Klasifikasi Vegetasi Sub Zona Pegunungan, Gunung Salak, Bogor Jawa Barat

DISERTASI

KLASIFIKASI VEGETASI ZONA SUB PEGUNUNGAN
GUNUNG SALAK, BOGOR, JAWA BARAT

MUHAMMAD WIHARTO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Klasifikasi Vegetasi Zona Sub
Pegunungan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat adalah karya saya sendiri dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir disertasi ini.


Bogor, Februari 2009
Muhammad Wiharto
E 061030101

i

ABSTRACT
MUHAMMAD WIHARTO. Vegetation Classification of Gunung Salak Sub Mountain
Zone, Bogor, West Jawa. Under supervision of CECEP KUSMANA, LILIK BUDI
PRASETYO, and TUKIRIN PARTOMIHARDJO.
The research objectives were classifying sub mountain zone of Salak Mountain’s
vegetation structurally, physiognomically, floristically; studying the relationship
between floristic vegetation types and abiotic factors; and the alteration of structure and
species composition in each vegetation type along environmental gradient. Sampling was
done with systematic sampling with random start. Vegetation alliances were determined
by ordination with factor analysis, and vegetation associations were determined with
cluster analysis. Vegetation types at physiognomic and structural level were determined
based on UNESCO and NVCS vegetation types. U-Mann Whitney statistic was
employed to know whether there were abiotic factors differentiations between alliances

and between vegetation structures. Chi-square test was used to know the relationship
between vegetation associations and abiotic factors, also the preference of dominant tree
species toward abiotic factors. There are three vegetation types founded at alliance
levels, which are Schima walichii-Pandanus punctatus/Cinchona officinalis forest
alliance (alliance 1); Gigantochloa apus-Mallotus blumeanus/ C. officinalis forest
alliance (alliance 2); and Pinus merkusii-Athyrium dilatatum/ Dicranopteris dichotoma
forest alliance (alliance 3). Alliance 1 is a broad leaf mix forest dominated by Schima
wallichii, alliance 2 is a bamboo forest dominated by G. apus, and alliance 3 is a planted
forest dominated by P. merkusii. The abiotic factors that consistently differentiate
alliance 1 with the other alliances are N total, dust content of the soil, and slope. P soil’s
content for alliance 2, while C organic soil’s content and cation exchange capacity of the
soil for alliance 3. Successively, there are 5, 6, and 7 vegetation associations at alliance
1, 2, and 3. Stand structure of alliance 1 and 3 forming J reverse curve. The mean value
of dominant tree species diversity and evenness index increases from alliance 2 to 3, and
to 1, while the mean value of dominant tree species richness index increases from
alliance 3 to 2, and to 1. Each dominant tree species has clumped distribution pattern and
uniquely preference to abiotic factor.

Key words: Alliance, Cluster analysis, Ordination, Vegetation association, Vegetation
classification,.


ii

ABSTRAK
MUHAMMAD WIHARTO. Klasifikasi Vegetasi Zona Sub Pegunungan Gunung Salak,
Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh CECEP KUSMANA, LILIK BUDI PRASETYO,
dan TUKIRIN PARTOMIHARDJO.
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi vegetasi Sub Pegunungan Gunung
Salak secara fisiognomi, struktural, dan floristik, juga mengkaji hubungan antara tipe
vegetasi floristik dengan faktor abiotik serta perubahan struktur dan komposisi spesies
tipe vegetasi floristik di sepanjang gradien lingkungan di Gunung Salak. Sampling
dilakukan secara systimatic sampling with random start. Tipe vegetasi tingkat aliansi
ditentukan melalui ordinasi dengan analisis faktor dan asosiasi vegetasi ditentukan
dengan analisis klaster. Tipe vegetatasi tingkat fisiognomi struktural ditentukan dengan
mengacu pada tipe vegetasi UNESCO dan NVCS. Statistik U-Man Whitney
dimanfaatkan untuk melihat perbedaan faktor abiotik antara aliansi dan perbedaan antara
struktur vegetasi. Uji Chi-Square digunakan untuk melihat hubungan antara asosiasi
vegetasi dengan faktor abiotik, serta melihat preferensi pohon dominan terhadap faktor
abiotik. Ditemukan 3 tipe vegetasi tingkat aliansi, yaitu aliansi hutan Schima walichiiPandanus punctatus/Cinchona officinalis (aliansi 1); aliansi hutan Gigantochloa apusMallotus blumeanus/ C. officinalis (aliansi 2); dan aliansi hutan Pinus merkusii-Athyrium
dilatatum/ Dicranopteris dichotoma (aliansi 3). Aliansi 1 merupakan hutan campuran

