifat individual ini tentu sedikit banyak menggangu pada kegiatan pembelajaran dimana pada saat tertentu dibutuhkan


(17)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja team, tidak menuntup kemungkinan apabila hubungan antar siswa tersebut tidak terjalin dengan baik maka tugas yang diberikan dapat menjadi beban bagi siswa yang bersangkutan sehingga dalam pengerjaanya tidak maksimal.

Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran seni tari adalah lemahnya kecerdasan interpersonal siswa. Kecerdasan interpersonal meliputi rasa empati, prososial dan komunikasi. Adapun kelemahan yang sering kali ditemukan adalah rendahnya nilai kekompakan pada pembelajaran seni tari, dimana siswa merasa paling baik di antara teman-teman lainnya, hal ini disebabkan kurangnya rasa empati yang tertanam dalam diri siswa sehingga tidak adanya rasa saling menghargai dan menghormati. Rasa empati yang lemah menjadi alasan tidak meratanya kemampuan siswa dalam menari. Siswa yang sudah faham dan menguasai materi gerak tari kurang merasa tersentuh untuk membantu temannya yang masih kesulitan dalam memahami dan menguasai materi tari. Kelemahan ketiga yang sering kali ditemukan adalah komunikasi, baik antar anggota secara interen maupun komunikasi dalam penyampaian materi tari kepada penonton. Kelemahan dalam mengkomunikasikan materi tari kepada penonton salah satu penyebabnya kurang terjalinnya kekompakan para siswa dalam pembelajaran seni tari. Pemilihan anggota kelompok yang dekat saja, tidak berdasarkan random baik oleh guru atau siswa, sehingga cenderung pemilihan anggota lebih subjektif yang berdampak pada ketidak merataan penguasaan materi karena anak-anak yang lebih menonjol dalam bidang tari lebih memilih dengan teman yang sama-sama memiliki kemampuan dalam tari.

Kelemahan-kelemahan di atas tentunya menghambat proses pembelajaran. Siswa tidak dapat berbaur dengan teman yang lainnya, siswa merasa tidak perlu bantuan orang lain karena merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Hal ini tentu saja sangat menyenangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih di bidang tari dan itu merupakan sikap yang salah dan egois. Dilain pihak bagi anak yang tidak memiliki kemampuan lebih dalam menari tentu merasa terpojokan dan tidak percaya diri atau minder sehingga timbul perasaan tidak menyukai bahkan


(18)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membenci pelajaran seni tari. Masalah tersebut merupakan masalah yang seringkali muncul di lapangan, hal ini perlu ditangani dengan baik oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru, sehingga siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat membantu teman-teman lain yang kemampuannya kurang dalam bidang seni tari. Dengan demikian, pembelajaran seni tari dapat dirasakan menyenangkan oleh semua siswa. Sikap saling menghargai, menghormati, kerjasama, empati, prososial merupakan salah satu aspek kecerdasan interpersonal pada diri siswa yang harus dikembangkan dan ditingkatkan sebagai bekalnya dalam menjalin hubungan sosial di masyarakat.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa pembelajaran seni tari mencakup tiga ranah pendidikan yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Saat kecerdasan interpersonal tidak teraktualisasi dengan baik maka salah satu ranah pendidikan yaitu afektif tidak terolah dengan baik. Sehingga pembelajaran tidak dapat dikatakan belajar apabila anak tidak terolah afektifnya. Perkembangan kecerdasan sosial ini perlu terolah dengan baik sehingga melahirkan siswa-siswa yang memiliki perilaku sosial yang baik.

Pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific memberikan solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Kegiatan pembelajarann seni tari dapat menjadi sarana siswa mengenal satu sama lain, terlebih materi tari yang diberikan merupakan tari kelompok yang membutuhkan kerjasama antar anggota kelompoknya.

Adapun pendekatan scientific itu sendiri adalah pendekatan pembelajaran yang menyentuh ketiga aspek pendidikan di antaranya sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Melalui proses pembelajaran berbasis pendekatan scientific diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pendekatan scientific dalam pembelajaran meliputi kegiatan mengamati atau observasi, bertanya, bernalar,


(19)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencoba, membentuk jejaring atau networking, kegiatan ini berlaku untuk semua mata pelajaran tidak terkecuali pada pembelajaran seni tari.

Berdasarkan beberapa tahapan pendekatan scientific di atas bila kita terapkan dalam upaya meningkatkan kecerdasan intrpersonal siswa melalui pembelajaran seni tari memiliki peranan yang efektif dalam pencapaian tujuan. Tahap pertama dalam pendekatan scientific adalah mengamati atau observasi, dimana dalam upaya meningkatan kecerdasan interpersonal siswa melalui pembelajaran seni tari siswa ditanamkan rasa peka dan empati terhadap lingkungan sekitar. Seperti contohnya dalam pembelajaran seni tari ialah siswa malakukan apresiasi tari baik secara langsung maupun menggunakan media audio visual, sehingga siswa menemukan pengetahuan dan pengalaman baru.

Tahapan kedua dalam pendekatan scientific adalah bertanya dimana siswa dilatih untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan hal-hal yang tidak difahami sehingga menarik perhatiannya untuk mengetahui lebih dalam lagi. Setelah bertanya tahapan selanjutnya adalah menalar, dimana siswa mampu menarik kesimpulan mengembangkan pengetahuan dari informasi yang telah diamati sebelumnya. Pada pembelajaran seni tari kecerdasan ini yakni dimana siswa berani menanyakan hal-hal yang menarik perhatiannya sehingga ingin mengetahui lebih dalam lagi setelah melakukan pengamatan sebelumnya. Setelah siswa berapresiasi dan menanyakan hal-hal yang menarik perhatiannya siswa mampu menyimpulkan informasi yang didapat sesuai pemahaman dari hasil analisisnya.

Tidak cukup sampai pada menalar, maka tahap selanjutnya dalam pendekatan scientific adalah mencoba. Kegiatan mencoba dilakukan setelah ketiga tahap sebelumnya dalam ranah kognisi dialami oleh siswa, mencoba dalam hal ini termasuk pada ranah psikomotorik. Siswa mencoba mempraktikan apa yang dilihat dan dianalisis sesuai dengan pemahamannya.

Tahap terakhir adalah networking atau membentuk jejaring. Dalam tahap ini setelah siswa mecoba mempraktikan hasil analisisnya, maka siswa dapat membagi


(20)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengalaman yang didapat kepada teman-temannya. Kegiatan ini dapat menjadi satu sarana siswa untuk saling bertukar pikiran atau pengetahuan, ide dan pengalaman sehingga pengetahuan yang di dapat siswa lebih banyak dan kompleks lagi.

