UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN FAKTORISASI ALJABAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMEN (TGT) SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 TERNATE TAHUN PELAJARAN 2015/2016
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN FAKTORISASI ALJABAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMEN (TGT) SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 TERNATE TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Rabiah Albaar
SMP Muhammadiyah 1 Kota Ternate, Jalan. Melati Bastiong, Bastiong Karance 97716 Ternate
e- mail: rabiaalbaar1@gmail.com
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika pada konsep faktorisasi aljabar. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kota Ternate dengan jumlah 24 orang siswa. Pe nelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus 1 terdiri dari 3 pertemuan dan siklu s 2 terdiri dari
3 pertemuan. Teknik pengumpulan data dalam penel itian ini adalah observasi dan tes objektif. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal t es objektif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan yang ditetapkan apabila apabila rata -rata kelas meningkat dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunju kkan dengan peningkatan nilai ratarata kelas yaitu pada saat pratindakan 65,83 atau 58,33% meningkat menjadi 68,83 atau 70,83% pada siklus I kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 74,67 atau83,33%. Ternyata Teams Game Turnament dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dengan kategori baik sekali.
Kata Kunci: Hasil belajar Matematika; Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)
ABSTRACT. This study aims to improve the understanding of mathematical concepts on the concept of algebraic factorization. The subjects in this study are students of class VII SMP Muhammadiyah 1 Kota Ternate with the number of 24 students. This study took place in two cycles. Cycle 1 consists of 3 meetings and cycle 2 consists of 3 meetings. Data collection techniques in this research are observation and objective test. The instruments used are observation sheets and objective test questions. Data analysis technique used is descriptive quantitative and qualitative descriptive. Indicators of success are established if if the class average increases from pre-action, cycle I and cycle II. The results showed that students' mathematics learning outcomes have increased. This is indicated by the increase of the average value of the class that is when pratindakan 65.83 or 58.33% increased to 68.83 or 70.83% in cycle I then increased again in cycle II to 74.67 or 83.33%. It turns out Teams Game Turnament can improve the activity of learning and student earning outcomes with very good category.
Keywords: Mathematics learning outcomes, Cooperative Learning Model Teams Games Tournaments (TGT)
Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 2 Edisi Khusus Hari Guru (November) 2017
PENDAHULUAN
ditunjukkan jika guru menerapkan berbagai model pembelajaran untuk
Tujuan pendidikan nasional sesuai menyampaikan materi, karena di dalam
amanat UU No. 20 Tahun 2003 yakni model pembelajaran terdapat beberapa
usaha sadar dan terencana untuk metode yang dapat diterapkan sehingga
mewujudkan suasana belajar dan proses melibatkan siswa aktif. Salah satu
pembelajaran agar peserta didik secara pendekatan pembelajaran yang melibatkan
aktif mengembangkan potensi diri menjadi siswa aktif adalah pembelajaran yang
peserta didik yang berkarakter, kreatif, bersifat konstruktivis. Dalam pembelajaran
kritis, mandiri, cerdas, dan berwawasan konstruktivis ada beberapa model yang
global. dapat diterapkan, salah satunya adalah Tujuan pembelajar matematika secara
model pembelajaran TGT (Teams Games umum adalah memberikan pemahaman
Tournament ).
logika dan kemampuan dasar algoritma
matematika topik dengan intensif, menumbuhkan minat,
Pembelajara
faktorisasi aljabar dipandang sebagai terhadap
pengetahuan
matematika,
materi yang membosankan, cenderung menguasai iptek dalam menyongsong
berpusat pada guru alias ceramah, globalisasi dengan standar kompetensinya
menyebabkan siswa mengantuk, banyak adalah menguraikan bentuk aljabar ke
menghafal rumus, menggunakan simbol- dalam faktor-faktornya.
simbol matematika sehingga siswa merasa
Pembelajaran merupakan proses
jenuh.
interaksi yang terjadi antara guru dengan
Kooperatif Model siswa agar siswa mendapatkan pengalaman
Pembelajaran
Teams Game Tournament adalah suatu belajar dari kegiatan tersebut. Dalam
model pembelajaran kooperatif yang proses pembelajaran, pemilihan suatu
didalamnya terdapat unsur permainan metode sangat menentukan kualitas
akademik atau turnamen mingguan untuk pembelajaran. Seiring dengan proses
mengganti tes individu. Sehingga siswa peningkatan kualitas pembelajaran, maka
tidak merasakan bosan karena ada unsur dalam kurikulum 2013 dianjurkan adanya
turnamen. Dalam model pembelajaran ini variasi
pengelompokan siswa berdasarkan prinsip pembelajaran agar siswa dapat terlibat
heterogenitas baik dari segi kemampuan aktif di dalamnya. Variasi metode dapat
akademik, jenis kelamin, maupun ras.
