8 menggunakan air bersih milik tetangganya yang memanfaatkan sumber air bor, dimana air
tersebut juga digunakan untuk memasak, mandi dan mencuci.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan identifikasi atas masalah-masalah KK Dampingan, dapat ditentukan prioritas masalah yang dapat dipecahkan terlebih dahulu. Adapun prioritas yang pertama adalah masalah
kesehatan, perekonomian keluarga. Keluarga Bapak I Gusti Made Pering sangat perlu untuk meningkatkan kesehatan dan perekonomian keluarganya sehingga dapat memperbaiki
permasalahan-permasalahan lainnya di masa mendatang. Namun, permasalahan lain pula tak dapat dikesampingkan karena apabila kebersihan lingkungan tidak dijaga terganggu maka kita
juga tidak akan dapat melakukan pekerjaan dengan baik untuk mendapatkan penghasilan kebutuhan.
2.2.1 Masalah Ekonomi
Masalah perekonomian adalah masalah prioritas utama yang diidentifikasi. Masalah ekonomi ini disebabkan karena minimnya penghasilan keluarga yang dihasilkan, sedangkan
pengeluaran kebutuhan keluarga lebih besar daripada pendapatan
Minimnya sumber pendapatan dari keluarga I Gusti Made Pering mengakibatkan adanya kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran, pendapatan dari bekerja disawah dan
membantu istrinya mejaitan dirasa belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sehingga banyak sektor kesejahteraan keluarga yang lain menjadi kurang diperhatikan, permasalahan ekonomi
selain mempengaruhi status perekonomian keluarga juga menjadi sumber permasalahan yang lain dalam keluarga seperti kebersihan. Dengan mengatasi atau meningkatkan pendapatan
keluarga dirasa akan mampu meningkatkan kesejateraan keluarga dalam bidang yang lain.
2.2.2 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal
Masalah kedua yang menjadi prioritas adalah masalah kebersihan rumah, seperti yang kita ketahui kebersihan adalah salah satu faktor penting untuk menunjang kemampuan aaktifitas
dan penampialn seseorang, ketita kebersihan diri dan kebersihan tempat tinggal kurang diperhatikan maka akan timbul masalah seperti penyakit dan pandangan psikologis. Sehingga
dengan meningkatkan kebersihan dan kerapian rumah diharapkan produktivitas keluarga menjadi meningkat dan terhindar dari risiko penyakit.
9 BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1
Program
Dengan pengidentifikasian dan memprioritaskan masalah maka munculah usaha pemecahan-pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program- program yang akan
diberikan kepada keluarga untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program- program tersebut berupa alternatif-alternatif yang
merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang diberikan adalah sebagai berikut :
3.1.1 Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga
Untuk mengatasi permasalahan ekonomi adalah dengan meningkatkan pendapatan keluarga, peningkatan pendapatan ini dapat diupayakan dengan memaksimalkan sumber daya
manusia dan sumber daya alam yang dimiliki keluarga.
Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Bapak I Gusti Made
Pering adalah penghasilan keluarga yang terbatas dan tidak menentu. Sebagai pendamping, pendampingan keluarga juga dilakukan dengan memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal
yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya di masa
mendatang. Salah satu contohnya adalah dengan menanam tanaman pangan yang memungkinkan sesuai dengan luas pekarangan rumah yang dimiliki atau ternak ayam dan bebek. Hasil dari
tanaman pangan yang ditanam nanti atau hasil ternak ayam dan bebek dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat digunakan untuk kebutuhan memasak.
3.1.2 Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan
Sebagai Kepala Keluarga, bapak I Gusti Made Pering harus memiliki solusi-solusi serta alternatif dalam meningkatkan pemasukannya. Bapak I Gusti Made Pering beserta istrinya,
diharapkan mampu untuk lebih teliti dan cermat dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan hasil tanaman yang ditanami di lahan kosong
10
seperti cabai dan sayur-sayuran dan hasil ternak ayam atau bebek. Selain itu dapat pula ditanami dengan tanaman obat keluarga sehingga dapat bermanfaat bilamana dibutuhkan untuk
keperluan kesehatan keluarga.
3.1.3 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap manusia baik untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun mencari nafkah untuk membiayai kehidupan
sehari-harinya. Kesehatan yang prima tentunya mendukung produktifitas seseorang dalam usahanya mencari pendapatan dalam bekerja dan meningkatkan taraf kehidupannya sendiri.
Saran di bidang kesehatan yang dapat disampaikan kepada Bapak I Gusti Made Pering di antaranya terkait kesehatan diantaranyan pengertian pola-pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS khususnya mengenai kebersihan diri dan lingkungan serta pola hidup sehat. Terlepas dari keterbatasan keluarga untuk menyediakan satu tempat khusus untuk MCK dan akses air
bersih, keluarga Bapak I Gusti Made Pering tetap perlu diberitahu mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga seperti gangguan pernapasan
karena debu dan suhu dingin di malam hari, mengenai kesehatan reproduksi, mengenai mengurangi mengkonsumsi kafein kopi, dan mengenai BAB tidak disembarang tempat.
Selain itu, untuk kebersihan lingkungan seperti pentingnya tempat sampah saat bekerja membuat canang.
