HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IMELDA JL.VETERAN PASAR VIII HELVETIA MEDAN T.A 2015/2016.

(1)

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN

KEMAMPUAN MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TK IMELDA JL.VETERAN PASAR VIII

HELVETIA MEDAN T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

DWIE AFYURI SUCI 1113113010

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

DWIE AFYURI SUCI, NIM : 1113113010. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Imelda Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan T.A 2015/2016.Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan.Unversitas Negeri Medan, 2016.

Dalam penelitian ini yang menjadi sebuah masalah adalah kemampuan moral anak yang belum berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan pola asuh orang tua yang kurang baik, orang tua menggunakan pola asuh orang tua otoriter dan pola asuh orang tua permisif, orang tua kurang menggunakan pola asuh demokratis yang dapat mengembangkan moral anak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan yaitu: Tk Imelda Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan T.A 2015/2016 di semester genap dengan jumlah anak 24 orang. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yang digunakan untuk mendeskripsikan serta mengkaji hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan angket. Selanjutnya data dianalisis dengan analisis deskriptif dimana uji validitas dan reabilitas angket terlebih dahulu dengan menggunakan rumus Product Moment. Waktu penelitian ini direncanakan mulai bulan februari 2016 sampai bulan april 2016.

Berdasarkan analisis data penelitian pola asuh orang tua adalah demokratis dan kemampuan moral anak yang baik. Data yang diperoleh dari variable pola asuh yaitu: Pola asuh otoriter rhitung 0.551 > rtabel 0.404 , Pola asuh permisif rhitung 0.443 > rtabel 0.404 , Pola

asuh demokratis rhitung 0.611 > rtabel 0.404 . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin

orang tua memiliki pola asuh demokratis, maka kemampuan moral anak akan semakin tinggi dna baik untuk kedepannya kelak, sebaliknya semakin orang tua menerapkan pola asuh permisif maka kemampuan moral anak semakin rendah. Dengan demikian dapat dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak 5-6 tahun di Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan T.A 2015/2016.


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Moral AnakUsia 5-6 Tahun Di TK Imelda Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan T.A 2015/2016” Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik lagi.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.

3. Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Wakil Dekan Bidang Kepegawaian Perlengkapan Dan Umum Bapak Dr. Aman Simaremare, M.S, danWakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.


(6)

5. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd, Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd dan Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.

7. Seluruh Dosen Prodi PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai terkhusus untuk Kak Ika tersayang yang telah banyak membantu penulis dalam segala kesusahan.

9. Suci Ayu Lestari, S.Pd selaku Kepala TK/PAUD Imelda yang sekaligus teman terbaik seperjuangan semasa kuliah, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Ibu guru dan pegawai di TK/PAUD khususnya Miss Adiyani Shintarini, S.Pd selaku guru kelas A dan Miss Silvia Ginting, S.Pd selaku guru kelas B, serta wali murid dan seluruh murid yang

telah memberikan bantuan dan kerja samanya selama penulis melakukan penelitian.

10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayahanda Alm. Asman dan Ibunda Siti Zaleha yang telah dengan sabar dan penuh kasih saying merawat, menjaga, membesarkan, menyayangi hingga saat ini dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan anak-anaknya untuk mencapaicita-cita.


(7)

11. Untuk kakak tersayang Era Mayreza dan abang ipar Andi Afrizal Untuk keponakan tersayang Ergie Zaira Zein, Beino Nugie Destama dan tak lupa untuk orang yang kusayang dan selama ini saying juga menyayangiku, dan perhatian sekaligus calon imamku Khususan Abdi yang telah memberikan penulis dukungan, semangat dan do’a untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada sahabat-sahabat tersayang Perumahan Ray Pendopo Platinum 2 Blok A8 Mustika Ayu, Irfan Rizky Hasugian, dan teman seperjuangan di Prodi PG PAUD angkatan 2011yang selalu setia dalam suka maupun duka, Silvia Ginting, Kharida Shaleha, Desi Wahyuni Putri, Suci Ayu Lestari, Dina Puspita, Anisah, Adiyani Shintarini.

