MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
LUSIA NINIK SRIWAHYUNI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(2)
ABSTRAK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh
LUSIA NINIK SRIWAHYUNI
Penelitian berjudul “Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Pelajaran Matematika Kelas V SDN 1 Pringsewu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014” dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa penyempurnaan dan peningkatan pembelajaran matematika harus terus diupayakan. Masalah yang dihadapi oleh guru adalah aktivitas dan hasil siswa pada matapelajaran matematika masih rendah.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelajaran matematika kelas V SDN 1 Pringsewu Utara. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus tindakan pembelajaran dengan subjek penelitian siswa dan guru kelas V pada tahun ajaran 2013/2014. Pola umum prosedur pada setiap tindakan adalah: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan Penilaian, (4) Refleksi. [Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)]
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat: (1) Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari 69,57% pada siklus I menjadi 73,91% pada siklus II, (2) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari rata-rata 72,17 pada siklus I menjadi 83,48 pada siklus II.
(3)
(4)
(5)
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ... v
RIWAYAT HIDUP ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
MOTTO ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Rumusan Masalah ... 3
1.4. Tujuan Penelitian ... 4
1.5. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1. Pembelajaran Matematika SD ... 6
2.1.1 Pengertian Matematika ... 6
2.1.2 Tujuan Pembelajaran Matematika SD... 7
2.1.3 Materi Pembelajaran Matematika SD ... 7
2.1.4 Ruang Lingkup Materi Matematika SD Kelas V ... 7
2.2. Belajar ... 8
2.2.1 Pengertian Belajar ... 8
2.2.2 Aktivitas Belajar ... 9
2.2.3 Hasil Belajar ... 10
2.3. Model Pembelajaran ... 11
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 11
2.3.2 Model-model Pembelajaran ... 12
2.4 Model Pembelajaran Kooperatif ... 13
2.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 13
2.4.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 14
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ... 15
2.4.4 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 16
(7)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 19
3.1. Metode Penelitian... 19
3.2. Setting Penelitian ... 20
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 20
3.4. Alat Pengumpulan Data ... 21
3.5. Teknik Analisa Data ... 21
3.6. Pendekatan Penelitian ... 23
3.7. Prosedur Penelitian... 24
3.8. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 26
3.8.1 Siklus I ... 26
3.8.2 Siklus II ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
4.1. Hasil Penelitian ... 34
4.1.1 Siklus I ... 34
4.1.2 Siklus II ... 45
4.2. Pembahasan ... 54
4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa ... 54
4.2.2 Aktivitas Belajar Siswa dalam Kegiatan Praktik ... 57
4.2.3 Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Menghitung Volum Kubus dan Balok ... 57
4.2.4 Hasil Belajar Siswa ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 67
(8)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses perubahan yang terjadi secara terus-menerus
kearah kemajuan yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari
apa yang direncanakan. Oleh sebab itu, pendidikan pada dasarnya harus
berorientasi pada siswa, dimana siswa sebagai objek dari kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sebagai seorang guru, seharusnya kita memiliki
kemampuan meningkatkan pemahaman dan penguasaan melalui model
pembelajaran yang tepat agar siswa memperoleh pengetahuan secara utuh.
Sebagai seorang guru matematika yang mengajar di kelas V SD negeri 1
Pringsewu Utara peneliti merasa bertanggung jawab terhadap kegagalan
dalam pembelajaran. Keadaan ini terjadi karena beberapa faktor umum yaitu,
dalam suatu kelas terdiri dari individu-individu yang beragam dalam segi
kompetensi, latar belakang keluarga, ketersediaan sarana dan prasarana
belajar, minat dan aktivitas belajar siswa, harapan siswa di masa mendatang
dan lain sebagainya. Kondisi di atas harus mampu diatasi guru dengan cara
mencari solusi strategi pembelajaran yang mampu mengakomodir perbedaan
dan keterbatasan di atas.
Matematika di sekolah dasar seharusnya membuahkan hasil belajar berupa
(9)
2
dengan tujuan kelembagaan sekolah dasar yang dapat diterapkan oleh siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi peneliti,
kemampuan siswa kelas V SD Negeri 1 Pringsewu Utara MID semester tahun
ajaran 2012/2013 dalam belajar masih rendah, yaitu dari keseluruhan siswa
yang berjumlah 31 siswa, yang mendapat nilai mencapai di atas KKM (61)
sebanyak 14 siswa (45,16%), dan yang tidak mencapai KKM sebanyak 17
siswa atau 54,84%.
Rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika menunjukkan adanya
indikasi terhadap rendahnya kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.
Guru cenderung menggunakan metode ceramah pada setiap pembelajaran
yang dilakukannya. Sebagai guru yang baik dan profesional, permasalahan ini
tentu perlu ditanggulangi dengan segera, yaitu dengan berkolaborasinya para
guru, diharapkan kemampuan profesional guru dalam merancang
pembelajaran akan lebih baik dan dapat menerapkan model pembelajaran yang
variatif, sehingga dapat melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengelola
proses pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Guru perlu merefleksi
diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan
siswanya dalam pelajaran matematika.
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dibutuhkan model pembelajaran yang mampu mengaktifkan
siswa. Model pembelajaran yang dimungkinkan mampu menjembatani
(10)
3
Division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, sehingga
diharapkan hasil belajarnya dapat lebih baik (meningkat). Dengan
pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan materi yang disampaikan
dapat diserap dengan baik, dan memudahkan siswa dalam memecahkan
permasalahannya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam proses
pembelajaran.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran matematika masih rendah
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah,
didominasi siswa yang hasil belajarnya di bawah ketuntasan yaitu KKM
59
3. Guru hanya memberikan penjelasan sekilas secara ceramah pada mata
pelajaran matematika, dimana siswa hanya menjadi pendengar sedangkan
guru aktif dan siswa pasif.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini
(11)
4
1. “Bagaimanakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika
kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 1
Pringsewu Utara Kecamatan Pringsewu?”
2. “Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 1 Pringsewu Utara Kecamatan
Pringsewu?”
1.4Tujuan Penelitian.
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V semester ganjil tahun
pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 1 Pringsewu Utara Kecamatan
Pringsewu pada pelajaran matematika dalam mengitung volume bangun
ruang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran
2013/2014 di SD Negeri 1 Pringsewu Utara Kecamatan Pringsewu pada
pelajaran matematika dalam mengitung volume bangun ruang dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
(12)
5
a. Melatih siswa berfikir kreatif dan ilmiah
b. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
c. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa
d. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran
2. Bagi guru
Manfaat penelitian bagi guru sebagai berikut:
a. Mengetahui kekurangan atau kemampuan guru dalam mengajar
b. Guru dapat berkembang secara profesional
c. Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri
d. Sebagai referensi dalam menemukan strategi pembelajaran yang tepat
3) Bagi sekolah
Manfaat penelitian bagi sekolah yaitu dapat meningkatkan kualitas
pendidikan siswa, yang akan berdampak pula terhadap kemajuan sekolah.
4) Bagi peneliti
Manfaat penelitian bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan serta
pengetahuan peneliti dan mengembangkan pengetahuan peneliti dalam
(13)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Matematika SD
Matematika merupakan salah satu matapelajaran wajib di SD yang diberikan
dari kelas 1 samapai kelas 6. Adapun ruang lingkup materinya sebagai
berikut: berhitung, materi aplikasi, materi pecahan, dan desimal
(http://www.anneahira.com/i-nateinatika-sd.htm). Oleh karena itu setiap guru
matematika SD dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 harus dapat
memahami/menguasai materi tersebut agar dapat membelajarkan siswa
supaya tujuan tercapai.
2.1.1 Pengertian Matematika
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang dikaitkan
dalam kehidupan sehari-hari. Sujono (1988:5) Matematika merupakan
ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang
berhubungan dengan bilangan. Suherman dkk (2003:16) Matematika
adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa matematika merupakan ilmu
pengetahuan tentang penalaran yang berhubungan dengan bilangan
yang berkaitan dengan konsep algoritma yang luwes, akurat, efisien,
(14)
7
membuahkan hasil belajar berupa perubahan pengetahuan menghitung,
dan hal ini sangat bermanfaat bagi kehidupan anak sehari-hari.
2.1.2 Tujuan Pembelajaran Matematika SD
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dalam memahami konsep dan mengaplikasikan konsep matematika; menggunakan penalaran pada pola dan sifat; memecahkan masalah; mengkomunikasikan gagasan dengan simbol tabel, diagram; memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. (Depdiknas.Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.2007.11)
2.1.3 Materi Pembelajaran Matematika SD
Beberapa materi pelajaran matematika di SD diantaranya adalah:
1. Materi berhitung, yaitu mengenal perhitungan penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian angka kecil
2. Materi aplikasi, yaitu menghitung kecepatan, membagi waktu, atau juga perhitungan besaran nilai uang
3. Materi pecahan, yaitu perhitungan angka dalam bentuk pecahan 4. Materi pecahan desimal dan perhitungan bangun ruang, yaitu
perhitungan angka dalam bentuk pecahan desimal, luas bangun, volume, panjang sisi, ruas jari-jari.
(http://www.anneahira.com/-i-nateinatika-sd.htm)
2.1.4 Ruang Lingkup Materi Matematika SD Kelas V
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan
SD/MI kelas V meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Bilangan
2. Geometri dan pengukuran
3. Pengolahan Data
(Depdiknas.Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.2007.11)
(15)
8
2.2 Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Menurut Hamalik Oemar (2001:28):
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah:
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,
hubungan sosisal, jasmani, etis atau budi pekerti.
Rochman Natawijaya (2005:31) mengemukakan bahwa:
Belajar aktif adalah suatu sistim belajar mengajarkan yang menekankan
aktivitas siswa secara fisik, intelektual, dan emosional, guna
memperoleh hasil berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Selain itu Slameto (2008:2) juga mengemukakan bahwa:
Belajar adalah merupakan sesuatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkahlaku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses memahami segala bentuk pembelajaran dalam rangka untuk
perubahan tingkahlaku yang baru sebagi hasil dari pengalamanya
(16)
9
Menurut Udin S. Winataputra (1995:2)
Mengemukakan bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil
dari pengalaman.
Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan:
Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman keterampilan, daya pikir dan lain-lain.
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses memahami segala bentuk pembelajaran dalam rangka
untuk perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri sebagai interaksi dengan lingkungannya.
2.2.2 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar,
mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa
ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa
ketrampilan terintegrasi.
Aktivitas belajar menurut Nasution (2004 : 88) adalah suatu proses
kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai
(17)
10
Selanjutnya Sardiman (2001:93) mengemukakan bahwa:
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada
aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat
penting dalam interaksi belajar mengajar. Selain itu Sardiman (2007:
95) juga mengemukakan bahwa aktifitas belajar adalah kegiatan yang
bersifat fisik atau mental dalam usaha memenuhi kebutuhan yang telah
direncanakan
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah
proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan yang bersifat fisik, psikis, mental
dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkan bisa
menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada
pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern.
Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru
sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi
oleh siswa.
2.2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan siswa setelah
terjadinya proses pembelajaran. Hasil belajar dapat ditentukan setelah
(18)
11
Menurut S. Nasution (Surya Bs. 1994): hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar tidak hanya mengenai pengetahuan, tapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Dimyati (1999:200) juga mengemukakan: hasil belajar merupakan hasil proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau hasil belajar. Dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan yang ditandai dengan huruf atau kata simbol yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah mengikuti materi tetentu
yang merupakan hasil usaha dari siswa yang dapat berupa nilai atau
prestasi yang dicapai siswa yang berupa angka setelah mengikuti tes
akhir pembelajaran yang berupa data kuantitatif.
2.3 Model Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Menurut Tanirejo Tukiran dkk (2011:122): Metode pembelajaran
adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara
optimal untuk kualitas pembelajaran.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
memeiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode
pembejaran, dari yang sederhana sampai yang agak kompleks dan rumit
(19)
12
2.3.2 Model-model pembelajaran
Ada beberapa model pembelajaran antaralain sebagai berikut:
1. Model pembelajaran perbasis portofolio;
2. Model pembelajaran simulasi;
3. Model pembelajaran diskusi kelompok;
4. Model pembelajaran kontekstual;
5. Model pembelajaran kooperatif;
6. Model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT); 7. Model pembelajaran tugas terstruktur.
Slavin (dalam Isjoni, 2009:15) mengemukakan
Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) adalah suatu model
pembelajaran dimana dalam dalam sistem belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif
sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah model pembelajaran yang sederhana sampai yang agak
kompleks dan rumit yang memerlukan banyak alat bantu dalam
(20)
13
2.4 ModelPembelajaran Kooperatif
2.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Solihin, E dan Rahardjo (2007:4): Pembelajaran kooperatif dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara anggota kelompok. Lie (2008:17) mengemukakan: Pembelajaran kooperatif adalah suatu sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur dalam kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih. Keberhasilan kerja dipengaruhi oleh keterlibatan oleh setiap kelompok itu sendiri.
Model-model pembelajaran kooperatif antara lain:
1. Student Team-Achievement Division (STAD)/Divisi
Pencapaian-Kelompok Siswa
2. Pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Turnament (TGT)
3. Model pembelajaran investigasi kelompok/Group Investigastion (GI) Dari ketiga model kooperatif di atas yang paling tepat untuk
pembelajaran matematika adalah tipe STAD.
Selain itu Isjoni, 2009:51 juga mengemukakan bahwa:
Tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin merupakan tipe kooperatif
yang menekankan aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Menurut Slavin (2009:143), tipe STAD merupakan salah satu metode
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model
(21)
14
menggunakan pendekatan kooperatif. Di samping itu metode ini juga
sangat mudah diadaptasi-telah digunakan dalam matematika, sains,
ilmu pengetahuan sosial, bahasa Inggris, teknik, dan banyak subjek
lainya, dan pada tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi
(Sharan, 2009:5)
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran yang dilakukan secara kelompok kecil,
bekerjasama dengan sesama siswa yang mempunyai latar belakang dan
kemampuan yang berbeda, untuk memahami konsep yang difasilitasi
guru sehingga keterampilan bersosialisasinya berkembang.
2.4.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Syah (2000)
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah belajar bersama dengan teman; selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman; saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok; belajar dari teman sendiri dalam kelompok; belajar dalam kelompok kecil; produktif berbicara atau saling mengemukaakan pendapat; keputusan tergantung pada siswa sendiri; siswa aktif.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri pembelajaran
kooperatif sebagai berikut:
a. Siswa belajar dalam kelompok kecil, untuk mencapai ketuntasan belajar
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
(22)
15
c. Diupayakan agar dalam setiap kelompok terdiri dari suku, ras, budaya, dan jenis yang berbeda
d. Bekerjasama dengan sesama siswa dalam mengerjakan tugas
e. Penghargaan lehih diutamakan kepada kerja kelompok dari pada individual.
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif.
Yamin dan Ansari mengemukakan beberapa kelebihan dari Cooperative
Learning (Yamin dan Ansari, 2008:76).
a. Cooperative learning (pembelajaran kelompok) mengajarkan siswa
menjadi percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri, untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain, dan belajar dari siswa lain.
b. Cooperative learning mendorong siswa untuk mengungkapkan
idenya secara verbal, membandingkan dengan ide teman yang lain.
c. Cooperative learning membantu siswa menghormati siswa yang
pintar dan siswa yang lemah dan menerima perbedaan ini.
d. Cooperative learning merupakan suatu strategi efektif bagi siswa
untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri, dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan yang lain, meningkatkan ketrampilan manajemen waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
e. Cooperative learning banyak menyediakan kesempatan siswa untuk
membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban itu.
f. Cooperative learning mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat,
dan membantu siswa-siswa pintar mengidentifikasi celah-celah dalam pemahamannya.
g. Interaksi yang terjadi selama cooperative learning membantu memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya.
h. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa belajar ketrampilan bertanya dan mengomentari suatu masalah.
i. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan ketrampilan berdiskusi.
j. Mempedulikan siswa melakukan interaksi sosial.
k. Menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik.
(23)
16
Selain kelebihan, juga dijelaskan kelemahan pembelajaran kooperatif,
antara lain (Yamin dan Ansari, 2008:77) :
a. Beberapa siswa mungkin pada awalnya segan mengeluarkan ide, takut dinilai temannya dalam grup.
b. Tidak semua siswa secara otomatis memahami dan menerima filosofi cooperative learning sehingga guru akan menyita banyak waktu untuk mensosialisasi siswa belajar dengan cara ini.
c. Penggunaan cooperative learning harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu menghitung hasil prestasi grup.
d. Meskipun kerjasama sangat penting untuk ketuntasan belajar siswa, banyak aktivitas kehidupan didasarkan pada usaha individual. Namun siswa harus berusaha menjadi percaya diri dan hal ini menjadi sangat sulit karena memiliki latar belakang yang berbeda.
e. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama secara harmonis.
f. Penilaian terhadap siswa sebagai individu menjadi sulit karena tersembunyi di belakang kelompok.
Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak keuntungan untuk
meningkatkan proses pembelajaran. Tapi tetap saja ada kelemahan di
sisi lainnya namun guru harus semaksimal mungkin bisa lebih
mengurangi kelemahan yang ada dalam jenis pembelajaran ini.
2.4.4 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Abimanyu, dkk (2009:7-5) menjelaskan langkah-langkah belajar kooperatif yaitu :
a) Kegiatan Persiapan
- Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan tersebut ke dalam tugas-tugas kelompok
- Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sarana kegiatan kelompok
b) Kegiatan Pembelajaran
- Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari - Membentuk kelompok
(24)
17
- Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa
- Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kelompok
- Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan belajar kelompok
- Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian balikan dari kelompok lain atau dari guru.
Terdapat beberapa fase atau langkah utama dalam pembelajaran
kooperatif (Arends, 1997:113). Pembelajaran dimulai dengan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar.
Fase ini diikuti siswa dengan penyajian informasi, sering dalam bentuk
teks bukan verbal. Selanjutnya siswa dikelompokan ke dalam tim-tim
belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerjasama
menyelesaikan tugas mereka. Fase terakhir dari pembelajaran
kooperatif yaitu penyajian hasil akhir kerja kelompok, dan mengetes
apa yang mereka pelajari, serta memberi penghargaan terhadap
usaha-usaha kelompok maupun individu.
Langkah-langkah untuk menggunakan STAD
Slavin (1995)
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara hetrogen (campuran menuru presatasi, jenis kelamin, suku dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi 6. Kesimpulan
(25)
18
2.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah :
1. Jika model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan dalam
pembelajaran matematika dengan langkah yang tepat, maka dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V semester ganjil tahun
pelajaran 2013/ 2014 di SD Negeri 1 Pringsewu Utara.
2. Jika model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan dalam
pembelajaran matematika dengan langkah yang tepat, maka dapat
meningkatkan Hasil Belajar siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran
(26)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian tindakan yang
dilakukan oleh guru di kelas disebut penelitian tindakan kelas (class room
action research). Class room action research (CAR) adalah action research
yang dilakukan oleh guru di dalam kelas (Aunurrahman, dkk. 2009:3).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang dilakukan di
kelas (class room action research). Penelitian tindakan kelas tersebut merupakan suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps), setiap langkah terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi (Kemmis dan Me. Taggart dalam Aunurrahman, dkk. 2009: 4-27)
Gambar 1. Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Siklus I
Siklus II
Pelaksanaan Tindakan
Rencana Tindakan
Rencana Tindakan Observasi
Observasi
(27)
20
3.2Setting Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2013/2014 dari bulan Juli sampai September 2013.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Pringsewu Utara jalan KH.
Gholib gang Panda kelurahan Pringsewu Utara kecamatan Pringsewu
kabupaten Pringsewu provinsi Lampung.
3.2.3 Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang
berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 9 siswa
perempuan, dan guru mata pelajaran matematika kelas V di SD Negeri
1 Pringsewu Utara. Sedangkan objek tindakan dalam penelitian ini
adalah pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD yang
bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3.3 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru selama
proses pembelajaran berlangsung oleh observer dengan memberikan
(28)
21
b. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar dilakukan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa
yang dilakukan pada akhir pembelajaran setiap siklusnya.
3.4 Alat Pengumpulan Data
1. Lembar panduan observasi aktivitas siswa dan kinerja guru
2. Soal-soal tes yang digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil
belajar
3.5 Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini analisa data dilakukan setelah satu paket perbaikan
selesai diimplementasikan secara keseluruhan analisa ini menggunakan
analisa kualitatif dan kuantitatif.
Analisa kualitatif digunakan untuk menganalisa data yang bersifat penggambaran kenyataan atau fakta dalam proses penelitian yang
diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui, kinerja guru respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
Menentukan persentase aktivitas belajar siswa per kelas:
Aktivitas siswa =
Analisa kuantitatif digunakan untuk menganalisa tingkat keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran. Dilakukan dengan cara memberikan
(29)
22
Menentukan persentase siswa tuntas belajar dilakukan dengan cara
mendata dari soal yang telah dijawab oleh siswa:
Nilai =
(Lapono, 2009:6.234)
Tabel 1. Peresentase Ketuntasan Hasil Belajar
No Skor Kriteria
1 >80 Tuntas
2 78 – 79 Tuntas
3 70 – 74 Tuntas
4 65 – 69 Tidak Tuntas
5 60 – 64 Tidak Tuntas
6 < 60 Tidak Tuntas
Ketuntasan =
Nilai tes merupakan hasil belajar siswa, yang merupakan perbandingan
antara hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa.
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan perbaikan pembelajaran melalui penelitian ini
adalah:
1. Meningkatnya aktivitas siswa dari siklus ke siklus sehingga mencapai
sekurang-kurangnya 75%
2. Meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus ke siklus hingga mencapai
(30)
23
3.6 Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas (class room
action research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran matematika
di kelas V. Penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan
mencermati sebuah kegiatan belajar melalui tindakan yang secara sengaja
dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut.
Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut, diberikan oleh guru atau
berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini,
arti kelas tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian
yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu
yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga
(Suharsimi: 2005).
Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik sosial mereka (Sanjaya, hal. 24). Dalam hal
ini, penelitian tindakan memiliki kawasan yang lebih luas daripada PTK.
Penelitian tindakan diterapkan di berbagai bidang ilmu pendidikan, misalnya
dalam kegiatan praktik bidang kedokteran, manajemen, dan industri (Basrowi
& Suwandi, hal. 25).
Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah
(31)
24
Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan dan/atau,
memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi
pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan
pendidikan (Basrowi & Suwandi, hal. 54). Penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
3.7 Prosedur Penelitian a. Perencanaan
Pembuatan usulan penelitian tindakan kelas:
1. Menentukan waktu penelitian
2. Menentukan materi pembelajaran matematika yang sesuai dengan
kurikulum KTSP
3. Mempersiapkan kelengkapan yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran seperti pemetaan, silabus, RPP, kisi-kisi, perbaikan
pembelajaran, lembar latihan soal dan lembar observasi
4. Menentukan dan menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi
5. Menetapkan cara refleksi yaitu dilakukan setiap selesai penelitian dan
pemberian tindakan untuk setiap siklusnya
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan setiap tatap muka sesuai dengan
(32)
25
1. Penelitian tindakan kelas terbagi menjadi beberapa siklus, siklus I terdiri
dari dua pertemuan
2. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
3. Melakukan pengamatan untuk mengisi lembar observasi
4. Setiap akhir siklus diadakan tes tertulis untuk mengetahui tingkat hasil
belajar siswa terhadap materi pembelajaran
5. Mengumpulkan data dari hasil observasi untuk mengetahui aktivitas
belajar siswa
6. Menganalisa data
7. Merefleksi penelitian untuk melakukan tindakan selanjutnya
c. Observasi
Observasi bertujuan mengamati aktivitas siswa dan guru yang bertujuan
untuk mengumpulkan data yang valid untuk menjawab masalah yang
sedang dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi yaitu renungan atau mengingat kembali apa yang sudah
dikerjakan untuk mengetahui sudah atau belum berhasilkah apa yang
sudah dikerjakan. Refleksi dilakukan untuk mengkaji apakah pada
pelaksanaan pembelajaran sudah meningkat aktivitasnya. Hasil belajar
siswa pada penyelesain soal menggunakan model pembelajaran
(33)
26
3.8 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
3.8.1 Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah
meliputi:
a. Mencari teman sejawat untuk mengamati proses belajar
mengajar
b. Menyiapkan pelaksanaan pemetaan, silabus, RPP, kisi-kisi, LKS
c. Mengawali pelajaran dengan pendahuluan untuk memberikan
motivasi dan apersepsi
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan kelas dilakukan adalah:
a. Kegiatan awal 10 menit
1. Mengkondisikan siswa ke arah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
2. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 siswa. Pembagian
kelompok berdasarkan tingginya peringkat yang diraih oleh
anak tersebut pembagian kelompok tersebut adalah sebagai
(34)
27
NO KELOMPOK BERDASARKAN
PERINGKAT
PENUGASAN SIKLUS I
1 Kelompok I Peringkat 1,12,13,19 Kubus
2 Kelompok 2 Peringkat 2,11,14,20 Kubus
3 Kelompok 3 Peringkat 3,10,15,21 Kubus
4 Kelompok 4 Peringkat 4,9,16,22 Kubus
5 Kelompok 5 Peringkat 5,8,17,23 Kubus
6 Kelompok 6 Peringkat 6,7,18 Kubus
3. Melakukan apersepsi, guru mengajak siswa mengingat
kembali gambar tabung dan prisma
4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah pembelajaran
5. Memberi penjelasan pokok-pokok materi yang akan
diajarkan
6. Guru menunjukkan gambar segi empat dan kubus
7. Guru menyiapkan media pembelajaran
b. Kegiatan inti 50 menit
1. Pembagian LKS
2. Diskusi kelompok mengerjakan jumlah sisi kubus, rusuk
kubus, keliling, luas, sudut, volume
3. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
kerja kelompok
(35)
28
5. Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab tidak boleh saling membantu
6. Kelompok lain memberi tepukan setelah mendengar hasil
teman, kemudian kelompok berikutnya
7. Kesimpulan
8. Penilaian langsung hasil kelompok
9. Pemajangan hasil kelompok terbaik di dinding sebagai
penyemangat kelompok lain agar hasil dapat dipamerkan.
Durasi selama 50 menit, digunakan untuk berdiskusi dalam
kelompok dan mempresentasikan hasil penugasan. Membagi
kelompok siswa, pembagian kelompok didasarkan menurut
peringkat yang telah tersedia di dalam kelas. Jadi dapat
dipastikan mereka tersusun dalam kelompok yang hiterogen.
c. Penutup, sisa waktu 10 menit digunakan untuk:
- Memberi kesimpulan
- Refleksi
- PR membuat kubus dari karton
3. Tahap Observasi
Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu observasi aktivitas belajar siswa
dan aktivitas guru dalam pembelajaran matematika menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan cara
(36)
29
4. Refleksi
Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai dilanjutkan dengan
refleksi yang dilakukan bersama guru mitra untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada
saat refleksi hal yang dilakukan adalah mencatat hasil observasi
aktivitas belajara siswa, mengevaluasi hasil observasi aktivitas
belajar siswa dan menganalisa hasil tes siswa pada lembar kerja
siswa.
3.8.2 Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
Pada tahap perencanaan hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah
meliputi:
1. Tahap Perencanaan
a. Penyusunan silabus yang meliputi standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator keberhasilan, pengalaman kerja dan
alokasi waktu. Pengalaman belajar diperoleh dari kegiatan,
materi, sumber pembelajaran dan hasil.
b. Menyiapkan rencana pembelajaran (RP), materi pokok tentang
sifat-sifat bangun ruang dengan indikator menyebutkan rumus
untuk menemukan volum balok.
c. Membagi kelompok siswa dalam 6 kelompok yang
masing-masing terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok berdasarkan
(37)
30
kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
NO KELOMPOK BERDASARKAN
PERINGKAT
PENUGASAN SIKLUS II
1 Kelompok I Peringkat 1,12,13,19 Balok
2 Kelompok 2 Peringkat 2,11,14,20 Balok
3 Kelompok 3 Peringkat 3,10,15,21 Balok
4 Kelompok 4 Peringkat 4,9,16,22 Balok
5 Kelompok 5 Peringkat 5,8,17,23 Balok
6 Kelompok 6 Peringkat 6,7,18 Balok
d. Menyiapkan bahan yang dibutuhkan:
1. Guru menyiapkan materi pelajaran yang akan disajikan
2. Guru menyiapkan bahan diskusi
3. Guru menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan
untuk menilai aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai
bahan evaluasi di setiap akhir pembelajaran
4. Peranan peneliti dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi
masukan pembelajaran, melakukan observasi dan
memberikan kesimpulan untuk perbaikan.
5. Peranan guru mitra dalam pelaksanaan tindakan yaitu
mencatat kegiatan pembelajaran dan memberi masukan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Tahap Pelaksanaan
(38)
31
a. Kegiatan Awal 10 Menit
1. Mengkondisikan siswa
2. Motivasi siswa dengan apersepsi gambar kubus
3. Melakukan pembentukan kelompok yang terdiri 1-4 siswa
secara heterogen. Siswa nomor 1 sebagai tutor sebaya, siswa
nomor 2 sebagai penulis, siswa nomor 3, 4, sebagai anggota
b. Kegiatan Inti 50 Menit
1. Pembagian LKS.
2. Diskusi kolompok, menghitung keliling, luas, jumlah sudut,
jumlah sisi, jumlahrusuk, dan volum balok
3. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
kerja kelompok
4. Diskusi kelompok menyimpulkan hasil kerja kelompok
5. Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab tidak boleh saling membantu.
6. Kelompok lain memberi tepukan setelah mendengar jawaban
teman, kemudian kelompok berikutnya
7. Kesimpulan
8. Penilaian langsung hasil kelompok
9. Pemajangan hasil siswa terbaik di dinding sebagai
penyemangat siswa lain agar hasil dapat dipamerkan.
c. Penutup 10 Menit
(39)
32
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang kurang jelas
2. Kesimpulan, siswa mencatat hasil kesimpulan
3. Refleksi
4. PR membuat balok dari karton
3. Tahap Observasi
Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu observasi aktivitas belajar siswa
dan aktivitas guru dalam pembelajaran matematika menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan cara
memberikan tanda √ pada lembar yang telah disiapkan.
Evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu observasi aktivitas belajar siswa
yang didasarkan pada penelitian lembar observasi aktivitas yang
telah dilakukan oleh guru mitra sedangkan tes tertulis dilakukan
oleh guru dan tes tertulis bagi masing-masing siswa dilakukan oleh
peneliti.
1. Peranan peneliti dalam pelaksanaan tindakan yaitu
memberi masukan pembelajaran kepada guru mitra, melakukan
(40)
33
2. Peranan guru mitra dalam pelaksanaan tindakan yaitu mencatat
kegiatan pembelajaran dan memberi masukan pembelajaran
yang telah dilakukan
4. Tahap Refleksi
Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai dilanjutkan dengan
refleksi yang dilakukan bersama guru mitra untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada saat
refleksi hal yang dilakukan adalah mencatat hasil observasi aktivitas
belajara siswa, mengevaluasi hasil observasi aktivitas belajar siswa
(41)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan
menghitung volume kubus dan balok kelas V semester ganjil Sekolah Dasar
Negeri 1 Pringsewu Utara tahun pelajaran 2013/2014.
Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus dengan perincian
sebagai berikut :
1. Aktivitas 69,57% pada siklus I menjadi 73,91% pada siklus II.
2. Dari data pembahasan memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan pada
kinerja guru, yang pada siklus I hanya 63.3% (baik) menjadi 83,3%
(sangat baik).
3. Hasil belajar siswa pada siklus I yang memperoleh >60 ada 69,57% atau
16 siswa, kemudian menjadi 100% atau 23 siswa pada siklus II. Rata-rata
hasil belajar siswa 72,17 pada siklus I menjadi 83,48 pada siklus II.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengunakan contoh benda kubus,
(42)
63
siswa pada pelajaran matematika kelas V di SDN 1 Pringsewu Utara
kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014.
5.2 Saran
1. Guru
a. Pelaksanaan model kooperatif tipe STAD dapat divariasikan dengan
model pembelajaran lainnya yang sesuai agar mampu meningkatkan
aktivitas belajar siswa.
b. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan diterapkan
hendaknya dipahami dengan baik, kesesuaian dengan materi
pembelajaran, langkah-langkah kegiatannya sampai pada cara
evaluasinya.
c. Pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya lebih mengoptimalkan
peran dan tugasnya sebagai fasilitator dan motifator dalam
pembelajaran, sehingga proses kegiatan pembelajaran berjalan lebih
baik.
2. Siswa
a. Siswa hendaknya melibatkan diri pada setiap kegiatan pembelajaran
dalam model pembelajaran koopratif tipe STAD secara optimal, agar
tidak merasa jenuh dalam pembelajaran serta dapat dengan cepat
(43)
64
b. Siswa dianjurkan bersemangat ketika akan dilaksanakan pembelajaran,
karena akan mendapatkan pengetahuan baru dalam belajar terutama
pada mata pelajaran matematika.
3. Kepala Sekolah
a. Setiap pembelajaran yang dilakukan akan lebih baik jika didukung oleh
semua pihak, baik dari kepala sekolah, guru dan orang tua wali siswa
agar memudahkan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa,
maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara
berkesinambungan dalam pembelajaran matematika maupun mata
pelajaran lainnya.