Pemaparan di atas memberikan gambaran bagaimana pendekatan scientific dapat memberikan peranan secara efektif dan efisien dalam pembelajaran seni tari di sekolah, tahapan-tahapan yang terdapat dalam pendekatan scientific memberikan arahan dan atau pedoman kepada guru maupun siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Proses belajar tentunya tidak terlepas dari penilaian dan evaluasi sebagai bahan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Selain itu, penilaian dan evaluasi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran memberikan dampak yang baik bagi para siswa, begitupun pada pendekatan scientific yang memiliki penilaian autentik sebagai alat ukur dalam mengukur proses belajar siswa.

Pendekatan scientific menggunakan penilaian autentik, dimana penilaian autentik merupakan langkah yang harus dilakukan dalam pendekatan scientific. Penilaian autentik memiliki arti lain yakni asli, nyata, valid, atau reliabel. Penilaian autentik bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik cenderung terfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Selain itu penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan siswa, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik.

Pembelajaran tentu tidak terlepas dari materi ajar yang diberikan, begitupun dalam penelitian ini. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Tari Payung yang berasal dari Sumatera Barat. Tari Payung dikenal sebagai tari pergaulan


(21)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang melambangkan kasih sayang, kerjasama dan saling membantu satu sama lain dilambangkan oleh payung sebagai simbol saling melindungi dan menyanyangi. Tari ini ditarikan berpasangan oleh 3 atau 4 pasang penari. Tari payung ini cukup refresentatif untuk dijadikan bahan ajar dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa, mengingat tari ini merupakan tari kelompok yang diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggotanya. Bila dilihat dari makna yang terkandung pada tari ini yaitu kasih sayang, kerjasama, kebersamaan dan saling membantu maka, gerak yang dilakukan harus dapat memperlihatkan makna yang terkandung dalam tari tersebut. Melalui Tari Payung ini diharapkan dapat menjadi sarana meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa. Penelitian ini sebenarnya dapat menggunakan materi tari apa saja dengan sayarat tarian yang dipilih harus refresentatif dengan tujuan yang ingin dicapai dan mangakar pada kearifan budaya lokal.

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Indonesia Singapura, yang berlokasi di Siglap Road A20 Singapura. Sekolah Indonesia Singapura merupakan sekolah bertaraf Internasional yang merupakan satu-satunya wadah penyelenggara pendidikan Nasional Indonesia di Singapura, dengan menggunakan kurikulum yang sama dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia yakni masih menggunakan kurikulum 2006 yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sekolah ini berlandaskan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan No. Tanggal 7 Oktober 1967, dengan Kepala Perwakilan RI sebagai penanggung jawab. Alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah ini ialah untuk mengetahui tingkat kecerdasan interpersonal yang terjalin di antara siswa dengan kondisi lingkungan, dan latar belakang siswa yang beragam dimana kemungkinan masalahnya lebih kompleks dibandingkan dengan kondisi sekolah yang ada di Indonesia selain itu peneliti juga bermaksud memberikan pengalaman baru dalam berkesian pada siswa khususnya di bidang seni tari. Berdasarkan pemaparan di atas dan melihat fenomena dilapangan maka peneliti tertarik mengangkat judul


(22)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian “PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN

SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN

INTERPERSONAL SISWA (Studi Eksperimen Melalui Pembelajaran Tari Payung pada Siswa SMP di Sekolah Indonesia Singapura /SIS)”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka untuk membatasi pemfokusan teori dan variabel penelitian maka penulisan menyusun sebuah identifikasi masalah. Adapun identifikasi masalah yang muncul selama di lapangan adalah kurangnya kecerdasan interpersonal pada siswa. Berikut beberapa masalah yang muncul dalam kelas ialah kurangnya rasa kebersamaan di antara siswa, sehingga terlihat beberapa siswa yang individualis, egois dan kurang peka terhadap teman yang membutuhkan bantuan. Hal ini berdampak pada kurangnya rasa penghargaan kepada teman, dimana siswa tidak mau menerima masukan dan pendapat yang diberikan oleh orang lain dalam kegiatan kelompok. Komunikasi yang kurang baik antar siswa, baik berupa komunikasi langsung maupun tidak langsung dimana masih ditemukan beberapa siswa yang menggunakan kata-kata kasar terhadap temannya, menjadi salah satu masalah interpersonal yang menjadi sorotan dan harus segera ditangani.

Berdasarkan indikator masalah di atas, maka muncul pertanyaan bagaimana mengatasi masalah tersebut dan apakah pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa?

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan judul penelitian dan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan, di antaranya:

1. Bagaimana tingkat kecerdasan interpersonal siswa sebelum diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific?


(23)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana tingkat kecerdasan interpersonal siswa selama proses diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific?

3. Bagaimana tingkat kecerdasan interpersonal siswa setelah diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific

D. TUJUAN PENELITIAN

Merujuk dari rumusan masalah di atas, diharapkan peneliti mampu menjawab beberapa permasalahan untuk dianalisis. Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai tujuan. Adapun beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu :

1. Tujuan Umum

Mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific untuk meningkatan kecerdasan Interpersonal siswa. Turut serta mewujudkan siswa-siswi yang cerdsa kompetitif dan memiliki jati diri bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam salah satu visi dan misi Sekolah Indonesia Singapura.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan dan menganalisis kecerdasan interpersonal siswa sebelum diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific melalui materi Tari Payung dalam bentuk kreasi

b. Mendeskripsikan dan menganalisis kecerdasan interpersonal siswa selama proses diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific melalui materi Tari Payung dalam bentuk kreasi

c. Mendeskripsikan dan menganalisis kecerdasan interpersonal siswa setelah diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific melalui materi Tari Payung dalam bentuk kreasi.


(24)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, di antaranya :

1. Bagi Lembaga Pendidikan

a. Dapat memberikan kontribusi dan menambah sumber kepustakaan yang bersifat informasi, khususnya dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran seni tari.

b. Sebagai sumber referensi bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari dan untuk seluruh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.

