BAB III PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP TORSI DAN PUTARAN
PADA MOTOR ARUS SEARAH
3.1. Umum
Seperti kita ketahui PLN memproduksi tegangan listrik dengan nilai nominal 220380 volt tiga fasa pada frekuensi 50 Hz dan dalam bentuk gelombang
sinus. Pada kenyataannya tegangan listrik PLN bukanlah tegangan sinus murni yang berkualitas sempurna. Tegangan listrik PLN ini seringkali disalurkan kepada
konsumen dengan berbagai kelemahan, salah satunya adalah turunnya tegangan disisi penerima yang lebih dikenal dengan sebutan voltage drop atau jatuh
tegangan. Akibat terjadinya jatuh tegangan disepanjang saluran maka tegangan
khususnya ditempat yang paling jauh dengan sumber tenaga akan lebih kecil dari tegangan nominal. Penurunan nilai tegangan ini tentu akan mengganggu kerja
peralatan listrik terutama bagi motor – motor listrik yang membutuhkan tegangan yang konstan pada saat beroperasi. Pada motor arus searah penurunan tegangan
supply ini dapat mempengaruhi torsi dan putaran yang dihasilkan oleh motor.
3.2. Jatuh Tegangan
Jatuh tegangan adalah selisih antara tegangan ujung pengirim dengan tegangan ujung penerima. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
∆V = Vs – Vr……………………………….…3.1 Dimana :
∆V = jatuh tegangan volt Vs = tegangan di sisi pengirim volt
Vr = tegangan di sisi penerima volt Atau dapat juga ditulis dalam bentuk persentase :
∆V =
V V
∆
x 100...............................................3.2
Dimana : ∆V = rugi tegangan dalam persen
V = tegangan kerja volt ∆V = rugi tegangan volt
Jatuh tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas
penampang penghantar. Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam besaran volt. Besarnya batas atas dan batas bawah ditentukan oleh
kebijkasanaan perusahaan listrik terkait. Penurunan tegangan maksimum pada beban penuh yang dibolehkan di beberapa titik pada jaringan distribusi adalah
[SPLN 72 : 1987] : 1. SUTM = 5 dari tegangan kerja bagi sistem radial
2. SKTM = 2 dari tegangan kerja pada sistem spindle dan gugus
Universitas Sumatera Utara
3. Trafo distribusi = 3 dari tegangan kerja 4. Saluran tegangan rendah = 4 dari tegangan kerja tergantung kepadatan
beban 5. Sambungan rumah = 1 dari tegangan nominal
Adapun penyebab jatuh tegangan voltage drop adalah : 1. Jauhnya jaringan, jauhnya jarak transformator dari gardu induk
2. Rendahnya tegangan yang diberikan gardu induk atau rendahnya tegangan keluaran dari transformator distribusi
3. Sambungan penghantar yang tidak baik sehingga bermasalah di sisi tegangan menengah dan tegangan rendah
4. Pemilihan jenis penghantar, ukuran penghantar dan konektor yang tidak tepat
5. Arus yang dihasilkan terlalu besar Untuk menghitung jatuh tegangan, diperhitungkan reaktansinya, maupun
faktor dayanya yang tidak sama dengan satu. Maka tegangan yang hilang disepanjang saluran penghantar adalah :
∆V = I R cos θ + X sin θ …………………….……3.3 Dimana :
I = arus beban ampere R = tahanan saluran ohm
X = reaktansi saluran ohm Cos
θ = faktor daya beban
Universitas Sumatera Utara
3.3. Torsi Motor Arus Searah