4. Peneliti
Bagi yang berminat untuk penelitian dengan mengunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, dapat meneliti pengaruhnya terhadap
faktor lain misalnya tingkat motivasi atau prestasi belajar siswa. Selain itu
juga bisa melaksanakan ekpresimen, dengan cara membandingkan
kemampuan siswa dalam hal-hal tertentu pada kelas yang diberikan
(44)
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, dkk. 2009.Penelitian Pendidikan SD. Dikti Depdiknas.Jakarta
Bahan Ajar Cetak. 2007. Kapital Selekta Pembelajaran Dikti Depdiknas. Jakarta
Depdikbud 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar (GBPP). Depdikbud Jakarta.
Djamarah Dkk 2008. Strategi Balajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Djanali. 2007. Model Pembelajaran Kooperatif. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Gagne, RM. Dan MP. Dresroll (1988). Esential of Learning For Instruction. Englewod Chiffs : New York.
Gussen 2006. Model-Model Pembelajaran yang Efektif. Depdiknas. Jakarta.
Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar dan Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamalik Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasan Hamid 1997. Ilmu Pendidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Kemis & Targgart dalam Suharsimi Arikunto.2006.Penelitian Tindakan Kelas.Bumi Aksara.Jakarta.
Kumunandar. 2008. Langkah Mudah penelitian tindakan kelas sebagai
pengembangan profesi guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lapono, Nabisi. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.
Mujito 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Tingkat SD/MI. Jakarta.
(45)
Sanjaya, Wina 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Kencana Pranada Media Group. Jakarta.
Sardiman 2001. InteraksidanMotivasiBelajar-Mengajar. PT Grafindo Persada. Jakarta.
2007. InteraksidanMotivasiBelajar-Mengajar. PT Grafindo Persada. Jakarta.
Sardiman, A. M. (2004). InteraksidanMotivasiBelajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Seddig. Djauhar. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Ditjen Dikti Depdiknas. Jakarta.
Slameto. 2008. Delajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Sudjana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Sinar Baru Algesindo Ngalim. Bandung.
Sujono 1988. Pengajaran Matematika Untuk Sekolah Menengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Sungkono. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. FIP. UNY. Yogyakarta.
Syah. 2000. Belajar Secara Efektif. Prespa Swara. Jakarta.
Taniredja, Tukiran dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Alfabeta. Bandung.
Tursan Hakim. 2000. Belajar Secara Efektif. Puspa Suara. Jakarta.
Udin S. Winata Pitra. 1995. Stratregi Belajar Mengajar. Depdikbud. Jakarta
Winardi dkk. 2008. Matematika Untuk SD/MI Kelas V, Jakarta : Pusat Pembukuan Depdiknas.
Yamin M. & Ansari B.2008.Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa.Gaung Persada Press:Jakarta.
(46)
(47)
(48)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jln. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandarlampung 35145 Tlp/Fax(0721) 704 624
Nomor : /UN26/3/PL/2012 Mei 2013
Lampiran : satu berkas Perihal : Izin Penelitian
Yth. Kepala SD Negeri 1 Pringsewu Utara Kabupaten Pringsewu
di
Pringsewu Utara
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung mohon izin mahasiswa:
nama : Lusia Ninik Sriwahyuni
NPM : 1013119140
jurusan : Ilmu Pendidikan
program studi : PGSD Program Sarjana S1 Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan semester : V (lima)
untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri 1 Pringsewu Utara Kabupaten Pringsewu sebagai syarat menyelesaikan studi.
Bersama ini kami lampirkan proposal mahasiswa tersebut.
Atas bantuan saudara, kami ucapkan terima kasih.
a.n. Dekan
Pembantu Dekan I,
Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S.
(49)
RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN RPP
Sekolah : SD Negeri Pringsewu Utara
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : V/I
Waktu : 2 X 35 Menit
A. Standard kompetensi
4. Menghitung volume kubus dan balok menggunakannya dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menghitung volume kubus dan balok
C. Indikator Kognitif
Menggambar kubus
Menghitung keliling bujur sangkar Menghitung luas bujur sangkar
Menemukan rumus volume kubus, jumlah sisi, dan jumlah rusuk kubus Menggunakan rumus untuk menemukan volume kubus
Proses
Melaksanakan eksplorasi dan kerja kelompok untuk menjelaskan cara menghitung volume kubus
- Produk membuat kubus dari karton
Afektif
- Menumbuhkan sikap rasa ingin tahu - Menumbuhkan sikap pantang menyerah
Psikomotor
(50)
D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif
Siswa dapat menggambar kubus
Siswa dapat menghitung keliling bujur sangkar (segi empat) Siswa dapat menghitung luas bujur sangkar
Siswa dapat Menemukan rumus volume kubus, jumlah sisi, dan jumlah rusuk kubus
Siswa dapat menggunakan rumus untuk menentukan volume kubus Proses
Dengan LKS siswa dapat menjelaskan cara mencari keliling, luas, sudut bujur sangkar, jumlah sisi-sisi, jumlah rusuk, dan rumus mencari volume kubus
2. Afektif
Dengan memahami tentang kubus siswa dapat menumbuhkan ketelitian siswa
Dengan mengenal kubus, dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam mencari volume kubus
3. Psikomotor
Dengan tersedianya gambar bangun ruang siswa terampil menentukan volume kubus
Karakter siswa yang diharapkan - Teliti
- Rasa ingin tahu - Pantang menyeerah
E. Materi
Menghitung volume kubus
F. Metode kerja kelompok (kooperatif)
Tanya jawab
(51)
H. Kegiatan pembelajaran Langkah- langkah
1. Kegiatan awal 10 menit Berdoa, salam, absen
Guru mengkondisikian siswa ke arah model pembelajaran tipe STAD Apersepsi, guru mengajak siswa mengingat kembali sifat-sifat prisma Guru membagi siswa dalam enam kelompok, setiap kelompok terdiri dari
1-4 siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Penugasan diberikan pada siswa berdasarkan nomor: 1. Nomor 1: ketua (tutor sebaya)
2. Nomor 2: penulis 3. Nomor 3, 4: anggota
2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi
Guru menjelaskan nama-nama bangun ruang dan peraga bangun ruang yang telah tersedia.
b. Elaborasi
Dalam elaborasi guru membagi LKS pada tiap kelompok Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas sesuai no siswa Diskusi menyimpulkan keliling, luas, jumlah sudut bujur sangkar
Diskusi menyimpulkan gambar kubus, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan volum kubus
Diskusi menemukan rumus kubus
Diskusi menyimpulkan volume kubus yang sisinya 9cm
Guru bertanya, siswa yang menjawab tidak boleh saling membantu untuk menumbuhkan rasa percayadiri siswa
c. Konfirmasi
Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan meminta tanggapan dari kelompok lain
(52)
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil LKS kelompok yang ditunjuk guru
3. Kegiatan penutup
Siswa merangkum materi
Jika sisi bujur sangkar (segi empat) 7cm, berapakah keliling bujur sangkar?
Jawab: Keling bujur sangkar = 4 x 7cm
= 28cm
Sudut D jumlahnya 90o berapakah jumlah sudut A+ B+C?
Jawab: Sudut A=B=C=D=90o
Jumlah sudut A+B+C=90o+90o+90o=270o
Panjang sisi AB =8cm, berapakah luas segi empat A B C D ?
Jawab : Luas ABCD = AB x BD = 8cm x 8cm
= 64cm2
Dapatkah gambar disamping dibuat kubus?
a. Berapa jumlah sisi kubus? b. Rumus mencari volume kubus
Jawab : Dapat dibuat kubus a.Jumlah sisi kubus: 6
b.Rumus Volum = sisi x sisi x sisi
Jika sisi kubus 9cm berapakah volume kubus?
Jawab : Volum = 9cm x 9cm x 9cm = 729cm3
7 cm
9 cm
9
1
B
C D
A 8 cm 8 cm 3 5 4 B
C D
A
(53)
Sumber :
Buku Gemar Matematika 5, Departemen Pendidikan Nasional, Hal:79-87 (buku siswa)
Buku Zamrud, Matematika SD, Pegangan Guru, Hal 104 Peraga bangun ruang : kubus, balok dll
Gambar-gambar
I. Volume penilaian 1. Penilaian kognitif
a. Produk (Terlampir) b. Proses (Terlampir) 2. Penilaian Afektif (Terlampir)
Mengetahui
Kepala SD Negeri 1 Pringsewu utara
Karsum, S.Pd
NIP. 195603041979101002
Pringsewu, 20 September 2013 Mahasiswa PTK
Lusia Ninik Sriwahyuni
NIP. 195806221983032005
Dosen Pembimbing
Dra. Asmaul Khair, M.Pd Dra. Fitria Akhyar, M.Pd
(54)
Lampiran I
LEMBAR KERJA SISWA
TES AWAL
Nama Siswa : ……….
