Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat (Studi Analisis Framing Pemberitaan Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli hingga 1 Agustus 2013 Mengenai Idham Samawi dan Pe

(1)

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat

(Studi AnalisisFramingPemberitaan Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli hingga 1 Agustus 2013

Mengenai Idham Samawi dan Persiba) I. PENDAHULUAN

1. Latarbelakang

Penelitian ini berawal saat peneliti menemukan enam berita bersambung tentang napak tilas tim Persiba (Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul) di Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat pada tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus 2013. Kemudian pada saat itu pula ada kejadian yang sedang terjadi pada Idham Samawi dan juga Persiba. Penetapan tersangka Idham oleh Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta pada 19 Juli 2013 dan juga sedang kacaunya keadaan tim Persiba yang mengalami kesulitan dana ditengahIndonesia Premier League yang tidak jelas.

Kemudian yang lebih menarik lagi adalah ketika permasalahan yang terjadi juga berhubungan satu sama lain. Idham Samawi sedang terkena permasalahan tentang dugaan keterlibatan atas kasus Dana Hibah Persiba pada tahun 2011. Di sisi lain yang membuat penelitian ini menarik untuk diteliti lebih lanjut adalah hubungan antara Persiba, Kedaulatan Rakyat dan juga Idham Samawi. Idham Samawi masih tercatat sebagai penasihat di jajaran manajemen Kedaulatan Rakyat dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Persiba terhitung sampai tahun 2013.


(2)

Kedaulatan Rakyat mengenai Idham Samawi dan Persiba secara lebih mendalam. Peneliti merasakan dan melihat adanya hal yang tak biasa pada pemberitaan Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat terutama pada periode 27 Juli hingga 1 Agustus 2013 tersebut.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana frame Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli hingga 1 Agustus 2013 mengenai Idham Samawi dan Persiba ?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui frame Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli hingga 1 Agustus 2013 mengenai Idham Samawi dan Persiba. 4. Manfaat Penelitian

Manfaat Akademis

Untuk memberikan sumbangan terhadap ilmu komunikasi dan untuk referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya terutama yang akan mengambil topik tentang media cetak lokal.

Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi pembaca khususnya bagi calon jurnalis media cetak dan menambah pengetahuan tentangframemedia dalam melakukan konstruksi dari sebuah realita.

5. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data berupa kata-kata tertulis dan bersifat deskriptif. Penelitian ini juga merupakan penelitian subyektif sehingga data yang didapatkan tidak bisa


(3)

digeneralisasikan. Untuk masuk dalam penelitian ini, peneliti dibantu dengan beberapa teori yang dapat membantu perjalanan proses penelitian ini. Beberapa teori yang digunakan diantaranya adalah Pandangan Konstruksionis, Konsep Framing, Proses Framing, Berita Sebagai Sebuah Konstruksi Realitas dan juga Media dan Olahraga. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai panduan untuk masuk dan memahami penelitian ini. Teori-teori tersebut juga membantu pemahaman peneliti bahwa pada dasarnya berita merupakan hasil dari konstruksi suatu media terhadap peristiwa tertentu.

Agus Sudibyo dalam bukunya Politik Media dan Pertarungan Wacana(2001: 55) menyebutkan bahwa media bisa saja menjadi subyek yang mengkonstruksi realitas. Kelompok ataupun ideologi yang ada dalam medialah yang menjadi aktor utama dan kemudian bisa berperan sebagai penentu dari hal tersebut.

Teori tersebut membantu untuk memahami bahwa media merupakan sebuah agen konstruksi atas suatu realitas.Framingsendiri secara sederhana digambarkan sebagai analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebuah realitas dibingkai oleh media (Eriyanto, 2002: 3)

Kemudian yang juga penting adalah Proses Framing. Media melakukan pembingkaian terhadap suatu realitas. Di dalam media tidak hanya wartawan saja yang melakukanframing, melainkan seluruh komponen media berperan dalam hal tersebut. Wartawan menuliskan berita, namun editor yang juga berpengaruh apakah berita tersebut akan dimuat atau tidak. Proses framing juga sebenarnya tidak hanya melibatkan pekerja pers. Pihak yang berkepentingan dalam peristiwa juga berusaha menampilkan sisi informasi yang ingin ditonjolkannya. Proses