Selama ini pembelajaran di sekolah Dampak dari semua itu motivasi dan berorientasi pada target penguasaan materi
hasil belajar matematika sebagian besar terbukti dengan keberhasilan siswa dalam
tidak mencapai KKM.
kompetensi mengingat jangka pendek pada Berbagai penelitian yang pernah
materi pelajaran. Begitupula pada cara dilakukan yang menunjukan adanya
pembelajaran guru matematika masih peningkatan prestasi belajar siswa dengan
berpusat pada guru, dimana praktek penerapan model pembelajaran Teams
pembelajaran memberikan kesan kurang Games Tournaments (TGT) yakni: pertama
menarik. Begitupula yang terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Dian. R.
kelas VII B di SMP Muhammadiyah 1 Nugroho (2012) dengan judul “Penerapan
Kota Ternate ditemukan permasalahan model pembelajaran kooperatif tipe teams
utama dalam proses mengajar yaitu games tournament (TGT) Terhadap
sebagian siswa kelas VII B memiliki Motivasi siswa mengikuti pembelajaran
motivasi dan hasil belajar matematika yang bola Voly di kelas X SMAN 1 Panggul
masih rendah. Siswa memandang pelajaran matematika sebagai pelajaran yang
kabupaten Tenggalek” dengan hasil penelitiannya
menunjukan bahwa membosankan karena penuh dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif hafalan rumus, hal tersebut menjadikan
tipe TGT berhasil meningkatkan motivasi siswa kelas VII B menjadi pasif, bosan,
belajar siswa kelas X di SMAN 1 Panggul. dan mengantuk pada saat pelajaran
Penelitian yang kedua dilakukan oleh matematika berlangsung. Faktor faktor
Ratna T. Wulandari dkk (2013) dengan yang menyebabkan antara lain: siswa
kurang menguasai materi prasarat, tidak judul “Penerapan model pembelajaran
Team Games Tournamen (TGT) untuk ada kerjasama siswa dalam kelompok,
meningkatkan motivasi dan keaktifan komunikasi antar teman kurang, guru
kurang berinovasi dalam mengajar, belajar” Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa penerapan model pembelajaran kurangnya bahan ajar, media pembelajaran
TGT dapat meningkatkan motivasi dan tentang pemfaktoran aljabar belum di buat
keaktifan belajar siswa SMAN 1 Lawang. karena
Penelitian ketiga dilakukan oleh Dyah Nur peningkatan kompetensi guru.
Idah. C. (2017) dengan judul “Penerapan
model pembelajaran Kooperatif tipe TGT untuk
meningkatkan hasil belajar meningkatkan hasil belajar
sambil bermain, adanya penerimaan yang tahun 2012/2013.”Hasil penelitiannya
baik untuk saling menghargai dalam menunjukan bahwa model pembelajaran
kelompok, Siswa menjadi bersemangat kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan
dalam belajar, serta munculnya penilaian hasil belajar siswa dalam proses
jujur, dan pembelajaran matematika.
secara
objektif,
bertanggungjawab pada saat turnamen.
Penelitian keempat dilakukan oleh Namun demikian ada beberapa hal Sri Purwati (2015) dengan judul
yang perlu di perhatikan dalam penerapan “Efektifitas penggunaan strategi TGT
model pembelajaran TGT di kelas adalah dengan materi sumber daya alam di
jika ada siswa yang kurang berpartisipasi Indonesia kelas VII SMPN 1 Gatak
dalam diskusi, terjadi kegaduhan saat Sukoharjo”. Hasil penelitian menunjukan
pembentukan kelompok dan saat akan bahwa terdapat perbedaan antara kelas
dilakukan turnamen, memerlukan waktu eksperimen dan kelas control, perbedaan
yang cukup banyak dalam pelaksanaannya. dari kedua kelas tersebut menunjukan
Berdasarkan latar belakang masalah yang bahwa strategi Team games tournament
telah dikemukakan, maka rumusan masalah lebih efektif dibandingkan dengan metode
yang dit etapkan adalah “Apakah dengan konvensional. Penelitian kelima dilakukan
TGT dapat oleh I Kadek W. (2015) dengan judul
penerapan
Model
meningkatkan hasil belajar siswa mata “Penerapan model pembelajaran kooperatif
pelajaran Matematika Pokok Bahasan tipe Teams Games Tournamen (TGT)
Faktorisasi Aljabar pada siswa Kelas VIII untuk meningkatkan partisipasi aktif dan
C SMP Muhammadiyah 1 Ternate Tahun prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS
Pelajaran 2015 / 2016?”