Atas segala bantuan danbimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis,

DwieAfyuriSuci NIM. 1113113010


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1 1.2.Identifikasi Masalah 6

1.3.Batasan Masalah 7

1.4.Rumusan Masalah 7

1.5.Tujuan Penelitian 7 1.6.Manfaat Penelitian 7

BAB II KAJIAN TEORITIS 9

2.1 Kerangka Teori 9

2.1.1 Kemampuan Moral 9 2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Moral 9 2.1.1.2 Tahap-Tahap Perkembangan Moral 11 2.1.1.3 Kemampuan Moral Anak 5-6 Tahun 16 2.1.1.4 Penyebab Kesenjangan Antara Pengetahuan Moral

Dan prilaku Moral……….20 2.1.1.5 Bahaya Moral Pada Masa Awal Kanak-Kanak 21 2.1.1.6 Menciptakan Kondisi Yang Mendukung

Kebahagiaan Masa Kanak-Kanak 23 2.1.2 Pola Asuh Orang Tua 25


(9)

2.1.2.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua 25 2.1.2.2 Jenis-Jenis Pola Asuh

Orang Tua………....…………...………27 2.1.2 3 Peran Dan Tanggung Jawab Orang Tua

(Ayah dan Ibu) 31

2.1.2.4. Dimensi Pola Asuh Orang Tua 38 2.1.2.5. Prinsip Dalam Mengasuh Dan Membimbing Anak 40 2.2 Kerangka Konseptual 44

2.3 Hipotesis 45

BAB III METODE PENELITIAN 46

3.1. Jenis Penelitian 46

3.2. Populasi dan Sampel 46

3.2.1. Populasi 46

3.2.2. Sampel 47

3.3. Variabel Penelitian 47 3.4. Definisi Operasional 47 3.4.1. Kemampuan Moral 47

3.4.2. Pola Asuh 48

3.5. Teknik Pengumpulan Data 48

3.5.1 Angket 48

3.5.1.1 Validitas Angket 50 3.5.1.2 Rehablitas Angket 51 3.6. Teknik Analisis Data 52

3.7. Lokasi dan Waktu 52

3.7.1. Lokasi Penelitian 52 3.7.2. Waktu Penelitian 52


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

4.1 Hasil Penelitian 54

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 54 4.1.1.1 Dekripsikan Data Pola Asuh Orang Tua 54 4.1.2 Uji Prasyarat Data 54 4.1.2.1 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar 54 4.1.2.2 Perhitungan Uji Homogonitas Data 59

4.1.3 Uji Hipotesis 60

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66

5.1 Kesimpulan 66

5.2 Saran 66


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Pola Asuh Orang Tua 49 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kemampuan Moral 50 Tabel 3.3 Jadwal Penelitian 53


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Pola Asuh Orang Tua, Angket Kemampuan Moral Lampiran 2 Data Angket Pola Asuh Orang Tua (Otoriter),

Data Angket Pola Asuh Orang Tua (Permisif), Data Angket Pola Asuh Orang Tua (Demokratis) Lampiran 3 Data Kemampuan Moral Anak

Lampiran 4 Validasi Variabel Angket Pola Asuh Orang Tua (Otoriter) Validasi Variabel Angket Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Validasi Variabel Angket Pola Asuh Orang Tua (Demokratis) Lampiran 5 Perhitungan Validasi Pola Asuh Orang Tua

Lampiran 6 Realibilitas Variabel Angket Pola Asuh Orang Tua Otoriter Realibilitas Variabel Angket Pola Asuh Orang Tua Permisif Realibilitas Variabel Angket Pola Asuh Orang Tua Demokratis Lampiran 7 Perhitungan Realibilitas Angket Pola Asuh Orang Tua

Lampiran 8 Validasi Data Kemampuan Moral

Lampiran 9 Perhitungan Validasi Kemampuan Moral Lampiran 10 Realibilitas Angket Kemampuan Moral Lampiran 11 Perhitungan Realibilitas Kemampuan Moral Lampiran 12 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel

Lampiran 13 Tabulasi Data Pola Asuh Orang Tua (Otoriter) Dengan Kemampuan Moral Anak, Tabulasi Data Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Dengan Kemampuan Moral Anak, Tabulasi Data Pola Asuh Orang Tua (Demokratis) Dengan Kemampuan Moral Anak,