berdaun lebar di dominasi oleh S. wallichii, aliansi 2 adalah hutan bambu dan didominasi
oleh G. apus, dan aliansi 3 merupakan hutan tanaman yang didominasi oleh P. merkusii.
Faktor abiotik yang konsisten membedakan aliansi 1 dengan aliansi lainnya adalah unsur
N total tanah, debu tanah, dan arah lereng, untuk aliansi 2 adalah unsur P tanah, serta
unsur C organik tanah dan KTK untuk aliansi 3. Ditemukan berturut-turut sejumlah 5, 6,
dan 7 asosiasi vegetasi di aliansi 1, 2, dan 3. Sebagian besar asosiasi di hutan alam
Gunung Salak berhubungan dengan unsur Ca tanah. Struktur tegakan di aliansi 1 dan 3
membentuk kurva J terbalik. Secara rata-rata indeks keanekaragaman dan indeks
kemerataan spesies pohon dominan bergerak naik dari aliansi 2, ke 3, dan ke 1,
sedangkan rata-rata indeks kekayaan spesies bergerak naik dari aliansi 3, ke 2, dan ke 1.
Setiap spesies pohon dominan memiliki pola distribusi mengelompok dan preferensi
yang khas terhadap faktor abiotik.

Kata kunci: Aliansi, Analisis Klaster, Asosiasi Vegetasi, Klasifikasi Vegetasi, Ordinasi,

iii

RINGKASAN
MUHAMMAD WIHARTO. Klasifikasi Vegetasi Zona Sub Pegunungan Gunung Salak,
Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh CECEP KUSMANA, LILIK BUDI PRASETYO,

dan TUKIRIN PARTOMIHARDJO.
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi vegetasi Sub Pegunungan Gunung
Salak secara fisiognomi, struktural, dan floristik, juga mengkaji hubungan antara tipe
vegetasi floristik dengan faktor abiotik serta perubahan struktur dan komposisi spesies
tipe vegetasi floristik di sepanjang gradien lingkungan di Gunung Salak.
Sampling dilakukan secara systimatic sampling with random start. Tipe vegetasi
tingkat aliansi ditentukan melalui ordinasi dengan analisis faktor dan asosiasi vegetasi
ditentukan dengan analisis klaster. Statistik U-Man Whitney dimanfaatkan untuk melihat
perbedaan faktor abiotik antara aliansi dan uji Chi-Square digunakan untuk melihat
hubungan antara asosiasi vegetasi dengan faktor abiotik.
Ditemukan 3 tipe vegetasi tingkat aliansi, yaitu aliansi hutan Schima walichiiPandanus punctatus/Cinchona officinalis (aliansi 1); aliansi hutan Gigantochloa apusMallotus blumeanus/ Cinchona officinalis (aliansi 2); dan aliansi hutan Pinus merkusiiAthyrium dilatatum/ Dicranopteris dichotoma (aliansi 3). Aliansi 1 merupakan hutan
campuran berdaun lebar di dominasi oleh puspa, aliansi 2 adalah hutan bambu dan
didominasi oleh bambu tali, dan aliansi 3 merupakan hutan tanaman yang didominasi
oleh pinus.
Bentuk tumbuh paku-pakuan baik yang murni semak maupun pohon paku-pakuan
merupakan bentuk tumbuh paling dominan pada strata semak dan anakan pohon di
seluruh aliansi Gunung Salak. Pada ketiga aliansi di Gunung Salak, spesies-spesies
dengan bentuk tumbuh herba, paku-pakuan, rerumputan, dan jahe-jahean silih berganti
menjadi spesies dominan pada blok-blok pengamatan yang menyusun aliansi
Setiap aliansi dibedakan oleh faktor abiotik yang khas, yakni unsur N total tanah,

