PENINGKATAN KEMAMPUAN MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL SD NEGERI 4 TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
i ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL
SD NEGERI 4 TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh ASMUNI
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam
pembelajaran melengkapi puisi di kelas III SD Negeri 4 Talangpadang. Terbukti dari 25 siswa, yang tuntas hanya 5 siswa (20%) dan selebihnya 20 siswa (80%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 48. Salah satu
pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melengkapi puisi adalah dengan memanfaatkan media gambar. Tujuan dari penelitian ini adalah memperbaiki proses belajar mengajar khususnya
pembelajaran melengkapi puisi dan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 dalam melengkapi puisi berdasarkan media gambar.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilaksanakan di SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus, khususnya di kelas III dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/ observasi, dan refleksi. Aspek yang dinilai pada setiap siklus adalah aktivitas siswa dan guru.
(2)
ii
Hasil evaluasi siklus I menunjukkan bahwa aktivitas dan prestasi belajar siswa belum optimal. Hasil evaluasi siklus II menunjukkan prestasi belajar siswa meningkat karena sesuai dengan indikator kerja yang menyatakan penelitian tindakan kelas berhasil, jika hasil belajar siswa mencapai kriteria ketuntasan klasikal sebesar 75%.
Pembelajaran melengkapi puisi melalui media gambar prasiklus, siswa yang mencapai KKM hanya 5 dari 25 siswa dengan persentase 20% dan yang belum mencapai KKM sebanyak 20 dari 25 siswa atau dengan persentase 80%. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM hanya 6 dari 25 siswa atau dengan persentase 24% dan siswa yang belum mencapai KKM sejumlah 19 siswa atau dengan persentase 76%. Pada siklus II persentase nilai ketuntasan siswa yang mencapai KKM terjadi peningkatan naik menjadi 84% dan yang belum mencapai KKM 16%. Hasil penelitian kemampuan melengkapi puisi pada setiap siklus terdapat peningkatan. Dengan demikian, media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melengkapi puisi pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang Kabupten Tanggamus.
(3)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL SD NEGERI 4 TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ASMUNI NPM 1013124001
PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG 2012
(4)
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. Hasil Tes Siklus I Kemampuan Siswa Dalam Melengkapi Puisi... 41 2. Hasil Tes Kemampuan Siswa Melengkapi Puisi Siklus II ... 56 3. Hasil Tes Kemampuan Melengkapi Puisi Berdasarkan Media Gambar
SDN 4 Talangpadang Siklus I dan Siklus II... 67 4. Prosentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 70 5. Prosentase Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 71
(5)
xi DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
HALAMAN JUDUL ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
RIWAYAT HIDUP ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
MOTO ... viii
SANWACANA... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Pengertian Menulis ... 7
2.2 Pengertian Puisi ... 8
2.2.1 Struktur Puisi ... 9
2.2.2 Unsur-Unsur Pembangun Puisi ... 10
2.3 Media ... 13
2.3.1 Pengertian Media ... 13
2.3.2 Manfaat Media Pendidikan... 14
2.3.3 Klasifikasi Media... 15
2.4 Gambar ... 16
2.4.1 Jenis-jenis Media Gambar ... 16
2.4.2 Kelebihan Media Gambar... 17
2.4.3 Kekurangan Media Gambar... 17
2.4.4. Syarat-syarat Memilih Media Gambar ... 18
2.5 Kemampuan Melengkapi Puisi... 18
BAB III. METODE PENELITIAN ... 20
3.1 Rancangan Penelitian... 20
3.2 Subjek Penelitian ... 21
(6)
xii
3.4 Waktu Penelitian... 21
3.5 Indikator Kinerja... 22
3.6 Prosedur Penelitian ... 22
3.6.1 Tahap Perencanaan ... 22
3.6.2 Tahap Pelaksanaan... 23
3.6.3 Tahap Observasi/Pengamatan ... 25
3.6.4 Refleksi ... 25
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.8 Instrumen Penelitian ... 27
3.9 Teknik Analisis Data ... 32
3.10 Langkah-Langkah Menganalisis Data ... 33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
4.1 Hasil Penelitian... 35
4.1.1 Siklus I ... 36
4.1.1.1 Tahap Perencanaan... 36
4.1.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 37
4.1.1.3 Tahap Pengamatan ... 40
4.1.1.4 Refleksi... 50
4.1.2 Siklus II... 51
4.1.2.1 Tahap Perencanaan... 52
4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 52
4.1.2.3 Tahap Pengamatan ... 54
4.1.2.4 Refleksi... 65
4.2 Pembahasan ... 65
4.2.1 Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Melengkapi Puisi ... 66
4.2.2 Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 68
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
(7)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat Dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ... 75
2. Surat Pernyataan ... 76
3. Alat Penilaian Kemampuan Guru(APKG) Siklus I ... 77
4. Alat Penilaian Kemampuan Guru(APKG) Siklus II... 80
5. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I ... 83
6. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ... 89
7. Hasil Kemampuan Siswa dalam Melengkapi Puisi pada Siklus I ... 95
8. Data Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar Ditinjau Dari Aspek Pilihan Kata Siklus I... 96
9. Data Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar Ditinjau Dari Aspek Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Siklus I ... 97
10. Data Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar Ditinjau Dari Aspek Rima/Ritme Siklus I ... 98
11. Hasil Komulatif Belajar Siswa dalam Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar Siklus I ... 99
12. Hasil Kemampuan Siswa dalam Melengkapi Puisi pada Siklus II... 100
13. Data Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar Ditinjau Dari Aspek Pilihan Kata Siklus II ... 101 14. Data Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar Ditinjau
(8)
xvii
Dari Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus II ... 102 15. Data Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar Ditinjau
Dari Aspek Rima/Ritme Siklus II ... 103 16. Hasil Komulatif Belajar Siswa dalam Melengkapi Puisi Melalui Media
Gambar siklus II... 104 17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I... 105 18. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I... 107 19. Instrumen Kemampuan Siswa Dalam Melengkapi Puisi Berdasarkan
Media Gambar. ... 109 20. Foto-foto penelitian... 111 21. Lembar Kerja Siswa Siklus I dan II ... 113
(9)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Indikator Penilaian Kemampuan Melengkapi Puisi Berdasarkan Gambar. 28
3.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 31
4.1. Skor Kumulatif Nilai Melengkapi Puisi Siklus I ... 40
4.2. Skor Penilaian Pilihan Kata/Diksi Siklus I ... 42
4.3. Skor Penilaian Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Siklus I... 43
4.4. Skor Penilaian Indikator Rima dan Ritme Siklus I ... 44
4.5. Rata-Rata Skor Kemampuan Siswa Melengkapi Puisi Siklus I... 44
4.6. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Siklus I ... 45
4.7. Aktivitas Siswa Siklus I ... 47
4.8. Aktivitas Guru Siklus I... 49
4.9. Skor Kumulatif Nilai Melengkapi Puisi Siklus II ... 55
4.10. Skor Penilaian Pilihan Kata/Diksi Siklus II ... 57
4.11. Skor Penilaian Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Siklus II ... 58
4.12. Skor Penilaian Rima dan Ritme Siklus II ... 59
4.13. Rata-Rata Skor Penilaian Kemampuan Siswa dalam Melengkapi Puisi Berdasarkan Media Gambar Siklus II... 59
(10)
xiv
4.15. Aktivitas Siswa Siklus II... 61 4.16. Aktivitas Guru Siklus II ... 64 4.17. Hasil Tes Kemampuan Melengkapi Puisi Berdasarkan media Gambar
Siklus I dan II... 66 4.18. Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II... 70 4.19. Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 71
(11)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL SD NEGERI 4 TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
ASMUNI
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2012
(12)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Edi Suyanto, M.Pd. ……..………..