(13)

Tabulasi Data Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Moral Anak

Lampiran 14 Perhitungan Uji Signifikan Korelasi Antar Variabel Lampiran 15 Nilai-Nilai r Product Moment


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak dalam membimbing dan mendidik untuk perkembangan moral anak yang masih harus terus di asah. Di dalam lingkungan keluarga orang tua harus memperhatikan perkembangan moral anak maka anak tidak akan merasa menjadi terbebas dari prilaku yang di keluarkannya tanpa ia tahu benar atau salah. Dengan pola asuh orang tua yang tidak terlalu membebaskan, membiarkan atau pun sebaliknya anak terlalu di kekang dan di larang ini itu untuk yang ingin diketahuinya. Karena usia 5-6 tahun anak masih harus di pantau dan di ajarkan oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya mengontrol sikap, sifat dan prilaku yang dikeluarkan anak baik atau buruknya anak sudah terbiasa mengetahuinya agar di luar sana anak mempunyai bekal dari orang tua yang mengasuhnya. Maka orang tua harus bisa mengerti apa yang menjadi keinginan anak dan orang tua juga harus mengontrol, membimbing, dan membantu anak untuk melakukan keinginan anak, terutama moral anak kedepannya kelak. Karena anak sudah mempunyai pedoman dari orang tua yang telah mengasuhnya hingga ia dewasa kelak.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_Anak_Usia_Dini menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan


(15)

bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.Makalah sulit bagi orang tua terkadang tidak bisa mengontrol diri atau sikap yang kurang baik dihadapan anak–anaknya karena usia anak yang masih dini akan melihat dan mudah untuk mencontohkan sikap yang tidak baik juga yang diikuti anak, karena asuhan orang tua sangat berhubungan dengan moral anak.

Perkembangan berpikir anak–anak usia Taman Kanak–kanak atau prasekolah sangat pesat. Perkembangan intelektual anak yang sangat pesat terjadi pada kurun usia nol sampai usia prasekolah. Masa usia Taman Kanak–kanak itu dapat disebut juga sebagai masa peka belajar. Dalam masa–masa ini segala potensi kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal,tentunya dengan bantuan orang–orang yang berada dilingkungan anak–anak tersebut, misalnya dengan bantuan orang tua dan guru Taman Kanak–kanak.

Sedangkan dalam Sudarna (2014:1) Pendidik anak usia dini (PAUD) adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, yang dilakukan secara menyeluruh, mencakup semua aspek perkembangan dengan memberikan stimulasi terhadap perkembangan jasmani dan rohani agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ada dari orang tua (gen)dan ada dari factor lingkungan seperti factor psikologis. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, social, moral, masa ini masa yang paling untuk sepanjang usia


(16)

hidupnya. Sebab masa yang paling baik pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya.

Mengingat begitu petingnya pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak, maka kemampuan moral anak perlu diperhatikan dan dilakukan dengan pola yang baik. Tujuannya untuk agar anak kelak ia dewasa tidak lupa dengan tata krama dan cara menghadapi nilai–nilai moral yang ada.Dalam hal mengembangkan moral anak, sangatlah perlu mengetahui cara–cara kita sebagai orang tua untuk mendidik dan menanamkan nilai–nilai moral kepada anak agar anak menyeimbangkan zaman yang semakin canggih dan tidak meninggalkan nilai–nilai moral yang telah diajarkan.

MenurutImmanuelKant dalamhttps://loudy92.wordpress.com/2011/03/ 12/pengertian-moral /moralitas adalah hal kenyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari luar, entah itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat. Selanjutnya dikatakan bahwa, kriteria mutu moral seseorang adalah hal kesetiaannya pada hatinya sendiri. Moralitas adalah pelaksanaan kewajiban karena hormat terhadap hukum, sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati manusia. Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang dalam hati disadari sebagai kewajiban mutlak. Adapun pengertian moral dalam kamus filsafat dapat dijabarkan yaitu menyangkut kegiatan-kegiatan yang dipandang baik atau buruk, benar atau salah, tepat atau tidak tepat. Sesuai dengan kaidah-kaidah yang diterima, menyangkut apa yang dianggap benar, baik, adil dan pantas. Memiliki, kemampuan untuk diarahkan oleh (dipengaruhi oleh) keinsyafan benar atau salah, kemampuan untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai dengan kaidah-kaidah perilaku


(17)

nilai benar dan salah dan menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang lain.

