F. METODE PENELITIAN
Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang dapat menjadi sasaran ilmu pengetahuan yang
bersangkutan. Menurut Soerjono Soekanto,” Penelitian adalah kegiatan yang hati-
hati tekun dan mencakup penyelidikan terhadap masalah ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan manusia”.
25
Selanjutnya Soerjono Soekanto mengemukakan : “ Penelitian hukum dimaksudkan sebagai kegiatan ilmiah
yang didasarkan pada metode sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
lebih gejala-gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya, kecuali itu maka juga diadakan
pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta-fakta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan sesuatu
pemecahan atas masalah yang timbul dalam segala hal yang bersangkutan “.
26
1. Metode Pendekatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris , yakni cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah
penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian
25
Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian hukum Empiris,IND‐HILL‐Co, Jakarta, 1990,
hal.5.
26
Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, UI Press,Jakarta,1981, hal.84.
dilanjutkan dengan meneliti data primer yang diperoleh langsung dari masyarakat.
27
2. Spesifikasi Penelitian.
Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini bersifat deskriptif analitis artinya hasil penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara
menyeluruh, mendalam tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti sekaligus melakukan analisis.
28
Penelitian ini dikatakan deskriptif analitis karena dari hasil penelitian dapat diharapkan akan memberikan gambaran dan kajian
terhadap alasan-alasan penjatuhan sanksi terhadap anak nakal berikut pertimbangan-pertimbangan yang dijadikan dasar dalam memutus perkara
anak nakal maupun segala problem yuridis yang melingkupinya, dan dikatakan analitis karena setiap data yang diperoleh akan dianalisis dari
aspek yuridis.
3. Objek dan Subjek Penelitian.
Objek penelitian merupakan sasaran penelitian objek mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan subjek penelitian dimaknai
27
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali
Press,Jakarta,1988,hal.1.
28
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia,Jakarta,1988,hal.52.
sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan.
29
Subjek dan Objek penelitian ini adalah hakim yang memeriksa dan memutus perkara-perkara pidana anak berikut putusan-putusan
pengadilan anak Pengadilan Negeri Pati.
4. Tehnik Sampling.
Pengambilan sampling yang diambil adalah Non Random Sampling
dengan metode Purposive Sampling, yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan cara memilih atau mengambil subyek-subyek yang
didasarkan pada tujuan-tujuan tertentu. Dalam hal ini akan dipilih sampel yang dianggap mewakili yaitu para hakim yang memeriksa dan memutus
perkara anak nakal. 6. Metode
Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data yang dilakukan di sini berdasarkan atas jenis data yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan jenis data maka
penelitian ini didasarkan atas data primair dan sekunder. a. Data
Primair Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Penelitian
lapangan ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
29
Suharsimi Arikunto,”Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik” , dalam Muhammad Idrus,Metode
Penelitian Ilmu‐Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,UII Press,Yogyakarta,2007,hal.122.
interview yaitu tehnik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada nara sumberresponden dalam hal ini wawacara
yang dilakukan dengan para hakim yang menangani perkara anak nakal.
b. Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh berdasarkan studi kepustakaan yang meliputi :
1. Bahan hukum primer terdiri dari bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat baik berupa peraturan perundang-
undangan antara lain KUHP, KUHAP, UU No. 3 tahun 1997, tentang Pengadilan Anak , UU No. 23 tentang Perlindungan Anak,
UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak maupun Per- Undang-Undangan terkait berikut peraturan pelaksanaannya serta
putusan-putusan pengadilan anak. 2. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan
terhadap hukum primer. Bahan hukum primer ini dapat berupa karya ilmiah para sarjana, artikel, halaman website, hasil penelitian
maupun buku buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
7. Metode Analisa Data.