(4)

framingmenjadikan media massa sebagai sebuah arena perang simbolik dari suatu permasalahan di mana dari masing-masing pihak sama-sama memiliki keinginan agar pandangannya didukung oleh pembaca (Sobur, 2005:165-166)

Dengan demikianframe media adalah suatu bentuk yang muncul dari pikiran dengan melakukan penekanan ataupun pengucilan isu dari suatu realitas yang dilakukan dengan teratur dalam wacana yang terorganisir, baik dalam bentuk verbal maupun visual (Eriyanto, 2002: 77-80)

Dalam melakukan analisis, peneliti menggunakan metode framing Robert N Entman untuk analisis teks dan metode milik Dietram Scheufele untuk analisis konteks.

Empat elemen yang ada dalam perangkatframingmilik Robert N. Entman : a. Define problem, yaitu menemukan apa permasalahan yang diangkat oleh media dari sebuah peristiwa yang diberitakan.

b. Diagnoses causes, yaitu elemen framing yang digunakan untuk membingkai siapa atau apa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Dalam hal tersebut bisa meliputi penyebab, korban ataupun hal lain yang diposisikan oleh media menjadi aktor dalam berita yang diangkat.

c. Make moral judgment, yaitu elemen yang digunakan untuk membenarkan atau memberikan argumen terhadap pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Dengan kata lain wartawan melegitimasi permasalahan yang diangkat (bisa sebagai narasumber yang mendukung berita yang dibuat)

d. Treatment recommendation, yaitu elemen yang digunakan sebagai jalan keluar yang dipilih wartawan untuk menemukan penyelesaian terhadap


(5)

masalah yang diangkat dalam berita. Bisa berupa saran atau hal lain (Eriyanto, 2002: 223-224)

Keempat elemen tersebut digunakan untuk melakukan analisis terhadap enam teks berita yang ada di Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat. Kemudian setelah menemukan frame teks langkah selanjutnya adalah analisis konteks. Scheufele membagi tahapanframingmenjadi empat, pertamaadalahframe building. Tahap ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi wartawan dalam menulis teks berita. Faktor itu bisa berasal dari internal (dari ideologi dan sikap wartawan) maupun eksternal (pemilik media atau konglomerasi yang lain).

Keduaadalahframe setting. Dalam tahap ini wartawan melakukan penekanan isu, penyembunyian dan penonjolan fakta ataupun pertimbangan lain dalam proses menulis sebuah teks berita. Ketigamerupakan tahapindividual level effect of framing. Dalam tahap ini memperlihatkan efek berita yang dibuat oleh media dan dampaknya pada khalayak. Keempat adalah journalist as audience. Dalam tahap ini jurnalis berperan sebagai khalayak yang membaca berita dan kemudian bisa saja menjadikannya sebagai referensi dalam penulisan beritanya. (Scheufele, 1999: 115)

II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 1. Deskripsi Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini obyek yang ada sebenarnya saling berhubungan satu sama lain. Harian Kedaulatan Rakyat merupakan koran tertua di Yogyakarta bahkan salah satu yang tertua di Indonesia. Idham Samawi merupakan penasihat di harian tersebut. Persiba merupakan tim yang juga diketuai oleh Idham Samawi saat


(6)

masih menjabat sebagai Bupati ataupun setelahnya sampai tahun 2013. Persiba dan Kedaulatan Rakyat tidak bisa dipisahkan dari sosok Idham Samawi. Idham Samawi merupakan seorang yang penting bagi keduanya. Sejarah Persiba juga tidak dapat dipisahkan dari Idham Samawi.

Di era kepemimpinannya sebagai Ketua Umum dan juga Bupati Bantul, Persiba dibawa menuju prestasi. Kebijakan penggunaan APBD Bantul dan dana pribadi membuat nama Idham Samawi sangat dicintai penggemar tim Persiba. Puncaknya pada 2011 Persiba menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia. Prestasi ini menjadi yang terbaik di DIY selama sepuluh tahun terakhir ini (Paserbumi, 2013)

Di Kedaulatan Rakyat, Idham Samawi menjadi penerus H Samawi, ayahnya yang merintis berdirinya suratkabar tertua DIY tersebut. Saat ini putera Idham Samawi yaitu Wirmon Samawi juga duduk di jajaran manajemen Kedaulatan Rakyat sebagai Direktur Produksi (Kedaulatan Rakyat, 2013)

