PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITA TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS X SMA NEGERI I SIBOLANGIT T.A 2015/2016.

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITA
TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS X
SMA NEGERI I SIBOLANGIT T.A 2015/2016

SKRIPSI

Oleh :
RIO ROMANDA P. TARIGAN
NIM 1123351018

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITA
TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS X
SMA NEGERI I SIBOLANGIT T.A 2015/2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan


Oleh :
RIO ROMANDA P. TARIGAN
NIM 1123351018

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRACT

Romanda P. Tarigan, Rio. Reg. No: 1123351018. The Influence of Reality
Group Counseling Towards on Students’ Truant Behaviour Grade X
SMA Negeri 1 Sibolangit, School year of 2015/2016. Thesis,
Department of Educational Psychology and Guidance. Study Program
Guidance and Counseling. Faculty of Science Education. State
University of Medan. 2016.
The problem of this research is: Is there any influence of reality group
counseling services towards on students’ truant behavior in Grade X of SMA
Negeri 1 Sibolangit, School year of 2016/2016. The purpose of this study was to

determine the effect of reality group counseling services towards on students’
truant behavior in Grade X of SMA Negeri 1 Sibolangit, School year of
2016/2016.
The method used in this research is quantitative method. The research is a
quasi-experimental design with pre-test and post - test. The subjects of this study
were students of class X consisting of 8 students. The instrument used was a
questionnaire to determine the students’ behavior of truancy, the instrument is
given before and after the implementation of reality group counseling. Data
analysis techniques in this study using the Wilcoxon test.
Results of analysis of the data obtained in this study is the value of
Jcounted = 17.5 with α = 0.05 and n = 8, then based on the list , Jtable = 4. Thus
Jcounted > Jtable (17.5 > 4). Pre-test data obtained by the average of 97.5 while
after using reality group counseling services through reality approach (Post-test)
gained an average of 55.5. This means that the students’ average after receiving
reality group counseling services is lower than before receiving reality group
counseling through approach reality. Changes of interval decreasing of students’
truant behaviour after given reality group counseling services through reality
approach is 42 or 43.07%. It showed that there is a significant effect of reality
group counseling through reality aproach towards on students’ truant behaviour in
SMA Negeri 1 Sibolangit, School year of 2015/2016 or hypothesis is accepted.


Keywords : Truant Behavior, Counseling Group, Reality Approach

i

ABSTRAK

RIO ROMANDA P. TARIGAN.NIM. 1123351018. Pengaruh Layanan
Konseling Kelompok Realita Terhadap Perilaku Bolos Siswa kelas X
SMA Negeri 1 Sibolangit T.A 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan
Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh
layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos pada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Sibolangit Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku
bolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit T.A 2015/2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post – test.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 8 orang siswa.
Instrument yang digunakan adalah angket untuk mengetahui perilaku bolos,
Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling kelompok
realita. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =
17.5 dengan α = 0,05 dan n = 8, maka berdasarkan daftar, J tabel = 4. Dengan
demikian Jhitung > Jtabel (17.5 > 4). Data Pre-test diperoleh rata – rata 97,5 (sering
berperilaku bolos) sedangkan setelah pemberian layanan konseling kelompok
dengan pendekatan realita (Post-test) diperoleh rata-rata 55,5 (Tidak berperilaku
bolos). Artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling kelompok
realita lebih rendah daripada sebelum mendapat layanan konseling kelompok
dengan pendekatan realita. Perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa
setelah diberi layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita sebesar 42
atau 43.07 %. Hal ini menunjukan ada pengaruh layanan konseling kelompok
dengan pendekatan realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA Negeri 1
Sibolangit T.A 2015/2016 atau hipotesis diterima.