2. Guru

a. Umum

1) Sebagai bahan acuan atau pedoman dalam pembelajaran seni tari pada pembelajaran selanjutnya

2) Sebagai bahan evaluasi dalam pembelajaran seni tari untuk perbaikan pada pembelajaran seni tari selanjutnya

3) Sebagai titik tolak dalam membuat inovasi pembelajaran seni tari pada pembelajaran selanjutnya.

b. Khusus

1) Sebagai bahan acuan atau pedoman dalam pembelajaran seni tari pada pembelajaran selanjutnya di Sekolah Indonesia Singapura (SIS)

2) Sebagai bahan evaluasi dalam pembelajaran seni tari untuk perbaikan pada pembelajaran seni tari selanjutnya di Sekolah Indonesia Singapura (SIS)

3) Sebagai titik tolak dalam membuat inovasi pembelajaran seni tari di pembelajaran selanjutnya Sekolah Indonesia Singapura (SIS)


(25)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Siswa

Dalam penelitian ini siswa memiliki peranan serta pengaruh yang sangat besar, karena siswa berperan sebagai objek dalam penelitian ini. Adapun manfaat yang diharapkan bagi siswa, di antaranya:

a. Umum

1) Memberikan wawasan dan pengalaman baru pada siswa mengenai seni tari 2) Meningkatkan kreativitas siswa dalam mengeksplorasi kemampuannya

melalui kegiatan berolah seni

3) Meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa dalam kegiatan pembelajaran seni tari

b. Khusus

Melalui pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa, diantaranya:

1) Dapat menghayati dan memerankan karakter tarian yang dibawakan 2) Dapat bekerjasama menampilkan penampilan terbaiknya dengan

kekompakan wiraga, wirahma dan wirasa dalam menari berkelompok 3) Dapat menyampaikan tarian yang dibawakan dengan baik sehingga

nilai-nilai yang terdapat pada tarian yang dibawakan dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton

4. Peneliti

Manfaat yang didapat oleh peneliti setelah melakukan penelitian ini di antaranya:

1. Memberikan pengalaman, wawasan baru dalam kegiatan mengajar

2. Meningkatkan kreativitas dalam menciptakan inovasi baru dalam mengajar 3. Memberikan motivasi baru untuk selalu belajar menjadi tenaga pendidik

yang ahli dan profesional di bidangnya.


(26)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesa merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah pada sebuah penelitian, hipotesa dalam penelitian ini yaitu:

a. Melalui pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan interpersonal siswa

H0 = Ha

b. Melalui pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific tidak dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan interpersonal siswa

H0≠ Ha

Keterangan : H0 = H Observasi Ha = H Alternatif

G. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menegaskan definisi istilah serta menghindari kesalah-pahaman dalam penafsiran judul penelitian, maka dari itu, peneliti memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

Pembelajaran seni tari merupakan salah satu pembelajaran yang terdapat di sekolah, termasuk dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Pembelajaran seni tari adalah salah satu cara untuk mengembangkan seluruh kecerdasan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Fokus pengembangan dalam pembelajaran seni tari tidak hanya pada wilayah kognisi dan psikomotorik saja melainkan wilayah afektif pun manjadi perhatian penting dalam pembelajaran seni tari. Dengan pembelajaran seni tari siswa dapat mengembangkan seluruh kecerdasan yang dimilikinya dengan mengarah pada ketiga ranah pendidikan.

Pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah yang dimaksud adalah pendekatan pembelajaran yang menyentuh tiga ranah pendidikan di antaranya sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Pendekatan ini meliputi tahapan-tahapan kegiatan mengamati atau observasi, bertanya, bernalar, mencoba, membentuk jejaring atau networking, kegiatan ini


(27)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlaku untuk semua mata pelajaran tidak terkecuali pada pembelajaran seni tari. Melalui proses pembelajaran berbasis pendekatan scientific diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Selain menyentuh ketiga ranah pendidikan pembelajaran seni tari berbasis pendekatam scientific pun menjadi salah satu cara dalam mengembangkan seluruh kecerdasan yang dimiliki siswa, di antaranya kecerdasan interpersonal. Kecerdasan Interpersonal menurut Amstrong (2014, hlm. 6) berdasarkan Multiple Intelegences (MI) merupakan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungannya karena mampu berempati kepada orang lain. Kemampuan ini didukung dengan kemampuan verbal dalam berkomunikasi dengan temannya, kemampuan ini di antaranya kemampuan membujuk, memotivasi temannya yang berputus asa, menghibur teman yang sedang sedih, dan lain-lain.

Pembelajaran tidak terlepas dari komponen-komponen pembelajaran, salah satunya bahan atau materi ajar, adapun materi ajar yang akan diberikan pada pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific ini adalah tari Payung. Tari Payung dikenal sebagai tari pergaulan yang melambangkan kasih sayang, selain itu dalam tari ini dibutuhkan kerjasama dan rasa yang sama dalam menarikannya sehingga tarian ini dapat terlihat indah dan terjalin kekompakan di antara penarinya. Tari Payung ini dipilih karena cukup representatife dalam mencapai tujuan yang diinginkan dimana siswa dapat meningkatkan kecerdasan interpersonalnya, di antaranya saling menghormati, menhargai, adanya komunikasi yang baik satu sama lain dan adanya sikap kebersamaan (satu rasa) antar siswa . Tari Payung dalam pembelajaran ini merupakan tari kreasi hasil karya siswa yang dilakukan secara bersama-sama.

Sekolah Indonesia Singapura (SIS) merupakan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian oleh peneliti. SIS adalah satu-satunya wadah penyelenggara pendidikan nasional Indonesia di Singapura. Penyelenggaraan SIS berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Luar Negeri dan Menteri


(28)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan dan Kebudayaan No: tanggal 7 Oktober 1967, dengan Kepala Perwakilan RI sebagai penanggung jawab. Tepatnya SIS didirikan pada tanggal 20 Mei 1969, dengan TK sebagai kelas permulaan. Pada tahun 1970 dibuka SD, tahun 1971 dibuka SMP dan tahun 1974 dibuka SMA.

H.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi pada skripsi terdiri dari beberapa bab, antara lain : BAB I PENDAHULUAN berisi tentang:

1. Latar Belakang Masalah. Pada latar belakang masalah ini dibahas mengenai Pembelajaran seni tari baik pengertian mengenai pembelajaran seni tari itu sendiri dan juga fungsi dan manfaat dari pembelajaran seni tari bagi siswa untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal. Selain kedua hal tersebut juga dibahas mengenai pembelajaran scientific dimulai dari pengertian, tahapan/langkah pembelajaran seni tari. Tari kreasi dalam hal ini tari payung juga dibahas dalam bab I latar belakang masalah, dan tempat yang akan dijadikan lokasi penelitian.