Sekretaris : Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. ………
Penguji
Bukan Pembimbing: Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. ………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
(13)
MOTO
Kata-kata yang baik dan memberikan maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan cercaan.
(Qs. Al Baqoroh ayat 263)
Orang-orang yang baik adalah mereka yang selalu mencoba untuk terus memperbaiki dirinya.
(Haji Agus Salim)
Hal utama yang diperlukan untuk membuat manusia berbahagia ialah kecerdasan. (Bertrand Russel)
(14)
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan AllahSubhanahuwata’ala,penulis mempersembahkan karya tulis ini, kepada
orang-orang terkasih berikut:
1. kedua orang tuaku yang telah merawat, membesarkan, dan mendidik dengan penuh keikhlasan sehingga mendapatkan keberhasilan;
2. suami tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi serta kebersamaannya hingga memberikan kedamaian dan keberhasilan;
3. buah hatiku, Rhias Hani Andjani memberikan inspirasi dalam mengejar cita-cita di masa yang akan datang;
4. kakak-kakak dan adik dengan segala limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat untuk keberhasilan anaknya yang tidak mungkin dapat terbalaskan.
(15)
Judul PTK : Peningkatan Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas III Semester Ganjil SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama Mahasiswa : Asmuni
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013124001
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI,
Pembimbing 1
Dr. Edi Suyanto, M.Pd. NIP 196307131993111001
Pembimbing 2
Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. NIP 196101041987031004
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 194804211978031004
(16)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabumi, pada tanggal 01 Agustus 1970, anak keempat dari lima bersaudara, buah cinta dari pasangan Abu Bakar (alm.) dan Masyani (almh.).
Pendidikan yang telah penulis tempuh Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Banding Agung diselesaikan pada tahun 1983, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Taman Siswa Talangpadang diselesaikan pada tahun 1986, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Swasta PGRI Talangpadang diselesaikan pada tahun 1989, Diploma 3 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni STKIP PGRI Bandar Lampung Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia diselesaikan pada tahun 1995.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S-1 dalam Jabatan FKIP Universitas
Lampung Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2010. Penulis melaksanakan PPL/PPM di SD Negeri 4 Talangpadang selama 2 bulan yaitu bulan April hingga Mei 2011.
(17)
ix
SANWACANA
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terselesaikan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)dengan judul “Peningkatan Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas III Semester Ganjil SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011-2012”. Adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Edy Suyanto, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memotivasi, memberikan pengarahan, serta saran-saran dari penyusunan proposal hingga PTK ini selesai;
2. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. selaku Pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, kritik, serta saran demi kesempurnaan PTK ini dan selama perkuliahan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat;
3. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Pembahas dan Penguji, yang telah memberikan tuntunan dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih sempurna; 4. Drs. Imam Rejana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
(18)
x
5. Keluarga besar SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus terutama Kepala Sekolah Ibu Tarbiah, S.Pd.SD., teman sejawat Ibu Hayanun, S.Pd.SD., dan teman-teman guru serta staf TU, siswa-siswi atas kerja sama dan
kemudahan yang penulis dapatkan selama melaksanakan PTK ini;
6. Kakak-kakak, adik, keponakan, anak, mertua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, dan semangat juga dukungan kepadaku;
7. Teman-teman mahasiswa S-1 dalam Jabatan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2010/2011 yang telah memberikan motivasi dan
berpartisipsi dalam menyelesaian PTK ini.
Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Harapan penulis, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah.
Bandarlampung, 2012 Penulis,
(19)
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis menjadi kegiatan yang cukup kompleks karena penulis dituntut untuk mampu mengungkapkan gagasannya dan mampu mengorganisasikan ke dalam ragam bahasa tulis. Kegiatan tulis menulis banyak macamnya, salah satunya adalah menulis puisi (namun dalam hal ini siswa tidak menulis secara utuh/keseluruhan, melainkan hanya melengkapi puisi yang sudah ada). Melengkapi puisi mengenai keindahan alam merupakan kegiatan menulis puisi yang merupakan salah satu pengajaran sastra.
Pengajaran sastra khususnya melengkapi puisi akan berhasil jika siswa
berhadapan langsung dengan karya sastra tersebut. Siswa tidak hanya dituntut untuk memahami teori-teori puisi, tetapi lebih dituntut untuk menuangkan dalam bentuk puisi. Anggapan bahwa melengkapi puisi sebagai kegiatan yang sulit sudah seharusnya dihilangkan karena media khususnya gambar dapat membantu siswa dalam menulis puisi. Untuk itu agar siswa mampu melengkapi puisi, guru dapat memanfaatkan media dalam pembelajaran. Pemanfaatan media
(20)
2
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhuan dan tujuan belajar akan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memberikan pengalaman yang konkret, dan memotivasi belajar siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat lebih terampil, kreatif, dan profesional dalam menentukan bahan ajar dan sumber belajar yang sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana serta kemampuan siswanya.
Dengan demikian pembelajaran tentang melengkapi puisi melalui pemanfaataan media gambar akan lebih bermakna dan menyenangkan. Melalui gambar siswa akan dapat menambah ide, diksi yang tepat, dan mengungkapkan perasaan, pemikiran serta imajinasi yang tertuang dalam bentuk puisi dengan memper-hatikan unsur-unsur pembangun puisi antara lain: tema, diksi, pengimajinasian dan bahasa kias.
