BAB 1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian
Skizofrenia adalah masalah kesehatan umum di seluruh dunia yang memerlukan banyak biaya personal dan ekonomi. Skizofrenia menyerang
kurang dari 1 populasi dunia.
1
Puncak serangan pada pria antara usia 10 sampai 25 tahun dan 25 sampai 35 tahun pada wanita. Sembilan puluh persen pasien yang
mendapat pengobatan skizofrenia berusia antara 15 sampai 55 tahun. Serangan di bawah 10 tahun atau diatas 60 tahun jarang dilaporkan.
Secara umum, wanita dengan skizofrenia mempunyai outcome
yang lebih baik dibanding pria.
1
Dampak psikosis terhadap toleransi glukosa pada pasien
drug-naive dengan skizofrenia episode pertama telah dilaporkan
oleh Ryan dkk pada tahun 2003, yang membandingkan 26 pasien dengan skizofrenia dan sejumlah peserta kontrol yang sama untuk usia dan jenis
kelamin.
2
Subramaniam dkk pada tahun 2003 dalam penelitian korort pada pasien skizofrenia yang dirawat dirumah melaporkan angka toleransi
diabetes mellitus yang tidak terdiagnosa sebanyak 16 dan angka gangguan resistensi toleransi glukosa lebih dari 30, tidak ada satupun
yang pernah menerima obat neuroleptik atipikal, tetapi angka diabetes pada populasi umum pada usia yang sama lebih dari 22, hal ini
menunjukkan bahwa pasien dengan skizofrenia cenderung kurang
didiagnosa sebagai diabetes daripada rekan-rekan mereka dengan tanpa penyakit mental.
3
Ryan dkk menunjukkan bukti bahwa hal ini bukan hanya karena pengaruh obat-obatan, tetapi dikaitkan independen dengan penyakit
skizofrenia itu sendiri. Resistensi insulin ditunjukkan pada orang dengan skizofrenia bahkan sebelum obat antipsikotik tersedia dan hal ini
sekarang telah dikonfirmasikan pada pasien drug-naive
.
4
Di Indonesia hingga saat ini belum pernah dilakukan penelitian untuk mengetahui profil kadar gula darah puasa pada pasien skizofrenik
drug-naive episode pertama. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk
melakukan penelitian profil kadar gula darah puasa pada pasien skizofrenik
drug-naive episode pertama.
I.2. Perumusan masalah
1. Berapakah kadar gula darah puasa pada pasien skizofrenik episode pertama yang belum mengkonsumsi obat anti psikotik.
2. Apakah terdapat perbedaan kadar gula darah puasa dengan karakteristik demografik pada pasien skizofrenik episode pertama yang
belum mengkonsumsi obat anti psikotik.
I.3. Hipotesis
1. Terdapat peningkatan kadar gula darah puasa pada pasien skizofrenik episode pertama.
2. Terdapat hubungan perbedaan kadar gula darah puasa dengan karakteristik demografik pada pasien skizofrenik episode pertama yang
belum mengkonsumsi obat anti psikotik.
I.4. Tujuan penelitian
A. Tujuan Umum : Untuk mengetahui kadar gula darah puasa pada pasien skizofrenik episode pertama yang belum mengkonsumsi
obat anti psikotik. B. Tujuan khusus :
1. Untuk mendapatkan informasi tentang kadar gula darah puasa pada pasien skizofrenik episode pertama yang belum
mengkonsumsi obat anti psikotik. 2. Untuk mengutahui hubungan antara kadar gula darah puasa
dengan karakteristik demografik pasien skizofrenik episode pertama yang belum mengkonsumsi obat anti psikotik.
I.5. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai kadar gula darah puasa pada pasien skizofrenik episode pertama
dan perbedaan kadar gula darah secara demografik terkait dengan rencana dan penatalaksaan terapi selanjutnya pada Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Sumatera Utara. 2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
bagi penelitan selanjutnya yang lebih luas.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA