Metode Pembelajaran Konvensional LANDASAN TEORI

5. Aktifitas dalam mengikuti ekstra kurikuler d. Kompetensi Profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Indikator kompetensi profesional tersebut adalah; 1. Penguasaan materi 2. Kemampuan membuka pelajaran 3. Kemampuan bertanya 4. Kemampuan mengadakan variasi pembelajaran 5. Kejelasan dalam penyajian materi 6. Kemampuan mengelola kelas 7. Kemampuan menutup pelajaran 8. Ketepatan antara waktu dan materi pelajaran

2.8 Metode Pembelajaran Konvensional

Arti konvensional menurut adalah menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran nasional yang biasa dilakukan guru seperti metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal Poerwadarminta, 2002:533. Dalam pembelajaran konvensional guru memegang peranan utama dan menentukan isi dan proses belajar, termasuk dalam menilai kemajuan belajar siswa. Dalam pembelajaran konvensional seluruh siswa diarahkan pada rangkaian kejadian yang rapi dalam lembaga pendidikan tanpa ada usaha untuk mencari dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kesulitan setiap individu siswa. Hal-hal yang biasa dilakukan dalam pembelajaran konvensional antara lain: 1 Guru menerangkan materi di depan kelas dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. 2 Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat pada buku tulis. 3 Guru memberi contoh dan latihan soal 4 Pada akhir pelajaran guru biasanya memberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Keuntungan pembelajaran konvensional adalah memudahkan guru untuk mengefisienkan akomodasi sumber belajar, serta mempermudah penggunaan jadwal yang efektif. Pada metode pembelajaran konvensional guru dapat membuat situasi belajar yang berbeda dari para siswa. Seluruh rancangan dibuat untuk disesuaikan dengan materi atau bahan yang sedang diajarkan, tingkat, dan pengalaman siswa. Sedangkan kelemahan pembelajaran konvensional adalah sebagai beriku; 1 Keberhasilan sangat tergantung pada keterampilan dan kemampuan guru, 2 Kemungkinan masih banyak interpretasi, 3 Metode mengajar aktual yang akan diterapkan mungkin tidak sesuai untuk mengajar ketrampilan dan sikap yang diinginkan, 4 Pembelajaran cenderung bersikap memberi atau menyerahkan pengetahuan dan membatasi jangkauan siswa sehingga siswa terbatas dalam memilih topik yang disukai dan relevan dengan paket ketrampilan yang dipelajari, 5 Perbedaan tiap individu kurang mendapat perhatian, siswa menjadi pasif, pengembangan potensi anak tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. 2.9 Metode Pembelajaran dengan Bantuan Media Belajar Tercapainya tujuan mata pelajaran tergantung pada efektifitas tidaknya metode mengajar yang digunakan. Persoalannya sekarang ialah bagaimana memilih dan menentukan metode yang tepat Pasaribu Simanjuntak, 1980:15. Menurut Pasaribu Simanjuntak metode ialah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Cara yang sistematik ini merupakan bentuk konkrit dari pada penerapan petunjuk- petunjuk umum pengajaran pada proses pengajaran tertentu. Metode bukanlah suatu tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan sebaik- baiknya. Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media, begitu juga sebaliknya media yang baik tanpa didukung oleh komunikasi yang baik maka pembelajaran pun tidak akan berjalan maksimal. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. Thorn mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif Thorndike dalam Nana, 2006;56, yaitu: 1. Kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. 2. Kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kriteria pertama dan kedua berfungsi untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. 3. Integrasi media di mana media harus mengintegrasikan aspek dan keterampilan bahasa yang harus dipelajari. 4. Untuk menarik minat pembelajar program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. 5. Program yang dikembangkan harus memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh pembelajar. 6. Program harus mampu menjadikan siswa merasa sedang mempelajari sesuatu. Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media dapat dilihat pada gambar 1. Media interaktif Siswa Siswa Siswa Evaluasi Standar ketuntasan belajar Pre test Guru Gambar 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan media CD interaktif Keberhasilan metode pembelajaran dengan media CD interaktif adalah jika siswa memenuhi standar ketuntasan belajar yang berlaku. Sedangkan tingkat efektifitas metode dengan media CD interaktif dapat tercapai jika dengan media CD interaktif, tingkat ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa lebih baik dibandingkan dengan siswa yang melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional.

2.10 Materi Autocad