debu tanah, dan arah lereng untuk aliansi 1, unsur P tanah untuk aliansi 2, serta unsur C
organik tanah dan KTK untuk aliansi 3. Berdasarkan keberadaan faktor abiotik maka
aliansi 1 paling berbeda dengan aliansi 2. Terdapat 9 faktor abiotik yang membedakan
kedua aliansi ini. Aliansi 3 juga paling berbeda dengan aliansi 2. Terdapat 8 faktor
abiotik yang membedakan kedua aliansi ini. Selanjutnya ditemukan sebanyak 6 faktor
abiotik yang membedakan antara aliansi 1 dan 3.
Asosiasi vegetasi di aliansi 1 adalah: Asosiasi hutan T. laxiflora – M. eminii/ P.
polycephalus; Asosiasi hutan M. blumeanus–L. elegans/ F. sinuata; Asosiasi hutan I.
macrophylla– N. umbelhflora/ Staurogyne sp; Asosiasi hutan P. elongata– P.
integrifolia/ C. javensis; dan asosiasi hutan P. arboreum – G. hypoleucum /D.
cannaeformis.
Asosiasi vegetasi di aliansi 2 adalah: asosiasi hutan C. javanica – M. eminii/ C.
javensis; asosiasi hutan G. apus- C. acuminatissima /F. sinuata; asosiasi hutan P.
laevifolia- P. javana/ E. punicea; asosiasi hutan A. dilatatum– G. hypoleucum/

iv

Rhaphidophora Sp. ; asosiasi hutan C. officinalis- P. merkusii/ I. globosa; dan asosiasi
hutan M. blumeanus- Schefflera aromatica./ P. aduncum.
Asosiasi di aliansi 3 adalah: Asosiasi hutan S. wallichii- H. glabra/ B. hirtella;

Asosiasi hutan P. elongata-P. punctatus/ Rhaphidophora Sp.; Asosiasi hutan E. oclusaF. grossulariodes/ E. megalocheilos; Asosiasi hutan A. excelsa- A. tetrandum /R.
foraminifera; Asosiasi hutan M. eminii- C. javanica/ C. latebrosa; Asosiasi hutan A.
dilatatum-E. latifolia/ S. plana; dan Asosiasi hutan L. elegans- P. merkusii/I. globosa .
Bentuk tumbuh pohon merupakan bentuk tumbuh dominan di seluruh aliansi
sekaligus di temukan di seluruh asosiasi. Spesies dengan bentuk tumbuh murni semak
ditemukan dalam jumlah paling sedikit di seluruh asosiasi vegetasi. Setiap asosiasi
vegetasi memiliki komposisi floristik dan faktor abiotik yang khas di aliansi tempat
asosiasi yang bersangkutan ditemukan.
Pada aliansi 1 ditemukan unsur Ca tanah pada kategori sedang dan unsur P tanah
paling banyak berhubungan dengan berbagai asosiasi vegetasi. Arah lereng merupakan
faktor yang paling banyak berhubungan dengan berbagai asosiasi di aliansi ini. Pada
aliansi 2 ditemukan unsur Ca tanah pada kategori sangat rendah dan rendah paling
banyak mempengaruhi keberadaan asosiasi vegetasi, diikuti oleh unsur P tanah, N total
pada kategori rendah dan sedang, serta unsur C organik tanah pada kategori sangat
tinggi. Ketinggian minimal plot dari permukaan laut di aliansi ini merupakan faktor
topografi yang paling banyak berhubungan dengan keberadaan asosiasi vegetasi.
Kapasitas tukar kation tanah pada kategori sedang, unsur P tanah, dan tekstur tanah
merupakan faktor tanah yang paling banyak berhubungan dengan berbagai asosiasi
vegetasi di aliansi 3, sedangkan ketinggian tempat dari permukaan laut, lereng curam,
dan arah lereng paling banyak mempengaruhi asosiasi vegetasi di aliansi 3.

Unit vegetasi tingkat fisiognomi struktural di Zona Sub Pegunungan Gunung Salak
adalah sebagai berikut:
Kelas
: Hutan;
Sub kelas
: Hutan Selalu Hijau;
Kelompok : Hutan Hujan Tropis Basah Selalu Hijau.
Formasi
: Hutan hujan tropis basah sub pegunungan selalu hijau berdaun
lebar
Formasi
: Hutan bambu sub pegunungan tropis
Formasi
: Hutan Tanaman Sub Pegunungan Tropis
Pada aliansi 1 ditemukan 72 spesies pohon dengan jumlah total individu sebanyak
9046. Spesies yang memiliki jumlah individu terbanyak adalah puspa. Terdapat 3 spesies
dengan jumlah individu hanya 1 yaitu Pinanga javana, Dysoxylum exelsum, dan
Antidesma tetendung. Pada aliansi 2 ditemukan 71 spesies pohon dengan total jumlah
individu sebanyak 3124 pohon. Spesies yang memiliki jumlah individu terbanyak adalah
pinus. Ditemukan 7 spesies dengan jumlah individu hanya 1, yaitu Glochidion rumbrum,

