Kegunaan Asam Hidroksi Sitrat dan Turunan nya

cairan kental kuning bening dengan yield 17,56 dan beberapa campuran asam organik lain nya Fantoso, 2014. Reaksi pertama terjadi pembentukan etil sulfat pada Gambar 2.10 dibawah ini. + + C 2 H 5 -O-SO 3 H H 2 SO 4 p C 2 H 5 OH H 2 O Gambar 2.10. Reaksi Pembentukan Etil Sulfat Kemudian pembentukan asam hidroksi sitrat dengan asam sulfat yang terjadi secara in situ, sepert Gambar 2.11 dibawah ini. C C C HO HO H H H COO COO COO Ca C C C OH OH H H H OOC OOC OOC Ca Ca + 3 H 2 SO 4 3 CaSO 4 C C C HO HO H H H COOH COOH COOH 2 + Gambar 2.11. Reaksi pembentukan asam hidroksi sitrat Dan reaksi esterifikasi asam hidroksi sitrat dengan etil sulfat dapat dilihat pada Gambar 2.12 berikut: 3 C 2 H 5 -O-SO 3 H C C C HO HO H H H COOH COOH COOH + C C C HO HO H H H COO-C 2 H 5 COO-C 2 H 5 COO-C 2 H 5 + 3 H 2 SO 4 Gambar 2.12. Reaksi Esterifikasi Asam Hidroksi Sitrat dengan etil sulfat

2.1.2 Kegunaan Asam Hidroksi Sitrat dan Turunan nya

Asam hidroksi sitrat dan turunannya memiliki banyak kegunaan. Asam hidroksi sitrat telah diketahui memiliki banyak kegunaan, beberapa diantaranya yaitu untuk mengobati obesitas, menaikkan berat badan, mengatasi kelaparan, hiperlipemia, posprandial lipemia Bangun,2008, sebagai bahan pengawet makanan, perasa, sebagai inhibitor competitive dari enzim ATP-sitrat liase dimana sebagai katalis untuk mengubah sitrat dan koenzim A kebentuk oksalaasetat dan asetil koenzim A Gokarju, 2010, mengontrol berat badan, meningkatkan oksidasi lemak menjadi energi, menurunkan indeks massa tubuh, menurunkan nafsu makan, meningkatkan kolesterol HDLBagchi,2008, dan penurun kolesterol LDL yang potensial Kim,2011. Garam – garam turunan asam hidroksisitrat berfungsi untuk mengontrol dan mencegah peradangan Clouatre, 2013, sebagai suplemen gizi dalam minuman, mengkontrol obesitas Balasubramanyam,2000, antistres, antilelah, regenarasi sel, mengurangi sintesis kolesterol dan menghambat penimbunan lemak di dalam sel otot polos vascular Shrivastava, 2001. Sedangkan ester hidroksisitrat memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai campuran kosmetik dan pembersih kulit Kamachi 2007, anti tumor, anti oksidan, anti keracunan sel Mackeen, 2012, mengurangi bau badan Gupta, 2007, anti mikroba, anti bakteri, anti jamur Mackeen, 2000.

2.2 Ester

Ester adalah senyawa organik yang memiliki karakteristik gugus fungsi sebagai berikut Stoker, 1991: C R II O O R I Gambar 2.11 Struktur gugus fungsi Ester Dimana R adalah alkil nya. Ikatan tunggal C dengan O di sebut dengan ikatan ester. Ester biasa nya memiliki aroma yang khas. Aroma nya dari beberapa bunga- bunga dan buah-buahan. Seperti pentil asetat memiliki aroma pisang,oktil asetat aroma jeruk dan banyak yang lain nya. Ester di dapat juga dari tubuh manusia. Salah satu ester yang penting dalam tubuh yaitu asetilcolin yang berfungsi sebagai substansi yang di hubungkan dalam pengiriman saraf inplus Stoker,1991. Dari ulasan diatas diketahui bahwa aroma-aroma alamai tumuh-tumbuhan atau pun buah- buahan dapat disintesis.

Dokumen yang terkait

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

3 82 63

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

3 61 49

Transformasi magnesium hidroksisitrat menjadi metilester hidrksisitrat menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana

1 49 50

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 4 49

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 8 63

Transformasi magnesium hidroksisitrat menjadi metilester hidrksisitrat menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 12

Transformasi magnesium hidroksisitrat menjadi metilester hidrksisitrat menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 2

Transformasi magnesium hidroksisitrat menjadi metilester hidrksisitrat menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 5

Transformasi magnesium hidroksisitrat menjadi metilester hidrksisitrat menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 4

Transformasi magnesium hidroksisitrat menjadi metilester hidrksisitrat menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 2