BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.1. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan kesejahteraan dari fisik, mental, dan sosial yang menyeluruh, bukan hanya terbebas dari penyakit maupun rasa tidak
nyaman.WHO, 1948. Salah satu komponen dari kesehatan fisik adalah sistem muskuloskeletal
yang terdiri atas kekuatan otot, daya tahan otot dan fleksibilitas. Tingkat fleksibilitas yang tinggi diasosiasikan dengan perbaikan kemampuan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, meningkatkan independensi fungsional dan peningkatan mobilitas Kell et al.,2001 dan menurut Marques et al 2009
peregangan 3 atau 5 kali seminggu memberikan dampak peningkatan fleksibilitas dan range of motion dibandingkan dengan 1 kali seminggu. Lama peregangan
yang dianjurkan sebagai protokol olahraga fleksibilitas adalah peregangan statis selama 15 sampai 30 detik Shrier, 2004.
Peregangan sering dilakukan oleh para olahragawan karena dipercaya dapat menurunkan resiko cedera Pope et al., 2000, salah satu manfaat
peregangan, menurut Ghaffarinejad et al 2007, yang melakukan penelitian pada 39 sampel dengan usia rata-rata 25.6 tahun, menemukan bahwa terjadi
peningkatan Joint Position Sense pada sendi lutut yang memungkinkan terjadinya umpan balik propriosepsi yang diasosiasikan dengan kemampuan motorik yang
lebih baik setelah peregangan. Namun, peregangan yang dilakukan secara akut dapat berpengaruh
terhadap kekuatan kontraksi otot, seperti menurut Kato et al 2010, setelah dilakukan penelitian pada 14 orang subjek yang diminta untuk melakukan
peregangan selama 60 detik sebelum melakukan gerakan dorsofleksi punggung kaki 85 dari maksimal, ditemukan bahwa peregangan yang dilakukan berulang
dapat meningkatkan compliance dan aktivitas listrik yang diukur dengan Electromyography EMG dari otot disekeliling sendi sehingga torque steadiness
berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Data ini didukung oleh Marek 2005, yang melakukan penelitian pada 19 subjek dengan menggunakan EMG dan Mechanomyography MMG, peregangan
dapat menyebabkan penurunan sebanyak 2.8 pada peak torque dan 3.2 pada mean power output yang perlu diperhatikan sebelum melakukan olahraga yang
memerlukan kekuatan. Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya adalah
panjang dari serabut otot myofibril sebelum kontraksi Sherwood,2008 dan peregangan dapat menurunkan ketegangan dari tendon sehingga menyebabkan
compliance otot meningkat sehingga relatif lebih pendek daripada tidak dilakukan peregangan Kubo et al.,2001.
Pemilihan otot biceps brachii didasarkan pada program latihan berupa upper body training yang merupakan salah salah satu jenis resistance training
untuk melatih kekuatan otot yang semakin diminati oleh masyarakat dewasa ini, dimana didalamnya termasuk gerakan-gerakan untuk melatih otot tersebut
Kraemer and Ratamess, 2004. Aktivitas masyarakat pada era globalisasi semakin menuntut segala
sesuatu untuk dilakukan tidak hanya secara cepat tetapi efisien, oleh karena itu peneliti merasa perlu dilakukan penelitian untuk melihat perbedaan efek
peregangan terhadap kekuatan kontraksi otot yang dilakukan pada dua lama peregangan yang direkomendasikan diatas.
1.1.2. Rumusan masalah