Goniothalamus macrophyllus, Scheflera scandens, Glutta renghas, A. tetendung,
Dissochaeta grassilis, dan Polygala venenosa. Jumlah spesies pohon yang ditemukan di
aliansi 3 adalah 56 pohon dengan jumlah total individu sebanyak 1527 pohon. Spesies
pinus memiliki jumlah individu terbanyak. Terdapat 5 spesies dengan jumlah individu

v

hanya 1, yaitu Pithecellobium montanum, Calliandra tetragoma, P. venenosa,
Dipterocarpus haseltii, dan Symplocus spicata.
Distribusi kelas diameter pohon pada aliansi 1 dan 3 membentuk struktur tegakan J
terbalik, sedangkan pada aliansi 2 terdapat kenaikan jumlah individu pohon pada kelas
diameter terbesar. Seluruh spesies dominan pada strata pohon di seluruh aliansi memiliki
pola distribusi mengelompok.
Berturut-turut nilai Nilai H’ di aliansi 1, 2, dan 3 berkisar 2,666 – 3,391, 1,163 –
3,233, dan 1,683 – 3,498. Berturut-turut nilai e di aliansi 1, 2, dan 3 berkisar 1,1361,403, berkisar 0,551-1,331, dan berkisar 0,770-1,434. Selanjutnya berturut-turut nilai R
di aliansi 1, 2, dan 3 berkisar 1,691-2,662, berkisar 0,621-2,829, dan berkisar 1,0512,588. Secara rata-rata nilai H’ dan e bergerak naik dari aliansi 2, ke aliansi 3, dan ke
aliansi 1, sedangkan rata-rata nilai R bergerak naik dari aliansi 3, ke aliansi 2, dan ke
aliansi 1. Secara rata-rata nilai H’ dan nilai e bergerak naik dari aliansi 2, ke aliansi 3,
dan ke aliansi 1, sedangkan rata-rata nilai R bergerak naik dari aliansi 3, ke aliansi 2, dan
ke aliansi 1.

Berturut-turut ditemukan di aliansi 1, 2, dan 3 sejumlah 20, 23, dan 11 spesies
dominan pada strata pohon yang memiliki preferensi terhadap berbagai faktor abiotik.
Ditemukan 6 spesies yang memiliki konsistensi preferensi terhadap faktor abiotik di
ketiga aliansi vegetasi. Spesies-spesies tersebut adalah manii yang memiliki konsistensi
preferensi terhadap unsur N total tanah pada kategori sedang, unsur Mg tanah pada
kategori rendah, dan unsur C organik tanah pada kategori sangat tinggi. Rasamala yang
memiliki konsistensi preferensi terhadap terhadap tekstur tanah pada kategori lempung.
Spesies-spesies lainnya yaitu, calik angin, cangkuang, pakis sier, dan puspa masingmasing memiliki konsistensi preferensi yang sama terhadap unsur C organik tanah pada
kategori sangat tinggi.

vi

© Hak cipta milik IPB, tahun 2009
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a.
Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritikan
atau tinjauan suatu masalah.

b.
Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

vii

KLASIFIKASI VEGETASI ZONA SUB PEGUNUNGAN
GUNUNG SALAK, BOGOR, JAWA BARAT

MUHAMMAD WIHARTO

Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Ilmu Pengetahuan Kehutanan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009

viii

Judul Disertasi : Klasifikasi Vegetasi Zona Sub Pegunungan Gunung Salak, Bogor,
Jawa Barat
Nama : Muhammad Wiharto
NRP

: E 061030101

Menyetujui:
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S.
Ketua

Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc.
Anggota

Dr. Tukirin Partomihardjo
Anggota

Diketahui
Ketua Program Studi

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Ilmu Pengetahuan Kehutanan

Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, M.S.

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputra, M.S.

