Internet dan E-commerce Landasan Teori

2.1.2 Internet dan E-commerce

Internet adalah suatu jaringan internasional dari berbagai jaringan yang menghubungkan puluhan juta penduduk pada lebih dari 100 negara sehingga merupakan lalu-lintas informasi yang luar biasa di bumi. Pada mulanya internet digunakan secara eksklusif oleh para ilmuwan dan tidak dibuka untuk publik sejak tahun 1969. Internet mulai terbuka untuk kepentingan di luar ilmuwan semenjak jaringan Departemen Pertahanan Amerika Serikat menghubungkan diri dengan para ilmuwan dan profesor di berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia.Internet tidak dimiliki oleh siapapun, dan secara formal internet tidak memiliki organisasi dan manajemen, tidak ada sentralisasi dan pengelolaan formal. Hal ini memang sudah direncanakan oleh Departemen Pertahanan AS agar tidak rentan terhadap perang atau serangan teroris. Kemampuan yang menonjol dari internet adalah kemampuannya untuk menghubungkan berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia. Menurut Suyanto 2003, berikut adalah fungsi internet dari berbagai aspek: 1. Aspek komunikasi: kemampuan memberikan fasilitas kepada penggunananya untuk melakukan komunikasi dengan pihak lain di berbagai penjuru dunia. Contoh melalui fasilitas surat elektronikelectronic mail e-mail dan fasilitas mengobrol chatting. 2. Aspek penyedia informasi: menghubungkan dengan ratusan katalog perusahaan, sehingga penggunaannya dapat meneliti ribuan database yang terbuka untuk umum. 3. Aspek fasilitas promosi: sebagai wahana penawaran dan pemasaran produk. Fungsi ini dilaksanakan oleh World Wide Web the web. Universitas Sumatera Utara Fungsi promosi inilah yang melahirkan e-commerce. Perdagangan elektronik atau e-dagang bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, atau jaringan komputer lainnya. E- dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis e-business yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM supply chain management , e-pemasaran e-marketing, atau pemasaran online online marketing , pemrosesan transaksi online online transaction processing, pertukaran data elektronik electronic data interchange EDI, dan lain-lain. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dan lain-lain. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data databases, e-surat atau surat elektronik e-mail, dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web website. Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat Universitas Sumatera Utara non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011 www.id.wikipedia.org. Istilah perdagangan elektronik telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat perdagangan web — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman HTTPS, protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan. Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerceakan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan.Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus. Dalam situs Wikipedia juga dijelaskan beberapa manfaaat dan keuntungan dalam bisnis e-commerce yaitu: 1. Menyediakan harga kompetitif. 2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. Universitas Sumatera Utara 5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain. 7. Mempermudah kegiatan perdagangan. Terlepas dari berbagai keuntungan dan manfaat, terdapat beberapa masalah e-commerce: 1. Penipuan dengan carapencurian identitas dan membohongi pelanggan. 2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini. Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah: 1. E-mail dan Messaging 2. Content Management Systems 3. Dokumen, spreadsheet, database 4. Akuntansi dan sistem keuangan 5. Informasi pengiriman dan pemesanan 6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise 7. Sistem pembayaran domestik dan internasional 8. Newsgroup 9. On-line Shopping 10. Conferencing 11. Online Bankinginternet Banking 12. Produk DigitalNon Digital E-commerce di dalam penelitian ini digambarkan sebagai hubungan pertukaran secara online antar konsumen dan toko online, atau web vendor . Penelitian ini mempertimbangkan niat untuk bertransaksi secaraonline, Universitas Sumatera Utara yaitu membeli barang atau jasa secaraonline, demikian memanfaatkan Business to Consumer B2C model e-commerce.

2.1.3 Persepsi Risiko dan Pengalaman Menggunakan Internet

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi risiko dan pengalaman terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

3 100 123

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus

2 6 13

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Stu

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 7

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 1 19

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 2

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 8

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 3

Pengaruh persepsi risiko dan pengan terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

0 0 22

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI MANFAAT TERHADAPNIAT BELI ULANG SECARA ONLINE DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 2 14