2. Identifikasi Masalah ini membahas mengenai masalah yang muncul dalam kelas berkaitan dengan kecerdasan interpersonal, sehingga ditemukan tiga masal yang muncul di antaranya rasa kebersamaan, komunikasi dan kurangnya sikap rasa penghargaan terhadap orang lain.

3. Rumusan Masalah. dapat Pada rumusan masalah ini muncul tiga poin rumusan masalah di antaranya bagaimana tingkat kecerdasan interpersonal siswa sebelum selama proses dan sesudah diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific.

4. Tujuan Penelitian. Tujuan ini memaparkan tujuan-tujuan yg ingin dicapai dalam pembelajaran seni tari di antaranya tujuan yang ditujukan untuk umum dan khusus.

5. Manfaat Penelitian. Tentu saja sebuah penelitian harus memiliki manfaat bagi lembaga pendidikan, guru, siswa dan khususnya bagi peneliti sendiri.


(29)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Hipotesa, ini muncul dugaan sementara mengenai pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa. Terdapat dua dugaan yakni penelitian ini berhasil H0 = Ha, dan penelitian ini gagal (H0≠ Ha)..

7. Definisi Operasional ini muncul untuk membatasi penafsiran judul penelitian yang di dalamnya terdapat pengertian mengenai pembelajaran seni tari, pendekatan scientific, kecerdasan interpersonal siswa, Tari Payung dan lokasi penelitian.

8. Struktur Organisasi Skripsi. struktur organisasi skripsi ini berfungsi untuk merinci urutan penulisan penelitian.

BAB II KAJIAN TEORETIS berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian sehingga dapat mendukung penelitian yang dilakukan. Adapun beberapa teori tersebut dijabarkan dalam beberapa sub bab sebagai berikut: 1. Karakteristik Siswa, membahas mengenai karakter siswa pada masal remaja

dimana siswa yang terdiri dari: (1). Perkembangan Fisik dan Intelektual Remaja, (2). Perkembangan Emosi dan Sosial Remaja, (3). Perkembangan Moral dan Keagamaan Remaja.

2. Pembelajaran Seni Tari, yang terdiri dari: (1). Konsep Pembelajaran Seni Tari, (2). Komponen-komponen Pembelajaran.

3. Pembelajaran Seni Berbasis Pendekatan Scientific, yang terdiri dari: (1). Pengertian Pendekatan Scientific, (2). Penilaian Autentik, (3). Hubungan Pendekatan Scientific terhadap Tiga Ranah Pendidikan dalam Pembelajaran Seni Tari, dan (4). Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific Ditinjau dari Teori Belajar.

4. Pembelajaran Tari Kreatif. Pada pembelajaran tari kreatif ini akan dikupas mengenai teori-teori mengenai tari kreatif dalam pembelajaran seni tari.

5. Kecerdasan Interpersonal siswa ini membahas mengenai pengertian dan beberapa hal yang menyangkut kecerdasan interpersonal dan impkementasinya dalam pembelajaran seni tari.


(30)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Implementasi pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific terhadap Peningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN berisi tentang:

1. Metode Penelitian, berisikan mengenai pembahasan metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. 2. Lokasi, Populasi, dan Sampel. Pada bab ini mengenai lokasi penelitian yang

dilakukan di Sekolah Indonesia Singapura yang merupakan sekolah Indonesia satu-satunya yang berada di Singapura. Populasi yang digunakan adalah siswa SMP yang berjumlah 40 orang siswa dengan sampel penelitian kelas VII dengan jumlah siswa 15 orang.

3. Desain Penelitian, merupakan langkah-langkah atau tahapan yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian, yang dimulai dari tahap rencana terlebih dulu kemudian berlanjut pada tahap menentukan permasalahan, dan sasaran penelitian, survey, observasi langsung dan wawancara, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, proses bimbingan dengan dosen pembimbing, analisis data hingga tahap terakhir yakni penulisan laporan penelitian.

4. Variabel Penelitian, membahas mengenai variable yang mempengaruhi penelitian (variable x) yakni pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific dan variable yang dipengaruhi (variable y) ialah kecerdasan interpersonal siswa.

5. Teknik Pengumpulan Data, merupakan tata cara pengumpulan data dalam penelitian ini di antaranya melalui studi pustaka observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.

6. Instrumen Penelitian. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai instrument penelitian dan instrument lainnya adalah studi pustaka, observasi, wawancara, tes dan dukumentasi berupa pedoman-pedoman.

7. Langkah-langkah Penelitian, dalam langkah-langkah penelitian terdiri dari dua tahap penelitian. Pada tahap pertama merupakan tahap persiapan di antaranya: menentukan judul penelitian, penyusunan proposal penelitian, melaksanakan


(31)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sidang proposal, melengkapi persyaratan administrasi, pelaksanaan penelitian, analisis dan pengolahan data, penyusunan laporan. Adapun tahap kedua di antaranya: penyusunan proposal, pengumpulan data, proses bimbingan, penelitian lapangan, analisis dan pengolahan data.

8. Teknik Analisis Data menggunakan teknik penilaian pre-test, proses, dan post-test dengan rumus one group pre-post-test-post-post-test design.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi tentang: 1. Hasil Penelitian terdiri dari: 1. Profil Sekolah Indonesia Singapura (SIS) berisi

tentang visi, misi dan tujuan sekolah, 2. Kondisi Pembelajaran Seni Tari sebelum Penerapan Pendekatan Scientific diberikan dimana pembelajaran sebelumnya lebih menitik-beratkan pada metode pembelajaran demonstrasi dan peniruan sehingga kreativitas siswa tidak tergali secara optimal. Selain itu adalah kondisi sosial yang terjalin kurang baik dimana siswa kurang memiliki sikap penghargaan terhadap temannya, kurangnya rasa kebersamaan sehingga siswa tidak ada sikap kepekaan untuk saling menolong satu sama lain dan terakhir adalah komunikasi langsung yang kurang baik antar siswa dimana masih terdapat siswa yang menggunakan Bahasa kasar kepada temannya. 3. Deskripsi Hasil Pre-test Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa melalui Pembelajaran Tari Payung, 4. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa melalui Materi Tari Payung, 5. Data Hasil Post-Test ini merupaka nilai yang diambil pada akhir pembelajaran dimana terlihat adanya peningkatan nilai dalam proses pembelajaran.