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan secara imajinatif dengan bahasa yang dipersingkat dan diberi irama. Puisi adalah sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun yang bersifat padu. Dikatakan padu, karena tidak dapat dipisahkan tanpa dikaitkan dengan unsur yang lainnya. Unsur-unsur tersebut adalah unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik terdiri atas: diksi, imajinasi, kata konkret, verifikasi, topografi, dan majas, sedangkan unsur batin terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat. Di tingkat sekolah dasar, melengkapi puisi hanya diukur sebatas pemilihan kata, tema, dan sajak (rima). Namun terlepas dari beberapa hal itu semua, media gambar sangat mendukung sekali dalam kegiatan pembelajaran menulis, khususnya melengkapi
(21)
3
puisi, karena gambar dapat memudahkan siswa menyalurkan inspirasi dan daya khayalnya dalam melengkapi puisi.
Media adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar yang terjadi (Sadiman, 2006: 6). Penggunaan media secara kretif dapat memungkinkan untuk
membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar lebih giat lagi. Penggunaan media tersebut sebagai salah satu strategi agar proses pengajaran berlangsung dengan efektif, sehingga komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran melengkapi puisi yakni melalui media visual berupa gambar, dalam hal ini guru dapat menyajikan beberapa gambar tunggal mengenai suatu objek. Gambar tunggal merupakan gambar yang paling cocok untuk menulis puisi, karena gambar adalah sebuah objek yang dapat terlihat secara jelas, dengan demikian gambar akan memudahkan siswa dalam menyalurkan imajinasi dalam melengkapi puisi.
Gambar yang dipergunakan harus dapat menunjang pembelajaran dengan mutu gambar yang baik dan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Pada umumnya, orang menganggap gambar sebagai hiasan daripada sebagai media sebagai sarana untuk memperoleh informasi. Gambar akan bermanfaat jika yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
(22)
4
Berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada pokok bahasan melengkapi puisi yang diperoleh masih rendah. Meskipun materi tersebut sudah sering diajarkan kepada siswa, tetapi hasil yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah sebesar 62. Dari jumlah keseluruhan 25 siswa, yang tuntas hanya 5 orang dan siswa yang belum tuntas 20 orang dengan nilai rata-rata di bawah 50.
Dari hasil observasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran menulis di atas, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran melengkapi puisi yang dilakukan kurang efektif sehingga prestasi siswa rendah. Padahal, kemampuan siswa dalam pembelajaran melengkapi puisi dapat dikembangkan secara optimal, apabila guru didalam kegiatan pembelajarannya selalu menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan kognitif siswa secara tepat. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan perkembangan kognitif siswa adalah penggunaan media dalam setiap proses pembelajaran, karena media merupakan salah satu sumber belajar yang bermanfaat untuk mengatasi perbedaan (1) gaya belajar, (2) minat, (3) intelegensi, dan (4) keterbatasan daya indra (Sadiman, 2006: 8). Manfaat lain penggunaan media dalam pembelajaran adalah memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk mempelajari hal-hal baru, mengaktifkan respon belajar karena media dapat memberikan balikan hasil belajar dengan segera dan dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif (Sudjana, 2005).
Penulis memilih gambar keindahan alam sebagai media dalam melengkapi puisi. Alasan penulis memilih gambar keindahan alam karena gambar menghadirkan objek yang sangat menarik bagi siswa dan sesuai dengan kompetensi dasar yakni melengkapi puisi berdasarkan gambar.
(23)
5
Dari hal-hal yang diungkapkan di atas, penulis ingin meneliti kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan pemanfaatan media gambar di kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian iniyaitu “Bagaimanakah peningkatan kemampuan melangkapi puisi melalui media gambar pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini membahas tentang kemampuan melengkapi puisi dengan menggunakan gambar pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 2011/2012 memiliki tujuan dan kegunan sebagai berikut.
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memperbaiki proses belajar mengajar khususnya pembelajaran puisi di SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012; 2. Mendeskripsikan kemampuan siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun
(24)
6
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bahan evaluasi bagi siswa agar lebih mampu melengkapi puisi dengan baik. 2. Meningkatkan motivasi guru untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas dalam
(25)
7
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Menulis
Salah satu keterampilan dari empat keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan ini, seorang penulis dapat berkomunikasi secara tidak langsung dengan pembaca untuk menyampaikan pesan, gagasan, keinginan, dan perasaan yang disusun dalam bentuk tulisan.
Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa (Tarigan,1992: 21). Menulis adalah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang hingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka mamahami bahasa dn gambaran itu. Menulis merupakan kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya (Silitonga, 1984: 9). Sementara Natawijaya (1979: 9)
berpendapat bahwa menulis adalah kegiatan menyusun buah pikiran, perasaan, dan data informasi menurut organisasi penulisan yang sistematis sehingga tulisan dapat dipahami. Untuk dapat menulis, seseorang harus belajar secara intensif karena menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak muncul secara otomatis.
(26)
8
Dari beberapa pendapat di atas, penulis mangacu pada pendapat Silitonga yang mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya.
Menurut penulis, pendapat Silitonga sangat mendasari untuk mewakili makna konsep yang berkaitan dengan menulis pusis yakni tentang pemaparan apa yang terjadi, baik dari pikiran, perasaan, yang tentunya berkaitan dengan gambar yang mereka lihat yang pada akhirnya kesemua akan tertuang dalam bahasa tulis bentuk puisi.
2.2 Pengertian Puisi
Kegiatan menulis banyak macamnya, baik dari aspek kemampuan berbahasa maupun bersastra. Salah satunya menulis dalam aspek kemampuan bersastra yang diajarkan di sekolah adalah menulis puisi. Menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang produktif dan apresiatif yang tertuang melalui pengalaman serta imajinasi seseorang.
Secara etomologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani, yakniPoeima
“membuat” ataupoeisis“pembuatan”, dalam bahasa Inggris disebutapoem atau poetry. Puisi diartikan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasranya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambara suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batin (Aminudin, 1987: 134). Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyiar serta imajinatif dan disusun dengan pengonsentrasian semua kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya (Waluyo, 1987: 25).
