Konjungtor di satu pihak … di lain pihak

2. Konjungtor di satu pihak … di lain pihak

Konjungtor ini biasanya digunakan untuk menyatakan situasi pertentangan atau perlawanan. Perhatikan penggunaan konjungtor di satu pihak … di lain pihak di bawah ini!

a. Kegiatan naik atau mendaki gunung dapat dilihat dari dua sisi. Di satu pihak dapat meningkatkan kecintaan terhadap alam di lain pihak sebenarnya cukup membahayakan bagi keselamatan pelakunya.

b. Demonstrasi yang terus-menerus dilakukan dapat membawa dua keadaan yang kontras. Di satu pihak menjadi pendorong demokrasi di pihak lain sesungguhnya dapat menghambat kreativitas.

28 Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program IPA dan IPS)

Kemampuan Bersastra

Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menjelaskan unsur-unsur pembentuk sastra (tema,

latar, penokohan, alur, pesan, sudut pandang, dan konflik) dalam penggalan novel/cerpen yang dibacakan.

Menjelaskan unsur-unsur intrinsik (penggalan novel)

Jika Anda membaca karya sastra, cerpen atau novel misalnya, maka pada dasarnya Anda sedang bergumul dengan berbagai unsur yang secara bersama-sama membentuk karya sastra tersebut. Memahami unsur-unsur pembentuknya akan menjadikan karya sastra terasa semakin indah dan penuh nilai. Karya sastra terbentuk atau terbangun dari dua unsur utama, yaitu intrinsik (unsur-unsur yang berada di dalam karya sastra itu sendiri) dan ekstrinsik (unsur- unsur yang berada di luar karya sastra tetapi turut membentuk karya sastra).

Unsur intrinsik

Karya sastra

Unsur ekstrinsik

1. Tema

1. Situasi sosial/politik/

2. Latar/setting ekonomi masyarakat

3. Penokohan

2. Latar belakang pendi-

4. Alur/plot dikan pengarang

5. Pesan/amanat

3. Status perkawinan

6. Sudut pandang/point of pengarang view

4. Jenis kelamin penga-

7. Konflik/pertikaian rang

8. Ending/pengakhiran

5. Ideologi pengarang

Seharusnyalah Anda telah sangat memahami pengertian dari unsur-unsur tersebut, terutama unsur-unsur intrinsiknya. Untuk membantu menyegarkan kembali pemahaman Anda, berikut disajikan sekilas tentang sebagian dari unsur-unsur intrinsik karya sastra.

tema Pokok pikiran yang menjadi dasar atau jiwa sebuah – tema mayor cerita.

– tema minor latar

Sesuatu yang melingkupi cerita atau pelakunya. – latar tempat – latar waktu – latar suasana – latar alat

Kebersihan dan Keindahan

Penokohan Penentuan atau penciptaan citra tokoh (orang/nama – tokoh antagonis dan perwatakannya) dalam karya sastra.

– tokoh protagonis Alur/plot

Rangkaian peristiwa yang dijalin sedemikian rupa – alur maju sehingga tercipta konflik dalam hubungan waktu

– alur mundur atau sebab akibat.

– alur sorot balik (flashback)

Amanat Gagasan yang mendasari cerita sekaligus pesan – amanat utama/ yang ingin disampaikan kepada penikmat karya

khusus/mayor sastra.

– amanat sampingan/ minor

Sudut Cara atau dari sudut pandangan siapa pengarang – akuan (sudut pandang

mengisahkan suatu cerita. pandang orang pertama)

– diaan (sudut pandang orang ketiga)

Konflik Ketegangan atau pertikaian atau pertentangan – konflik mental ”antartokoh” dalam cerita.

– konflik sosial Ending/pe-

Cara seorang pengarang mengakhiri sebuah kisah/ – happy ending nyelesaian

cerita. – tragedy ending

Uji Kompetensi 2.3

1. Tunjuk/pilihlah satu teman Anda untuk membacakan penggalan novel berikut. (Anda sebaiknya/seharusnya tidak mendahului membaca!) dan dengarkan baik-baik!

2. Analisislah dan tentukan unsur-unsur intrinsiknya (jika ada sumber unsur ekstrinsiknya juga)! Laksanakan dalam kelompok kerja (4 – 6 orang). Format hasil analisis sebagai berikut.