2. Pembahasan Hasil Penelitian, yang terdiri dari: 1.Uji Hipotesis Data Hasil Uji Pre-Test dan Post-Test, dimana terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata pre-test yaitu 78,67 dan nilai rata-rata post-pre-test 85 hal ini menunjukan adanya peningkatan nilai dalam proses pembelajaran 2. Deskripsi Hasil Pembahasan memaparkan keberhasilan pencapaian pembelajaran siswa di dalam kelas


(32)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimana dideskripsikan bahwa pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific cukup signifikan dalam meningkatan kecerdasan interpersonal siswa terbukni dengan adanya peningkatan nilai dari pre-tes menuju post-test.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi tentang:

1. Kesimpulan, merupakan jawaban terhadap pertanyaan penelitian atau rumusan masalah dalam penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific cukup signifikan dan berhasil dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa ditandai dengan peningkatan perolehan nilai dari pre-test ke nilai post-test. Selain ditandai oleh peningkatan nilai juga ditandai dengan perubahan sikap siswa yang awalnya terlihat egois, individualis tidak ada kebersamaan, namun lambat laun dalam proses pembelajaran terjadi perubahan sikap yang menunjukan adanya kesadaran untuk menjalin hubungan yang baik antar teman sehingga timbul rasa kebersamaan, sehingga pada tahap akhir penilaian nampak adanya peningkatan nilai dan perubahan sikap yang cukup signifikan.

2. Saran dalam penelitian ini ditujukan kepada Guru Mata Pelajaran SBK Sekolah Indonesia Singapura, Sekolah Indonesia Singapura dan Lembaga pendidikan yang bersangkutan guna peningkatan kualitas hasil pembelajaran siswa sehingga dapat menyentuh tiga ranah pembelajaran yang diharapkan yakni kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN. Daftar pustaka merupakan daftar sumber-sumber yang dijadikan referensi dan acuan, dalam penelitian ini terdapat dua sumber yang digunakan yakni sumber yang berasal dari buku dan dari internet atau secara online. Lampiran merupakan dokumen-dokumen yang digunakan selama penelitian ini berlangsung.


(33)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Metode penelitian yaitu cara-cara yang dilakukan tentang bagaimana langkah-langkah untuk meneliti suatu masalah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan tujuannya, yaitu jenis metode penelitian terapan.

Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti alangkah baiknya menggunakan metode yang tepat dan disesuaikan dengan penelitian yang akan diambil. Mengingat metode penelitian merupakan salah satu kunci bagi peneliti untuk memperoleh gambaran serta hasil yang sesungguhnya dan kesimpulan dari objek yang diteliti, oleh karena itu metode yang dipergunakan harus tepat dengan jenis penelitian yang diteliti sehingga penelitian akan lebih efektif dan efisien. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2010: 6):

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan

Berdasarkan metode penilitian yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa jenis metode penelitian menurut Sugiyono. Adapun jenis-jenis metode yang diklasifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkat alamiah obyek yang diteliti, seperti yang diungkapkan Sugiyono (2010: 9) :

Metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.


(34)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian berdasarkan kealamiahannya dan klasifikasinya menurut Sugiyono maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu, karena tidak adanya kelas pembanding atau kelompok kontrol, dan peneliti hanya memberikan sebuah penerapan model pembelajaran pada satu kelompok, yaitu siswa Sekolah Menengah Pertama Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Metode quasi eksperimen merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk meneliti tingkah laku individu melalui sebuah percobaan tanpa adanya kelas pembanding atau kelas kontrol yang memiliki fungsi sepenuhya dalam penelitian. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:77) tentang kuasi eksperimen yang menyatakan bahwa :

Quasi Experimental Design merupakan pengembangan dari true experimental design. Desain kuasi experimen mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Adapun cara menghitung tingkat perkembangan siswa dimulai dari sebelum dilakukannya penelitian kemudian sesudah penelitian yaitu dengan cara One Group Pre-test−Post-test Design. Design. Tes awal atau Pretest dilakukan sebelum pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific diberikan. Tes akhir akhir atau posttest dilakukan sesudah pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific diberikan. Rumus tes yang diberikan yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

O1 = merupakan tes awal yang dilakukan pada siswa sebelum diberikannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific,

X = merupakan eksperimen yang dilakukan, dan O1 X O2


(35)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O2 = merupakan tes akhir sesudah dilakukannya penelitian

B. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL

1. Lokasi

Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini yaitu Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Sekolah ini merupakan sekolah bertaraf Internasional bertempat di Siglap Road, 20A Singapura. Sekolah Indonesia Singapura berada di bawah naungan Kedutaan Besar Indonesia untuk Singapura.

Sekolah Indonesia Singapura (SIS) merupakan salah satu Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang berada di Singapura. Tidak hanya Sekolah Indonesia Singapura saja Sekolah Indonesia Luar Negeri melainkan masih banyak Sekolah Indonesia Luar Negeri lainnya di negara-negara yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) pun berada di beberapa negara lain, di antaranya Belanda (Nrtherland), Arab Saudi (Mekkah, Jeddah dan Riyadh), Myanmar, Malaysia (Kuala Lumpur, Kota Kinabalu), Jepang (Tokyo), Yugoslavia, Rusia (Moskow), Philipina, Thailand dan beberapa Sekolah Indonesia Luar Negeri lainnya.

Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut karena sekolah tersebut bertaraf internasional yang berada di luar Indonesia sehingga peneliti bertujuan mengenalkan kepada para siswa mengenai kebudayaan Indonesia, sehingga mencintai bahkan dapat melestarikan kebudayaan Indonesia meskipun menetap di negara lain. Hal ini sejalan Sekolah Indonesia Singapura (SIS) menjadi Pusat Rumah Budaya Indonesia (House of Indonesia’s Culture) yang ada di Singapura, sehingga peneliti dapat berpartisipasi dalam mengenalkan


(36)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

budaya Indonesia baik bagi para siswa Sekolah Indonesia Singapura khususnya dan warga Singapura umumnya.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Seluruh populasi merupakan sampel penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Sekolah Indonesia Singapura (SIS) semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 40 orang. 3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:118). Sampel merupakan wakil dari populasi. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara mengambil subjek berdasarkan tujuan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Sekolah Indonesia Singapura (SIS) kelas VII dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 11 orang dan siswa perempuan sebanyak 4 orang. Pengambilan sampel ini dikarenakan kelas VII merupakan tahapan awal siswa memasuki masa remaja oleh karena itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal sehingga siswa dapat memiliki sikap sosial yang baik di masyarakat.

C. Desain Penelitian 1. Rencana Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian ini, peneliti menentukan permasalahan tujuan dan sasaran yang akan dijadikan bahan penelitian (populasi dan sampel yang akan diteliti), melakukan survey disertai observasi langsung dan wawancara dengan tujuan mendapatkan informasi dari narasumber terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.