(27)
9
Puisi merupakan karya sastra yang terikat ketentuan atau syarat tertentu dengan cara pengonsentrasian, pemusatan, dan pemadatan isi serta bahasa (Raharjo, 1990: 100). Puisi merupakan karangan dalam bentuk tertentu, dengan mementingkan irama, derap, atau sajak. Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait (KBBI, 2005: 903). Puisi merupakan penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantunkan oleh penciptanya dengan segala pribadinya, pemikirannya, perasaannya, kemauannya, dan lain-lain (Suharianto, 2005: 7).
Dari beberapa pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat Waluyo (1987: 25) yang mengemukakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair serta imajinatif dan disusun dengan pengonsentrasian semua kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.
Penulis mengacu pada pendapat Waluyo karena pendapat tersebut mengangkat tentang penulisan puisi yang memerlukan pengonsentrasian struktur fisik dan batin. Untuk lebih jelasnya akan penulis paparkan dibawah ini.
2.2.1 Struktur Puisi
Kesusastraan merupakan struktur ketandaan yang bermakna dan kompleks, yang menjalin hubungan erat. Karya sastra mempunyai makna dalam hubungannya dengan unsur lain pada struktur itu dan keseluruhannya. Puisi merupakan struktur yang kompleks. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan
(28)
10
susunan unsur-unsur yang bersistem, yang unsur-unsurnya terjadi hubungan timbak balik saling menentukan (Waluyo, 1987: 28).
2.2.2 Unsur-Unsur Pembangun Puisi
Unsur pembangun puisi adalah sebagai berikut. 1. Tema
Tema merupakan ide pokok yang menjiwai keseluruhan isi puisi yang
mencerminkan persoalan kehidupan manusia, alam sekitar, yang diangkat oleh pengarang dari objek seninya. Melalui tema yang diungkap, penulis puisi dapat turut membantu memanusiakan manusia. Artinya, manusia lebih memiliki keselarasan pengalaman antara baik dan buruk, benar dan salah, serta indah dan jelek.
2. Perasaan
Dalam menulis puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Perasaan yang menjiwai puisi bisa berupa gembira, sedih, terharu, terasing, sombong, dan lain sebagainya.
3. Nada dan Suasana
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Maksudnya, apakah penyair ingin bersikap menasehati, menyindir, atau hanya menceritakan sesuatu.
4. Amanat
Amanat atau tujuan adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Di dalam isi puisi yang disajikan penyair dalam puisinya tersirat ataupun tersurat pesan, ide atau gagasan yang lain dikomunikasikan penyair pada
(29)
11
pembaca. Amanat adalah sebuah pesan yang mengandung pemecahan persoalan yang ingin disampaikan pada pembaca.
5. Diksi
Diksi berarti pilihan kata dalam pusi. Pilihan kata itu akan memberikan
pengertian yang cukup luas. Dalam menulis puisi, harus memilih kata yang tepat, mempertimbangkan urutan kata, dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata itu. Kata dalam puisi bersifat konotatif artinya memiliki kemungkinan makna lebih dari satu. Oleh karena itu, peran diksi tidak disangsikan lagi sebab merupakan kunci dalam puisi.
6. Pengimajinasian
Pengimajinasian adalah pengungkapan pengalaman seseorang ke dalam kata atau ungkapan, sehingga menjadi gambaran suasana yang lebih nyata. Untuk
memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana khusus yang akan membuat lebih hidup gambaran dalam pikiran atau pengindraan, untuk menarik perhatian, memberikan kesan mental atau bayangan, penyair menggunakan gambaran angan-angan.
7. Kata Konkret
Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret. Artinya kata-kata tersebut dapat menyarankan kepada arti yang menyeluruh. Kata konkret erat hubungannya dengan kata kias.
(30)
12
8. Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif dikenal juga dengan istilah majas, yang merupakan bahasa kias atau gaya bahasa dalam puisi. Tujuan menciptakan gaya bahasa dalam puisi (1) agar menghasilkan kesenangan yang bersifat imajinatif. (2) menghasilkan makna tambahan. (3) agar dapat menambah intesitas konkret sikap dan perasaan penyair, dan (4) agar makna yang diungkapkan jelas.
9. Verifikasi/Rima
Verifikasi merupakan bunyi dalam puisi yang menghasilkan rima dan ritme. Rima (persamaan bunyi) adalah mengulangan bunyi dalam puisi. Ritme (irama) adalah pengulangan bunyi, kata, frasa dan kalimat. Dalam puisi irama berupa juga pengulangan yang teratur pada suatu baris puisi. Irama dapat juga berarti keras-lembut, tinggi-rendah atau panjang pendek kata dalam puisi.
10. Tata Wajah
Tata wajah atau tipografi merupakan pembeda yang pentibg antra puisi dengan prosa dan drama. Larik puisi membentuk bait bukan pargraf, atau dialog.
Dari unsur-unsur pembangun puisi di atas, peneliti hanya menentukan tiga unsur pembangun puisi yaitu pilihan kata, ejaan dan tanda baca, dan verifikasi (rima dan ritme). Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan keempat unsur pembangun puisi tersebut merupakan materi yang dijarkan di kelas III tingkat Sekolah dasar dalam pembelajaran menulis puisi.
(31)
13
2.3 Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam dunia pendidikan dikenal media pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan variasi dalam
pembelajaran sehingga hal tersebut dapat meningkatkan keinginan dan minat-minat yang baru pada diri siswa.
2.3.1 Pengertian Media
Kata “media” berasal dari bahasa latinmediusyang merupakan bentuk jamak dari kata“medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medium adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar (Gegne dalam Sadiman, 2006: 6). Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media (Gerlach dan Ely dalam Arsyad, 2007: 3). Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis atau untuk menangkap, memproses, dan menyusun infomasi visual.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat Gegne bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
(32)
14
Dalam penelitian ini, penulis memanfaatkan media gambar untuk memudahkan siswa dalam melengkapi puisi.
2.3.2 Manfaat Media Pendidikan
Ada beberapa manfaat media pendidikan menurut Hamalik, (1994: 15) yaitu sebagai berikut.
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir. Dengan menggunakan media gambar, siswa dapat langsung melihat objek yang diajarkan sehingga memudahkan siswa untuk berpikir;
2. Memperbesar perhatian siswa. Dalam hal ini dengan menggunakan media gambar akan meningkatkan daya tarik dan merangsang keingintahuan pada diri siswa;
3. Dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar. Dalam hal ini dengan menggunakan gambar dapat memudahkan siswa dalam berpikir untuk
meningkatkan perkembangan belajar siswa yang lebih baik;
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar mandiri dikalangan siswa. Dengan media ini dapat mengatasi sikap pasif siswa sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya. siswa dapat melukiskan apa yang terdapat dalam gambar dengan kalimat dan pikirannya;
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu. Dalam hal ini dengan menggunakan media gambar dapat mengarahkan perhatian siswa kepada pelajaran yang akan diterima sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan
(33)
15
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar;
6. Membantu tumbuhnya pengertian. Dengan media ini akan dapat membantu dalam meningkatkan perkembangan kemampuan bersastra dan berbahasa siswa agar lebih baik;
7. Pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu efisiensi yang mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Dalam hal ini dengan menggunakan media siswa dapat memperoleh informasi atau pesan yang mudah diingat dan kesan yang mendalam dalam
perkembangan belajar.