Kata kunci : Perilaku Membolos, Konseling Kelompok, Pendekatan Realita

ii


KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia
dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia
dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa
mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir
sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Konseling
Kelompok Realita Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Sibolangit T.A 2015/2016”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen
Pembimbing Skripsi Ibu Dr. Nuraini MS yang telah memberikan bimbingan,
motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai

skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

iii

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Dekan
Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Dekan
Bidang Umum dan Keuangan , Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.
selaku Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi
masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd.
4. Ibu Dr. Nur’Aini, MS. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis selama
mengikuti pendidikan di FIP UNIMED sampai menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons., S.Psi, Ibu Dra. Zuraida Lubis,
M.Pd., Kons dan Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd., Kons selaku Dosen
Penguji yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam
menyempurnakan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen yang ada di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
pendidikan.

iv

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
surat-menyurat.
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Drs. Bindu Sembiring M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Sibolangit beserta wakilnya, guru-guru di SMA Negeri 1 Sibolangit
khususnya guru BK Ibu Desi Sandra, S.Pd serta pegawai SMA Negeri 1
Sibolangit yang telah banyak membantu dan mengijinkan untuk

melakukan penelitian dan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian
yang telah banyak memberikan informasi dan bersedia mengikuti
konseling kelompok realita, tanpa bantuan adik – adik semua skripsi ini
tidak akan selesai.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Alexander
Tarigan dan Ibunda Nurmala Br Kacaribu. Melalui mereka lah saya
temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya
memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan
Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan
studi ini serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya
membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Tak lupa
buat Adik-adikku tersayang, Gea Angelica Christi Br Tarigan dan adikku
tersayang Alma Liora Chanita Br Tarigan. Terima kasih atas doa,
semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian
skripsi berjalan dengan baik.

v

11. Seluruh Mahasiswa BK Reguler dan Ekstensi terkhusus kelas Ekstensi
stambuk 2012, teman-teman PPLT SMA Masehi Berastagi yang telah

memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Berma Tarigan, Lailan Khairiyah, Yeni Ariska, Fatma Elviana, Fajaruddin
,Sinta Alberta, Elia , Hanna, Rizki dan Permata Runggun Bandar Baru
terima kasih sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan, memberikan
masukan, motivasi dan semangat bagi penulis

untuk menyelesaikan

skripsi.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
saya ucapkan terima kasih.

Medan 14 Juni 2016
Peneliti

Rio Romanda P. Tarigan
NIM. 1123351018


vi

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah................................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................. 7
1.5 Tujuan Penelitian............................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis .............................................................................. 9
2.1.1 Perilaku Bolos ............................................................................. 9
a. Pengertian Perilaku Bolos .......................................................... 9

b. Jenis – jenis Perilaku Bolos ....................................................... 11
c. Faktor – faktor Penyebab Siswa Bolos .................................... 12
d. Dampak Negatif Perilaku Bolos .............................................. 15

vii

2.1.2 Bimbingan Kelompok ............................................................... 16
a. Pengertian Bimbingan Kelompok ............................................. 16
b. Tujuan Bimbingan Kelompok ................................................... 17
c. Azas –azas Bimbingan kelompok .............................................. 18
d. Tahap – tahap Bimbingan kelompok ......................................... 19
2.1.3 Konseling Kelompok ................................................................. 21
a. Pengertian Konseling Kelompok .............................................. 21
b. Tujuan Konseling Kelompok ..................................................... 23
c. Azas – azas Konseling kelompok .............................................. 25
d. Kekuatan Konseling kelompok ................................................. 25
e. Kelemahan Konseling kelompok .............................................. 28
f. Tahap – tahap Konseling kelompok ........................................... 30
2.1.4. Pendekatan Realita ................................................................... 35
a. PengertianPendekatan Realita ................................................... 36
b. Konsep Dasar Pendekatan Realita ........................................... 36
c. Ciri – Ciri Pendekatan Realita................................................... 38
d. Prosedur dan Teknik Konseling Realita .................................... 38
e. Prosedur dan Teknik Konseling Kelompok Realita ................. 39
2.1.5. Mengatasi Perilaku Bolos Siswa Melalui Konseling
Kelompok Realita ....................................................................... 45
2.2 Kerangka Konseptual ........................................................................ 47
2.3 Hipotesis Penelitian........................................................................... 49