(37)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti mengumpulkan data hasil observasi, wawancara baik pada guru mata pelajaran maupun pada siswa, dan tes yang dilakukan selama proses penelitian. Tahap selanjutnya yaitu melakukan proses bimbingan pada dosen pembimbing guna mendapatkan saran terkait pengolahan data yang telah terkumpul.

3. Penulisan Laporan

Tahap yang terakhir penelitian yaitu penulisan laporan dalam hal ini berbentuk Skripsi sebagai pertanggung jawaban penelitian. Penulisan laporan penelitian ini meliputi pendahuluan, pembahasan mengenai kajian teoretis, metode penelitian, hasil dan pembahasan penelitian, serta kesimpulan dan saran.

Bagan desain penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Bagan 3.1

Desain Penelitian

1. Menentukan Judul Penelitian

2. Menyusun Proposal Penelitian 3. Sidang Proposal

Penelitian Rencana Penelitian

Menentukan Permasalahan, Tujuan, dan Sasaran Penelitian

Survey, Observasi Langsung, dan Wawancara

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan Data

Proses Bimbingan dengan Dosen Pembimbing

Analisis Data


(38)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. VARIABEL PENELITIAN

Berdasarkan luasnya aspek dalam penelitian, maka ada beberapa variabel dari objek penelitian yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri dari dua, pertama variabel bebas atau variabel (x), yaitu yang mempengaruhi penelitian, dan kedua variabel terikat atau variabel (y) yaitu yang dipengaruhi atau yang timbul akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini Pembelajaran Seni Tari melalui Pendekatan Scientific bertindak sebagai variabel bebas atau yang memberikan pengaruh. Sedangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa bertindak sebagai variabel terikat, karena mampu memberikan respon dari perlakuan variabel bebas. Jika digambarkan, variabel bebas dan variabel terikat yaitu sebagai berikut:

X = Pembelajaran Seni Tari berbasis Pendekatan Scientific

Y= Kecerdasan Interpersonal Siswa

Bagan 3.2

Kerangka Variabel Penelitian

Siswa

Kurikulum

Pembelajaran Seni Tari berbasis Pendekatan

Scientific (variabel x)

Kecerdasan Interpersonal

(variabel y)

Hasil:

a. Sikap Empati b. Sikap Prososial c. Komunikasi Sosial Lingkungan


(39)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan bagan variabel tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel yang mempengaruhi atau variabel (x) dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific dan variable yang dipengaruhinya atau variable (y) adalah Kecerdasan Interpersonal. Kecerdasan interpersonal dalam hal ini meliputi sikap empati, prososial dan adanya komunikasi yang baik antar individu sehingga menciptakan hubungan sosial yang baik pula antar siswa. Kecerdasan interpersonal dalam sebuah blogger [Online] tersedia dengan alamat (http://nuruliazainii.blogspot.com/2012’11/kecerdasan-intrapersonal.html?m=1) (diakses pada 27 Desember 2013)), memaparkan pendapat Anderson dalam Safaria mengemukakan bahwa kecerdasan interpersonal mempunyai tiga dimensi utama. Dimensi tersebut di antaranya Social Sensitivity (empati dan prososial), Sosial Insight (kesadaran diri, pemahaman situasi dan etika sosial, dan keterampilan pemecahan masalah) serta Social Communication (komunikasi efektif dan mendengarkan efektif).

Tiga indikator yang muncul dalam kecerdasan interpersonal kemudian diadopsi dan diturunkan pada pembelajaran seni tari. Ketiga indikator tersebut


(40)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saling berhubungan satu sama lain, dan tidak dapat dipisahkan. Sikap empati yang tinggi dapat mendorong munculnya sikap prososial dimana siswa saling bekerjasama membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Tentu prososial akan muncul apabila komunikasi yang terjalin diantara siswa berjalan dengan baik dan hangat.

Sikap empati pada kecerdasan interpersonal merupakan sikap dimana individu mampu merasakan dan menghayati apa yang dialami dan dirasakan oleh orang lain. Pada kegiatan belajar dalam kelas sikap empati ini dapat diukur berdasarkan apakah siswa dapat memahami perasaan temannya satu sama lain sehingga terjadi suatu sikap saling menghormati dan menghargai. Sikap empati dalam pembelajaran tari diaplikasikan dalam pengahayatan terhadap karakter tari yang dibawakan

Pada indikator selanjutnya adalah sikap prososial, sikap ini merupakan perilaku saling tolong menolong dan bermanfaat bagi orang lain. Sikap prososial terbagi menjadi tiga kategori literature berdasarkan Penner (dalam Mercer dan Clayton, 2012, hlm. 122) mengungkapkan bahwa sikap prososial terdiri dari tiga kategori yaitu meso, mikro dan makro. Ketiga kategori tersebut dapat dipaparkan peneliti sebagai berikut:

1. Meso, pada kategori ini merupakan kesadaran individu kapan ia harus menolong orang lain. Pada tahap meso ini seseorang mengetahui memiliki kesadaran dan panggilan hati kapan ia harus bertindak menolong orang lain. 2. Mikro, pada kategori ini merupakan kesadaran lebih tinggi lagi tingkatannya

dibandingkan dengan meso. Pada sikap prososial dimana individu menyadari alasan dan manfaat mengapa ia harus menolong orang lain. Tahap mikro ini seorang individu menyadari pentingnya sikap saling menolong antar sesama. 3. Makro merupakan tahapan yang lebih tinggi lagi dari kedua tahapan

sebelumnya dan jangka waktu yang dilakukan. Pada tahap ini individu merasa terpanggil untuk selalu memberikan manfaat sukarela kepada sesama dengan membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi semacam relawan.


(41)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketiga kategori prososial diatas dalam pembelajaran seni tari dibatasi pada kepekaan siswa dalam memberikan bantuan kepada temannya. Pada kegiatan belajar di dalam kelas kemampuan prososial ini dapat dilihat melalui kegiatan penguasaan gerak tari, dimana siswa saling membantu satu sama lain. Aplikasi sikap prososal dalam pembelajaran seni tari siswa mampu menarikan tarian secara kompak dan satu hati. Kekompakan dalam penguasaan materi tari dapat terjadi apabila adanya kejasama dan saling membantu antar siswa.

