7
kemampuan untuk mempertahankan kekuatannya dan gradien elektrik normal pun akan hilang American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008.
Pembengkakan retikulum endoplasma adalah tanda struktural pertama dari hipoksia seluler, menyusul segera kerusakan mitokondria, robeknya lisosom, dan
lepasnya enzim-enzim yang mencerna elemen-elemen struktur intraseluler lainnya. Natrium dan air masuk ke dalam sel dan terjadilah pembengkakan sel.
Penumpukan kalium intraseluler juga terjadi. Bila proses ini tidak membaik, maka akan terjadi kerusakan seluler yang progresif, penambahan pembengkakan
jaringan, dan kematian sel. Proses ini meningkatkan dampak kehilangan darah dan hipoperfusi jaringan American College of Surgeons Committee on Trauma,
2008.
2.1.4 Gejala Klinis
Gejala dan tanda yang disebabkan oleh syok hipovolemik akibat non- perdarahan serta perdarahan adalah sama meskipun ada sedikit perbedaan dalam
kecepatan timbulnya syok Baren
et al
., 2009. Gejala klinis pada suatu perdarahan bisa belum terlihat jika kekurangan
darah kurang dari 10 dari total volume darah karena pada saat ini masih dapat dikompensasi oleh tubuh. Bila perdarahan terus berlangsung maka tubuh tidak
mampu lagi mengkompensasinya dan menimbulkan gejala-gejala klinis. Secara umum, syok hipovolemik menimbulkan gejala peningkatan frekuensi jantung dan
nadi takikardi, pengisian nadi yang lemah, kulit dingin dengan turgor yang jelek, ujung-ujung ekstremitas dingin, dan pengisian kapiler lambat Hardisman, 2013.
Pasien hamil bisa saja menunjukkan tanda dan gejala syok hipovolemik yang atipikal hingga kehilangan 1500 ml darah tanpa terjadi perubahan tekanan
darah Strickler, 2010. Keparahan dari syok hipovolemik tidak hanya tergantung pada jumlah
kehilangan volume dan kecepatan kehilangan volume, tetapi juga usia dan status kesehatan individu sebelumnya Kelley, 2005.
Secara klinis, syok hipovolemik diklasifikasikan menjadi ringan, sedang dan berat. Pada syok ringan, yaitu kehilangan volume darah 20, vasokonstriksi
Universitas Sumatera Utara
8
dimulai dan distribusi aliran darah mulai terhambat. Pada syok sedang, yaitu kehilangan volume darah 20-40, terjadi penurunan perfusi ke beberapa organ
seperti ginjal, limpa, dan pankreas. Pada syok berat, dengan kehilangan volume darah lebih dari 40, terjadi penurunan perfusi ke otak dan jantung Kelley,
2005.
Tabel 2.1 Gejala Klinis Syok Hipovolemik
Ringan Sedang
Berat Ekstremitas dingin
Waktu pengisian kapiler meningkat
Diaporesis Vena kolaps
Cemas Sama, ditambah:
Takikardia Takipnea
Oliguria Hipotensi ortostatik
Sama, ditambah: Hemodinamik tidak stabil
Takikardia bergejala Hipotensi
Perubahan kesadaran
Sumber: Baren
et al
., 2009.
Perubahan dari syok hipovolemik ringan menjadi berat dapat terjadi bertahap atau malah sangat cepat, terutama pada pasien lanjut dan yang memiliki
penyakit berat Baren
et al
., 2009.
2.1.5 Diagnosa