2.3.3 Klasifikasi Media
Anderson (dalam Sadiman, 2006: 89) mengklasifikasikan media antara lain (1) media audio, (2) media cetak, (3) media cetak bersuara, (4) media visual diam, (5) media visual dengan suara, (6) media visual gerak, (7) objek, (8) sumber manusia dan lingkungan, dan (9) media komputer.
Berdasarkan klasifikasi di atas, media yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah media visual diam dalam bentuk gambar. Dalam penelitian ini penulis memilih media gambar untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melengkapi puisi, karena gambar merupakan media yang sangat menarik dan dapat
(34)
16
2.4 Gambar
Gambar merupakan media visual yang paling sering digunakan atau menjadi objek dalam proses belajar mengajar. Karena gambar menyajikan ilustrasi yang hampir sama dengan kenyataan dari sesuatu objek dan situasi (Arsyad, 2007:106). Dalam penyajiannya, gambar dapat memberikan pengertian lebih dari sekedar kata-kata atau dengan kata lain gambar dapat membuat orang menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan dengan kata-kata, baik tertulis maupun yang diucapkan (Sadiman, 2006: 27).
2.4.1 Jenis-Jenis Media Gambar
Pada dasarnya media gambar yang dapat digunakan dalam pembelajaran terbagi atas dua jenis:
1. Gambar Tunggal
Gambar tunggal merupakan gambar yang hanya terdiri dari satu gambar saja untuk mewakili keseluruhan hal yang ingin disampaikan.
2. Gambar Seri
Gambar seri merupakan gambar yang terdiri dari beberapa gambar yang mewakili keseluruhan hal yang ingin dijelaskan. Gambar seri merupakan serangkaian gam-bar yang terpisah antara satu dengan yang lain, tetapi memiliki satu kesatuan urutan cerita.
Dalam penelitian ini penulis memanfaatkan gambar tunggal dalam melengkapi puisi.
(35)
17
2.4.2 Kelebihan Media Gambar
Menurut Hamalik (1994: 63), media gambar memiliki kelebihan-kelebihan antara lain sebagai berikut.
1. Gambar bersifat konkret. Melalui media gambar siswa dapat melihat dengan jelas sesuatu yang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas;
2. Gambar mengatasi ruang-ruang waktu. Maksudnya dengan media gambar siswa tidak harus mendatangi objek wisata secara langsung karena itu akan menghabiskan waktu dan biaya. Dengan gambar siswa dapat melihat dengan jelas dan lebih efisien;
3. Media gambar mengatasi keterbatasan pengamatan kita;
4. Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan. Dalam penelitian ini, gambar yang digunakan penulis yaitu berbagai jenis ilustrasi tentang keindahan alam yang diperoleh dengan mudah, murah, dan dapat digunakan sekelompok siswa maupun seluruh kelas.
2.4.3 Kekurangan Media Gambar
Selain memiliki kelebihan-kelebihan, menurut Sadiman (2006: 31) media gambar juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata penglihatan pada gambar. 2. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran, karena dapat menimbulkan pengertian dan persepsi yang berbeda.
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar sehingga dapat membatasi penglihatan.
(36)
18
2.4.4 Syarat- Syarat Memilih Media Gambar
Agar gambar mencapai tujuan semaksimal mungkin sebagai alat visual, menurut Hamalik (1994: 29) sebaiknya gambar dipilih menurut syarat-syarat sebagai berikut.
1. Gambar harus bagus, jelas, menarik, mudah dimengerti dan cukup besar untuk memperlihatkan detailnya.
2. Apa yang tergambar harus cukup penting dan cocok untuk hal yang sedang dipelajari atau masalah yang sedang dihadapi.
3. Gambar harus benar atau dapat dipercaya, artinya menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat dalan keadaan yang sebenarnya.
4. Kesederhaan, artinya gambar itu tidak terlalu kompleks sehingga memudahkan masalah yang ingin diungkapkan gambar tersebut.
5. Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya. 6. Warna, walau tidak mutlak dapat meninggikan nilai sebuah gambar,
menjadikannya lebih realistis dan merangsang minat siswa untuk melihatnya.
2.5 Kemampuan Melengkapi Puisi
Kemampuan adalah kesanggupan dan keuletan yang dimiliki seseorang.
Pengertian kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri (KBBI, 2005: 707). Kemampuan adalah kesanggupan untuk menggunakan unsur-unsur bahasa untuk menyampaikan maksud atau pesan dalam keadaan yang sesuai (Nababan, 1986: 39).
(37)
19
Dari beberapa pengertian kemampuan yang diungkapkan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan yang didasari atas kemauan yang dimiliki oleh seseorang dalam menyampaikan maksud atau pesan.
Kemampuan melengkapi puisi jika dikaitkan dengan pemanfaatan media gambar, maka bermakna suatu kesanggupan menggunakan unsur bahasa untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan secara imajinatif melalui alat bantu gambar yang menghadirkan ilustrasi melalui alat gambar, sehingga dapat merangsang minat serta motivasi belajar siswa
(38)
20
III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakantindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-prektek pembelajaran tersebut harus meningkat setelah dilaksanakan penelitian. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK ini dilaksanakan berupa proses berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahap.
Gambar 3.1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Arikunto S., 2010: 132)
Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan tadi, biasanya
Keterangan : 1 = Perencanaan 2 = Pelaksanaan
3 = Observasi/Pengamatan 4 = Refleksi I
5 = Perencanaan Ulang 6 = Pelaksanaan II
7 = Observasi/pengamatan II 8 = Refleksi II
(39)
21
muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang, serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Demikian-tahap-tahap ini dilakukan terus berulang, sampai sesuatu permasalahan dianggap teratasi (Arikunto S., 2010: 132).
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang, Tanggamus dengan jumlah siswa 25 terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3.3 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Talangpadang di Jalan Raya Peltu M. Sai Kotaraja Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus.
3.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei tahun pelajaran 2011/ 2012. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III dan penelitian berlangsung sampai indikator yang telah ditentukan dapat tercapai.
(40)
22
3.5 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada proses dan hasil pembelajaran. Dari segi proses diharapkan mencapai 75% dari 25 siswa telah aktif dalam pembelajaran dan dari segi hasil siswa mencapai KKM 62,00.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan, tiap-tiap pertemuan terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
3.6.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus meliputi dua hal, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Yang dimaksud dengan perencanaan umum adalah perencanaan yang meliputi keseluruhan aspek yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas. Perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Perencanaan khusus terdiri dari perencanaan ulang atau disebut revisi perencanaan. Perencanaan ini berkaitan dengan
pendekatan pembelajaran, teknik pembelajaran, media dan materi pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media gambar dalam melengkapi puisi.
(41)
23
3.6.2 Tahap Pelaksanaan
Tindakan berlangsung di dalam kelas pada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III selama 2 (dua) kali pertemuan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
Siklus I
A. Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal
a. Guru memberi salam, bertanya tentang keadaan siswa pada hari ini. b. Setelah itu guru mengecek kehadiran siswa dengan mengadakan presensi. c. Setelah melakukan presensi, guru mengadakan apersepsi yang tujuannya
untuk memotivasi siswa agar semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. d. Guru menyampaikan kompetensi dasar (KD), indikator dan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi secara singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara melengkapi puisi.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar membiasakan diri melengkapi puisi.
c. Guru menampilkan contoh gambar pemandangan alam dan memberikan contoh cara melengkapi puisi berdasarkan gambar yang ada.
(42)
24
d. Siswa menyimak contoh melengkapi puisi berdasarkan gambar dan mencatat hal-hal pokok dalam gambar yang dijadikan objek untuk melengkapi puisi.
e. Siswa mencoba melengkapi puisi berdasarkan gambar yang ditampilkan guru di depan kelas.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Siswa menerima tugas rumah membuat. c. Guru mengucapkan salam penutup.
B. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal
a) Guru mengondisikan kelas.
b) Guru mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa hal-hal yang berhubungan dengan materi yan akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti
a) Siswa mengamati kembali contoh gambar yang ditampilkan di depan kelas (gambar pemandangan alam).
b) Siswa mengumpulkan hasil kerja minggu lalu.
(43)
25
d) Guru memberikan penilaian hasil kerja siswa.
3. Kegiatan Akhir
a) Melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran.
b) Guru memberikan pujian bagi siswa yang telah aktif selama pembelajaran dan memotivasi siswa yang belum aktif. c) Melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas di rumah. d) Mengucapkan salam penutup.
3.6.3 Tahap Observasi/pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh satu orang guru sebagai teman sejawat yang bertindak sebagai observer atau kolaborator.
Tahap observasi ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu mengobservasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan yaitu lembar kegiatan aktivitas siswa dan lembar kegiatan aktivitas guru.
3.6.4 Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mencermati, dan mengkaji secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Kemudian dilakukan evaluasi oleh guru untuk
(44)
26
Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan kegiatan pembelajaran melengkapi puisi berdasarkan media gambar yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus selanjutnya.
Setelah siklus I dilaksanakan, peneliti mengevaluasi kelebihan dan kekurangan yang ditemukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari kekurangan yang didapatkan pada siklus I, peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan kembali dengan menentukan rencana perbaikan untuk siklus II.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Tes Tertulis
Tes dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Tes yang dilakukan adalah tes tertulis, karena yang akan diukur adalah kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan media gambar.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan ini diisi selama pembelajaran berlangsung dengan cara memberi tanda ceklis () pada setiap aspek yang diamati dengan kategori kurang, cukup, baik atau baik sekali.
(45)
27
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan hasil lembar kerja siswa. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data-data yang mendukung permasalahan yang akan diteliti.
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap pertemuan. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran.
2. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Adapun lembar observasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada penelitian ini adalah (a) indikator penilaian kemampuan melengkapi puisi berdasarkan media gambar dan (b) lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Indikator penilaian melengkapi puisi berdasarkan media gambar adalah pilihan kata/diksi, penggunaan ejaan dan tanda baca, dan rima/ritme.
(46)
28
Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kemampuan Melengkapi Puisi Berdasarkan Gambar
No Indikator Deskriptor Penilaian Skor Skor Maksimal 1 Pilihan
kata/diksi
Pilihan kata yang digunakan dalam melengkapi puisi sangat tepat
4
4 Terdapat 1-2 kesalahan pilihan kata
yang digunakan dalam melengkapi puisi 3 Terdapat 3-4 kesalahan pilihan kata
yang digunakan dalam melengkapi puisi 2 Terdapat lebih dari 4 kesalahan pilihan
kata yang digunakan dalam melengkapi puisi
1
2. Penggunaan ejaan dan tanda baca
Penggunaan ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi sangat tepat
4
4 Terdapat 1-2 kesalahan penggunaan
ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi
3
Terdapat 3-4 kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi
2
Terdapat lebih dari 4 kesalahan
penggunaan ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi
1
3. Rima dan Ritme
Rima dan ritme yang digunakan dalam melengkapi puisi sangat tepat
4
4 Terdapat 1-2 kesalahan rima dan ritme
yang digunakan dalam melengkapi puisi 3 Terdapat 3-4 kesalahan rima dan ritme
yang digunakan dalam melengkapi puisi 2 Terdapat lebih dari 4 kesalahan rima
dan ritme yang digunakan dalam melengkapi puisi
1
Jumlah (Skor Maksimal) 12
Penghitungan nilai akhir tes tertulis melengkapi puisi berdasarkan media gambar, menggunakan rumus sebagai berikut.
Untuk menentukan tingkat kemampuan siswa dalam melengkapi puisi dengan media gambar, berdasarkan tolok ukur sebagai berikut.