viii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 50
3.2 Desain Penelitian............................................................................... 50
3.3 Subjek Penelitian............................................................................... 52
3.4 Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 52
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 53
3.6 Teknik Analsisis Data ....................................................................... 56
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 58
4.2 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 59
4.3 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 59
4.4 Hasil Uji Instrumen ........................................................................... 60
4.5 Hasil Penelitian ................................................................................ 62
4.6 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 69
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 78
5.2 Saran.................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80
LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1: Penilaian pada setiap alternatif jawaban ........................................... 53
Tabel 3.2: Kisi-kisi angket sebelum uji coba ...................................................... 54
Tabel 3.3: Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach ........................................... 56
Tabel 4.1: Kisi-kisi angket setelah uji coba ....................................................... 61
Tabel 3.3: Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach ........................................... 56
Tabel 4.2: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap BKP ......................... 62
Tabel 4.3: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap KKPR 1 ................... 62
Tabel 4.4: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap KKPR II .................. 63
Tabel 4.5: Data hasil observerasi aktifitas siswa terhadap KKPR III ................. 63
Tabel 4.6: Hasil Pre-test ...................................................................................... 64
Tabel 4.7: Hasil Post-test .................................................................................... 65
Tabel 4.8: Data Hasil Pre-test dan Post-test ........................................................ 66
Tabel 4.9: Hasil analisis data .............................................................................. 67
Tabel 4.10: Hasil Uji Wilcoxon ......................................................................... 69

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 : Angket/ Kuesioner Sebelum Uji Coba ......................................... 82
Lampiran 2 : Perhitungan Validasi Angket ....................................................... 85
Lampiran 3 : Sebaran Uji Validitas ..................................................................... 90
Lampiran 4 :Perhitungan Uji Reliabilitas .......................................................... 91
Lampiran 5 : Sebaran Uji Reliabilitas ................................................................. 94
Lampiran 6 : Angket Penelitian Setelah Uji Coba ............................................. 95
Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktfitas Siswa ................................................. 97
Lampiran 8 : Hasil Pre-test ................................................................................ 101
Lampiran 9 : Hasil Postest .................................................................................. 102
Lampiran 10 : Perhitungan Kategori Pre-test ................................................... 103
Lampiran 11 : Perhitungan harga rata –rata dan standart deviasi Pre-test ....... 105
Lampiran 12 : Perhitungan Kategori Post-test .................................................. 106
Lampiran 13 : Perhitungan harga rata –rata dan standart deviasi Post-test ...... 107
Lampiran 14 : Uji Hipotesis .............................................................................. 108
Lampiran 15 : Perubahan Perilaku Bolos Siswa ................................................. 111
Lampiran 16 : Rencana Pemberian Layanan ..................................................... 112
Lampiran 17 : Daftar Hadir Layanan .................................................................. 130
Lampiran 18 : Laiseg ......................................................................................... 131
Lampiran 19 : Format Peniliaian guru BK .......................................................... 139
Lampiran 20 : Verbatin BKP dan KKP ............................................................. 150
Lampiran 21 : Dokumentasi Penelitian .............................................................. 166

xi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam
mengembangkan bakat , minat dan kemampuanya. Untuk mencapai keberhasilan
di masa depan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Menurut Undangundang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan agama.
Meskipun pendidikan bukan satu- satunya penentu keberhasilan masa depan,
tetapi dengan pendidikan yang baik keberhasilan akan lebih mudah tercapai.
Pendidikan seseorang akan sulit berhasil tanpa dukungan dari lingkungan yaitu
keluarga, masayarakat, sekolah dan kelompok sebaya.
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas
dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan oleh sekolah. Selain itu
setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai
peraturan dan tata tertib yang berlaku disekolahnya itu biasa disebut disiplin
siswa. Peraturan , tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupa
mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Pentingnya pendidikan di
sekolah membuat personil sekolah menyadari arti pentingya tata tertib yang harus