III. PEMBAHASAN

Dalam pembahasan penelitian ini ada dua tahapan yang dilalui yaitu analisis teks dan konteks. Dalam proses analisis teks ada enam berita yang dianalisis. Berikut tabel judul berita yang dianalisis dalam penelitian ini :


(7)

Tabel 1 Judul Berita Rubrik Sportmania SKH Kedaulatan Rakyat 27 Juli- 1 Agustus 2013

NO TANGGAL JUDUL

1 27 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI I Dana Terbatas, Andalkan Pemain Lokal 2 28 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI 2

Sosok Idham Membawa Perubahan 3 29 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI 3

Berawal Dari Lokal, Mulai Menasional 4 30 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI 4

Merajut Sejarah di Stadion Megah 5 31 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI 5

Kebanggan Warga Usai Digoyang Gempa 6 1 Agustus 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI 6 –

HABIS

Pendanaan Besar, Perlu Kepedulian Bersama

Analisis menggunakan metode Robert N Entman. Ada empat proses yang dijalani dalam analisis milik Entman tersebut. Selain itu Entman juga menitikberatkan pada seleksi isu dan penonjolan fakta yang ada. Berikut ini keempat elemen :


(8)

Tabel 2 Proses Framing Robert N. Entman

ElemenFraming Penjelasan

Define Problem Proses dimulai dari menemukan masalah yang diangkat oleh media dari sebuah peristiwa.

Diagnoses Causes Tahap ini menemukan apa atau siapa yang menjadi aktor dari peristiwa tersebut, bisa saja penyebab ataupun korban.

Make Moral Judgement Elemen ini merupakan proses menemukan fakta yang digunakan media untuk membenarkan terjadinya sebuah peristiwa. Bisa dari narasumber yang dipilih untuk berbicara dalam berita yang ditulis.

Treatment Recommendation Tahap proses ini yaitu menemukan jalan keluar yang dipilih wartawan untuk penyelesaian permasalahan dari peristiwa yang diangkat.

(Eriyanto, 2002: 223-224)

Masing-masing berita dianalisis menggunakan elemen tersebut. Teks berita dicermati mulai dari judul,lead, kalimat hingga foto yang digunakan dalam berita. Setelah melakukan proses analisis teks tersebut, peneliti menemukan hasil frame dari masing-masing teks, didapatkan data sebagai berikut :


(9)

Tabel 3FrameMasing-Masing Teks Berita

No Tanggal dan Judul Berita FrameTeks

1 Sabtu 27 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (1) Dana Terbatas, Andalkan Pemain Lokal

Persiba merupakan tim kuat, yang sejak awal berdirinya mengalami kesulitan finansial mampu bertahan dan mencari solusi untuk permasalahan yang dihadapi saat itu bahkan mampu menjadi tim yang berprestasi.

2 Minggu 28 Juli 2013

PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (2) Sosok Idham Membawa Perubahan

Persiba yang sedari dibentuknya pada tahun 1967 mengalami kesulitan keuangan akhirnya mampu berubah lebih baik saat Idham Samawi datang dan melakukan kebijakan pengucuran dana APBD, mendampingi tim secara langsung dan menggunakan dana pribadi untuk Persiba.

3 Senin 29 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (3) Berawal Dari Lokal, Mulai Menasional

Idham Samawi dan Persiba dibingkai sebagai dua sosok yang tangguh, berani dan tidak dapat dipisahkan.


(10)

4 Selasa 30 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (4) Merajut Sejarah di Stadion Megah

Idham Samawi merupakan sosok penting dalam pembangunan Stadion Sultan Agung yang merupakan stadion bertaraf internasional dan pertama di Kabupaten Bantul.

Persiba dalam artikel tersebut digambarkan sebagai sebuah tim sepakbola yang kuat.

5 Rabu 31 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (5) Kebanggaan Warga Usai Digoyang Gempa

Persiba merupakan tim yang lebih kuat dan berprestasi setelah bencana gempa bumi melanda wilayah Bantul dan sekitarnya pada tahun 2006.

