Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian Metode Penelitian

Untung Sugeng Nugroho, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEDISIPLINAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DAN OLAHRAGA TAEKWONDO DI SMP NEGERI 1 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan posstest only design dengan sampel siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal dan olahraga taekwondo sebanyak 20 orang dari setiap cabang olahraga. Menurut Rukhman Natalika, 2014, hlm 45 desain ini mampu memodifikasi dari desain eksperimen, dimana dalam desain ini terdapat desain eksperimen, maksud dari tidak di manipulasi yaitu pada penelitian ini variabel bebasnya tidak terjadi atau sesuai dengan kebutuhan, desain atau rancangan penelitian yang dilakukan oleh penulis yang terlihat dalam skema pada gambar berikut: Gambar 3.1 Postest only design. Keterangan : Z1 : Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal Z2 : Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga taekwondo Y1 : Tingkat kepercayaan diri dan kedisiplinan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal Y2 : Tingkat kepercayaan diri dan kedisiplinan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler taekwondo X : Variabel bebas yang tidak dimodifikasi Z1 - X Y1 Z2 - X Y2 Untung Sugeng Nugroho, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEDISIPLINAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DAN OLAHRAGA TAEKWONDO DI SMP NEGERI 1 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Populasi Sampel Pengolahan dan analisis data tingkat kepercayaan diri dan kedisiplinan siswa Kesimpulan Angket kedisiplinan futsal dan taekwondo Angket kepercayaan diri futsal dan taekwondo Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut : Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian Untung Sugeng Nugroho, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEDISIPLINAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DAN OLAHRAGA TAEKWONDO DI SMP NEGERI 1 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Pada dasarnya penelitian merupakan suatu aktivitas untuk memecahkan suatu permasalahan dengan cara mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menganalisis dan menyimpulkan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, akurat, teruji serta objektif maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang di teliti. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mempermudah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan penelitian. Menurut Sugiyono 2012, hlm. 110 metode adalah sebagai berikut : Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Dari penjelasan diatas, dapat digambarkan bahwa metode penelitian berkaitan dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan sehingga dihasilkan penelitian yang benar-benar ilmiah atas permasalahan-permasalahan penelitian. Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis diperlukan suatu metode penelitian. Metode yang digunakan tersebut harus sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut. Dalam Bab I penulis telah mengemukakan bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat kepercayaan diri dan kedisiplinan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal dan olahraga taekwondo. Untung Sugeng Nugroho, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEDISIPLINAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DAN OLAHRAGA TAEKWONDO DI SMP NEGERI 1 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan masalah tersebut maka penelitian menggunakan metode penelitian ex post facto. Peniliti menggunakan metode ex post facto karena peneliti ingin melakukan pengamatan terhadap tingkat kepercayan diri dan kedisiplinna siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal dan olahraga taekwondo di SMPN 1 Lembang. Metode yang digunakan ini lebih menitik beratkan pada penelitian komparatif. Mengenai hal ini, M. Nasir Maulana, 2013, hlm 79 menyatakan “Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriftif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya atau pun munculnya suatu fenomena tertentu”. Tujuan penelitian ex post facto adalah melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan dan sebab akibat dari data-data setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Adapun Sukardi Maulana, 2013, hlm. 79 menjelaskan bahwa “penelitian ex-postfacto merupakan penelitian, dimana rangkaian variabel- variabel bebas telah terjadi, ketika peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap variabel terikat”. Ciri utama dalam penelitian ex post facto dapat dijelaskan oleh Nasir Maulana, 2013, hlm. 79 sebag ai berikut “Sifat penelitian ex post facto, yaitu tidak ada kontrol terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya”. Hal ini lebih lanjut diterangkan pula oleh Arikunto Maulana, 2013, hlm. 237 yaitu, “Pada penelitian ini, peneliti tidak memulai prosesnya dari awal, tetapi langsung mengambil hasil”. Sukardi Maulana, 2013, hlm. 79 mengemukakan hal yang sama bahwa “.....karena sesuai dengan arti ex-postfacto , yaitu ‘dari apa dikerjakan setelah kenyataan’, maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian”. Dalam menjabarkan metode tersebut maka peneliti membuat langkah penelitian sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data yang diperoleh dari kepercayaan diri melalui angket yang disebarkan. 