Rumusan masalah Tujuan Pengacakan dan Denah Rancangan

Salah satu rancangan yang sering digunakan dalam perancangan faktorial adalah rancangan acak lengkap. Rancangan ini sering disebut rancangan dua faktor dalam rancangan acak lengkap atau disingkat Faktorial RAL. Dalam makalah ini, penulis ingin melakukan analisis variansi tentang rancangan faktorial dalam rancangan acak lengkap RAL.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana membuat denah rancangan faktorial RAL? 2. Bagaimana pengaruh faktor dari hasil ANAVA rancangan faktorial RAL?

1.3 Tujuan

1. Membuat denah rancangan faktorial RAL 2. Mengetahui pengaruh faktor dari hasil ANAVA rancangan faktorial RAL BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap Dalam beberapa bidang tertentu seringkali respon yang muncul merupakan akibat dari beberapa faktor. Bila respon yang muncul hanya dipengaruhi oleh satu faktor dikenal dengan percobaan faktor tunggal. Apabila faktor yang muncul lebih dari satu dikenal dengan percobaan multi faktor Widiharih, T 2007. Percobaan faktorial dengan rancangan dasar RAL tidak lain adalah menggunakan RAL sebagai rancangan percobaannya, sedangkan faktor yang dicobakan lebih dari satu. Percobaan lebih dari satu faktor dikenal sebagai percabaan faktorial atau percobaan berfaktor. Dalam percobaan faktorial, kita akan berhadapan dnegan kombinasi perlakuan yang tidak lain memang merupakan kombinasi dari taraf faktor yang dicobakan. Percobaan dicirikan 6 dengan perlakuan yang merupakan komposisi dari semua kemungkinan kombinasi dari taraf-taraf faktor dari faktor yang dicobakan.

2.2 Pengacakan dan Denah Rancangan

Untuk dapat membahas secara konkrittentang pengacakan dan denah rancangan untuk percobaan faktorial dengan rancangan dasar RAL,maka perhatikan kasus percobaan berikut. Suatu percobaan agronomis ingin mempelajari pengaruh pemupukan nitrogen dan varietas terhadap hasil produksi diukur dalam kuintalha. Faktor pemupukan terdiri dari dua taraf, yaitu dosis 0 kg Nha N0 dan 60 kg Nha N1. Faktor varietas tanaman terdiri dari varietas XV1 dan varietas YV2. Percobaan akan dilakukan dengan rancangan dasar RAL yang masing-masing diulang sebanyak 5 kali. Ilustrai di atas merupakan percobaan faktorial 2x2, sehingga terdapat empat kombinasi perlakuan yaitu: V1N0 : kombinasi perlakuan varietas X yang tidak dipupuk V2N0 : kombinasi perlakuan varietas Y yang tidak dipupuk V1N1 : kombinasi perlakuan varietas X yang dipupuk dengan dosis 60 kg Nha V2N1 : kombinasi perlakuan varietas Y yang dipupuk dengan dosis 60 kg Nha Karena masing-masing kombinasi perlakuan ingin diulang 5 kali, berarti kita harus menyediakan satuan percobaan dalam hal ini petak tanah percobaan ukuran tertentu sebanyak 4x5=20 petak. Suatu percobaan petak tanah tersebut diberi nomor dari 1 sampai 20. Kemudian pengacakan dilakukan dengan menggunakan tabel angka acak. Tempatkan ujung pensil secara sembarang pada tabel angka acak tersebut. Misalkan pensil tersebut jatuh pada baris ke 20 kolom ke 50. Pembacaan dapat dilakukan secara horisontal atau vertikal. Misalkan kita membaca secara vertikal, 7 maka pilih 20 angka acak dalam susunan tiga digit dari tabel angka acak tersebut. angka acak tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Angk a acak Urutan pemilihan Pangkat rank 978 076 477 542 675 865 280 425 472 248 163 890 377 829 317 938 655 880 966 041 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 20 2 10 11 13 15 5 8 9 4 3 17 7 14 6 18 12 16 19 1 Berdasarkan pangkat rank dalam tabel di atas, maka berikan kombinasi perlakuan 1 V1N0 kepada petak-petak satuan percobaan nomor 20, 2, 10, 11 dan 13. Perlakuan 2 V2N0 diberikan pada petak-petak nomor 15, 5, 8, 9 dan 4. Perlakuan 3 V1N1 diberikan pada petak-petak nomor 3, 17, 7, 14 dan 6. Kombinasi perlakuan 4 V2N1 diberikan pada petak-petak nomor 18, 12, 16, 19 dan 1. Dengan demikian denah percobaan faktorial dengan rancangan dasar RAL menjadi sebagai berikut. 8 1 V2N1 2 V1N0 3 V1N1 4 V2N0 5 V2N0 6 V1N1 7 V1N1 8 V2N0 9 V2N0 10 V1N0 11 V1N0 12 V2N1 13 V1N0 14 V1N1 15 V2N0 16 V2N1 17 V1N1 18 V2N1 19 V2N1 20 V1N0 Berdasarkan denah lapangan, kita melihat bahwa penempatan kombinasi perlakuan dalam RAL dilakukan secara acak.

2.3 Model Linear dan Analisis Ragam Percobaan Faktorial yang Terdiri