6
pilihannya untuk melanjutkan kuliah. Selain itu, kekurangan biaya menyebabkan pilihan untuk melanjutkan kuliah semakin terbatas.
2.1.4 Permasalahan Bidang Prasarana Fisik Permsalahan bidang prasarana fisik yang dialami oleh keluarga dampingan
menyangkut tidak adanya jamban sehingga keluarga tersebut harus melakukan aktivitas MCK di pancoran dan sungai. Keluarga tersebut juga memanfaatkan air sumur dan ember
untuk aktivitas MCK dari cucu Bapak I Komang Gede Tenes.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan setelah dilakukan pendampingan, masalah yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan dan binaan adalah permasalahan
yang menyangkut ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Permasalahan ekonomi yang diprioritaskan adalah masalah kurangnya pengetahuan mengenai entrepreneurship dan
penanaman tanaman di lahan sempit. Permasalahan kesehatan yang diprioritaskan menyangkut rentannya pertumbuhan nyamuk demam berdarah. Permasalahan pendidikan
yang diprioritaskan menyangkut kurangnya informasi dan motivasi putra terakhir keluarga dampingan untuk melanjutkan kuliah.
7
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Kegiatan dan program yang dilakukan selama masa pendampingan untuk membantu meringankan masalah keluarga dampingan antara lain sebagai berikut.
3.1.1 Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat meliputi penyuluhan mengenai cara sikat
gigi dan cuci tangan yang benar serta cara membersihkan lingkungan rumah yang baik dan benar. Metode yang digunakan untuk melakukan penyuluhan adalah dengan
menyampaikan secara lisan di sela-sela aktivitas keluarga dampingan yang menyangkut perilaku hidup bersih dan sehat melalui materi yang disiapkan oleh bidang kesehatan
masyarakat KKN PPM XIII Universitas Udayana. 3.1.2 Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah
Penyuluhan demam berdarah meliputi penyuluhan mengenai cara penularan dan pencegahan virus demam berdarah serta pembasmian jentik-jentik nyamuk di sekitar
kediaman keluarga dampingan dengan bubuk abate. Metode penyuluhan adalah penyampaian materi secara lisan di sela-sela kunjungan dengan materi penyuluhan yang
disiapkan oleh bidang kesehatan masyarakat KKN PPM XIII Universitas Udayana. Pada kunjungan berikutnya dilakukan pembasmian jentik-jentik nyamuk di sekitar kediaman
keluarga dampingan dengan menebar bubuk abate. 3.1.3 Pembinaan Budidaya Tanaman Pangan dalam Pot
Pembinaan budidaya tanaman pangan dalam pot bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya tanpa
harus mengeluarkan biaya tambahan untuk berbelanja. Pembinaan ini meliputi metode pembibitan, penanaman, perawatan, dan pemanenan tanaman pangan dalam pot. Metode
yang digunakan adalah penyampaian materi yang disiapkan oleh bidang peningkatan produksi KKN PPM XIII Universitas Udayana secara lisan, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian bibit sawi pakcoy, mentimun, dan terong serta peragaan metode menanam tanaman pangan dalam pot.
3.1.4 Edukasi Peluang Usaha dan UMKM Edukasi peluang usaha dan UMKM meliputi pembinaan mengenai peluang usaha
yang mungkin dilakukan oleh keluarga dampingan dengan sumber daya yang dimilikinya serta pembinaan mengenai prosedur dalam mendirikan UMKM dan mendapatkan
8
kesempatan bantuan permodalan dari lembaga-lembaga keuangan. Pembinaan dilakukan dengan menggali informasi melalui obrolan ringan mengenai sumber daya atau
kemampuan yang dimiliki oleh keluarga dampingan yang berpotensi untuk dijadikan peluang usaha. Selanjutnya keluarga dampingan diberikan informasi mengenai peluang
usaha yang berpotensi untuk dijalankan serta prosedur-prosedur untuk mendapatkan permodalan usaha.
3.1.5 Sosialisasi Peminatan dan Kehidupan Kuliah Sosialisasi peminatan dan kehidupan kuliah bertujuan untuk memotivasi dan
membantu anggota keluarga dampingan dalam menentukan pilihan jenjang kuliahnya. Sosialisasi yang dilakukan meliputi pilihan jurusan dan instansi pendidikan yang dapat
menjadi pilihan untuk melanjutkan jenjang perkuliahan serta pemberian informasi mengenai kehidupan kuliah. Selain itu, sosialisasi juga diselingi dengan motivasi untuk
menentukan pilihan kepada instansi pendidikan terbaik. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara personal untuk mengenai minat dan bakat anggota keluarga dampingan
dan pemberian sosialisasi dengan brosur dan media informasi lainnya.
3.2 Jadwal Kegiatan No