3 SMAN 1 Sawan semester genap tahun Sesuai dengan rumusan masalah pelajaran 2014/2015”.
yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk
meningkatkan kemampuan guru dalampenerapan menggunakan metode team games
Model TGT, sehingga dapat meningkatkan hasil tournament berbagai hal positif yakni
belajar siswa mata pelajaran Matematika adanya
Pokok Bahasan Faktorisasi Aljabar pada berlangsungnya
turnamen
dan dan
mereka hadapi. Dari 14 siswa perempuan, ada yang penglihatan mereka agak
terganggu sehingga guru perlu membantu Metode yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN
mereka dengan jalan mengatur kelas dan penelitian ini adalah metode penelitian
cahaya untuk kenyamanan belajar mereka. tindakan kelas. Salah satu ciri dalam
Dari 10 siswa laki laki ada yang penelitian tindakan kelas ini adalah adanya
pendengarannya terganggu sehingga guru tindakan yang dilakukan tiap siklus.
perlu membantu mengatur tempat Dalam rancangan ini peneliti mengikuti
duduknya.
desain penelitian dari Mac Taggart.
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus Penelitian ini dilaksanakan di kelas
dengan langkah dalam setiap siklus
VII C SMP Muhammadiyah 1 Kota Ternate terdapat rencanaan (planning), pelaksanaan
sejak tanggal 12 Sepetember sampai 5 (acting ), pengamatan (observing) dan refleksi
November 2015. Penelitian dilaksanakan (reflecting).
sebagai upaya memperbaiki kondisi dan
Subyek penelitian
kualitas pembelajaran sehingga kelas yang Penelitian ini dilaksanakan di kelas
dipilih adalah tempat peneliti mengajar.
I Penelitian orang. Jumlah siswa perempuan sebanyak
VII C dengan jumlah siswa sebanyak 24
Tahapan
Siklus
TindakanPenelitian tindakan kelas ini
14 orang dan siswa laki-laki adalah 10 dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus orang. Pengelompokkan siswa di dalam
merupakan suatu alur proses kegiatan yang kelas dilakukan secara heterogen dengan
perencanaan (planning), kategori
meliputi
pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan bervariasi. Karakter siswa di dalam kelas
(observing), dan refleksi (reflecting).
VII C SMP Muhamadiyah 1 Kota Ternate Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, rata-rata
peneliti mengadakan berkomunikasi yang baik namun dari sisi
persiapan-persiapan yang nantinya akan cara memilih bacaan itu masih sulit.
diperlukan dalam kegiatan penelitian. Sebagian besar siswa merasa matematika
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan
pada tahap persiapan ini adalah: menakutkan sehingga rasa takut lebih
pelajaran
yang
sangat sangat
yang memerlukan cara berpikir ekstra obeservasi awal pembelajaran di kelas,
masalah
melalui
guru hendaknya studi dokumentasi tentang hasil belajar
keras
sehingga
menggunakan model pembelajaran yang siswa selama waktu tiga tahun terakhir.
menyenangkan agar dapat menurunkan Wawancara dilakukan kepada beberapa
ketegangan berpikir anak. Data hasil test siswa dan guru tentang pembelajaran
objektif siswa kelas VIII B SMP matematika pemfaktoran aljabar.
Muhammadiyah 1 Ternate pada kondisi
b. Dipersiapkan perangkat pembelajaran awal sebelum penelitian menunjukkan nilai (membuat RPP, LKS, menyiapkan kartu
rata-rata kelas 65.
pertanyaan). Dalam penelitian ini dilakukan
c. Disusun instrumen penelitian berupa : dalam 2 siklus. Pada tahap siklus 1 Tes tertulis, lembar observasi, angket,
dilakukan tahapan penelitian yaitu: Lembar penilain diri serta penilaian
1. Tahap Perencanaan
keterampilan. Pada tahap perencanaan langkah-langkah
d. Dilaksanakan uji coba soal pada kelas yang guru lakukan yaitu: yang lain dengan jumlah 15 butir soal.
1) Guru menyusun tes sebanyak 10 soal
e. Dianalisis hasil uji coba soal yang dan yang terpakai 5 soal. meliputi: validitas soal, reliabilitas soal,
2) Guru membahas materi yang akan tingkat kesukaran dan daya pembeda disampaikan kepada siswa. soal.
3) Validasi soal
HASIL DAN PEMBAHASAN
4) Guru menyusun perangkat penelitian
A. Hasil Siklus I
Rencana Pelaksanaan Hasil belajar siswa pada observasi
berupa
Pembelajaran (RPP) dan lembar kerja pra penelitian tindakan pada mata
siswa (LKS) yang akan digunakan pelajaran matematika masih rendah.
dalam pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang peneliti
5) Guru menyusun dan mempersiapkan lakukan hal tersebut disebabkan karena
observasi pelaksanaan guru di SMP Muhammadiyah 1 Ternate
lembar
pembelajaran untuk setiap pertemuan di cenderung berpusat pada guru. Model
kelas yang digunakan untuk mengetahui pembelajaran yang digunakan oleh guru
terlaksananya model pembelajaran cenderung monoton dan membosankan, terlaksananya model pembelajaran cenderung monoton dan membosankan,
orang atau 12,50%dan sebanyak 7 orang
6) Guru menyusun dan mempersiapkan siswa memperoleh nilai antara 68-71 atau soal tes untuk siswa. Tes akan diberikan
29,17% serta 7 orang siswa mendapatkan pada setiap akhir pertemuan.
nilai antara 72-76 atau 29,17%. Total yang
7) Guru mempersiapkan peralatan untuk memperoleh nilai diatas KKM adalah mendokumentasikan aktivitas guru dan
41,67%. Hasil siklus I disajikan pada siswa pada saat proses pembelajaran
gambar berikut:
berlangsung dalam penelitian ini
mendokumentasikan dalam bentuk
gambar.
2. Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas pada
52-55 56-59 60-63 64-67 68-71 72-76
siklus I dilaksanakan selama 3 kali
pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada
Gambar 1. Diagram Hasil Siklus I
II operasi penjumlahan dan pengurangan
tanggal 7 Oktober 2015 dengan materi
Selanjutnya
pertemuan
dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2015 bentuk aljabar, pertemuan II dilaksanakan
dengan materi operasi penjumlahan dan pada tanggal 9 Oktober 2015 dengan
pengurangan bentuk aljabar. Pada kegiatan materi sifat operasi perkalian dan
awal guru membuka pelajaran dengan pembagian bentuk aljabar dan pertemuan
mengucapkan salam dan mengajak siswa
Selanjutnya guru 2015 dengan materi pemfaktoran bentuk
III dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober
untuk
berdo ’a.
memeriksa kehadiran siswa, guru membagi aljabar.
siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari Data nilai siswa pada tabel tersebut
5 orang siswa selanjutnya menyampaikan di atas menunjukan bahwa siswa yang
kompetensi dan tujuan pembelajaran yang memperoleh nilai antara 52
–55 sebanyak 2 ingin dicapai pada pertemuan tersebut orang atau 8,33% , yang memperoleh nilai
menggunakan power poin. Pada kegiatan antara 56 –59 sebanyak 3 orang atau
inti guru menjelaskan materi penjumlahan 12,50%, yang memperoleh nilai antara 60
bentuk – aljabar.
dan
pengurangan
63 sebanyak 2 orang atau 8,33%, yang Kemudian guru dan siswa melaksanakan 63 sebanyak 2 orang atau 8,33%, yang Kemudian guru dan siswa melaksanakan
pertemuan II.
dilanjutkan pada belajar dengan metode belanja jawaban.
Selanjutnya guru mengajak siswa
Kemudian
pertemuan III dilaksanakan pada tanggal Guru membagikan amplop yang berisi soal
11 Oktober 2015 dengan materi perkalian dan jawaban yang telah diacak. Siswa
bentuk aljabar. Pada kegiatan awal guru diminta
membuka pelajaran dengan mengajak kelompok lain yang sesuai dengan soal
siswa untuk berdo’a kemudian dilanjutkan yang ada pada amplopnya. Begitu juga
dengan memeriksa kehadiran siswa dan dengan kelompok yang lain. Soal dan
menyampaikan kompetensi dan tujuan jawaban yang sudah benar, ditempelkan
pembelajaran yang ingin dicapai. pada karton yang sudah disiapkan di depan
Pada kegiatan inti guru menjelaskan kelas. Kelompok yang lebih dulu
materi perkalian bentuk aljabar. Kemudian menemukan pasangan jawabannya dan
guru dan siswa melakukan kegiatan tanya menempelkan
jawab mengenai perkalian bentuk aljabar. pemenangnya. Ternyata Kelompok 2 yang
Selanjutnya guru membagi siswa menjadi selesai lebih dulu, kemudian kelompok 1,
5 kelompok yang terdiri dari 5 orang lalu kelompok 3, kelompok empat dan
siswa. Siswa yang telah dibagi ke dalam ditutup dengan kelompok 5.
kelompok-kelompoknya diminta untuk Guru memberikan penghargaan pada
mengerjakan soal dalam amplop yang kelompok berhasil. Selanjutnya siswa
berisi 5 kartu soal tentang perkalian dan bersama dengan guru menyimpulkan
pembagian bentuk aljabar. Kemudian materi yang telah dipelajari pada
siswa bersama dengan guru membahas pertemuan tersebut. Pada kegiatan akhir
kartu soal yang telah dikerjakan oleh tiap guru memberikan kesempatan kepada
kelompok.
siswa untuk menanyakan hal-hal yang Selanjutnya tiap siswa mewakili belum jelas. Guru menekankan kepada
kelompoknya menempati meja turnamen siswa materi operasi penjulahan dan
untuk melaksanakan game akademik. Pada pengurangan bentuk aljabar yang telah
saat game akademik setiap perwakilan dipelajari. Selanjutnya siswa diminta
kelompok bertanding dengan perwakilan mengerjakan soal evaluasi yang telah
dari kelompok lain di meja yang telah disiapkan oleh guru. Kemudian guru dari kelompok lain di meja yang telah disiapkan oleh guru. Kemudian guru
pertemuan selanjutnya. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Guru menekankan kepada siswa materi pembulatan dan penaksiran
telah dipelajari. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan
yang
soal evaluasi yang telah disiapkan oleh Siswa berlomba untuk menjawab dengan guru. Kemudian guru menutup kegiatan cepat dan benar. Bagi siswa yang pembelajaran pada pertemuan III. menjawab dengan cepat dan benar
3. Tahap Observasi
mendapatkan poin 10 sementara yang menjawab tetapi salah dan yang tidak
Dalam tahap ini observer ibu menjawab tidak mendapatkan poin.