Nama Sekolah : SD Negeri I Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I Kompetensi Dasar :
4.1 Menghitung volume kubus dan balok Tujuannya
Siswa dapat membuat gambar kubus dan balok Siswa dapat menghitung volume kubus dan balok Isi lah dengan jawaban yang tepat!
Tabel 1.
No Gambarlah Kubus dan Balok
1 Kubus 2 Balok
Tabel 2.
No Soal Jawaban
1 Berapakah jumlah sisi kubus dan rusuk kubus
a. b. 2 Berapakah jumlah sisi balok dan
rusuk balok
a. b. 3 Rumus volum kubus dan balok a. b. Tabel 3.
No Soal Jawaban
1 Sisi-sisi kubus 5 m Berapakah volumenya ?
2 Panjang balok 10 m lebar 8 m tinggi 7 m volume balok ialah
(55)
FORMAT KRITERIA PENILAIAN I. PRODUK HASIL DISKUSI/PR
No Aspek Kriteria Skor
1 Konsep Semua benar 3
Kubus Sebagian benar 2
Kubus Semua salah 1
2 Konsep Semua benar 3
Jumlah Sebagian benar 2
Sisi dan rusuk Semua salah 1
3 Konsep Semua benar 3
Volume Sebagian benar 2
Kubus Sebagian kecil benar
semua selah
1
II. PERFORMASI
No Aspek Kriteria Skor
1 Pengetahuan Pengetahuan 4
Kadang kadang pengetahuan 2
Tidak pengetahuan 1
2 Praktek Aktif praktek 4
Kadang kadang aktif 2
Tidak aktif 1
3 Sikap Sikap 4
Kadang kadang sikap 2
Tidak sikap 1
III. LEMBAR PENILAIAN
No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CATATAN :
Nilai = Skor perolehan x 100 Jumlah Skor Maksimal
(56)
ANALISIS PEMETAAN SK- KD
Nama Sekolah : SD Negeri I Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : V/ I
Standard kompetensi : 4. Menghitung volume kubus dan balok menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Tahapan
Berfikir Indikator pencapaian kompetensi
Tahapan Berfikir
Materi Pokok Pengembangan
Ruang Lingkup
Waktu Karakter Yang Diharapkan
1 2 3 4
4.1 Menghitung volume kubus dan balok
C. 3 Menggambar kubus
Menghitung keliling bujur sangkar (segi empat)
Menghitung sudut, luas, jumlah sisi-sisi pada kubus
Menemukan rumus volume kubus dan jumlah sisi
Menggunakan rumus untuk menemukan volume kubus
C. 1 C. 2 C. 2 C. 3 C.3 Menghitung
volume kubus √
2 x 35 − Teliti
− Rasa ingin tahu
− Pantang menyerah
Mengetahui
Kepala SD Negeri 1 Pringsewu utara
KARSUM, S.Pd NIP. 195603041979101002
Pringsewu, 20 September 2013 Mahasiswa PTK
LUSIA NINIK SRIWAHYUNI NPM. 1013119140
(57)
SILABUS
Nama sekolah : SD Negeri I Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : V/ I
Standard kompetensi : Menghitung volume kubus dan balok menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Dan Media
Nilai Karakter Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen 4.1Menghitung volume kubus dan balok Menghitung volume kubus
Diskusi kelompok cara membuat gambar kubus dan balok
Diskusi mencari keliling bujur sangkar
Diskusi menghitung jumlah sudut
Diskusi menghitung luas
Menyimpulkan rumus mencari volum kubus, jumlah sisi
Menyimpulkan volum kubus
Guru bertanya, siswa yang lain tidak boleh saling membantu.
Tanya jawab soal yang tidak terjawab
Kesimpulan (penelitian LKS)
Menggambar kubus Menghitung keliling bujur sangkar Menghitung jumlah sudut bujursangkar
Menghitung luas bujur sangkar
Menemukan rumus volume kubus, jumlah sisi, jumlah rusuk
Menggunakan rumus untuk menemukan volume kubus Kerja kelompok Invididu Essay Produk 1.Tulislah rumus volume kubus 2.Berapakah jumlah rusuk pada kubus
2 x 35 Buku gemar siswa matematika 5 hal 79-87
Buku Matematika SD kelas 5, Zamrud, Pegangan Guru, hal 104
Gambar bangun ruang
Kubus, balok, dll
Teliti
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Mengetahui
Kepala SD Negeri 1 Pringsewu utara
KARSUM, S.Pd NIP. 195603041979101002
Pringsewu, 20 September 2013 Mahasiswa PTK
LUSIA NINIK SRIWAHYUNI NPM. 1013119140
(58)
LKS
Kelompok :…...
Nama 1. ... 2. ... 3. ... 4. ...
Nama Skolah : SD N I Pringsewu Utara Mata pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : Menghitung Volume Kubus Dan Balok Menggunakan Dalam Pemecahan Masalah
Kopetensi Dasar : 4.1 Menghitung volume kubus dan balok Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Senin 20 September 2013
Pertemuan : Siklus I
Tujuan siswa dapat menghitung keliling luas jumlah sudut, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan volume kubus
Petunjuk kerjakan soal- soak dibawah ini dengan kelompokmu
Jika sisi bujur sangkar (segi empat) 7cm, berapakah keliling bujur sangkar?
Sudut D jumlahnya 90o berapakah jumlah sudut
A+ B+C?
Panjang sisi AB =8cm, berapakah luas segi empat
A B C D ?
Dapatkah gambar disamping dibuat kubus?
c. Berapa jumlah sisi kubus? d. Rumus mencari volume kubus
Jika sisi kubus 9cm berapakah volume kubus?
7 cm
9 cm
9
1
B
C D
A 8 cm 8 cm 3 5 4 B
C D
A
(59)
KUNCI JAWABAN
1. Jawab: Keling bujur sangkar = 4 x 7cm = 28cm
2. Jawab: Sudut A=B=C=D=90o
Jumlah sudut A+B+C=90o+90o+90o=270o
3. Jawab : Luas ABCD = AB x BD = 8cm x 8cm = 64cm2
4. Jawab : Dapat dibuat kubus c. Jumlah sisi kubus: 6
d. Rumus Volum = sisi x sisi x sisi
5. Jawab : Volum = 9cm x 9cm x 9cm = 729cm3
Keterangan:
(60)
RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN RPP
Sekolah : SD Negeri Pringsewu Utara
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : V/I
Waktu : 2 X 35 Menit
J. Standard kompetensi
4. Menghitung volume kubus dan balok menggunakannya dalam pemecahan masalah
K. Kompetensi Dasar
4.1 Menghitung volume kubus dan balok
L. Indikator Kognitif
Menggambar balok
Menghitung keliling persegi panjang Menghitung luas balok
Menemukan rumus volume balok, jumlah sisi, dan jumlah rusuk balok Menggunakan rumus untuk menemukan volume balok
Proses
Melaksanakan eksplorasi dan kerja kelompok untuk menjelaskan cara menghitung volume balok
- Produk membuat balok dari karton
Afektif
- Menumbuhkan sikap rasa ingin tahu - Menumbuhkan sikap pantang menyerah
Psikomotor
(61)
M. Tujuan Pembelajaran 4. Kognitif
Siswa dapat menggambar balok
Siswa dapat menghitung keliling persegi panjang Siswa dapat menghitung luas persegi panjang
Siswa dapat menemukan rumus volume balok, jumlah sisi, dan jumlah rusuk balok Siswa dapat menggunakan rumus untuk menentukan volume balok
Proses
Dengan LKS siswa dapat menjelaskan cara mencari keliling, luas, sudut persegi panjang, jumlah sisi- sisi, jumlah rusuk, dan rumus mencari volume balok
5. Afektif
Dengan memahami tentang balok siswa dapat menumbuhkan ketelitian siswa Dengan mengenal balok, dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam mencari
volume balok
6. Psikomotor
Dengan tersedianya gambar bangun ruang siswa terampil menentukan volume balok Karakter siswa yang diharapkan
- Teliti
- Rasa ingin tahu - Pantang menyeerah
N. Materi
Menghitung volume balok
O. Metode kerja kelompok (kooperatif)
Tanya jawab
P. Model kooperatif tipe STAD Q. Kegiatan pembelajaran
Langkah- langkah
2. Kegiatan awal 10 menit Berdoa, salam, absen
Guru mengkondisikian siswa ke arah model pembelajaran tipe STAD Apersepsi, guru mengajak siswa mengingat kembali sifat- sifat prisma
Guru membagi siswa dalam enam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 1-4 siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Penugasan diberikan pada siswa berdasarkan nomor: 4. Nomor 1: ketua (tutor sebaya)
5. Nomor 2: penulis 6. Nomor 3, 4: anggota 2. Kegiatan Inti 50 menit
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan nama-nama bangun ruang dan peraga bangun ruang yang telah tersedia.
b. Elaborasi
Dalam elaborasi guru membagi LKS pada tiap kelompok Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas sesuai no siswa Diskusi menyimpulkan keliling, luas, jumlah sudut persegi panjang
Diskusi menyimpulkan gambar balok, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan volum balok Diskusi menemukan rumus balok
(62)
Diskusi menyimpulkan volume balok yang panjang 10cm, lebar 7cm, tinggi 5cm. Guru bertanya, siswa yang menjawab tidak boleh saling membantu untuk
menumbuhkan rasa percayadiri siswa c. Konfirmasi
Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan meminta tanggapan dari kelompok lain
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil LKS kelompok yang ditunjuk guru 4. Kegiatan penutup
Siswa merangkum materi
Jika panjang persegi empat 10cm dan lebar 5cm, berapakah keliling persegi panjang?
Jawab: Keling = 2 x (P+L)
= 2 x (10cm + 5cm)
= 2 x 15cm = 30cm
Sudut A jumlahnya 90o berapakah jumlah sudut B+C?
Jawab: Sudut A=B=C=D=90o
Jumlah sudut B+C=90o+90o=180o
Panjang 10cm dan lebar 7cm, berapakah luas persegi panjang ?
Jawab : Luas = P x L
= 10cm x 7cm= 70cm2
Dapat dibuat apakah gambar disamping?
e. Berapa jumlah sisinya?
f. Berapa jumlah rusuk persegi panjang?
Jawab : Dapat dibuat persegi panjang
e. Jumlah sisi persegi panjang: 6
f.Jumlah rusuk persegi panjang: 12
Jika panjang balok 10cm, lebar 7cm, tinggi 5cm, berapakah volume balok?
Jawab : Volum = P x L x T
=10cm x 7cm x 5cm = 350cm3
B
C D
A 2 7 cm 1 5 cm 10 cm 7 cm 3 7 cm 10 cm 4 10cm 5cm 7cm 5
(63)
Sumber :
Buku Gemar Matematika 5, Departemen Pendidikan Nasional, Hal:79-90 (buku siswa) Buku Zamrud, Matematika SD, Pegangan Guru, Hal 104
Peraga bangun ruang : kubus, balok dll Gambar-gambar
R. Volume penilaian 3. Penilaian kognitif
c. Produk (Terlampir) d. Proses (Terlampir) 4. Penilaian Afektif (Terlampir)
Mengetahui
Kepala SD Negeri 1 Pringsewu utara
Karsum, S.Pd
NIP. 195603041979101002
Pringsewu, 30 September 2013 Mahasiswa PTK
Lusia Ninik Sriwahyuni
NIP. 195806221983032005
Dosen Pembimbing
Dra. Asmaul Khair, M.Pd Dra. Fitria Akhyar, M.Pd
(64)
Lampiran I
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Siswa : ……….
Nama Sekolah : SD Negeri I Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I Kompetensi Dasar :
4.2 Menghitung volume kubus dan balok Tujuannya
Siswa dapat membuat gambar kubus dan balok Siswa dapat menghitung volume kubus dan balok Isi lah dengan jawaban yang tepat!
Tabel 1.
No Gambarlah Balok dan Balok
1 Kubus 2 Balok
Tabel 2.
No Soal Jawaban
1 Berapakah jumlah sisi kubus dan rusuk balok
a. b. 2 Berapakah jumlah sisi kubus dan
rusuk balok
a. b. 3 Rumus volum kubus dan balok a. b. Tabel 3.
No Soal Jawaban
1 Sisi-sisi balok 5cm Berapakah volumenya ?
2 Panjang balok 10 m lebar 7cm tinggi 5cm volume balok ialah
(65)
FORMAT KRITERIA PENILAIAN I. PRODUK HASIL DISKUSI
No Aspek Kriteria Skor
1 Konsep Semua benar 3
Balok Sebagian benar 2
Balok Semua salah 1
2 Konsep Semua benar 3
Jumlah Sebagian benar 2
Sisi dan rusuk Semua salah 1
3 Konsep Semua benar 3
Volume Sebagian benar 2
Balok Sebagian kecil benar
semua selah
1
IV. PERFORMASI
No Aspek Kriteria Skor
1 Pengetahuan Pengetahuan 4
Kadang kadang pengetahuan 2
Tidak pengetahuan 1
2 Praktek Aktif praktek 4
Kadang kadang aktif 2
Tidak aktif 1
3 Sikap Sikap 4
Kadang kadang sikap 2
Tidak sikap 1
V. LEMBAR PENILAIAN
No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CATATAN :
Nilai = Skor perolehan x 100 Jumlah Skor Maksimal
(66)
ANALISIS PEMETAAN SK- KD
Nama Sekolah : SD Negeri I Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : V/ I
Standard kompetensi : 4. Menghitung volume kubus dan balok menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Tahapan
Berfikir Indikator pencapaian kompetensi
Tahapan Berfikir
Materi Pokok Pengembangan
Ruang Lingkup
Waktu Karakter Yang Diharapkan
1 2 3 4
4.2 Menghitung volume kubus dan balok
C. 3 Menggambar balok
Menghitung keliling persegi panjang
Menghitung sudut, luas, jumlah sisi-sisi pada balok
Menemukan rumus volume balok dan jumlah sisi
Menggunakan rumus untuk menemukan volume balok
C. 1 C. 2 C. 2 C. 3 C.3 Menghitung
volume balok √
2 x 35 − Teliti
− Rasa ingin tahu
− Pantang menyerah
Mengetahui
Kepala SD Negeri 1 Pringsewu utara
KARSUM, S.Pd NIP. 195603041979101002
Pringsewu, 30 September 2013 Mahasiswa PTK
LUSIA NINIK SRIWAHYUNI NPM. 1013119140
(67)
SILABUS
Nama sekolah : SD Negeri I Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ semester : V/ I
Standard kompetensi : Menghitung volume kubus dan balok menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Dan Media
Nilai Karakter Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen 4.2Menghitung volume kubus dan balok Menghitung volume balok
Diskusi kelompok cara membuat gambar balok
Diskusi mencari keliling persegi panjang
Diskusi menghitung jumlah sudut
Diskusi menghitung luas
Menyimpulkan rumus mencari volum balok, jumlah sisi
Menyimpulkan volum balok
Guru bertanya, siswa yang lain tidak boleh saling membantu.
Tanya jawab soal yang tidak terjawab
Kesimpulan (penelitian LKS)
Menggambar balok Menghitung keliling persegi panjang Menghitung jumlah sudut persegi panjang
Menghitung luas persegi panjang
Menemukan rumus volume balok, jumlah sisi, jumlah rusuk
Menggunakan rumus untuk menemukan volume balok Kerja kelompok Invididu Essay Produk 3.Tulislah rumus volume balok 4.Berapakah jumlah rusuk pada balok
2 x 35 Buku gemar siswa matematika 5 hal 79-90
Buku Matematika SD kelas 5, Zamrud, Pegangan Guru, hal 104
Gambar bangun ruang
Kubus, balok, dll
Teliti
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Mengetahui
Kepala SD Negeri 1 Pringsewu utara
KARSUM, S.Pd NIP. 195603041979101002
Pringsewu, 30 September 2013 Mahasiswa PTK
LUSIA NINIK SRIWAHYUNI NPM. 1013119140
(68)
LKS
Kelompok :…...
Nama 1. ... 2. ... 3. ... 4. ...
Nama Skolah : SD N I Pringsewu Utara Mata pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : Menghitung Volume Kubus Dan Balok Menggunakan Dalam Pemecahan Masalah
Kopetensi Dasar : 4.1 Menghitung volume kubus dan balok Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Senin 20 September 2013
Pertemuan : Siklus II
Tujuan siswa dapat menghitung keliling luas jumlah sudut, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan volume balok
Petunjuk kerjakan soal- soak dibawah ini dengan kelompokmu
Jika panjang persegi empat 10cm dan lebar 5cm, berapakah keliling persegi panjang?