Solusi lain yang dapat diberikan untuk masalah kesehatan untuk keluarga Bapak I Gusti Made Pering adalah menyarankan beliau untuk memeriksakan kesehatan keluarga ke
Puskesmas dan memastikan bahwa keluarga mendapatkan tanggungan dari JKN Jaminan Kesehatan Nasional .
3.1.4 Program Usaha Peningkatan Kebersihan Lingkungan Keluarga Dampingan
Untuk mengatasi masalah kebersihan dan kerapian di rumah mahasiswa menyarankan untuk mengatur letak barang-barang di rumah dan menyedikan tempat sampah di rumah untuk
menampung sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari, selain itu mahasiswa juga menyarankan untuk rutin sebulan sekali untuk mengatur barang-barang di rumah agar tetap rapid
an meningkatkan kenyamanan ketika beraktifitas.
11 3.2
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Gusti Made Pering sebanyak 21 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang
dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan
No Tanggal
Waktu Durasi
Kegiatan
1. 23 Juli 2016
19.00 – 22.00
3 jam Pembagian KK dampingan dan
mempersiapkan materi untuk KK dampingan.
2. 24 Juli 2016
18.00 – 21.00
3 jam Survei alamat keluarga KK dampingan
Bapak I Gusti Made Pering 3.
25 Juli 2016 11.30 –
15.30 5 jam
Berbincang – bincang dengan keluarga Bapak I Gusti Made Pering dan
4. 26 Juli 2016
15.00 – 19.00
4 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi
detail keluarga Bapak I Gusti Made Pering 5.
27 Juli 2016 18.00 –
20.00 3 jam
Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak I Gusti Made Pering
6. 28 Juli 2016
13.00 – 18.00
5 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi
detail keluarga Bapak I Gusti Made Pering 7.
29 Juli 2016 09.00-
13.00 4 jam
Mengidentifikasi masalah – masalah secara umum yang dihadapi Bapak I Gusti
Made Pering 8.
5 Agustus 2016 14.00- 17.00
3 jam Berbincang – bincang dengan istrinya
yaitu Ibu I Gusti Made Raka 9.
6 Agustus 2016 11.00- 14.00
3 jam Berbincang – bincang dengan istrinya
yang bernama Ibu I Gusti Made Raka 10. 7 Agustus 2016 16.00-
21.00 3 jam
Berbincang – bincang kembali dengan istrinya yang bernama I Gusti Made Raka
11. 8 Agustus 2016 12.00- 18.00
6 jam Berbincang – bincang dengan Bapak I
Gusti Made Pering dan istrinya 12. 9 Agustus 2016 09.00-
14.00 5 jam
Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak I Gusti Made Pering
13. 11 Agustus 2016 12.00- 18.00
6 jam Mengidentifikasi potensi ekonomi yang
dimiliki keluarga Bapak I Gusti Made Pering
14. 12 Agustus 2016 11.00- 18.00
6 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak I Gusti
Made Pering 15. 14 Agustus 2016 12.00-
18.00 6 jam
Berbincang – bincang mengenai solusi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak
I Gusti Made Pering dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi
12
16. 15 Agustus 2016 10.00- 15.00
5 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak I Gusti
Made Pering dan memberikan brosur kesehatan.
17. 16 Agustus 2016 17.00- 21.00
4 jam Memberikan informasi mengenai potensi
ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak I Gusti Made Pering
18. 17 Agustus 2016 18.00- 21.00
3 jam Berbincang- bincang dan memotivasi
keluarga Bapak I Gusti Made Pering 19. 19 Agustus 2016 10.00-
16.00 6 jam
Pemberian informasi mengenai potensi tanaman pekarangan sebagai penambah
penghasilan keluarga dan pemberian brosur peternakan
20. 20 Agustus 2016 12.00- 18.00
6 jam Membantu membuat kulit canang bersama
Ibu I Gusti Made Raka 21. 23 Agustus 2016 16.00-
18.00 2 jam
Perpisahan dan pemberian sembako kepada keluarga Bapak I Gusti Made
Pering
Total 92 jam
13 BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1
Pelaksanaan Pendamping Keluarga
Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggal Bapak I Gusti Made Pering
4.1.1 Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa JKEM yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam
sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 21 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten
Gianyar. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak I Gusti Made Pering, Banjar Antugan, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI Universitas Udayana di Desa
Blahbatuh. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak I Gusti Made Pering. Selama kunjungan tersebut, dilakukan perbincangan santai bersama Bapak I Gusti Made
Pering dan istrinya Ibu I Gusti Made Raka untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dan dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang
ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 21 kali selama lima minggu. Dimana kunjungan rata-rata 2-8 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan
mencapai 92 jam.
14 4.2
Hasil Pendampingan Keluarga
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam
mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian keluarga yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan
rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti dan memelihara ayam dan bebek. Nantinya hasil yang didapat dari
tanaman pangan tersebut dan ayam yang sudah siap dijual, dapat untuk menambah ekonomi yang kurang.
4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan
kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan agar beliau mengurus jaminan kesehatan lebih cepat sehingga dapat memperoleh
pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai kemampuan mereka apabila mereka datang ke Puskesmas.
4.3 Kendala Pendapingan Keluarga