Muhammad melakukan Setelah 5 pertanyaan setiap perwakilan
Rusmini
pengamatan terhadap guru dan siswa yang kelompok yang telah bertanding kembali
melaksanakan kegiatan pembelajaran ke kelompoknya dengan membawa poin
dengan menggunakan model pembelajaran yang diperoleh pada saat game akademik
kooperatif tipe TGT. Adapun hasil kemudian digantikan oleh anggota yang
observasi berupa keterlaksanakan model lain sebagai perwakilan kelompok dan
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan begitu seterusnya. Setelah game akademik
hasil evaluasi yang dilaksanakan pada selesai siswa bersama dengan guru
akhir pembelajaran pada tiap pertemuan. menghitung perolehan skor tiap kelompok
Pelaksanaan model pembelajaran yang didapat dari skor game akademik
kooperatif tipe TGT. Lembar ovservasi yang
yang digunakan adalah lembar observasi memberikan penghargaan pada kelompok
yang akan memperlihatkan keterlaksanaan yang mendapatkan skor tertinggi.
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selanjutnya siswa bersama dengan guru
Berdasarkan hasil observasi yang menyimpulkan materi yang telah dipelajari
telah peneliti lakukan diperoleh bahwa pada pertemuan tersebut. Kemudian siswa
aktivitas guru pada pelaksanaan siklus I bersama dengan guru
belum optimal. Guru sudah melakukan kelompok meja turnamen yang akan
membentuk
tahapan tahapan penggunaan model tahapan tahapan penggunaan model
berbagai kategori maksimal yaitu kurangnya partisipasi
siswa
dengan
kemampuan belajar.
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
B. HASIL Siklus II
Beberapa siswa terlihat kurang tertarik
1. Perencanaan
terhadap penjelasan guru. Pada tahap perencanaan langkah-
langkah yang peneliti lakukan yaitu: beberapa siswa tidak memahami materi
1) Peneliti dan teman sejawat berdiskusi yang sedang dipelajari. Dampaknya
tentang pelaksanaan siklus II berdasarkan sebagian besar siswa memilih diam pada
perbaikan-perbaikan yang akan diterapkan saat kegiatan tanya jawab. Selain itu dalam
terkait kekurangan pada siklus I. Perbaikan kegiatan pembimbingan kelompok kurang
tersebut antara lain:
menyeluruh sehingga beberapa siswa
a) Guru harus membimbing siswa secara cenderung pasif dalam kegiatan kelompok.
menyeluruh dalam kegiatan kelompok. Kegiatan guru yang sudah terlaksana
b) Guru harus memancing siswa agar aktif dengan baik antara lain: membentuk
sehingga terjadi interaksi antar guru dan kelompok secara heterogen, mengatur
siswa. Dalam hal ini siswa diminta tempat duduk siswa, membagikan Lembar
menyiapkan sebuah pertanyaan terkait Kerja Siswa (LKS) kepada tiap kelompok,
materi faktorisasi aljabar. melaksanakan
dengan
game akademik,
Pertanyaan tersebut dilemparkan kepada menghitung perolehan skor tiap tim,
siswa lain sesuai dengan intruksi dari guru. memberikan penghargaan terhadap tim
Siswa yang mendapatkan lemparan yang mendapatkan skor tertinggi.
pertanyaan dari siswa lain harus menjawab
4. Tahap Refleksi
pertanyaan tersebut sementara guru Guru
bersama-sama
observer
meluruskan jika jawabannya kurang tepat melakukan diskusi bersama tentang hasil
dan menguatkan jika jawaban sudah benar. pembelajaran pada siklus I. Beberapa
2) Peneliti dan guru membahas materi temuan dijelaskan oleh observer dan
yang akan disampaikan kepada siswa. disinkronkan dengan hasil penilaian diri
3) Peneliti dan guru menyusun perangkat siswa pada proses pembelajaran tersebut.
pembelajaran berupa Rencana Perbaikan Pada siklus II disepakati akan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan kartu diperbaiki teknik pembelajaran yang Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan kartu diperbaiki teknik pembelajaran yang
siswa untuk berdo’a kemudian dilanjutkan
4) Peneliti menyusun dan mempersiapkan dengan memeriksa kehadiran siswa dan soal tes untuk siswa. Tes akan diberikan
menyampaikan kompetensi dan tujuan pada setiap akhir pertemuan. Soal tes
pembelajaran yang ingin dicapai. Pada disusun oleh peneliti dengan pertimbangan
kegiatan inti guru menjelaskan materi masukkan dari observer guru matematika
Mendata faktor suku aljabar berupa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Ternate.