Sudut A jumlahnya 90o berapakah jumlah sudut B+C?
Panjang 10cm dan lebar 7cm, berapakah luas persegi panjang ?
Dapat dibuat apakah gambar disamping?
g. Berapa jumlah sisinya?
h. Berapa jumlah rusuk persegi panjang?
Jika panjang balok 10cm, lebar 7cm, tinggi 5cm, berapakah volume balok?
B
C D
A 2 7 cm 1 5 cm 10 cm 7 cm 3 7 cm 10 cm 4 10cm 5cm 7cm 5
(69)
KUNCI JAWABAN
1. Jawab: Keling = 2 x (P+L)
= 2 x (10cm + 5cm)
= 2 x 15cm = 30cm
2. Jawab: Sudut A=B=C=D=90o
Jumlah sudut B+C=90o+90o=180o
3. Jawab : Luas = P x L
= 10cm x 7cm= 70cm2
4. Jawab : Dapat dibuat persegi panjang g. Jumlah sisi persegi panjang: 6
h. Jumlah rusuk persegi panjang: 12
5. Jawab : Volum = P x L x T
=10cm x 7cm x 5cm = 350cm3
Keterangan:
(70)
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN 1 Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Menghitung Volume Kubus Kelas/Semester : V/I
Hari/Tgl : Jum’at, 20 September 2013
Tahun Pelajaran : 2013/2014 Siklus Pertemuan : I
No Nama Siswa
Aktivitas Belajar Siswa
Skor %
Nilai Perhatian Bertanya Kerja
Kelompok Diskusi Mencatat K C B SB
1 Firgi Ahmad 3 1 4 4 4 16 80 √
2 Deni Irawan 2 2 4 4 3 15 75 √
3 Feri Agung 2 1 2 2 1 8 40 √
4 H. Khasanah 4 2 3 4 3 16 80 √
5 Riski Prastio 1 1 1 2 2 7 35 √
6 Adi Febrian 2 1 2 2 1 8 40 √
7 Adi Pranata 2 1 2 2 1 8 40 √
8 Ambar Arum 3 2 4 3 3 15 75 √
9 Anistia Putri 3 4 3 2 4 16 80 √
10 Decky Duta 4 2 4 2 2 14 70 √
11 Dimas Saputra 4 4 2 3 2 15 75 √
12 Fatwa Pradita 2 4 4 2 2 14 70 √
13 Febri W. 2 1 2 2 1 8 40 √
14 Indra Maulan 4 2 4 2 2 14 70 √
15 Intan R. 2 2 4 2 4 14 70 √
16 Mayla Narizki 2 2 4 4 2 14 70 √
17 M. Fadli 2 3 4 4 2 15 75 √
18 Muti Latifah 4 3 4 4 4 19 95 √
19 Raihan Aldafa 2 1 2 2 1 8 40 √
20 Raihana Nabila 2 3 4 4 2 15 75 √
21 Riyanto 4 2 4 3 2 15 75 √
22 Zahra Casta 3 3 2 4 4 16 80 √
23 Daudy Novis 2 1 2 2 1 8 40 √
Jumlah 61 48 71 65 53 298 1490 7 0 15 1
Rata-Rata 2,65 2,09 3,09 2,83 2,30 12,96 64,78 Persentase (%) 66,3 52,2 77,2 70,7 57,6
\
Pringsewu, 20 September 2013 Guru Mitra
Nining Utami, S.Pd.
(71)
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN 1 Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Menghitung Volume Balok Kelas/Semester : V/I
Hari/Tgl : Senin, 30 September 2013 Tahun Pelajaran : 2013/2014
Siklus Pertemuan : II
No Nama Siswa
Aktivitas Belajar Siswa
Skor %
Nilai Perhatian Bertanya Kerja
Kelompok Diskusi Mencatat K C B SB
1 Firgi Ahmad 4 4 4 4 4 20 100 √
2 Deni Irawan 4 3 4 3 2 16 80 √
3 Feri Agung 3 1 4 2 2 12 60 √
4 H. Khasanah 3 3 4 3 3 16 80 √
5 Riski Prastio 4 3 3 3 3 16 80 √
6 Adi Febrian 4 2 2 3 1 12 60 √
7 Adi Pranata 2 4 2 4 4 16 80 √
8 Ambar Arum 3 3 4 4 2 16 80 √
9 Anistia Putri 4 3 3 3 3 16 80 √
10 Decky Duta 3 1 3 3 2 12 60 √
11 Dimas Saputra 3 3 3 4 2 15 75 √
12 Fatwa Pradita 4 2 2 4 4 16 80 √
13 Febri W. 2 2 3 3 2 12 60 √
14 Indra Maulan 3 2 2 4 3 14 70 √
15 Intan R. 4 2 4 2 2 14 70 √
16 Mayla Narizki 2 2 4 4 2 14 70 √
17 M. Fadli 4 3 4 2 3 16 80 √
18 Muti Latifah 4 4 4 4 4 20 100 √
19 Raihan Aldafa 3 2 2 2 3 12 75 √
20 Raihana Nabila 3 4 3 2 2 14 70 √
21 Riyanto 3 3 2 4 4 16 80 √
22 Zahra Casta 4 4 4 4 4 20 100 √
23 Daudy Novis 2 2 3 2 3 12 60 √
Jumlah 75 62 73 73 64 347 1735 0 6 14 3
Rata-Rata 3,26 2,70 3,17 3,17 2,78 15,09 75,43
Persentase (%) 81,5 67,4 79,3 79,3 69,6
Pringsewu, 30 September 2013 Guru Mitra
Nining Utami, S.Pd.
(72)
LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN 1 Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Menghitung Volume Kubus Kelas/Semester : V/I
Hari/Tgl : Jum’at, 20 September 2013
Tahun Pelajaran : 2013/2014 Siklus Pertemuan : I
No KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR
1 2 3 4 A Pendahuluan
1 Persiapan sarana pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD √
2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
3 Memotivasi siswa dengan apersepsi √
4 Mengaitkan materi dengan pelajaran yang lalu √
B Kegiatan Inti
1 Penguasaan materi pelajaran melalui model kooperatif tipe STAD √
2 Memberikan contoh dalam membuat kubus √
3 Berperan sebagai fasilitator √
4 Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang volume kubus √
5 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kubus √
6 Membimbing siswa saat praktik membuat kubus √
7 Memberikan motivasi siswa dan penguatan seusai perhitungan rumus mencari
volume kubus √
C Penutup
1 Membimbing siswa membuat laporan √
2 Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang √
3 Memberikan tugas kepada siswa √
4 Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 1 10 27 0
Total Skor 38
Pringsewu, 20 September 2013 Guru Mitra
Nining Utami, S.Pd.
(73)
LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN 1 Pringsewu Utara Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Menghitung Volume Balok Kelas/Semester : V/I
Hari/Tgl : Senin, 30 September 2013 Tahun Pelajaran : 2013/2014
Siklus Pertemuan : II
No KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR 1 2 3 4 A Pendahuluan
1 Persiapan sarana pembelajaran dengan model kooperatif tipe
STAD √
2 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √
3 Memotivasi siswa dengan apersepsi √
4 Mengaitkan materi dengan pelajaran yang lalu √
B Kegiatan Inti
1 Penguasaan materi pelajaran melalui model kooperatif tipe
STAD √
2 Memberikan contoh dalam membuat kubus √
3 Berperan sebagai fasilitator √
4 Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang volume kubus √
5 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
kubus √
6 Membimbing siswa saat praktik membuat kubus √
7 Memberikan motivasi siswa dan penguatan seusai perhitungan
rumus mencari volume kubus √
C Penutup
1 Membimbing siswa membuat laporan √
2 Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang √
3 Memberikan tugas kepada siswa √
4 Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 0 0 30 20
Total Skor 50
Pringsewu, 30 September 2013 Guru Mitra
Nining Utami, S.Pd.
(1)
Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal yang Diberikan
(2)
Gambar 7. Guru Memeriksa Hasil Pekerjaan Rumah Siswa
Gambar 8. Pemajangan Hasil Siswa Terbaik
(3)
Gambar 9. Guru Menerangkan Tujuan Pembelajaran
(4)
Gambar 11. Siswa Mengerjakan Soal yang Diberikan
(5)
(6)