1

2

dipatuhi oleh setiap anggota sekolah.
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang
disetujui kelompok. Tata tertib sekolah dipandang sebagai dasar untuk
berfungsingnya sekolah umum dengan benar. Harapan umum bahwa penegakan
disiplin itu diperlukan murid untuk belajar dan bahwa para pendidik diharapkan
untuk mengadakan serta memelihara disiplin sekolah yang baik. Lebih lanjut tata
tertib di pandang sebagai tujuan itu sendiri selama banyak generasi bahwasanya
satu tujuan penting dalam pendidikam adalah untuk mengajarkan tata tertib
kepada murid (Rintyastini 2003: 67). Disiplin diri sangat penting dan perlu
diterapkan kepada seluruh siswa agar siswa tersebut tidak sering melakukan
pelanggaran terhadap tata tertib yang ada di sekolah seperti membolos, terlambat
datang ke sekolah, tidak memakai atribut sekolah, dan lain-lain
Salah satu pelanggaran tata tertib yang biasa dilakukan siswa adalah
membolos atau ketidakhadiran siswa tanpa alasan yang jelas. Menurut
Supriyo ( Wibowo Adi : 2013 ) Bolos merupakan anak yang tidak masuk sekolah
dan anak yang meninggalkan sekolah belum usai tanpa izin terlebih dahulu.
Perilaku membolos sekolah selain melanggar tata tertib sekolah juga termasuk
salah satu bentuk dari kenakalan remaja.
Perilaku Bolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi banyak
pelajar. Tindakan bolos dikedepankan sebagai sebuah jawaban atas kejenuhan
yang sering dialami oleh banyak siswa terhadap kurikulum sekolah. Buntutnya
memang akan menjadi fenomena yang jelas – jelas akan mencoreng lembaga
persekolahan itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh faktor – faktor internal dan
eksternal dari anak itu sendiri. Faktor eksternal yang kadang kala menjadikan

3

alasan membolos adalah mata pelajaran yang tidak diminati atau tidak disenangi.
Siswa yang suka membolos sering kali ikut serta terlibat hal - hal yang cenderung
merugikan diri mereka sendiri.
Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Mega Ralasari (2015)
dengan judul penelitian upaya pengubahan perilaku membolos siswa melalui
layanan konseling kelompok dengan model cognitive behavior therapy (Studi
kasus pada siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Pontianak). Hasil dari penelitian ini
menunjukan bentuk perilaku membolos berupa keluar saat jam pelajaran, tidak
masuk sekolah berselang hari yang disebabkan tidak menyukai pelajaran tertentu,
kurang berminat terhadap metode belajar dan sukar berkosenterasi dan alternative
penanganan yang dilakukan peneliti untuk mengatasi perilaku membolos dengan
menggunakan pendekatan cognitive behavior therapy.
Dalam Jurnal Penelitian Mogulescu, S., Segal, H.J dalam Asri Prahest
Approaches To Truancy Prevention. Vera Institute of Justice, (2002: 1-14) bahwa
“Setiap hari, di Amerika Serikat ratusan dari ribuan remaja absen dari
sekolah tanpa ijin dan alasan yang jelas. Di negara ini, membolos adalah
masalah yang mulai meresahkan. Karena menurut beberapa penelitian,
perilaku membolos sangat dipercaya sebagai prediktor munculnya
perilaku delinkuen pada remaja (studi mencatat 75-85% pelaku kenakalan
remaja adalah remaja yang suka membolos atau sangat sering absen dari
sekolah). Di AS, siswa yang membolos disebut sebagai Person in Need of
Supervision (PINS) atau orang yang membutuhkan pengawasan”.
Tidak hanya di kota – kota besar saja siswa yang terlihat sering membolos,
bahkan sekolah yang di daerah-daerah pun perilaku membolos sudah menjadi
kegemaran, sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru BK
pada tanggal 4 Desember 2015 di SMA Negeri 1 Sibolangit menyatakan bahwa
pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di sekolah ini untuk siswa kelas X

4

yang membolos setiap semester mencapai 30%, ( Dokumen Guru BK SMA
Negeri 1 Sibolangit 2015) dan hal ini disebabkan masih banyak siswa yang tidak
hadir tanpa keterangan yang jelas dan masih banyak siswa yang meninggalkan
kelas sewaktu jam pelajaran berlangsung tanpa meminta izin kepada guru yang
mengajar dan dikarenakan kurang minat terhadap pelajaran dan gaya mengajar
guru, sedangkan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 4
Desember 2015 di sekolah tersebut dapat diperoleh data mengenai jumlah siswa
kelas X SMA Negeri 1 Sibolangit sebanyak 189 Siswa yang terdiri dari enam
kelas setiap harinya mencapai 10 bahkan lebih siswa yang meninggalkan jam
pelajaran tanpa seizin guru mata pelajaran dan hal ini juga dikarenakan kurangnya
minat siswa dalam mengikuti pelajaran dan gaya mengajar guru.
Bedasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa
masalah membolos yang dilakukan oleh para peserta didik merupakan suatu
masalah yang kompleks yang membutuhkan suatu penanganan khusus. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku membolos siswa yaitu
dengan pemberian layanan konseling kelompok realita pada siswa.
Konseling merupakan suatu proses intervensi yang bersifat membantu
individu untuk meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dan hubungannya
dengan orang lain. Konseling bisa dilakukan secara individual maupun kelompok.
Konseling kelompok berorientasi pada perkembangan individu dan usaha
menemukan kekuatan- keuatan yang berumber pada diri individu itu sendiri dalam
memanfaatkan dinamika kelompok. Kegiatan konseling kelompok merupakan
hubungan antar pribadi yang menekankan pada proses berpikir secara sadar,
perasaan- perasaan, dan perilaku – perilaku anggota untuk meningkatkan