Komunikasi merupakan indikator yang juga sangat penting dalam kecerdasan interpersonal. Komunikasi merupakan modal terjalinnya sebuah kerjasama yang baik dimana siswa dapat saling mengkomunikasikan ide-idenya, menyatukan ide-ide setiap siswa menjadi sebuah ide utuh yang baik dan bagus. Komunikasi terbagi menjadi komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi yang baik dan hangat dalam kegiatan pembelajaran di kelas dapat diukur melalui sejauh mana siswa mampu menjalin komunikasi yang baik sehingga terlihat keakraban antar siswa, selain itu bagaimana siswa dapat mengungkapkan ide-idenya dalam kelompok. Aplikasi dalam pembelajaran seni tari yaitu siswa mampu menyelaraskan gerak tari dengan musik iringan tari sehingga terjalin keharmonisan gerak dan musik pengiring. Selain itu, komunikasi di sini juga berarti dimana siswa dapat menyatukan satu rasa dalam irama musik pengiring. Hal itu akan terjadi apabila terjalin komunikasi yang baik antar siswa dalam menyamakan ketukan dalam irama musik pengiring.

E.TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Proses dan teknik merupakan satu kesatuan dalam sebuah proses penelitian. Dalam proses pengumpulan data penelitian, diperlukan teknik dalam pengumpulannya sehingga data-data yang diperlukan dalam mencari keabsahan atau kebenaran dapat dipertanggungjawabkan.


(42)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mempermudah proses pengumpulan data maka peneliti melakukan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun beberapa teknik yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu:

1. Studi Pustaka

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan, karena dalam menyusun proposal ini peneliti menggunakan beberapa sumber buku. Tujuan dari digunakannya studi pustaka adalah untuk mendukung validitas sumber yang didapat sesuai dengan teori-teori dan pendapat-pendapat para ahli dan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. selain itu penggunaan teknuk pengumpulan data dengan studi pustaka adalah untuk menghindari unsur plagiarism. Adapun buku-buku yang digunakan diantaranya mengenai konsep dasar pembelajaran, tari anak dan tari kreatif, psikologi perkembangan remaja, psikologi inteligensi, dan psikologi remaja.

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan terhadap suatu hal. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung. Pengamatan dilakukan dengan beberapa tahap, tahap pertama peneliti mengamati keadaan kelas, baik dari segi keaktifan anak dalam kelas, maupun hubungan sosial yang terjalin antar siswa. Tahap kedua peneliti lebih fokus untuk mengamati permasalahan dan penyebabnya. Kemudian tahap terakhir yaitu peneliti menuliskan hasil-hasil pengamatan ke dalam sebuah catatan. Kegiatan observasi memiliki tujuan mengetahui kegiatan pembelajaran siswa baik sebelum, proses, maupun setelah diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis scientific. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa sebelum diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis sscientific, sehingga peneliti memiliki gambaran awal untuk dijadikan gambaran dalam tahap selanjutnya. Adapun pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti terlampir.


(43)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih, yang terdiri dari pewawancara dan narasumber untuk mencari informasi tentang suatu atau beberapa hal. Wawancara digunakan untuk dapat memperkuat suatu dugaan, karena wawancara tersebut bersifat pasti. Wawancara pun bertujuan untuk menggali informasi-informasi yang mendalam mengenai masalah yang diteliti. Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu wawancara langsung. Peneliti melakukan wawancara terhadap staff pengajar atau guru dan siswa.

a. Wawancara diajukan kepada guru meliputi proses belajar mengajar dan seluruh komponen belajar yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran berlangsung sebelumnya. (Pedoman wawancara yang diajukan dalam penelitian ini terlampir).

b. Wawancara pada siswa dilakukan salah satunya untuk mengetahui pemahaman dan antusias siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menghindari perluasan topik pembicaraan dalam wawancara, maka peneliti menyusun pedoman wawancara yang akan dilakukan. (Pedoman wawancara tersebut terlampir).

4. Tes

Tes merupakan sebuah alat ukur yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tes merupakan suatu bentuk dari pengukuran. Tes yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu tes perbuatan atau gerak pada awal, proses, dan di akhir. Tes tersebut terdiri dari penguasaan materi tari dan bagaimana hubungan sosial yang terjalin selama proses pembelajaran. Beberapa aspek penilaian mengukur sejauh mana tingkat kecerdasan siswa dengan menilai beberap indikator kecerdasan interpersonal di antaranya kerjasama yang terjalin selama prosses pembelajaran yang terjalin dengan melihat kekompakan dalam penyajian tarian yang ditampilkan untuk mengukur sejauh mana hubungan yang terjalin setelah diberikan pembelajaran tari berbasis pendekatan scientific. Indikator selanjutnya adalah rasa kebersamaan yang timbul dari pembelajaran seni tari yang diimplementasikan melalui


(44)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keharmonisan gerak dengan irama iringan musik tari. Indikator yang terakhir adalah rasa empati yang timbul pada diri siswa dengan implikasinya dalam pembelajaran seni tari adalah penghayatan karakter tari yang dilakukan oleh siswa. Untuk mempermudah pengolahan data tes, maka penyusun menyusun pedoman tes baik berupa pretest, proses dan postest yang terlampir.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang akurat yang dilakukan dengan cara mengambil gambar dengan menggunakan sebuah alat potret yaitu kamera yang kemudian dicetak menjadi sebuah foto atau media gambar yang bertujuan untuk medukung kesahihan data. Peneliti menggunakan kamera handphone dan kamera digital pada saat melakukan penelitian. Peneliti mengambil gambar dan video ketika proses latihan berlangsung. Dokumentasi dilakukan untuk lebih memperkuat pengumpulan data. Pengambilan dokumentasi ini dilakukan pada siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran dalam kelas.

F.INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen penelitian. Selain itu, terdapat instrumen lain yang mendukung dan memperkuat informasi untuk penelitian ini, antara lain studi pustaka, observasi secara langsung, wawancara, tes, dan dokumentasi. Bentuk instrumen penelitian ini berupa pedoman-pedoman, baik pedoman observasi, wawancara, maupun tes yang dituangkan ke dalam bentuk catatan untuk mendapatkan informasi yang akurat.

G. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap 1

Tahap pertama merupakan tahap persiapan. Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian, di antaranya:


(45)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menentukan Judul Penelitian

Penentuan judul penelitian bertujuan untuk menentukan pelaksanaan penelitian selanjutnya, seperti kajian teoretis untuk mendapat keakuratan data, serta metode yang akan digunakan.

b. Penyusunan Proposal Penelitian

Penyusunan proposal penelitian bertujuan untuk mengetahui langkah awal pemaparan konsep penelitian yang akan dilakukan.

c. Melaksanakan Sidang Proposal

Seidang proposal bertujuan untuk memperoleh informasi serta saran dalam perbaikan guna memperlancar penelitian.

d. Melengkapi Persyaratan Administrasi

Persyaratan administrasi berupa surat keputusan (SK) yang diberikan oleh Fakultas mengenai keputusan diperbolehkannya pelaksanaan penelitian. Untuk memperoleh izin penelitian dari pihak Universitas Pendidikan Indonesia yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Indonesia Singapura.

e. Pelaksanaan Penelitian

Setelah perizinan dan semua persyaratan penelitian disetujui, maka penelitian sudah dapat dilaksanakan. Penelitian akan dilaksanakan sampai seluruh data terkumpul.

f. Analisis dan Pengolahan Data

Analisis dan pengolahan data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. g. Penyusunan Laporan

Penyususunan laporan dilakukan setelah analisis dan pengolahan data selesai dilakukan.

2. Tahap 2

Tahap kedua merupakan tahap pelaksanaa. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut :


(46)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyusunan proposal dilakukan pada bulan Oktober 2013 setelah judul proposal disetujui dan selanjutnya diadakan sidang proposal pada bulan Desember 2013.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai bulan April 2014. Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Adapun tes yang dilakukan meliputi pre-test, pemberian treatment, dan post-test.

c. Proses Bimbingan

Pada tahap proses bimbingan ini, peneliti melakukan konsultasi dengan maksud memperbaiki dan menyempurnakan skripsi pada pembimbing I dan pembimbing II. Proses bimbingan dimulai dari bulan Desember 2013, dan kemudian peneliti melakukan observasi dan wawancara sekaligus melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai penyusunan skripsi sampai ujian siding skripsi.

d. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2014 sampai 12 Mei 2014 pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Adapun hal yang diteliti dalam penelitian ini yaitu kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar khususnya dengan teman satu kelasnya. Kemampuan bersosialisasi (kecerdasan interpersonal siswa) dalam pembelajaran seni tari berupa pemerataan kemampuan atau penguasaan gerak tari antar siswa dalam satu kelompok belajar, keharmonisan gerak dengan irama iringan musik tari dan penghayatan karakter tari yang dibawakan.

e. Analisis dan Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, untuk memperoleh data yang akurat, peneliti menitikberatkan pada sumber literatur dan penapat para ahli guna memperkuat data hasil penelitian. Dalam mengalanalisis data hasil penelitian, peneliti


(47)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan uji hipotesis untuk mengetahui peningkatan kecerdasan matematika-logis siswa setelah diberikannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific. Pengolahan data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data dan proses penelitian, serta proses bimbingan.

H.TEKNIK ANALASIS DATA

Sugiyono (2012:275), teknik analisis data dengan pendekatan kuantitatif berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen pada saat proses penelitian berlangsung, yaitu dengan cara menghitung hasil pembelajaran seni tari pada siswa sekolah tersebut. Teknik penilaiannya terdiri dari prestest, proses, dan postest atau One Group Design. Rumus One Group Pretest-Posttest Design yaitu O1 X O2.

a. Pretest

Pretest merupakan tes awal yang dilakukan pada saat sebelum treatment diberikan. Pretest bertujuan untuk mengetahui kondisi awal, mengetahui masalah-masalah yang timbul, dan mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi. b. Posttest

Posttest merupakan tes akhir yang dilakukan pada saat sesudah treatment diberikan. Posttest bertujuan untuk mengetahui hasil akhir, tingkat perkembangan dan kemajuan akibat dari penelitian yang dilaksanakan.

Teknik analisis data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan perhitungan uji hipotesis dengan rumus :

∑d

=

∑X2

d

=

∑d2–

t

=


(48)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : ∑d : Mean dari perbedaan pre-test dan post-test

∑D2 :Jumlah kuadrat selisih nilai dari perbandingan tes awal dengan tes akhir

N : Banyaknya subjek pada sampel

d.b : Derajat kebebasan (ditentukan dengan N-1)

Kemudian peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk mendeskripsikan serta memaparkan hasil penelitian. Analisis proses merupakan analisis mengenai pembelajaran Tari Payung dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa dalam hubungan sosial yang terjalin di dalam kelas. Adapun analisis hasil penelitian merupakan penerapan Tari Payung dalam bentuk kreasi.


(1)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto

Pemahaman Ketukan Musik Menggunakan Langkah Kaki (Dokumentasi Pribadi, 2014)


(2)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto

Eksplorasi Gerak Menggunakan Properti (Dokumentasi Pribadi, 2014)

DOKUMENTASI

PERGELARAN HASIL PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SISWA KELAS VII SMP


(3)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto Bersama

Duta Besar RI untuk Singapura Bapak Andri Hadi dan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Bapak Prof. Sunaryo Kartadinata beserta Peneliti dan

Seluruh Staff Pengajar Sekolah Indonesia Singapura (SIS)

(Dokumentasi Fajar K.C., 2014)

Foto Bersama

Duta Besar RI untuk Singapura Bapak Andri Hadi dan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Bapak Prof. Sunaryo Kartadinata beserta Seluruh Siswa

Sekolah Indonesia Singapura (SIS)


(4)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto

Penampilan Tari Payung oleh Siswa Kelas VII SIS

(Dokumentasi Fajar K.C., 2014)

Foto

Penampilan Tari Payung Oleh Siswa Kelas VII SIS


(5)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto

Penampilan Tari Payung Oleh Siswa Kelas VII SIS

(Dokumentasi Fajar K.C., 2014)

Foto

Penampilan Tari Payung Oleh Siswa Kelas VII SIS


(6)

Tresna Maya Sofa, 201

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKANKECERDASAN INTERPERSONAL SISW

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto

Penampilan Tari Payung Oleh Siswa Kelas VII SIS


Dokumen yang terkait

PENDEKATAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA TUNA RUNGU DI SDLB PUTRA JAYA MALANG

0 23 19

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL SISWA SMP NEGERI 28 B

0 11 123

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pringsewu T.P. 2013/2014)

1 7 66

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

0 1 7

PENERAPAN PENDEKATAN CONCRETE-REPRESENTATIONAL- ABSTRACT (CRA) BERBASIS INTUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP

0 1 5

PENERAPAN PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI TARI DI SMP Imie Nur Azmi, Ismunandar, Agus Wartiningsih Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP UNTAN Email: imie.nurazmi2390gmail.com Abstrak

0 0 9

MENINGKATKAN KREATIVITAS TARI DENGAN MODEL ENVIRONMENTAL LEARNING PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI MTsN 2 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SENI TARI JEPIN LEMBUT MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW DI SMP

0 0 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII SMP

0 0 14