konstanta
atau
variabel. Kegiatan
5) Peneliti mempersiapkan peralatan untuk pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan mendokumentasikan aktivitas guru dan
tanya jawab yang dilakukan oleh guru dan siswa pada saat proses pembelajaran
siswa mengenai Mendata faktor suku berlangsung
aljabar berupa konstanta atau variabel. menggunakan
Sesuai dengan hasil refleksi siklus I maka mendokumentasikan
kamera
untuk
siswa diminta menyiapkan sebuah gambar.
dalam
bentuk
pertanyaan terkait dengan materi Mendata
2. Tahap Tindakan
faktor suku aljabar berupa konstanta atau Pada siklus II dilaksanakan selama 3
variabel. Pertanyaan tersebut dilemparkan kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan
kepada siswa lain sesuai dengan intruksi pada tanggal 19 Oktober 2015 dengan
dari guru. Siswa yang mendapatkan materi faktorisasi aljabar suatu bilangan
lemparan pertanyaan dari siswa lain harus dan pertemuan II dilaksanakan pada
menjawab pertanyaan tersebut sementara tanggal 22 Oktober 2015 dengan materi
guru meluruskan jika jawabannya kurang faktorisasi aljabar dan pada pertemuan III
tepat dan menguatkan jika jawaban sudah dilaksanakan 26 Oktober 2015. Secara
benar. Selanjutnya guru membagi siswa rinci pelaksanaan Penelitian Tindakan
menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 Kelas pada siklus II dapat dijelaskan
orang siswa. Siswa yang telah dibagi ke sebagai berikut:
dalam kelompok-kelompoknya diminta
1) Pertemuan I untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 19
(LKS) yang berisi 2 soal terkait faktorisasi Oktober 2015 dengan materi Mendata
aljabar. Sesuai hasil refleksi siklus I guru faktor suku aljabar berupa konstanta atau
membimbing tiap kelompok dalam variabel. Pada kegiatan awal guru
mengerjakan LKS sehingga tidak ada mengerjakan LKS sehingga tidak ada
pada pertemuan tersebut. Kemudian siswa bersama dengan guru membahas Lembar
bersama dengan guru membentuk Kerja Siswa (LKS) yang telah dikerjakan
kelompok meja turnamen yang akan oleh tiap kelompok. Selanjutnya tiap
digunakan pada kegiatan game akademik siswa mewakili kelompoknya menempati
pertemuan selanjutnya. Pada kegiatan meja turnamen untuk melaksanakan game
akhir guru memberikan kesempatan akademik. Pada saat game akademik setiap
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal perwakilan kelompok bertanding dengan
yang belum jelas. Guru menekankan perwakilan dari kelompok lain di meja
kepada siswa materi faktorisasi aljabar yang telah disiapkan oleh guru. Guru
yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa memberikan 5 pertanyaan (terlampir).
diminta mengerjakan soal evaluasi yang Siswa berlomba untuk menjawab
telah disiapkan oleh guru. Kemudian guru dengan cepat dan benar. Bagi siswa yang
menutup kegiatan pembelajaran. menjawab dengan cepat dan benar
2) Pertemuan II
mendapatkan poin 10 sementara yang Pertemuan II dilaksanakan pada menjawab tetapi salah dan yang tidak
tanggal 16 Oktober 2015 dengan materi menjawab tidak mendapatkan poin.
faktorisasi aljabar. Pada kegiatan awal Setelah 4 pertanyaan setiap perwakilan
guru membuka pelajaran dengan mengajak kelompok yang telah bertanding kembali
siswa untuk berdo’a kemudian dilanjutkan ke kelompoknya dengan membawa poin
dengan memeriksa kehadiran siswa dan yang diperoleh pada saat game akademik
menyampaikan kompetensi dan tujuan kemudian digantikan oleh anggota yang
pembelajaran yang ingin dicapai. Pada lain sebagai perwakilan kelompok dan
kegiatan inti guru menjelaskan faktorisasi begitu seterusnya. Setelah game akademik
aljabar. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan selesai siswa bersama dengan guru
dengan kegiatan tanya jawab yang menghitung perolehan skor tiap kelompok
dilakukan oleh guru dan siswa mengenai yang didapat dari skor game akademik
faktorisasi aljabar. Sesuai dengan hasil yang
refleksi siklus I maka siswa diminta memberikan penghargaan pada kelompok
menyiapkan sebuah pertanyaan terkait yang
materi faktorisasi aljabar. Selanjutnya siswa bersama dengan guru
mendapatkan
skor
tertinggi.
dengan
Pertanyaan tersebut dilemparkan kepada meja turnamen untuk melaksanakan game siswa lain sesuai dengan intruksi dari guru.
akademik. Guru memberikan 4 pertanyaan. Siswa yang mendapatkan lemparan
Siswa berlomba untuk menjawab pertanyaan dari siswa lain harus menjawab
dengan cepat dan benar. Bagi siswa yang pertanyaan tersebut sementara guru
menjawab dengan cepat dan benar meluruskan jika jawabannya kurang tepat
mendapatkan poin 10 sementara yang dan menguatkan jika jawaban sudah benar.
menjawab tetapi salah dan yang tidak Selanjutnya guru membagi siswa menjadi
menjawab tidak mendapatkan poin.