2. Mengumpulkan data yang diperoleh dari kedisiplinan melalui lembar angket yang disebarkan. Untung Sugeng Nugroho, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEDISIPLINAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DAN OLAHRAGA TAEKWONDO DI SMP NEGERI 1 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menyusun dan mengolah data. 4. Menganalisis data. D. Definisi Operasional Untuk mengukur variabel keperayaan diri dan kedisiplinan siswa, para ahli memberikan pandagan tentang definisi kepercayaan diri dan kedisiplinan, antara lain: a. Ekstrakurikuler olahraga futsal menurut Murhananto 2006, hlm, 2 menyebutkan bahwa, “futsal adalah pertandingan sepak bola lima lawan lima yang dimainkan di dalam ruangan. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan dan tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis dan bukan net atau papan.” b. Ekstrakurikuler olahraga taekwondo menurut Ady Putra Anggriyani, 2011, hlm. 4 taekwondo yang dikenal sebagai seni bela diri yang berarti “cara menendang dan memukul. Dalam Korea hanya untuk Tae bererti menendang dengan kaki, Kwon bererti pukulan dengan tangan, Do berarti sifat. Jadi taekwondo dapat digambarkan sebagai kaki, tangan dan sifat. Maksudnya kaki lebih sering digunakan daripada tangan saat latihan dan itu akan menunjukan sifat seseorang.” c. Kepercayaan diri menurut Lauster Kamnuron, 2012, hlm. 4 mendefinisikan bahwa “kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab.” Dari penjelasan di atas dapat penulis gambarkan bahwa kepercayaan diri adalah kepribadian seseoang yang yakin dalam diri. dalam penelitian ini, Untung Sugeng Nugroho, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEDISIPLINAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DAN OLAHRAGA TAEKWONDO DI SMP NEGERI 1 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu definisi yang disampaikan Kamnuron dipilih sebagai bahan kajian, karena mampu merangkum seluruh definisi kepercayaan diri yang telah diungkap para ahli. Adapun definisi operasional dari : bertanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja, optimis adalah orang yang selalu berpengharapan berpandangan baik dalam menghadapi segala hal atau pesoalan; Kamnuron 2012, hlm. 4 d. Darmajari 2010, hlm, 94 menjelaskan bahwa individu yang memiliki niai-nilai kedisiplinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut ; 1 ketaatan, 2 kepatuhan. 3 kesetiaan, 4 ketaraturan 5 ketertiban, 6 komitmen, dan 7 konsisten.Dalam penelitian ini, definisi yang disampaikan Darmajari dipilih sebagai bahan kajian, karena mampu merangkum seluruh definisi disiplin yang telah diungkap para ahli. Adapun definisi operasional dari : 1 Ketaatan, adalah suatu sikap perilaku yang mengikuti apa-apa yang menurut dirinya perintah atau aturan yang harus dijalani dengan terlebih dahulu mempertimbangkan kebenaran perintah itu; 2 Kepatuhan, adalah sikap atau perilaku individu yang tunduk atas segala perintah atau aturan tanpa mengkaji terlebih dahulu benar tidaknya perintah tersebut; 3 Kesetiaan, adalah sikap atau perilaku individu yang dengan kontinyu melaksanakan aturan atau perintah tanpa terpengaruh hal-hal yang menghalangi dirinya dalam melaksanakan aturan atau perintah; 4 Keteraturan. Adalah sikap atau perilaku undividu yang dalam melaksanakan aturan atau perintah mengikuti berulang secara tetep; 5 Ketertiban, adalah sikap atau perilaku individu yang dalam menjalankan aturan atau perintah urutan dan tahapan yang benar; 6 Komitmen, adalah sikap atau prilaku individu yang dalam menjalankan aturan atau perintah penuh rasa tanggung jawab; 7 Konsisten adalah sikap atau perilaku individu yang dalam menjalankan aturan perintah tidak tergoyahkan oleh gangguan atau teguh pendirian; Darmajari 2010:23-24 Untung Sugeng Nugroho, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEDISIPLINAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA FUTSAL DAN OLAHRAGA TAEKWONDO DI SMP NEGERI 1 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian