LAPORAN KASUS Kusta Tipe Multibasiler Dengan Cacat Tingkat 2

II. LAPORAN KASUS

Seorang pasien laki laki, 30 tahun, petani, datang ke poliklinik kusta RS Kusta Sicanang 1442010 dengan keluhan luka pada kaki kanan dan kiri dan tangan kanan yang mati rasa yang dialami pasien sejak 2 bulan yg lalu. Pada kaki kanan luka mula-mula kecil yang terjadi pada saat bekerja di ladang. Luka semakin meluas dan menimbulkan perdarahan, pasien kemudian mengobati lukanya sendiri. Satu bulan kemudian muncul beberapa luka baru di kaki kiri dan tangan kanan yang tidak diketahui sebelumnya. Tiga minggu yang lalu pasien berobat ke puskesmas dan diberi obat makan dan obat kompres tetapi tidak dijumpai perbaikan dan pasien kemudian dirujuk ke RSK Sicanang. Pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran kompos mentis, tekanan darah 12080 mmHg, frekuensi nadi 80 xmenit, frekuensi pernafasan 24 xmenit, dan suhu 36.7 o Pasien didiagnosis banding dengan kusta tipe MB dengan cacat tingkat 2, ulkus diabetik dan ulkus venosum. Pemeriksaan bakteriologis pada kedua cuping telinga dan dijumpai BTA +4½ dengan rasio sel SFG : 02080. Pada pemeriksaan darah rutin dijumpai Hb 10,4 gdl, LED 65 mmjam dan KGD ad random 93 mg. Diagnosis kerja menjadi kusta tipe MB dengan cacat tingkat 2. C, dan konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, tonsil tidak hiperemis. Pada pemeriksaan dermatologis ditemukan nodul infiltrat pada cuping telinga kanan, ulkus multipel dgn ukuran 4x4 cm, 5x2 cm, 4x2 cm, 1x2 cm, 1x0,5 cm, 0,3x0,2 cm dengan dasar bersih pada regio dorsum manus dekstra dan dorsum pedis sinistra et dekstra. Pada regio fasialis dijumpai madarosis dan hidung pelana saddle nose Gbr2. Pada pemeriksaan saraf tepi pembesaran N. Aurikularis magnus --; N. Ulnaris --; N.Peroneus komunis ++ nyeri tekan ++; N. Tibialis posterior ++ nyeri tekan ++. Pemeriksaan fungsi saraf motoris N. Fasialis pada mata dijumpai lagoptalmus +3 mm. Pemeriksaan fungsi saraf sensorik N. Ulnaris dan N. Medianus dijumpai anastesi. Pemeriksaan fungsi saraf sensorik N. Tibialis posterior dijumpai anastesi. Pemeriksaan fungsi saraf motoris N. Ulnaris, N. Medianus dan N. Radialis dijumpai kekuatan otot sedang. Pemeriksaan fungsi saraf motoris N. Peroneus komunis dijumpai kekuatan otot sedang. Penatalaksanaan pada pasien dengan pemberian paket MDT-MB yang terdiri dari Rifampisin 600 mg, Klofazimin 300 mg yang diminum di depan petugas setiap bulan serta Klofazimin 50 mghari dan Dapson 100 mghari. Pada pasien juga diajarkan cara perawatan ulkus untuk mempercepat penyembuhan luka. Universitas Sumatera Utara Kontrol 1 bulan kemudian, tampak ulkus pada kaki sudah mengecil Gbr 3. Pengobatan dengan paket MDT-MB dilanjutkan, perawatan ulkus diteruskan. Kemudian pada kontrol ke 4, tampak ulkus telah menutup Gbr 4. Penatalaksanaan dengan paket MDT-MB diteruskan sampai bulan ke 12. Prognosis quo ad vitam ad bonam, prognosis quo ad functionam dubia, dan quo ad sanationam dubia. Gbr 2. Pasien ketika pertama sekali datang, ditemukan nodul infiltrat pada cuping telinga kanan, madarosis dan hidung pelana. Ulkus multipel dgn ukuran dan 1x0,5 cm, 0,3x0,2 cm pada regio dorsum manus dekstra Gbr 2a. Ulkus multipel dgn ukuran 4x4 cm, 5x2 cm, 4x2 cm, 1x2 cm dengan dasar bersih pada dorsum pedis sinistra et dekstra Universitas Sumatera Utara Gbr 3. Pada ssat kontrol 1 bulan kemudian Gbr. 4 Kontrol 1 bulan kemudian tampak luka telah menutup

III. DISKUSI