BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keadaan Darurat
Menurut Federal Emergency Management Agency FEMA dalam Emergency Management Guide for Business and Industry, keadaan darurat adalah segala
kejadian yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan kematian atau injury yang signifikan pada para pekerja, pelanggan atau masyarakat umum; atau kejadian
yang dapat mematikan bisnis atau usaha, menghentikan kegiatan operasional, menyebabkan kerusakan fisik atau lingkungan, atau sesuatu yang dapat mengancam
kerugian fasilitas keuangan atau reputasi perusahaan di mata masyarakat. Menurut NFPA 1600, keadaan darurat adalah segala kejadian atau peristiwa, alamiah atau
akibat ulah manusia yang memerluakan aksi penyelamatan dan perlindungan terhadap properti, kesehatan masyarakat, dan keselamatan Rachmawati, 2009.
2.1.1. Jenis Keadaan Darurat
Menurut NFPA dalam Septiadi, 2008 keadaan darurat dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain:
1. Keadaan darurat kecil
Apabila keadaan darurat yang terjadi dapat diatasi sendiri oleh petugas setempat dan tidak membutuhkan tenaga banyak.
Universitas Sumatera Utara
2. Keadaan darurat besar
Apabila keadaan darurat yang terjadi dapat mempengaruhi jalannya operasi perusahaan atau mempengaruhi tatanan lingkungan sekitar dan penanggulangannya
diperlukan pengerahan tenaga yang banyak dan besar. Menurut Departemen Tenaga Kerja dalam Nurina, 2012 , keadaan darurat
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Keadaan Darurat Tingkat I Tier I
Keadaan darurat tingkat I adalah keadaan darurat yang berpotensi mengancam jiwa manusia dan harta benda asset yang secara normal dapat diatasi oleh personil
jaga dari suatu instalasi atau pabrik dengan menggunakan prosedur yang telah dipersiapkan tanpa perlu adanya regu bantuan yang dikonsinyalir.
Keadaan darurat tipe ini merupakan kategori bencana dengan skala kerusakan kecil dengan ciri-ciri terjadi pada suatu daerah tunggal satu sumber, kerusakan asset
dan luka korban terbatas dan penanganannya cukup dilakukan oleh personil, peralatan dan bahan yang tersedia pada unit kegiatan lain dan institusi terkait. Akan tetapi,
meskipun tingkat ini termasuk dalam bencana kecelakaan kecil, namun juga dapat memungkinkan timbulnya bahaya yang lebih besar. Untuk itu perlu adanya program
pelatihan yang bermutu, teratur dan sinergis agar bahaya yang lebih besar dapat dicegah.
2. Keadaan Darurat Tingkat II Tier II
Keadaan darurat tipe ini merupakan suatu bencana atau kecelakaan berskala besar yang tidak mampu ditangani oleh personil, peralatan dan bahan yang tersedia
pada unit kegiatan lain dan institusi berdasarkan tingkatan tier 1. Tingkat bencana
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi dapat berupa kebakaran besar, kebocoran B3, semburan liar material berbahaya atau yang dapat mengancam jiwa manusia danatau asset. Selain itu,
instalasipabrik tersebut dapat berbahaya bagi karyawan, masyarakat dan lingkungan sekitar. Sehingga diperlukan bantuan tambahan yang berasal dari pemerintah
setempat maupun masyarakat sekitar. Keadaan darurat kategori ini adalah suatu kecelakaanbencana besar yang
mempunyai konsekuensi antara lain sebagai berikut: a. Terjadi korban jiwa
b. Dapat merusak harta benda pihak lain di daerah setempat c. Dapat melumpuhkan kinerja institusi
d. Tidak dapat dikendalikan oleh tim tanggap darurat institusi
3. Keadaan Darurat Tingkat III Tier III