5

kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi sadar akan
kelemahan dan dan kelebihannya, mengenali keterampilan, keahlian dan
pengetahuan serta menghargai nilai dan tindakannya sesuai dengan tugas-tugas
perkembangan (Wibowo, 2005:33-34)
Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam konseling kelompok
yaitu Rational emotive therapy, konseling behavioristik, dan wawancara untuk
menyesuaikan diri ( Interview for adjustment ) (Winkel 2006: 619). Konseling
Behavioristk terbagi dalam Terapi Realita dan Multimodal Counseling. Maka
dalam penelitian ini peneliti menganggap pendekatan yang paling sesuai untuk
diterapkan adalah terapi realita dengan teknik WDEP yang dikembangkan oleh
William Glasser.
Terapi realita adalah suatu pendekatan konseling yang diberikan untuk
membantu klien untuk bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya dalam bentuk
nyata, dapat memahami diri sendiri, mengetahui hak – hak pribadinya tanpa
melanggar hak orang lain,dan dapat mengembangkan serta membina kepribadian
atau kesehatan mental klien secara sukses. Teknik WDEP pada konseling realita
ini digunakan untuk membantu klien menilai keinginan – keinginannya, perilaku
–perilakunya dan kemudian merumuskan rencana –rencana yang akan dilakukan
klien .Terapi realitas menekankan pertimbangan-pertimbangan nilai dimana terapi
realitas menempatkan pokok kepentingannya pada peran klien dalam menilai
kualitas tingkah lakunya sendiri dalam menentukan apa yang membantu
kegagalan yang dialaminya. Jika para klien menjadi sadar bahwa mereka tidak
akan memperoleh apa yang mereka inginkan dan bahwa tingkah laku mereka
merusak diri, maka ada kemungkinan yang nyata untuk terjadinya perubahan

6

positif, semata – mata karena mereka menetapkan bahwa alternatif - alternatif
bisa lebih baik daripada gaya mereka sekarang yang tidak realistis (Corey,2005 :
266 - 267).
Bedasarkan penjelasan diatas maka dengan memberikan layanan konseling
kelompok realita dapat membantu siswa untuk mengatasi masalahnya mengenai
perilaku membolos karena siswa diminta untuk dapat bertanggung jawab terhadap
tingkah lakunya agar bisa meningkatkan hasil belajarnya. Sehubungan dengan hal
ini maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Layanan
Konseling Kelompok Realita Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas X SMA
NEGERI 1 SIBOLANGIT Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat teridentifikasi permasalahan
antara lain: masih banyak siswa meninggalkan kelas tanpa seizin guru mata
pelajaran, masih banyak siswa meninggalkan kelas pada mata pelajaran tertentu
yang disebabkan jenuh terhadap mata pelajaran dan tidak menyukai gaya
mengajar guru, masih banyak siswa tidak masuk sekolah dengan alasan yang
jelas.

1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah “pengaruh layanan
konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA NEGERI
1 Sibolangit T.A 2015/2016”.

7

1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :” Apakah ada
pengaruh layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos siswa kelas
X SMA NEGERI 1 Sibolangit T.A 2015/2016 ? ”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh layanan konseling kelompok realita terhadap perilaku bolos siswa kelas
X SMA NEGERI 1 Sibolangit T.A 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini terdiri dari manfaat
praktis dan konseptual.
1. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi :
a) Sekolah
Dapat membantu mengatasi masalah siswa yang

dialami sehingga

siswa dapat menjadi pribadi yang baik dan bisa menjalani proses belajar
secara mudah, efektif dan bisa diterima di lingkungan sekolah.
b) Guru Bk
Diharapkan
masukan

dari

untuk

kelompok realita.

penelitian
mengatasi

ini

dapat

digunakan

perilaku bolos

sebagai

bahan

siswa melalui konseling

8

c) Guru Bidang Studi
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengatasi perilaku
bolos siswa
d) Siswa
Dapat dijadikan masukan untuk bisa berperilaku disiplin dalam kehidupan
sehari – hari.
2. Manfaat konseptual
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru

dalam

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya dalam bidang
Bimbingan dan Konseling yang berhubungan dengan layanan konseling kelompok
realita dalam menangani perilaku bolos siswa disekolah.