6 Kamis 1 Agustus 2013

PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (6-HABIS) Pendanaan Besar, Perlu Kepedulian Bersama

Persiba adalah sebuah tim kuat dan mampu berprestasi namun sedang mengalami kesulitan finansial yang sedang memerlukan perhatian dari banyak pihak khususnya di Bantul. Dari frame masing-masing teks tersebut, peneliti kemudian mengambil kesimpulan dan mendapatkan tigaframebesar dari teks tersebut, yaitu :


(11)

Pertama, Persiba dalam keseluruhan artikel digambarkan sebagai sebuah tim kuat yang mampu bertahan dalam keadaan tidak baik dengan berbagai kekurangan baik finansial maupun infrastruktur dan juga liga yang tidak jelas.Kedua, Persiba merupakan tim berprestasi, membutuhkan pendanaan besar untuk tetap berprestasi dan juga memerlukan perhatian dari seluruh elemen yang ada di Bantul. Ketiga, Sosok Idham Samawi merupakan tokoh utama di balik kesuksesan yang diraih Persiba selama ini, mulai dari totalitas memimpin, faktor pendanaan tim hingga pemenuhan infrastruktur stadion.

Selanjutnya adalah melakukan analisis konteks. Peneliti menggunakan metode Dietram Scheufele untuk membantu proses tersebut. Scheufele membagi tahapan framing menjadi empat, pertama adalah frame building. Tahap ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi wartawan dalam menulis teks berita. Faktor itu bisa berasal dari internal (dari ideologi dan sikap wartawan) maupun eksternal (pemilik media atau konglomerasi yang lain).

Tahap kedua adalah frame setting. Dalam tahap ini wartawan melakukan penekanan isu, penyembunyian dan penonjolan fakta ataupun pertimbangan lain dalam proses menulis sebuah teks berita. Tahap ketiga merupakan tahap individual level effect of framing. Dalam tahap ini memperlihatkan efek berita yang dibuat oleh media dan dampaknya pada khalayak. Terakhir adalahjournalist as audience. Dalam tahap ini jurnalis berperan sebagai khalayak yang membaca berita dan kemudian bisa saja menjadikannya sebagai referensi dalam penulisan beritanya (Scheufele, 1999: 115)


(12)

redaksi Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat menggunakan empat tahapan milik Scheufele. Ada tiga narasumber dalam penelitian ini yaitu Noviantoro Purna wartawan Persiba dan olahraga di Bantul, Riyantono wartawan PSS dan PSIM dan Sumoktiasih redaktur Sportmania (ketiganya bukan nama sebenarnya)

Di tahap frame building, kesimpulannya bahwa wartawan Sportmania tidak bebas dalam memberitakan Persiba. Ada ketidaksetujuan dengan langkah manajemen Persiba namun berita yang dimuat tetap merupakan berita yang mendukung Persiba.

Tahap frame setting, kesimpulannya wartawan Sportmania menggunakan narasumber yang merupakan sesepuh Persiba untuk menonjolkan fakta tentang Persiba dan meyakinkan pembaca akan fakta tersebut.

Tahap individual level effect of framing, kesimpulanya adalah Sportmania memberikan perhatian lebih pada Persiba dan berita yang dimuat ditujukan untuk masyarakat dan pemerhati Persiba.

Tahap journalist as audience, kesimpulannya bahwa wartawan Sportmania menggunakan media lain sebagai referensi dan pembanding atas berita yang ditulisnya.

Kemudian setelah melewati tahapan dari analisis konteks tersebut peneliti mendapatkan kesimpulan :

1. Sportmania dalam berita-berita yang ditampilkannya melakukan pembingkaian yang positif dengan mendukung Persiba dan juga Idham Samawi. Sportmania melakukan peran sebagai media propaganda bagi Idham Samawi dan Persiba.


(13)

2. Secara tidak langsung dalam sistem kerja ada pengaruh dari redaksi dalam pembuatan berita di rubrik Sportmania dan hal tersebut sebenarnya disadari oleh wartawan di Sportmania yang membuat wartawan mendukung berita Idham Samawi dan Persiba.

3. Secara tidak kasat mata terasa bahwa wartawan Sportmania belum memiliki kebebasan dalam menulis berita tentang Persiba. Seolah ada tekanan dari pihak atas yang mengharuskan mereka menulis berita yang mendukung Persiba.

IV. KESIMPULAN

Dari data temuan baik level teks dan konteks tersebut maka kemudian peneliti berusaha mengambil kesimpulan penelitian. Dari apa yang didapatkan dalam penelitian teks maupun konteks tersebut, peneliti mendapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Idham Samawi dan Persiba mendapatkan pembingkaian yang positif dari Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat. Sportmania memberikan dukungan penuh terhadap Idham Samawi dan Persiba. Hal tersebut terbukti dalam penelitian teks maupun konteks.

