Pelaksanaan Pengelolaan Tanah Wakaf
3. Pelaksanaan Pengelolaan Tanah Wakaf
Seluruh rangkaian proses manajemen yang ada, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan dalam fungsi pelaksanaan justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. George R. Terry mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan. Fungsi ini yang paling berperan adalah seorang pemimpin. Yakni bagaimana seorang pimpinan bisa mengarahkan kinerja bawahannya bisa efektif dan efesien. Adapun cara yang paling efektif dalam mensukseskan suatu kepemimpinan adalah dengan keteladanan. Tidak menguras energi dengan mengobral kata-kata. Bahasa keteladanan jauh lebih fasih Seluruh rangkaian proses manajemen yang ada, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan dalam fungsi pelaksanaan justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. George R. Terry mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan. Fungsi ini yang paling berperan adalah seorang pemimpin. Yakni bagaimana seorang pimpinan bisa mengarahkan kinerja bawahannya bisa efektif dan efesien. Adapun cara yang paling efektif dalam mensukseskan suatu kepemimpinan adalah dengan keteladanan. Tidak menguras energi dengan mengobral kata-kata. Bahasa keteladanan jauh lebih fasih
Pelaksanaan dilakukan agar sumber daya manusia dalam pengelolaan tanah wakaf mempunyai kemauan dan menyukai untuk melakukan maupun menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, pelaksanaan diorientasikan agar setiap individu dalam pengelolaan tanah wakaf bersedia melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya tanpa harus menunggu arahan.
Pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Menurut fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan dalam fungsi pelaksanaan justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Awal dari fungsi pelaksanaan dilakasanakan pada pengelolaa tanah wakaf di Wilayah KUA Kecamatan Jekan Raya, adanya perundingan terlebih dahulu yang telah disetujui oleh masyarakat terhadap tujuan dari tanah wakaf. Sehingga pelaksanaan pada pengelolaan tanah wakaf tidak melenceng dari apa yang telah direncanakan. Disini terlihatlah adalah human relation yang terjadi dalam pelaksanaan yang terjadi antar para pengelola dan masyarakat sekitar, yang saling bahu membahu dalam pelaksanaan pengelolaan
155 Ahmad Djalaluddin, Manajemen Qur’ani Menerjemahkan Idarah Ilahiyah dalam Kehidupan , Malang: UIN Press, 2007, h. 120.
tanah wakaf. Menurut proses pelaksanaanya pun para na ẓir mengumumkan tentang hasil pengeluaran dan pemasukan yang didapat, sekaligus melakukan musyawarah.
Pada pelaksanaan pengelolaan tanah wakaf diwilayah KUA Kecamatan Jekan Raya, penulis menemukan bahwa adanya keterlambatan dalam pembuatan akta ikrar wakaf (AIW). Dalam fungsi pelaksanaan ini juga ditemukan bahwa adanya pemilihan na ẓir yang berdasarkan ketokohan, bukan dari profesionalitas dalam hal mengelola. Meskipun kurangnya profesionalitas dalam hal pengelolaan, na ẓir tetap mecoba melaksanakan tugasnya dengan baik meskipun hanya mengikuti arus tanpa ada pengelolaan yang terstruktur dengan baik, dengan kata lain pengelolaan yang digunakan na ẓir masih bersifat tradisional.
Hasil dari uraian diatas, penulis menganalisis bahwa dalam fungsi pelaksanaan pengelolaan tanah wakaf yang terjadi di Wilayah KUA Kecamatan Jekan Raya berjalan dengan baik, meskipun masih secara tradisional. Namun, meskipun masih berjalan secara tradisional, proses pelaksanaan yang dlakukan telah terjalan dengan baik, dikarenakan para na ẓir ataupun pengelola menggunakan sistem manajemen terbuka. Dimana didalam pelaksanaanya tidak ada yang ditutup-tutupi. Dari kendala yang penulis lihat, dapat dianalisis bahwa kendala-kendala itu terjadi dikarenakan tidak terlaksananya tugas dari masing-masing penanggung jawab. Dikarenakan pada pengelolaannya Hasil dari uraian diatas, penulis menganalisis bahwa dalam fungsi pelaksanaan pengelolaan tanah wakaf yang terjadi di Wilayah KUA Kecamatan Jekan Raya berjalan dengan baik, meskipun masih secara tradisional. Namun, meskipun masih berjalan secara tradisional, proses pelaksanaan yang dlakukan telah terjalan dengan baik, dikarenakan para na ẓir ataupun pengelola menggunakan sistem manajemen terbuka. Dimana didalam pelaksanaanya tidak ada yang ditutup-tutupi. Dari kendala yang penulis lihat, dapat dianalisis bahwa kendala-kendala itu terjadi dikarenakan tidak terlaksananya tugas dari masing-masing penanggung jawab. Dikarenakan pada pengelolaannya
job desc atau tugas, dan tanggung jawab dari masing‘masng individu yang mengelola tanah wakaf. Dibuktikan dengan adanya kesalahan pada master plan dan persengketaan tanah wakaf yang terjadi karena kelalaian ataupun keterlambatan pengelola dalam mebuat sertifikat ataupun akta ikrar wakaf.