No. Unsur Intrinsik/Ekstrinsik Kutipan/Ringkasan Pendukung

3. Ungkapkan hasil analisis Anda di depan kelas untuk dibandingkan dengan kerja kelompok lain!

Sudah beberapa kali Hidayat bisa bertemu dengan Ita di pesawat udara dalam perjalanan ke luar negeri. Sudah beberapa kali pula ia berjalan-jalan dengan pramugari itu di Singapura. Hidayat merasa senang mempunyai teman bicara yang mengasyikkan dalam mengisi waktu senggang. Malahan ia sempat memberi kenang-kenangan yang dirasakannya tidak seberapa berharga, tetapi nyatanya diterima oleh Ita dengan perasaan

30 Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program IPA dan IPS) 30 Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program IPA dan IPS)

”Ucapan-ucapannya itu! Waw! Itu kurasakan sangat mengelus hatiku. Aku menemukan kesenangan bercakap dengannya,” pikirnya. Lalu ia memukul-mukul kepalanya sendiri seperti ingin membuang khayalannya sendiri.

Sekarang ia sudah membuat janji lagi dengan laki-laki yang dirasakannya memanjakannya itu. Mereka akan bertemu. Sejak ia meninggalkan pesawat udara, Ita sudah gelisah. Segalanya ia lakukan cepat-cepat. Ia membereskan barangnya dengan tergesa-gesa pula di kamarnya di hotel Agung. Ia cepat keluar lalu menelepon. Bersemangat, bergairah. Hidayat baru saja merebahkan badannya di tempat tidur. Telepon mendering. Ia mengangkatnya.

”Halo,” kata Hidayat dengan santai. ”Ini Pak Hidayat?” suara perempuan dari jauh. ”Ita?” tanya Hidayat berbalik dengan nada gembira. ”Ya, Kang Dayat,” suaranya halus, gembira pula. ”Ya, sayang. Di mana Ita sekarang?” tanya Hidayat. ....

(Ramadhan KH, Ladang Perminus: 201-202, dengan sedikit penyesuaian)

Tugas 2.4

1. Bentuklah kelompok kerja dengan anggota 4 – 6 orang!

2. Carilah sebuah novel dan tentukan penggalannya untuk dibacakan!

3. Rekam pembacaan Anda dan pertukarkan hasilnya dengan kelompok lain!

4. Rekaman Anda akan dianalisis oleh kelompok lain.

5. Diskusikan hasil analisisnya secara bergiliran!

Kebersihan dan Keindahan

Rangkuman

1. Mengomentari laporan, baik berupa kritik maupun saran hendaknya objektif, tidak emosional, menggunakan diksi yang baik dan tepat, serta menyertakan alasan- alasan logis.

2. Bahasa efektif adalah

a. bahasa yang dapat mewakili secara cermat isi pikiran pemakainya

b. bahasa yang dapat secara tepat sama dipahami oleh pembicara/penulis dan pendengar/pembaca.

3. Dalam berpidato seseorang dapat menggunakan metode: menghafal, naskah, ekstemporan, maupun impromptu. Agar isi pidato mudah dipahami dan menarik perhatian pendengar, pembaca perlu memerhatikan lafal, nada, intonasi, dan sikap.

4. Surat dinas adalah surat yang isinya menyangkut masalah-masalah kedinasan, yakni yang berhubungan dengan administrasi jawatan atau pemerintahan. Surat dinas harus singkat, padat, tidak bertele-tele, menggunakan bahasa resmi/baku/ efektif, dan santun.

5. Konjungtor adapun biasanya digunakan untuk menyatakan situasi pertentangan atau perlawanan. Konjungtor adapun berarti tentang atau mengenai hal.

6. Unsur intrinsik karya sastra meliputi tema, latar/setting, penokohan, alur/plot, pesan/

amanat, sudut pandang/point of view, konflik/pertikaian, dan ending/pengakhiran.

7. Unsur ekstrinsik karya sastra meliputi situasi sosial/politik/ekonomi masyarakat, latar belakang pendidikan pengarang, status perkawinan pengarang, jenis kelamin pengarang, dan ideologi pengarang.

Refleksi

Dalam kehidupan bermasyarakat, kegiatan mengkritik; memberi saran; mengungkapkan sesuatu dengan bahasa efektif; membaca pidato; menulis surat dinas; menggunakan kalimat atau paragraf berkonjungsi adapun, di satu pihak .. di lain pihak...; serta membahas unsur-unsur intrinsik, bukan tidak mungkin akan menjadi kebutuhan. Pelajaran 2 ini menawarkan keterampilan- keterampilan itu. Anda seharusnya mampu menggunakan dan memanfaatkannya! Berbanggalah menjadi pengguna bahasa Indonesia!

32 Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program IPA dan IPS)

Evaluasi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!

1. Susunlah kritik dan saran untuk laporan di bawah ini! …. Pada mulanya kami kesulitan memperoleh izin masuk lokasi kunjungan, yakni situs bersejarah

Sangiran. Alasan pengelola adalah karena sedang diadakan renovasi. Akan tetapi, dengan pendekatan yang terus-menerus akhirnya rombongan berhasil memasuki lokasi.

Tepat hari Senin, 28 Januari 2008 pukul 07.00 WIB pengamatan dan penelitian kami mulai. Seperti telah direncanakan, pelaksanaan pengamatan kami bagi dalam beberapa bagian yang masing-masing bagian dikoordinasi oleh subtim dengan jumlah anggota setiap subtim empat orang.

Pukul 11.00 WIB pengamatan kami hentikan. Selanjutnya kami menyusun laporan dengan cara menyatukan laporan-laporan dari setiap subtim. Demikianlah laporan kami. Terima kasih. ….

2. Ubahlah kalimat-kalimat berikut agar menjadi efektif!

a. Dalam pertemuan itu membahas rencana perpisahan kelas XII.

b. Setiap permasalahan daripada manusia pasti ada jalan keluarnya.

c. Meskipun banyak hambatan, tetapi rombongan berhasil menyelesaikan ekspedisinya dengan selamat.

d. Sebelum memulai sesuatu sebaiknya terlebih dahulu berdoa.

3. Tulislah sebuah surat dinas berupa undangan rapat pengurus OSIS sekolah Anda dalam rangka memperingati hari besar agama/nasional!

4. Temukan unsur intrinsik dalam penggalan cerpen berikut! Sih sudah tak punya air mata. Kebisuan kembali merengkuhnya. Ia rasakan sekujur tubuhnya

menggigil. Ada dingin yang menyegat-nyengat, lalu luka yang menyergap-nyergap. ”Kita akan menikah, Sih. Kau yang paling perempuan di jagad ini. Aku tak akan melepaskanmu!” Di mata Sih, senyuman Kas seperti lengkungan pelangi terbalik yang menghiasi cakrawala. Pendarnya menggetarkan pojok-pojok sunyi dalam galau diri Sih. Seperti juga Kas, pada waktu itu Sih tak pernah berpikir ada lelaki yang lebih sempurna, yang Tuhan ciptakan selain Kas. Kas hanya dapat dikalahkan oleh para nabi, bukan oleh manusia biasa. Apakah yang tak dimiliki Kas? Ia mapan, keturunan baik-baik, berjiwa satria, tampan, pintar.... Lelaki macam mana lagi yang diperlukan seorang perempuan selain yang seperti itu?

”Aku tetap akan menulis. Bukan untuk membantumu atau keuangan kita, tapi untuk diriku sendiri. Dan kamu, Mas..., adalah inspirasiku yang tak pernah habis,” katanya beberapa hari setelah menikah. Kas mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, menggoda Sih. Lesung pipitnya yang dalam tampak seketika. Lalu gemas ditekannya kedua pipi Sih dengan dua tangannya yang lebar dan kokoh. ”Kau boleh melakukan apa saja, Cinta,” katanya bagai penyair pemula. ”Tahukah kau? Aku menikahimu karena engkaulah pengarangku. Lagi pula, kalau kau ingin bekerja yang lain, silakan. Aku bukanlah seorang sipir dan rumah ini bukan penjara yang akan mengurungmu,” bisiknya kemudian di telinga Sih.

Kebersihan dan Keindahan

Lima tahun. Lima tahun Kas dan Sih berumah tangga. Sih merasakan kebahagiaan bagai air terjun yang menyerbu dirinya. Ia mengenali pelangi semesta yang sama, yang dimiliki semua manusia, berpindah hanya memendari rumah mungil mereka. Sih tak pernah berhenti mengarang, sesuatu yang ditekuninya jauh sebelum ia bertemu Kas. Sementara Kas masih pegawai negeri di kecamatan. Maka hari berkejaran di halaman waktu tak ubah kanak-kanak yang berlarian di lapangan luas tak jauh dari rumah mereka. Dan, saat mata Sih melihat seorang anak terjatuh, ia merasakan kembali keroak luka di batinnya. (Pertemuan di Taman Hening, Helvy Tiana Rosa).

5. Sebutkan dan terangkan hal-hal yang mutlak harus diperhatikan ketika berpidato dengan metode naskah (membaca)!