6 kelompok yang terdiri dari 3 orang Setelah 5 pertanyaan setiap perwakilan siswa. Siswa yang telah dibagi ke dalam
kelompok yang telah bertanding kembali kelompok-kelompoknya diminta untuk
ke kelompoknya dengan membawa poin mengerjakan
yang diperoleh pada saat game akademik kemudian digantikan oleh anggota yang lain sebagai perwakilan kelompok dan begitu seterusnya. Setelah game akademik selesai siswa bersama dengan guru menghitung perolehan skor tiap kelompok yang didapat dari skor game akademik yang
diperoleh
anggotanya. Guru
memberikan penghargaan pada kelompok
Gambar 2. Pembelajaran Faktorisasi Aljabar dengan model TGT pada siklus I
yang
mendapatkan
skor tertinggi.
Selanjutnya siswa bersama dengan guru Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
menyimpulkan materi yang telah dipelajari berisi 2 soal terkait faktorisasi aljabar.
pada pertemuan tersebut. Kemudian siswa Sesuai hasil refleksi siklus I guru
bersama dengan guru membentuk membimbing tiap kelompok dalam
kelompok meja turnamen yang mengerjakan LKS sehingga tidak ada
akan digunaka pada kegiatan game anggota kelompok yang pasif dalam
akademik pertemuan selanjutnya. kegiatan kelompok. Kemudian siswa
Pada kegiatan akhir guru memberikan bersama dengan guru membahas Lembar
kepada siswa untuk Kerja Siswa (LKS) yang telah dikerjakan
kesempatan
menanyakan hal-hal yang belum jelas. oleh tiap kelompok. Selanjutnya tiap
Guru menekankan kepada siswa materi siswa mewakili kelompoknya menempati Guru menekankan kepada siswa materi siswa mewakili kelompoknya menempati
kelompoknya diminta untuk mengerjakan soal evaluasi yang telah disiapkan oleh
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi 2 guru. Kemudian guru menutup kegiatan
soal terkait pemangkatan aljabar. Sesuai pembelajaran.
hasil refleksi siklus I guru membimbing
2) Pertemuan III tiap kelompok dalam mengerjakan LKS Pertemuan III dilaksanakan pada
sehingga tidak ada anggota kelompok yang tanggal 22 Oktober 2015 dengan materi
kegiatan kelompok. pemangkatan aljabar. Pada kegiatan awal
pasif
dalam
Kemudian siswa bersama dengan guru guru membuka pelajaran dengan mengajak
membahas Lembar Kerja Siswa (LKS) siswa untuk berdo’a kemudian dilanjutkan
yang telah dikerjakan oleh tiap kelompok. dengan memeriksa kehadiran siswa dan
siswa mewakili menyampaikan kompetensi dan tujuan
Selanjutnya
tiap
kelompoknya menempati meja turnamen pembelajaran yang ingin dicapai. Pada
untuk melaksanakan game akademik. kegiatan
Siswa berlomba untuk menjawab pemangkatan
dengan cepat dan benar. Bagi siswa yang pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan
aljabar.
Kegiatan
menjawab dengan cepat dan benar tanya jawab yang dilakukan oleh guru dan
mendapatkan poin 10 sementara yang siswa mengenai pemangkatan aljabar.
menjawab tetapi salah dan yang tidak siswa diminta menyiapkan sebuah
menjawab tidak mendapatkan poin. pertanyaan
Setelah 4 pertanyaan setiap perwakilan faktorisasi aljabar. Pertanyaan tersebut
kelompok yang telah bertanding kembali dilemparkan kepada siswa lain sesuai
ke kelompoknya dengan membawa poin dengan intruksi dari guru. Siswa yang
yang diperoleh pada saat game akademik mendapatkan lemparan pertanyaan dari
kemudian digantikan oleh anggota yang siswa lain harus menjawab pertanyaan
lain sebagai perwakilan kelompok dan tersebut sementara guru meluruskan jika
begitu seterusnya. Setelah game akademik jawabannya kurang tepat dan menguatkan
selesai siswa bersama dengan guru jika jawaban sudah benar. Selanjutnya
menghitung perolehan skor tiap kelompok guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
yang didapat dari skor game akademik yang terdiri dari 3 orang siswa. Siswa yang
yang
anggotanya. Guru memberikan penghargaan pada kelompok
diperoleh diperoleh
a) Pembimbingan siswa secara menyeluruh Selanjutnya siswa bersama dengan guru
skor
tertinggi.