Tanggal Ujian : 5 Februari 2009

Tanggal Lulus:

PRAKATA

ix

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Disertasi dengan judul
“Klasifikasi Vegetasi Zona Sub Pegunungan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat”.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S., Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc., dan Dr.
Tukirin Partomihardjo selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sejak masa perkuliahan,
pelaksanaan penelitian dan menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional yang
memberikan bantuan beasiswa pendidikan (BPPS) untuk penulis menempuh
pendidikan program doktor di Institut Pertanian Bogor.
3. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS. Selaku Dekan Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor serta seluruh staff Sekolah Pascasarjana IPB, yang telah
menerima penulis untuk berinteraksi dalam menempuh sekolah dan mengembangkan
kemampuan.
4. Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr. selaku Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor.
5. Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, M.S. selaku Wakil Dekan Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor.
6. Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, M.S beserta seluruh jajaran Program Studi Ilmu
Pengetahuan Kehutanan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
7. Rektor Universitas Negeri Makassar, Dekan FMIPA dan Ketua Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
8. Dr. Soedarsono Riswan, yang telah bertindak sebagai penguji luar komisi dan
memberikan saran pada pelaksanaan Ujian Tertutup.
9. Prof. Dr. Ir. H. Dede Setiadi, M.S. (Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Institut
Pertanian Bogor) dan Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc. (Kepala Balai Taman

x

Nasional Gunung Halimun Salak) selaku penguji luar komisi dan memberikan saran
pada pelaksanaan Ujian Terbuka.
10. Pimpinan PERHUTANI Unit III Jawa Barat dan Pimpinan Taman Nasional Gunung
Halimun Salak yang telah memberi kesempatan penulis melakukan penelitian di
kawasan Gunung Salak.
11. Pak Tarma, Iwan, dan Pak Yudi yang menemani penulis dalam menjelajahi terjalnya
hutan di Gunung Salak.
12. Abimanyu D. Nusantara, Eddi N. Sambas, Dr. Wilson Novarino dan rekan-rekan
sekolah Pascasarajana IPB lainnya yang senantiasa menjadi teman diskusi.
13. Drs. H. Rawi M. Caronge (Bapak), Hajjah Siti Nahar Kamase (Mama), Bapak Alm.
Imam rudin dan Ibu Hajjah Syamsinah (mertua), Drs. Anwar Caronge (kakak) dan
keluarga, Prof. Dr. Ir. Muhammad Wihardi Caronge, M. Eng. (adik) dan keluarga,
Muhammad Wirahmat Caronge (adik), dan seluruh keluarga yang senantiasa
memberikan dorongan pada penulis untuk menyelesaikan studi.
14. Diyahwati, S. Tp., (istri) dan Siti Adinda Dihar Indahwati Caronge serta Muhammad
Widinur Caronge (putra-putri) yang senantiasa ikhlas dan setia mendampingi serta
berbagi dalam suka dan duka.
Semoga disertasi ini bisa memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang vegetasi
kawasan sub pegunungan tropis basah khususnya, dan ekologi tumbuhan umumnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga disertasi ini dapat memberikan
manfaat.

Bogor, Februari 2009
Muhammad Wiharto

xi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Makassar pada tanggal 30 September 1966 sebagai anak
pertama dari pasangan Drs. H. Rawi M. Caronge dan Hj. Siti Nahar Kamase. Pendidikan
sarjana diselesaikan penulis pada tahun 1990 di Fakultas Kehutanan dan Pertanian
Universitas Hasanuddin. Pada tahun 1994, penulis diterima di Program Studi Biologi
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan menamatkannya pada tahun 1998. Pada
tahun 2003, penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tingkat doktor
pada program studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor, dengan bantuan beasiswa pendidikan dari Departemen Pendidikan
Nasional.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan sejak tahun
1992. Bidang kajian utama penulis adalah ekologi vegetasi, dengan tugas pengajaran
yang dilakukan mencakup Ekologi Tumbuhan, Pengetahuan Lingkungan, dan Ekologi
Lansekap.
Selama mengikuti pendidikan tingkat doktor, penulis mendapat kesempatan
mengikuti program Exchange Research Student pada Departement of Live and
Environmental Science, Tsukuba University di Jepang selama setahun, yaitu sejak bulan
Agustus tahun 2007 hingga bulan Juli tahun 2008.

xii

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR TABEL ………………………………………………………...…... xvi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………..... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..… xx
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………...
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Perumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................
D. Manfaat Penelitian .................................................................................
E. Kerangka Pemikiran ...............................................................................

1
1
3
4
5
5

II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………..
A. Klasikasi Vegetasi .................................................................................
B. Klasifikasi Vegetasi Secara Fisiognomi Struktural, Floristik, dan
Numerik .................................................................................................
C. Komposisi Spesies dan Struktur Vegetasi .............................................
D. Ordinasi dan Analisis Faktor .................................................................
E. Kawasan Tropis Pegunungan ................................................................

8
8

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ................................................
A. Letak dan Luas .......................................................................................
B. Iklim .......................................................................................................
C. Geologi, Tanah, dan Topografi ...............................................................
D. Vegetasi Penutup Lahan dan Floran di Kawasan Gunung Salak ............
E. Fauna di Kawasan Gunung Salak ..........................................................

24
24
24
26
26
27

IV. METODE PENELITIAN ............................................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................
B. Bahan dan Alat Penelitian …………………………….………………
1. Bahan Penelitian .............................................................................
2. Alat Penelitian .................................................................................
C. Cara Kerja ..............................................................................................
1. Penelitian Pendahuluan ....................................................................
2. Penentuan Area Kajian dan Model Cuplikan Vegetasi ....................
3. Teknik Pengambilan Data ................................................................
a. Data Vegetasi .............................................................................
b. Data Lingkungan Abiotik ...........................................................

28
28
29
29
29
29
29
30
31
31
32

9
17
20
21

xiii

c. Data Sekunder ............................................................................
4. Analisis Data ....................................................................................
a. Kajian Komposisi Spesies Vegetasi ............................................
b. Penentuan Persentase Penutupan Tajuk Strata Vegetasi .............
c. Kajian Kemelimpahan dan Struktur Vegetasi ............................
d. Analisis Data Tanah ...................................................................
e. Penentuan Tipe Vegetasi ………………...…………………….
f. Pendugaan Lokasi Geografi Tipe Vegetasi
Tingkat Aliansi di Zona Sub Pegunungan Gunung Salak ...........
g . Kajian Perbedaan Faktor Abiotik, Struktur Vegetasi dan
Keanekaragaman Spesies, di Antara Tipe Vegetasi Tingkat
Aliansi ......................... ...............................................................
h. Kajian Hubungan antara Tipe Vegetasi Tingkat Asosiasi
dengan FaktorAbiotik dan Preferensi Ekologi Spesies ...............
i. Kajian Pola Penyebaran Spesies Pada Tipe Vegetasi
Tingkat Aliansi ............................................................................
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................
A. Tipe Vegetasi Tingkat Aliansi Zona Sub Pegunungan, Gunung Salak ..
1. Aliansi Vegetasi .................................................................................
2. Karakteristik Lingkungan Pada TipeVegetasi Tingkat Aliansi
Zona Sub Pegunungan, Gunung Salak .............................................
3. Dugaan Penyebaran Secara Geografis Aliansi Vegetasi
di Zona Sub Pegunungan, Gunung Salak .........................................
B. Tipe Vegetasi Tingkat Asosiasi ..............................................................
1. Asosiasi Vegetasi Pada Seluruh Aliansi
Zona Sub Pegunungan Gunung Salak ..............................................
2. Hubungan antara Asosiasi Vegetasi dan Faktor Abiotik
di Zona Sub Pegunungan, Gunung Salak .........................................
C. Tipe Vegetasi Tingkat Fisiognomi Struktural
Zona Sub Pegunungan, Gunung Salak ...................................................
1. Tipe Vegetasi Tingkat Kelas ............................................................
2. Tipe Vegetasi Tingkat Sub Kelas .....................................................
3. Tipe Vegetasi Tingkat Kelompok ....................................................
4. Tipe Vegetasi Tingkat Formasi ...... ..................................................
D. Struktur Vegetasi dan Komposisi Spesies Pohon
Zona Sub Pegunungan Gunung Salak .....................................................
1. Kerapatan dan Komposisi Spesies pada Tipe
Vegetasi Tingkat Aliansi ...................................................................
2. Distribusi Kelas Diameter Pohon pada Seluruh
Aliansi Zona Sub Pegunungan Gunung Salak ..................................