2. Idham Samawi dan Persiba dalam Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat digambarkan sebagai sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan sejarah dan prestasinya.

3. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber dari Rubrik Sportmania, terungkap adanya ketidakbebasan dari wartawan redaksi Sportmania dalam memberitakan Persiba dan Idham Samawi.


(14)

Ketidakbebasan tersebut memang tidak serta merta terlihat, namun tampak dan peneliti rasakan ketika proses wawancara terhadap wartawan Rubrik Sportmania Noviantoro, Riyantono dan redaktur Sumoktiasih (ketiganya bukan nama sebenarnya)

Beberapa poin di atas didapatkan dari hasil penelitian teks maupun konteks yang kemudian disimpulkan menjadi kesimpulan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini sangat jauh dari sempurna. Namun, tetap mengharapkan agar tentunya hasil dari penelitian ini dapat diterima secara akademis dan kemudian bisa digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian sejenis.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.Yogyakarta: LKiS

Scheufele, Dietram. 1999. Framing as a Theory of Media Effect. Journal Of Communications (Volume 49Issue1 Halaman 103- 122)

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudibyo, Agus. 2001.Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS Online

Kedaulatan Rakyat, http://krjogja.com/images/SKH Kedaulatan Rakyat.html diakses pada 27 November 2013 pukul 23.23 WIB

Paserbumi, http://www.paserbumi.com/persiba/ diakses pada 19 Agustus 2013 pukul 14.29 WIB


(1)

4 Selasa 30 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (4) Merajut Sejarah di Stadion Megah

Idham Samawi merupakan sosok penting dalam pembangunan Stadion Sultan Agung yang merupakan stadion bertaraf internasional dan pertama di Kabupaten Bantul.

Persiba dalam artikel tersebut digambarkan sebagai sebuah tim sepakbola yang kuat.

5 Rabu 31 Juli 2013 PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (5) Kebanggaan Warga Usai Digoyang Gempa

Persiba merupakan tim yang lebih kuat dan berprestasi setelah bencana gempa bumi melanda wilayah Bantul dan sekitarnya pada tahun 2006.

6 Kamis 1 Agustus 2013

PERJALANAN PERSIBA RAIH PRESTASI (6-HABIS) Pendanaan Besar, Perlu Kepedulian Bersama

Persiba adalah sebuah tim kuat dan mampu berprestasi namun sedang mengalami kesulitan finansial yang sedang memerlukan perhatian dari banyak pihak khususnya di Bantul. Dari frame masing-masing teks tersebut, peneliti kemudian mengambil kesimpulan dan mendapatkan tigaframebesar dari teks tersebut, yaitu :


(2)

Pertama, Persiba dalam keseluruhan artikel digambarkan sebagai sebuah tim kuat yang mampu bertahan dalam keadaan tidak baik dengan berbagai kekurangan baik finansial maupun infrastruktur dan juga liga yang tidak jelas.Kedua, Persiba merupakan tim berprestasi, membutuhkan pendanaan besar untuk tetap berprestasi dan juga memerlukan perhatian dari seluruh elemen yang ada di Bantul. Ketiga, Sosok Idham Samawi merupakan tokoh utama di balik kesuksesan yang diraih Persiba selama ini, mulai dari totalitas memimpin, faktor pendanaan tim hingga pemenuhan infrastruktur stadion.

Selanjutnya adalah melakukan analisis konteks. Peneliti menggunakan metode Dietram Scheufele untuk membantu proses tersebut. Scheufele membagi tahapan framing menjadi empat, pertama adalah frame building. Tahap ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi wartawan dalam menulis teks berita. Faktor itu bisa berasal dari internal (dari ideologi dan sikap wartawan) maupun eksternal (pemilik media atau konglomerasi yang lain).