Kehidupan dalam lingkungan bermasyarakat juga dapat mengembangkan moral anak.Saat anak berkumpul dengan teman baru atau tetangganya anak bisa saja bermain dengan sebaya bahkan dengan orang lain atau orang remaja. Dengan adanya interaksi anak dengan masyarakat atau orang selain keluarga yang ada di dalam rumahnya anak bisa belajar mengontrol emosinya dengan moral yang anak miliki dan dapat menguji mental anak. Ada kemungkinan anak akan lebih berani dan tidak terlalu pengecut. Dengan melakukan interaksi ini akan lebih melatih perkembangan moral anak. Dan juga bisa mengembangkan moral pada anak.

Anak yang berada dalam rentang usia 0-6 tahun, yang merupakan sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri dan bermoral. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek–aspek: gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik dengan sesama maupun dengan benda–benda dalam lingkungan hidupnya. Menurut Undang– Undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 1 butir yang di tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pengasuhan, pembimbingan dan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.


(18)

Usia 0-6 tahun merupakan usia yang sangat menentukan pembentukan karakter dan kecerdasan anak, dan menumbuhkan perkembangan moral karena mereka memiliki kemampuan menyerap informasi dan anak mudah meniru apa yang ada didepan matanya. Anak sebagai penerus generasi seharusnya memperoleh perhatian yang penuh dari orang tuanyadalam berbagai perkembanganya terutama dalam perkembangan moralnya. Sebagai orang tua harus membimbing anaknya ke pengasuhan yang benar yang dapat mengembangkan anak. Kemampuan anak untuk mempunyai moral yang baik adalah dari diri orang tua bagaimana cara pengasuhan pertama sekali dibentuk dalam rumah tangga, khususnya dalam hubungan anak dengan orang tua harus bisa memahami anaknya dan dapat membimbing dan juga memahami cara pengasuhan yang baik untuk anaknya, karena yang paling utama untuk mengembangkan atau mencerdaskan moral anak adalah dari lingkungan keluarga . Berbagai pola asuh akan mempengaruhi perilaku anak sehari–hari yang selanjutnya akan berhubungan dengan kemampuan moral anak. Kemampuan moral anak disekolah juga diawali dari hubungan pola asuh orang tua dengan anak selama masih kanak–kanak di dalam rumah tangga. Pola asuh anak akan berhubungan dengan kemampuan moral anak yang dapat dilihat dari tingkah laku sehari–hari. Di dalam pola asuh orang tua ada 3 jenis pola asuh orang tua yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis. Yang mana ke 3 pola asuh tersebut akan muncul di setiap orang tua dengan caranya masing-masing Berdasarkan observasi yang ada dilakukan penulis, pemberian rangsangan pada setiap perkembangan anak juga dilakukan di sekolah tempat penelitian. Namun ada yang kurang berkembang di tempat penelitian, yaitu kemampuan


(19)

moral anak. Anak jarang mengeluarkan sikap hormat, mudah marah, mudah menutupi kesalahan, mengeluarkan kata-kata yang tidak baik, jarang mau mendengarkan nasihat-nasihat dari gurunya maupun orang tuanya jarang.

Untuk itu pola asuh orang tua sangat berhubungan dengan kemampuan moral anak, karena pada umumnya pola asuh orang tua yang baik akan menghasilkan anak yang baik. Ia akan mengerti dan memahami bagaimana cara yang baik dalam membangun moral anak. Adapun alasan penulis memilih latar belakang pola asuh tua sebagai variabel yang digunakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan moral anak, karena pola asuh orang tua sebagai pendidik utama dalam keluarga akan mampu mengoptimalkan sikap dan prilaku dengan dukungan dan rangsangan caranya mengasuh dengan baik dan menanamkan aspek-aspek terutama aspek moral.