33
33
33
34
34
36
37
43

44
44
46
48
48
48
63
71
87
87
97
103
103
107
107
110
113
113
121

3. Pola Distribusi Spesies Pohon pada Seluruh Aliansi
Zona Sub Pegunungan Gunung Salak ............................................... 128

xiv

4. Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan, dan Indeks
Kekayaan Spesies pada Seluruh Aliansi
Zona Sub Pegunungan Gunung Salak .............................................. 132
E. Preferensi Ekologi Spesies di Setiap Aliansi Vegetasi
Gunung Salak ......................................................................................... 137
VI. KESIMPULAN ............................................................................................ 154
A. Kesimpulan ............................................................................................ 154
B. Saran ....................................................................................................... 157
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 158
LAMPIRAN ....................................................................................................... 169

xv

DAFTAR TABEL
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

Kisaran penutupan tajuk Braun-Blanquet .................................................
Hirarki sistem klasifikasi vegetasi UNESCO dan NVCS ..........................
Rotate Component Matrix yang memperlihatkan kelompok blok
pengamatan penyusun tipe vegetasi tingkat aliansi ....................................
Spesies - spesies paling dominan pada seluruh strata di aliansi 1 ..............
Spesies - spesies paling dominan pada seluruh strata di aliansi 2 ..............
Spesies - spesies paling dominan pada seluruh strata di aliansi 3 .............
Karakteristik topografi pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi .............
Karakteristik faktor tanah pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ........
Perbedaan faktor abiotik pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ...........
Deskripsi statistik nilai konstansi dari asosiasi di aliansi 1 ........................
Deskripsi statistik nilai konstansi dari asosiasi di aliansi 2 ........................
Deskripsi statistik nilai konstansi dari asosiasi di aliansi 3 ........................
Hubungan antara asosiasi vegetasi dengan faktor abiotik
di aliansi 1 ...................................................................................................
Hubungan antara asosiasi vegetasi dengan faktor abiotik
di aliansi 2 ...................................................................................................
Hubungan antara asosiasi vegetasi dengan faktor abiotik
di aliansi 3 ...................................................................................................
Persentase penutupan tajuk berbagai strata vegetasi di aliansi 1 ................
Persentase penutupan tajuk berbagai strata vegetasi di aliansi 2 ................
Persentase penutupan tajuk berbagai strata vegetasi di aliansi 3 ................
Jumlah pohon berbanir pada berbagai tipe vegetasi tingkat aliansi ............
Jumlah individu spesies pohon pada aliansi 1 ............................................
Jumlah individu spesies pohon pada aliansi 2 ............................................
Jumlah individu spesies pohon pada aliansi 3 ............................................
Kisaran jumlah individu pohon di seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi .....
Total jumlah individu pohon di seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi .........
Perbedaan jumlah individu pohon antara tipe vegetasi tingkat aliansi ......
Kerapatan pohon pada berbagai hutan hujan tropis basah
zone sub pegunungan .................................................................................
Distribusi kelas diameter pohon di aliansi 1 ...............................................
Distribusi kelas diameter pohon di aliansi 2 ...............................................
Distribusi kelas diameter pohon di aliansi 3 ...............................................
Perbedaan jumlah individu pohon pada berbagai kelas diameter
di seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ........................................................
Pola pengelompokan spesies pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi .....
Deskripsi statistik nilai H’ pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ........
Perbedaan nilai H’ antara tipe vegetasi tingkat aliansi ..............................

34
37
48
51
53
56
64
65
66
89
91
95
97
98
99
104
105
105
110
114
115
116
118
119
120
120
122
123
125
127
131
133
133

xvi

34. Kisaran nilai H’ pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ........................
35. Deskripsi statistik nilai (e) pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ........
36. Perbedaan nilai (e) antara seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ..................
37. Deskripsi statistik nilai (R) pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi .......
38. Perbedaan nilai (R) antara tipe vegetasi tingkat aliansi .............................
39. Preferensi spesies terhadap berbagai faktor abiotik di aliansi 1 .................
40. Preferensi spesies terhadap berbagai faktor abiotik di aliansi 2 .................
41. Preferensi spesies terhadap berbagai faktor abiotik di aliansi 3 .................

134
135
135
137
137
138
143
148

xvii

DAFTAR GAMBAR
Halaman

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.

Kerangka pemecahan masalah .................................................................
Persentase penutupan tajuk vegetasi berpembuluh ....................................
Citra Gunung Salak melalui satelit Landsat ETM ....................................
Vegetasi penutuplahan di Gunung Salak ..................................................
Lokasi penelitian .......................................................................................
Desain plot penelitian ................................................................................
Pola penyebaran tipe vegetasi tingkat aliansi ............................................
Penyebaran kelas kemiringan lereng 0-25% pada aliansi 1 .........................
Penyebaran kelas kemiringan lereng 25-45% dan >45% pada aliansi 1 ....
Penyebaran kelas kemiringan lereng 0-15% pada aliansi 2 ........................
Penyebaran kelas kemiringan lereng 15-45% dan >45% pada aliansi 2 .....
Penyebaran kelas kemiringan lereng 0-25% pada aliansi 3 .......................
Penyebaran kelas kemiringan lereng 25-45% dan >45% pada aliansi 3 .....
Penyebaran kelas NDVI 0,3 pada aliansi 1 .............................................
Penyebaran kelas NDVI 0,3 pada aliansi 2 ...............
Penyebaran kelas NDVI 0,05-0,2 pada aliansi 3 ........................................
Penyebaran kelas NDVI 0,2-0,3 dan NDVI > 0,3 pada aliansi 3 ...............
Penyebaran jenis tanah andosol coklat kekuningan di aliansi 1 .................
Penyebaran jenis tanah asosiasi andosol coklat dan regosol coklat;
b. kompleks regosol kelabu dan litosol di aliansi 1 ....................................
Penyebaran jenis tanah andosol coklat kekuningan pada aliansi 2..............
Penyebaran jenis tanah asosiasi andosol coklat dan regosol coklat
dan jenis tanah kompleks regosol kelabu dan litosol pada aliansi 2 ..........
Penyebaran jenis tanah andosol coklat kekuningan pada aliansi 3 .............
Penyebaran jenis tanah asosiasi andosol coklat regosol coklat dan
kompleks regosol kelabu dan litosol pada aliansi 3 ....................................
Penyebaran bentuk tumbuh tumbuhan pada aliansi 1 .................................
Asosiasi-asosiasi penyusun aliansi 1 ..........................................................
Penyebaran bentuk tumbuh tumbuhan pada setiap asosiasi di aliansi 1 .....
Penyebaran bentuk tumbuh tumbuhan pada aliansi 2 .................................
Asosiasi-asosiasi penyusun aliansi 2 ..........................................................
Penyebaran bentuk tumbuh tumbuhan pada setiap asosiasi di aliansi 2 .....
Penyebaran bentuk tumbuh tumbuhan pada aliansi 3 .................................
Asosiasi-asosiasi penyusun aliansi 3 ..........................................................
Penyebaran bentuk tumbuh tumbuhan pada setiap asosiasi di aliansi 3 .....
Rata-rata persentase penutupan tajuk pada seluruh aliansi .........................

6
12
25
25
28
30
50
72

73
75
76
77
78
78
79
80
80
81
82
83
83
84
84
85
85
86
87
88
89
90
90
92
93
94
96
106

xviii

37.
38.
39.
40.
41.
42.

Distribusi rata - rata suhu udara dan curah hujan (Tahun 2004 – 2008)
di Gunung Salak .........................................................................................
Distribusi kelas diameter seluruh individu pohon ......................................
Hubungan eksponensial antara kelas diameter
dengan jumlah individu pohon ...................................................................
Nilai H’ pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi .....................................
Nilai (e) pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi .....................................
Nilai (R) pada seluruh tipe vegetasi tingkat aliansi ....................................

108
124
124
133
135
136

xix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama ilmiah dan daerah tumbuhan strata pohon dan semak ....................
Nama ilmiah dan daerah tumbuhan strata herba .......................................
Spesies umum, jarang dan diferensial di aliansi 1 .....................................
Spesies umum, jarang dan diferensial di aliansi 2 .....................................
Spesies umum, jarang dan diferensial di aliansi 3 ......................................
Indeks nilai penting spesies pada strata pohon ...........................................
Kategori faktor abiotik tanah dan topografi ...............................................
Hasil ordinasi dengan analisis faktor .........................................................
Unsur iklim curah hujan dan suhu udara kawasan Gunung Salak
periode 2004-2008 .....................................................................................
10 Koordinat geografis plot penelitian ...........................................................
11. Zonasi altitudinal kawasan Gunung Salak ................................................

169
172
174
178
182
185
197
200
203
204
205

xx

Penguji Luar Komisi
Ujian Tertutup:
Dr. Soedarsono Riswan (Herbarium Bogoriense, LIPI Cibinong)
Ujian Terbuka:
1. Prof. Dr. Ir. H. Dede Setiadi, M.S.
(Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor)
2. Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc.
(Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak)

xxi