Tahap kedua adalah frame setting. Dalam tahap ini wartawan melakukan penekanan isu, penyembunyian dan penonjolan fakta ataupun pertimbangan lain dalam proses menulis sebuah teks berita. Tahap ketiga merupakan tahap individual level effect of framing. Dalam tahap ini memperlihatkan efek berita yang dibuat oleh media dan dampaknya pada khalayak. Terakhir adalahjournalist as audience. Dalam tahap ini jurnalis berperan sebagai khalayak yang membaca berita dan kemudian bisa saja menjadikannya sebagai referensi dalam penulisan beritanya (Scheufele, 1999: 115)


(3)

redaksi Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat menggunakan empat tahapan milik Scheufele. Ada tiga narasumber dalam penelitian ini yaitu Noviantoro Purna wartawan Persiba dan olahraga di Bantul, Riyantono wartawan PSS dan PSIM dan Sumoktiasih redaktur Sportmania (ketiganya bukan nama sebenarnya)

Di tahap frame building, kesimpulannya bahwa wartawan Sportmania tidak bebas dalam memberitakan Persiba. Ada ketidaksetujuan dengan langkah manajemen Persiba namun berita yang dimuat tetap merupakan berita yang mendukung Persiba.

Tahap frame setting, kesimpulannya wartawan Sportmania menggunakan narasumber yang merupakan sesepuh Persiba untuk menonjolkan fakta tentang Persiba dan meyakinkan pembaca akan fakta tersebut.

Tahap individual level effect of framing, kesimpulanya adalah Sportmania memberikan perhatian lebih pada Persiba dan berita yang dimuat ditujukan untuk masyarakat dan pemerhati Persiba.

Tahap journalist as audience, kesimpulannya bahwa wartawan Sportmania menggunakan media lain sebagai referensi dan pembanding atas berita yang ditulisnya.

Kemudian setelah melewati tahapan dari analisis konteks tersebut peneliti mendapatkan kesimpulan :

1. Sportmania dalam berita-berita yang ditampilkannya melakukan pembingkaian yang positif dengan mendukung Persiba dan juga Idham Samawi. Sportmania melakukan peran sebagai media propaganda bagi Idham Samawi dan Persiba.


(4)

2. Secara tidak langsung dalam sistem kerja ada pengaruh dari redaksi dalam pembuatan berita di rubrik Sportmania dan hal tersebut sebenarnya disadari oleh wartawan di Sportmania yang membuat wartawan mendukung berita Idham Samawi dan Persiba.

3. Secara tidak kasat mata terasa bahwa wartawan Sportmania belum memiliki kebebasan dalam menulis berita tentang Persiba. Seolah ada tekanan dari pihak atas yang mengharuskan mereka menulis berita yang mendukung Persiba.

IV. KESIMPULAN

Dari data temuan baik level teks dan konteks tersebut maka kemudian peneliti berusaha mengambil kesimpulan penelitian. Dari apa yang didapatkan dalam penelitian teks maupun konteks tersebut, peneliti mendapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Idham Samawi dan Persiba mendapatkan pembingkaian yang positif dari Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat. Sportmania memberikan dukungan penuh terhadap Idham Samawi dan Persiba. Hal tersebut terbukti dalam penelitian teks maupun konteks.

2. Idham Samawi dan Persiba dalam Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat digambarkan sebagai sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan sejarah dan prestasinya.

3. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber dari Rubrik Sportmania, terungkap adanya ketidakbebasan dari wartawan redaksi Sportmania dalam memberitakan Persiba dan Idham Samawi.


(5)

Ketidakbebasan tersebut memang tidak serta merta terlihat, namun tampak dan peneliti rasakan ketika proses wawancara terhadap wartawan Rubrik Sportmania Noviantoro, Riyantono dan redaktur Sumoktiasih (ketiganya bukan nama sebenarnya)

Beberapa poin di atas didapatkan dari hasil penelitian teks maupun konteks yang kemudian disimpulkan menjadi kesimpulan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini sangat jauh dari sempurna. Namun, tetap mengharapkan agar tentunya hasil dari penelitian ini dapat diterima secara akademis dan kemudian bisa digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian sejenis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.Yogyakarta: LKiS

Scheufele, Dietram. 1999. Framing as a Theory of Media Effect. Journal Of Communications (Volume 49Issue1 Halaman 103- 122)

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudibyo, Agus. 2001.Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS Online

Kedaulatan Rakyat, http://krjogja.com/images/SKH Kedaulatan Rakyat.html diakses pada 27 November 2013 pukul 23.23 WIB

Paserbumi, http://www.paserbumi.com/persiba/ diakses pada 19 Agustus 2013 pukul 14.29 WIB