Setelah penulis mengamati masalah kemampuan moral pada anak maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Moral Anak Usia 5-6 Tahun di TK Imelda Jl.Veteran Pasar VIII Helvetia Medan T.A 2015/2016” .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Adanya hubungan pola asuh orang tua yang kurang mendukung terhadap kemampuan moral anak .

2. Anak belum berkembang dengan baik di lingkungan keluarga dan orang lain .


(20)

3. Kurangnya pemahaman orang tua tentang perkembangan moral bagi anak usia dini .

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah penelitian ini dan keterbatasan waktu, dana dan kemampuan maka penulis membatasi penelitian pada “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Moral Anak Usia 5-6 Tahun di TK Imelda Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah“Apakah pola asuh orang tua berhubungan dengan kemampuan moral anak usia dini di TK Imelda Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan “.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “ Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak di TK Imelda Jl.Veteran Pasar VIII Helvetia Medan” .

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil peneliti ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis :


(21)

Sebagai masukan orang tua agar lebih memahami perkembangan moral anak sendiri dengan melihat perilaku sehari-hari dan seusia mereka .

 Sebagai bahan orang tua dalam mengasuh anak, khususnya dalam hal perkembangan moral anak.

 Sebagai masukan bagi anak agar anak dapat berprilaku baik .

 Sebagai menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang permasalahan yang diteliti.

 Masukan bagi orang tua agar mengubah cara pengasuhan yang lebih baik .

b. Manfaat Teoritis

 Tulisan ini diharapkan bisa dapat menjadi bahan masukan dan

sumber– sumber refrensi bagi peneliti sendiri dan peneliti lainnya yang akan mengembangkan lebih lanjut mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan moral bagi anak usia dini(AUD) .


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola asuh orang tua yang dilaksanakan di TK Imelda Helvetia Medan termasuk pola asuh demokratis dapat dilihat dari hasil perhitungan bahwa pola asuh otoriter sebanyak 37,5% , pola asuh permisif sebanyak 12,5% , dan pola asuh demokratis sebanyak 50%.

2. Kemampuan moral anak di TK Imelda Helvetia Medan yang berkriteria baik sebanyak 79,17%, cukup baik 16,67% , dan kurang baik sebanyak 4,17%.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua demokratis dengan kemampuan moral anak usia 5-6 tahun di TK Imelda Helvetia Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan hasil penelitian maka dapat diberikan saran antara lain:

1. Kepada orang tua hendaknya menerapkan pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang lebih memprioritaskan anaknya, tetapi tetap mengendalikan anak.

2. Bagi guru, agar memperhatikan cara mengajar, metode, media pembelajaran di sekolah untuk mendukung perkembangan kemampuan moral anak sehingga anak lebih tertarik dalam pelajaran dan dapat beraktivitas dengan baik.


(23)

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat mengambil kesimpulan yang lebih komprehensif dalam hal hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Al.Tridhonanto, 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT. elex media komputindo

Ali, Mohammad Dan Asrori, Mohammad. 2010. Psikologi Remaja (Perkembangan PesertaDidik). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bety bea septiari, 2012. Mencetak Balita Cerdas Dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Nuha Medika

Idris, Meity. H. 2012. Pola Asuh Anak. Jakarta Timur: PT. Luxima Media.

Mulyanti, Sri. 2013. Perkembangan Psikologi Anak. Yogyakarta: Laras Media Prima.

Sudarna. 2014. Paud Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter. Yogyakarta: Genius Publisher.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yacub,H.M. 2005. Orang Tua Bijaksana Dan Generasi Penerus Yang Sukses. Medan: Yayasan Madera Medan.


(1)

moral anak. Anak jarang mengeluarkan sikap hormat, mudah marah, mudah menutupi kesalahan, mengeluarkan kata-kata yang tidak baik, jarang mau mendengarkan nasihat-nasihat dari gurunya maupun orang tuanya jarang.