(47)
29
No Rentang Interval Tingkat Kemampuan
1 85 - 100 Sangat Baik
2 75 - 84 Baik
3 60 - 74 Cukup
4 40 - 59 Kurang
5 0 - 39 Sangat Kurang
(Nurgiantoro, 2001: 399)
Indikator penilaian melengkapi puisi berdasarkan media gambar dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Indikator Pilihan Kata (Diksi)
Diksi berarti pilihan kata yang digunakan dalam penulisan puisi. Pilihan kata itu akan memberikan pengertian yang cukup luas. Dalam melengkapi puisi, harus memilih kata yang tepat, mempertimbangkan urutan kata, dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata itu. Kata dalam puisi bersifat konotatif artinya memiliki kemungkinan makna lebih dari satu. Jadi, pilihan kata/diksi sangat memegang peranan penting dalam penulisan puisi. Karena dengan penguasaan diksi yang baik, maka puisi yang ditulis akan baik pula. Untuk itu, apabila pilihan kata yang digunakan dalam melengkapi puisi sangat tepat, dalam artian kata yang dipilih memiliki hubungn dengan kata yang ada pada puisi tersebut, baik kata yang terdapat pada sebelum atau sesudah dari puisi tersebut, maka siswa mendapat skor 4. Jika terdapat 1-2 kesalahan pilihan kata yang digunakan dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapatkan skor 3. Apabila terdapat 3-4 kesalahan pilihan kata yang digunakan dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapat skor 2. Apabila Terdapat lebih dari 4 kesalahan pilihan kata yang digunakan dalam melengkapi puisi, maka skor mendapat 1.
(48)
30
2. Indikator Ketepatan Penggunan Ejaan
Penggunaan ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, atau kalimat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ejaan adalah ketentuan yang mengatur penulisan huruf
menjadi satuan yang lebih besar. Dalam penelitian ini, indikator ketepatan penggunaan ejaan dibatasi pada penggunaan huruf kapital dalam kalimat dan tanda titik yang dipakai dibelakang singkatan nama orang dan akhir kalimat. Jadi, apabila penggunaan ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi sangat tepat, maka siswa mendapat skor 4. Apabila terdapat 1-2 kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapat skor 3. Apabila terdapat 3-4 kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapat skor 2. Apabila terdapat lebih dari 4 kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapat skor 1.
3. Indikator Rima dan Ritme
Rima dan ritme merupakan bunyi dalam puisi. Rima merupakan persamaan bunyi atau pengulangan bunyi akhir kata dalam puisi. Ritme (irama) adalah pengulangan bunyi, kata, frasa dan kalimat. Dalam puisi irama berupa juga pengulangan yang teratur pada suatu baris puisi. Irama dapat juga berarti keras-lembut, tinggi-rendah atau panjang pendek kata dalam puisi. Jadi, jika rima dan ritme yang digunakan dalam melengkapi puisi sangat tepat, maka siswa mendapat skor 4. Apabila terdapat 1-2 kesalahan rima dan ritme yang digunakan dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapat skor 3. Apabila terdapat 3-4 kesalahan
(49)
31
rima dan ritme yang digunakan dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapat skor 2. Apabila terdapat lebih dari 4 kesalahan rima dan ritme yang digunakan dalam melengkapi puisi, maka siswa mendapat skor 1.
Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, disajikan lembar observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
No Aspek Deskriptor Penilaian Skor Skor
Maksimal 1. Keseriusan Siswa serius dalam memperhatikan gambar
dan contoh cara melengkapi puisi yang ditampilkan guru
4
4 Siswa cukup serius dalam memperhatikan
gambar dan contoh cara melengkapi puisi yang ditampilkan guru
3
Siswa kurang serius dalam memperhatikan gambar dan contoh cara melengkapi puisi yang ditampilkan guru
2
Siswa tidak serius dalam memperhatikan gambar dan contoh cara melengkapi puisi yang ditampilkan guru
1
2 Keaktifan Siswa aktif mencari tema dan ide atau gagasan untuk menyelesaikan tugas
4
4 Siswa cukup aktif mencari tema dan ide atau
gagasan untuk menyelesaikan tugas
3 Siswa kurang aktif mencari tema dan ide
atau gagasan untuk menyelesaikan tugas
2 Siswa tidak aktif mencari tema dan ide atau
gagasan untuk menyelesaikan tugas
1 3 Tanya Jawab Siswa aktif bertanya jawab dengan guru atau
teman dalam menyelesaikan tugasnya
4
4 Siswa cukup aktif bertanya jawab dengan
guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya
3
Siswa kurang aktif bertanya jawab dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya
2
Siswa tidak aktif bertanya jawab dengan guru atau teman dalam menyelesaikan tugasnya
1
(50)
32
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap pertemuannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pembelajaran. Analisis ini dihitung dengân menggunakan statistik sederhana, yaitu:
1. Untuk Menilai Tes Tertulis
Penelili melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes tertulis dapat dirumuskan :
Dengan : X = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa
(Sudjana, 2005: 423)
N X X
(51)
33
2. Untuk Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 62 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai daya serap≥75%. Untuk
menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut.
%
100
×
Siswa
belajar
tuntas
yang
Siswa
=
∑
∑
P
(Mulyasa, 2003: 102)
3.10 Langkah-langkah Menganalisis Data
Cara peneliti dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menghadirkan gambar dan contoh puisi di depan kelas dan seluruh siswa
diminta menyimak penjelasan guru.
2. Siswa diminta untuk melengkapi puisi yang masih rumpang berdasarkan gambar yang dihadirkan.
3. Peneliti melakukan penilaian aktivitas siswa berdasarkan indikator kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan gambar.
4. Menjumlahkan skor indikator kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan tolok ukur penilaian.
5. Mengitung skor rata-rata kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan gambar.
(52)
34
6. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan gambar dengan tolok ukur di bawah ini.
No Rentang Interval Tingkat Kemampuan
1 85 - 100 Sangat Baik
2 75 - 84 Baik
3 60 - 74 Cukup
4 40 - 59 Kurang
5 0 - 39 Sangat Kurang
(53)
72
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan hasil dari penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penerapan media gambar dapat meningkatkan kemampuan melengkapi puisi hal ini terbukti dari hasil pembelajaran siswa dalam melengkapi puisi melalui media gambar pada prasiklus siswa yang mencapai KKM hanya 4 dari 25 siswa dengan (16%) dan yang belum mencapai KKM 21 siswa atau dengan (84%) . Siklus I siswa yang mencapai KKM menjadi 6 dari 25 siswa atau (24%) dan siswa yang belum mencapai KKM sejumlah 19 siswa atau (76%). Jadi, peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar (8%). Siklus II persentase nilai ketuntasan siswa yang mencapai KKM terjadi peningkatan naik menjadi (84%) dan yang belum mencapai KKM (16%). Jadi, peningkatan siklus I ke siklus II sebesar (68%).
2. Aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran pada setiap siklusnya meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar (50%) dan siklus II meningkat menjadi (83,33%). Jadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar (33,33%). Kinerja guru pada siklus I sebesar (74,24%) dan siklus II meningkat menjadi
(54)
73
(79,04%). Jadi, peningkatan kinerja guru dari siklus I ke siklus II sebesar (4,8%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Guru Bahasa Indonesia hendaknya menggunakan media gambar pada pembelajaran melengkapi puisi karena dengan kegiatan pembelajaran ini terbukti dapat mendorong siswa aktif dalam pembelajaran menulis.
Pembelajaran tersebut juga berhasil meningkatkan keterampilan melengkapi puisi karena dengan media gambar, siswa dapat dengan bebas
mengekspresikan gagasan dengan acuan gambar, sehingga siswa lebih bebas merinci atau mengurutkan semua yang dilihatnya pada gambar, dan
menerjemahkan gambar tersebut dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Serta meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan selalu berlatih menulis terutama melengkapi puisi yang rumpang.
2. Bagi peneliti di bidang dunia pendidikan maupun bahasa dapat melakukan penelitian mengenai pembelajaran melengkapi puisi dengan teknik
pembelajaran yang berbeda. Salah satu alternatifnya dengan menggunakan media gambar siswa dapat menemukan pengalaman baru dan pengetahuan baru terutama dalam pembelajaran menulis khususnya melengkapi puisi yang
rumpang. Selain itu, dengan menggunakan media gambar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik sehingga pembaca menjadi lebih
(55)
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 1987. Semantik, Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: CV Sinar Baru.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2007.Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamalik, Oemar. 1994.Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Mulyasa, E. 2003.Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rosda Karya. Nababan. 1986.Analisis Pendidikan.Jakarta: Depdikbud.
Natawijaya, Suparman. 1979. Bimbingan Cakap Menulis. Jakarta: DPK Gunung Mulia.
Raharjo, Sri. 1990.Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Canaco. Sadiman, Arif. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Silitonga. 1984. Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas III SMP Sumatera Utara: Membaca dan Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Soeparno. 1980.Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara. Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suharianto. 2005.Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.
Tarigan, Hendri Guntur. 1992. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Waluyo, K. 1987. Media Pembelajaran. Online http://wijayalabs.blogspot.com [accessed 10/03/08].
(1)
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap pertemuannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pembelajaran. Analisis ini dihitung dengân menggunakan statistik sederhana, yaitu:
1. Untuk Menilai Tes Tertulis
Penelili melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes tertulis dapat dirumuskan :
Dengan : X = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa
(Sudjana, 2005: 423)
N X X
(2)
2. Untuk Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 62 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai daya serap≥75%. Untuk
menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut.
%
100
×
Siswa
belajar
tuntas
yang
Siswa
=
∑
∑
P
(Mulyasa, 2003: 102)
3.10 Langkah-langkah Menganalisis Data
Cara peneliti dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menghadirkan gambar dan contoh puisi di depan kelas dan seluruh siswa
diminta menyimak penjelasan guru.
2. Siswa diminta untuk melengkapi puisi yang masih rumpang berdasarkan gambar yang dihadirkan.
3. Peneliti melakukan penilaian aktivitas siswa berdasarkan indikator kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan gambar.
4. Menjumlahkan skor indikator kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan tolok ukur penilaian.
5. Mengitung skor rata-rata kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan gambar.
(3)
6. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan gambar dengan tolok ukur di bawah ini.
No Rentang Interval Tingkat Kemampuan
1 85 - 100 Sangat Baik
2 75 - 84 Baik
3 60 - 74 Cukup
4 40 - 59 Kurang
5 0 - 39 Sangat Kurang
(4)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan hasil dari penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penerapan media gambar dapat meningkatkan kemampuan melengkapi puisi hal ini terbukti dari hasil pembelajaran siswa dalam melengkapi puisi melalui media gambar pada prasiklus siswa yang mencapai KKM hanya 4 dari 25 siswa dengan (16%) dan yang belum mencapai KKM 21 siswa atau dengan (84%) . Siklus I siswa yang mencapai KKM menjadi 6 dari 25 siswa atau (24%) dan siswa yang belum mencapai KKM sejumlah 19 siswa atau (76%). Jadi, peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar (8%). Siklus II persentase nilai ketuntasan siswa yang mencapai KKM terjadi peningkatan naik menjadi (84%) dan yang belum mencapai KKM (16%). Jadi, peningkatan siklus I ke siklus II sebesar (68%).
2. Aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran pada setiap siklusnya meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar (50%) dan siklus II meningkat menjadi (83,33%). Jadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar (33,33%). Kinerja guru pada siklus I sebesar (74,24%) dan siklus II meningkat menjadi
(5)
(4,8%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Guru Bahasa Indonesia hendaknya menggunakan media gambar pada pembelajaran melengkapi puisi karena dengan kegiatan pembelajaran ini terbukti dapat mendorong siswa aktif dalam pembelajaran menulis.
Pembelajaran tersebut juga berhasil meningkatkan keterampilan melengkapi puisi karena dengan media gambar, siswa dapat dengan bebas
mengekspresikan gagasan dengan acuan gambar, sehingga siswa lebih bebas merinci atau mengurutkan semua yang dilihatnya pada gambar, dan
menerjemahkan gambar tersebut dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Serta meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan selalu berlatih menulis terutama melengkapi puisi yang rumpang.
2. Bagi peneliti di bidang dunia pendidikan maupun bahasa dapat melakukan penelitian mengenai pembelajaran melengkapi puisi dengan teknik
pembelajaran yang berbeda. Salah satu alternatifnya dengan menggunakan media gambar siswa dapat menemukan pengalaman baru dan pengetahuan baru terutama dalam pembelajaran menulis khususnya melengkapi puisi yang
rumpang. Selain itu, dengan menggunakan media gambar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik sehingga pembaca menjadi lebih
(6)
Aminudin. 1987. Semantik, Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: CV Sinar Baru.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2007.Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamalik, Oemar. 1994.Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Mulyasa, E. 2003.Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rosda Karya. Nababan. 1986.Analisis Pendidikan.Jakarta: Depdikbud.
Natawijaya, Suparman. 1979. Bimbingan Cakap Menulis. Jakarta: DPK Gunung Mulia.
Raharjo, Sri. 1990.Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Canaco. Sadiman, Arif. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Silitonga. 1984. Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas III SMP Sumatera Utara: Membaca dan Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Soeparno. 1980.Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara. Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suharianto. 2005.Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.
Tarigan, Hendri Guntur. 1992. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Waluyo, K. 1987. Media Pembelajaran. Online http://wijayalabs.blogspot.com [accessed 10/03/08].