dalam kegiatan kelompok. menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b) Memancing siswa agar aktif sehingga pada pertemuan tersebut. Kemudian siswa
terjadi interaksi antar guru dan siswa. bersama dengan guru
siswa diminta kelompok meja turnamen yang akan
menyiapkansebuah pertanyaan terkait digunaka pada kegiatan game akademik
dengan materi faktor prima dan faktorisasi pertemuan selanjutnya. Pada kegiatan
prima suatu bilangan. Pertanyaan tersebut akhir guru memberikan kesempatan
dilemparkan kepada siswa lain sesuai kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
dengan intruksi dari guru. Siswa yang yang belum jelas. Guru menekankan
mendapatkan lemparan pertanyaan dari kepada siswa materi faktorisasi aljabar
siswa lain harus menjawab pertanyaan yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa
tersebut sementara guru meluruskan jika diminta mengerjakan soal evaluasi yang
jawabannya kurang tepat dan menguatkan telah disiapkan oleh guru. Kemudian guru
jika jawaban sudah benar. Pada siklus II menutup kegiatan pembelajaran.
siswa
tampak
aktif mengikuti
c. Tahap Observasi pembelajaran. Interaksi antar guru dan Tahap observasi pada siklus II sama
siswa sudah mulai terlihat dari beberapa seperti pada siklus I, hasil observasi berupa
siswa yang melakukan tanya jawab keterlaksanakan
terhadap guru. Semua anggota kelompok kooperatif tipe TGT dan hasil evaluasi
model pembelajaran
dalam kegiatan yang
pembelajaran pada tiap pertemuan.
1) Keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Aktivitas guru pada pelaksanaan siklus II sudahoptimal. Kendala-kendala yang muncul pada siklus I dapat diatasi melalui
perbaikan-perbaiakan
yang
dilaksanakan pada siklus II. Perbaikan-
Gambar 3. Pembelajaran Faktorisasi
perbaikan pada siklus II yang dilaksanakan
Aljabar dengan Model TGT pada Siklus II
oleh guru antara lain :
2) Hasil Siklus II
Hasil belajar siswa pada siklus II berupa 60
rata-rata dari nilai evaluasi yang telah
dilaksanakan pada tiap pertemuan pada
PREETEST
SIKLUS I SIKLUS I
Series1 8
Gambar 5. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
dan Siklus II
Pembahasan
Berdasarkan observasi hasil belajar
60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95
Series1
siklus I yang dilakukan peneliti, diperoleh
Gaambar 4. Diagram Peningkatan Hasil
data nilai rata-rata kelas sebesar 65,83%
Belajar Siswa pada Siklus II
sedangkan pada siklus II meningkat menjadi
83,33%, hasil tersebut menggambarkan Dari data ini dapat diketahui nilai rerata
bahwa hasil belajar matematika siswa mulai jumlah siswa yang mencapaian KKM
berubah. Hal tersebut sejalan dengan
sebanyak 20 orang siswa. Rata-rata
pendapat Agus Suprijono (2012: 30-31) pencapaian hasil belajar siswa adalah siklus
men yatakan bahwa “pengetahuan adalah
II adalah 74,67 atau 83,33% siswa yang hasil konstruksi dari kegiatan atau tindakan
tuntas. Dari hasil tes pasca tindakan siklus II seseorang sehingga pengetahuan seharusnya
dapat diketahui nilai rerata tes pembelajaran dikonstruksikan (dibangun) bukan dipersepsi
secara langsung oleh indra”. Di sisi lain kooperatif tipe TGT pasca tindakan siklus II
matematika merupakan pelajaran yang mengalami peningkatan sejumlah 5,84 poin
memerlukan cara berpikir ekstra keras dibandingkan tes pasca tindakan siklus I,
sehingga guru hendaknya menggunakan yaitu dari rata rata ketuntasan belajar 68,83
strategi pembelajaran yang menyenangkan menjadi 74,67. Peningkatan perolehan
agar dapat menurunkan ketegangan berpikir rerata pasca tindakan siklus I dengan pasca
anak. Salah satu pembelajaran yang tindakan siklus II dapat dilihat pada
menyenangkan adalah dengan menggunakan diagram berikut:
model pembelajaran kooperatif yang salah
satunya adalah tipe TGT di mana terdapat satunya adalah tipe TGT di mana terdapat
3. Team Games Tournament sebagai anak usia pendidikan dasar dan menengah
dalam pembelajaran yang senang bermain. Hal tersebut senada
model
pemfaktoran aljabar ini dapat dengan pendapat Slavin (2008: 163)
ketrampilan menyatakan bahwa TGT menggunakan
meningkatkan
berkomunikasi siswa serta kerja turnamen akademik, dan menggunakan kuis-
sama siswa dalam kelompok kuis dan sistem skor kemajuan individu, di
dengan kategori sangat tinggi. mana para siswa berlomba sebagai wakil tim