78

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =
17.5 dengan α = 0,05 dan n = 8, maka berdasarkan daftar, J tabel = 4. Dengan
demikian Jhitung > Jtabel (17.5 > 4). Artinya Hipotesis diterima. Data Pre-test
diperoleh rata – rata 97,5 sedangkan setelah pemberian layanan konseling
kelompok dengan pendekatan realita (Post-test) diperoleh rata-rata 55,5. Artinya
skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling kelompok realita lebih
rendah daripada sebelum mendapat layanan konseling kelompok dengan
pendekatan realita. Perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa setelah
diberi layanan konseling kelompok dengan pendekatan realita sebesar 42 atau
43.07 %. Hal ini menujukan ada pengaruh layanan konseling kelompok dengan
pendekatan realita terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA Negeri 1
Sibolangit T.A 2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.

5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menfasilitasi ruangan
kegiatan layanan bimbingan konseling, sebagai upaya membantu dalam
program pendidikan di sekolah.

78

79

2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa
,diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan
pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan konseling
kelompok. Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di
sekolah untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru
dalam layanan konseling kelompok.
3. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memperhatikan pendidikan
siswa agar siswa dapat lebih bertanggungjawab terhadap kewajbannya
sebagai pelajaran.
4. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar
siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada
diri sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.

79

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka cipta
Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT
Refika Aditama
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling
.Yogyakarta : Araska
Gunarsa,Singgih dan Ny.Y. Singgih. (2002).Psikologi untuk membimbing.
Jakarta:BPK Gunung Mulia
Hoetomo.2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Mitra Pelajar: Surabaya
Igwe. 2013. Effect of Individual and Group Counselling on Secondary School
Students’ Truant Behaviour in Abia State. An International
Multidisciplinary Journal .2
Kartono, Kartini. 2003. Bimbingan bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah.
Jakarta: Rajawali Press.
Komalasari, G. at.all. 2011. Teori dan Praktek Konseling. Jakarta: Indeks.
Kurnanto, Edi. 2013. Konseling Kelompok. Bandung : Alfabeta
Lubis,Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar – Dasar Konseling. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Mogulescu & Segal. 2007. Approaches to truancy prevention:
http://wecareeducation.wordpress.com/2007/02/16/review-artikel-jurnalapproaches-to-truancy-prevention-2002/. (diakses 28 Desember 2015).
Pravitasari, T.2012.Pengaruh persepsi pola asuh orangtua terhadap perilaku bolos.
Educational Psychology Journal. 2. ISSN 2252-634X
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Frofil).
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok.
Padang: Universitas Negeri Padang.

80

81

Prayitno dan Erman,Amti 2009 : Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ralasari,Tri.2015. Upaya pengubahan perilaku membolos melalui layanan
konseling kelompok dengan model CBT. Jurnal penelitian tindakan.Vol 2
Sarlito Wirawan Sarwono. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Siregar. A.Z.M 2013. Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Perilaku
Membolos Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Binjai T.A. 2014/ 2015.
Skripsi. Tidak diterbitkan.Medan.Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
Negeri Medan.
Sudjana. 1989. Metode Statistika. Tarsito : Bandung
Sukardi, Dewa Ketut. 2008.Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Wibowo, Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Jakarta: Unres Pres.
Wibowo. Adi. 2013. Upaya Mengatasi Perilaku Membolos Sekolah Melalui
Konseling Individu Dengan Pendekatan Behavior Teknik Kontrak Perilaku
Pada Siswa SMPN 4 Rembang. Skripsi dipublikasikan. Semarang.Fakultas
ilmu Pendidikan.Universitas Negeri Semarang.
Widodo, Bernardus. Keefektivan Konseling Kelompok Realitas Untuk
Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa Di Sekolah, (Online). http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/3055,diakses29 Desember
2015.