Untuk itu pola asuh orang tua sangat berhubungan dengan kemampuan moral anak, karena pada umumnya pola asuh orang tua yang baik akan menghasilkan anak yang baik. Ia akan mengerti dan memahami bagaimana cara yang baik dalam membangun moral anak. Adapun alasan penulis memilih latar belakang pola asuh tua sebagai variabel yang digunakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan moral anak, karena pola asuh orang tua sebagai pendidik utama dalam keluarga akan mampu mengoptimalkan sikap dan prilaku dengan dukungan dan rangsangan caranya mengasuh dengan baik dan menanamkan aspek-aspek terutama aspek moral.

Setelah penulis mengamati masalah kemampuan moral pada anak maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Moral Anak Usia 5-6 Tahun di TK Imelda Jl.Veteran Pasar VIII Helvetia Medan T.A 2015/2016” .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Adanya hubungan pola asuh orang tua yang kurang mendukung terhadap kemampuan moral anak .

2. Anak belum berkembang dengan baik di lingkungan keluarga dan orang lain .


(2)

3. Kurangnya pemahaman orang tua tentang perkembangan moral bagi anak usia dini .

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah penelitian ini dan keterbatasan waktu, dana dan kemampuan maka penulis membatasi penelitian pada “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Moral Anak Usia 5-6 Tahun di TK Imelda Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah“Apakah pola asuh orang tua berhubungan dengan kemampuan moral anak usia dini di TK Imelda Jl. Veteran Pasar VIII Helvetia Medan “.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “ Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak di TK Imelda Jl.Veteran Pasar VIII Helvetia Medan” .

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil peneliti ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis :


(3)

Sebagai masukan orang tua agar lebih memahami perkembangan moral anak sendiri dengan melihat perilaku sehari-hari dan seusia mereka .

 Sebagai bahan orang tua dalam mengasuh anak, khususnya dalam hal perkembangan moral anak.

 Sebagai masukan bagi anak agar anak dapat berprilaku baik .

 Sebagai menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang permasalahan yang diteliti.

 Masukan bagi orang tua agar mengubah cara pengasuhan yang lebih baik .

b. Manfaat Teoritis

 Tulisan ini diharapkan bisa dapat menjadi bahan masukan dan

sumber– sumber refrensi bagi peneliti sendiri dan peneliti lainnya yang akan mengembangkan lebih lanjut mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan moral bagi anak usia dini(AUD) .


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola asuh orang tua yang dilaksanakan di TK Imelda Helvetia Medan termasuk pola asuh demokratis dapat dilihat dari hasil perhitungan bahwa pola asuh otoriter sebanyak 37,5% , pola asuh permisif sebanyak 12,5% , dan pola asuh demokratis sebanyak 50%.

2. Kemampuan moral anak di TK Imelda Helvetia Medan yang berkriteria baik sebanyak 79,17%, cukup baik 16,67% , dan kurang baik sebanyak 4,17%.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua demokratis dengan kemampuan moral anak usia 5-6 tahun di TK Imelda Helvetia Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan hasil penelitian maka dapat diberikan saran antara lain:

1. Kepada orang tua hendaknya menerapkan pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang lebih memprioritaskan anaknya, tetapi tetap mengendalikan anak.

2. Bagi guru, agar memperhatikan cara mengajar, metode, media pembelajaran di sekolah untuk mendukung perkembangan kemampuan moral anak sehingga anak lebih tertarik dalam pelajaran dan dapat beraktivitas dengan baik.


(5)

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat mengambil kesimpulan yang lebih komprehensif dalam hal hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan moral anak.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Al.Tridhonanto, 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT. elex media komputindo

Ali, Mohammad Dan Asrori, Mohammad. 2010. Psikologi Remaja (Perkembangan PesertaDidik). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bety bea septiari, 2012. Mencetak Balita Cerdas Dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Nuha Medika

Idris, Meity. H. 2012. Pola Asuh Anak. Jakarta Timur: PT. Luxima Media.

Mulyanti, Sri. 2013. Perkembangan Psikologi Anak. Yogyakarta: Laras Media Prima.

Sudarna. 2014. Paud Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter. Yogyakarta: Genius Publisher.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yacub,H.M. 2005. Orang Tua Bijaksana Dan Generasi Penerus Yang Sukses. Medan: Yayasan Madera Medan.