22
diantara pemegang saham dengan manajer. Keberadaan investor instutisional dianggap mampu mengoptimalkan pengawasan kinerja manajemen dengan
memonitoring setiap keputusan yang diambil oleh pihak manajemen selaku pengelola perusahaan. Signifikasi institusional ownership sebagai agen pengawas ditekankan
melalui investasi mereka yang cukup besar melalui pasar modal. Apabila instutisional mereka tidak puas atas kinerja manajerial , maka mereka akan menjual sahamnya ke
pasar Asbar dkk, 2013. Crutchley et al. 1999 yang mengemukakan bahwa monitoring yang dilakukan institusi mampu mensubtitusi agency cost lain hutang ,
deviden , kepemilikan manajerial sehingga biaya keagenan menurun dan nilai perusahaan meningkat.
2.1.3. Leverage
Leverage adalah tingkat penggunaan utang sebagai sumber pembiayaan perusahaan. Menurut Sawir 2004 leverage keuangan adalah penggunaan sumber dana
yang menimbulkan beban tetap keuangan. Beban tetap keuangan yaitu bunga yang harus dibayar tanpa memperdulikan tingkat laba perusahaan. Menurut Sadalia 2010 : 29
financial leverage diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kewajiban-kewajiban keuangan yang sifatnya tetap untuk memperbesar pengaruh
perubahan EBIT terhadap pendapatan per lembar saham biasa earning per share. Didalam financial leverage diasumsikan bahwa dividen untuk pemegang saham preferen
selalu di bayar setiap akhir periode dimana asumsi ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah uang yang sesungguhnya tersedia bagi pemegang saham biasa setelah
bunga dan dividen untuk pemegang saham preferen dibayarkan pajak. Leverage
23
keuangan menyiratkan dua hal penting, dengan menaikkan dana melalui hutang , pemilik dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi terbatas.
Kreditor mensyaratkan adanya ekuitas atau dana yang disediakan oleh pemilik sebagai margin pengaman.
Salah satu sebab timbulnya konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham disebabkan oleh keputusan pendanaan. Jensen 1976 berpendapat bahwa dengan
hutang maka perusahaan harus melakukan pembayaran periodik atas bunga dan prinsipal. Hal ini bisa mengurangi keinginan manajer untuk mengadakan free cash flow guna
membiayai kegiatan – kegiatan yang tidak optimal. penggunaan hutang juga akan meningkatkan risiko. Dengan kata lain , perusahaan yang mempergunakan hutang dalam
pendanaannya dan tidak mampu melunasi kembali hutang tersebut akan terancam likuiditasnya sehingga pada gilirannya akan mengancam posisi manajemen. Pemegang
saham cenderung setuju dengan penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan , sedangkan manajer berusaha untuk menghindari hutang karena akan meningkatkan
risiko. Pengukuran financial leverage ini menggunakan rumus dari debt to assetratio.
2.1.4. Ukuran Perusahaan