194 Kelas XII SMAMTs
Semester 1
d. mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara;
e. memperoleh barang-barang yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran
rakyat,  apabila  barang-barang  itu  tidak  atau  belum  dapat  dihasilkan  sendiri oleh bangsa Indonesia;
f. meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai,
Indonesia  dapat  membangun  dan  memperoleh  syarat-syarat  yang  diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat;
g. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang
WHUVLPSXOGLGDODP3DQFDVLODGDVDUGDQ¿OVDIDWQHJDUDNLWD
3.  Asas-Asas Hubungan Internasional
Pada  umumnya  hubungan  internasional  dilakukan  oleh  setiap  negara  untuk mewujudkan  kepentingan  nasionalnya.  Untuk  mencapai  hal  tersebut  perlu
dibangun  hubungan  internasional  yang  menekankan  aspek  persamaan  harkat, derajat  dan  martabat  sebagai  sesama  bangsa  yang  merdeka.  Menurut  Hugo  de
Groot,  dalam  hubungan  internasional  asas  persamaan  derajat  merupakan  dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara.
Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di dalamnya.
Dalam  hubungan  internasional,  dikenal  beberapa  asas  yang  didasarkan  pada daerah  dan  ruang  lingkup  berlakunya  ketentuan  hukum  bagi  daerah  dan  warga
negara masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi.
a.  Asas Teritorial.  Asas  ini  didasarkan  pada  kekuasaan  negara  atas  daerahnya.
Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang  dan semua barang  yang  ada  di  wilayahnya.  Jadi,  terhadap  semua  barang  atau  orang
yang  berada  di  luar  wilayah  tersebut  berlaku  hukum  asing  internasional sepenuhnya.
b. Asas kebangsaan. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga
negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat  perlakuan  hukum  dari  negaranya.  Asas  ini  mempunyai  kekuatan
extrateritorial. Artinya, hukum dari negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada di negara lain.
c. Asas kepentingan umum. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk
melindungi  dan  mengatur  kepentingan  dalam  kehidupan  bermasyarakat. Dalam  hal  ini,  negara  dapat  menyesuaikan  diri  dengan  semua  keadaan  dan
peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.
Ketiga  asas  di  atas  harus  diperhatikan  oleh  setiap  negara  yang  membangun
PPKN 195
hubungan  internasional,  agar  hubungan  tersebut  dapat  memberikan  keuntungan bagi  semua  pihak  serta  tujuan  dari  hubungan  tersebut  dapat  tercapai.  Apabila
ketiga  asas  tersebut  tidak  diperhatikan,  akan  timbul  kekacauan  hukum  dalam hubungan  internasional.  Oleh  karena  itu  antara  satu  negara  dengan  negara  lain
harus  menciptakan  hubungan  yang  teratur  dan  tertib  yang  berdasarkan  kepada ketentuan  hukum  internasional.  Akan  tetapi,  walaupun  demikian,  dewasa  ini
kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan. Misalnya, persoalan dwi-kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas
wilayah atau pulau tertentu, wajib militer dan wajib pajak.
4.  Sasaran Hubungan Internasional