commit to user
17
4 layout berdasarkan fungsi dan macam proses functional layout
Tipe layout fungsional atau layout proses disusun berdasarkan kesamaan proses produksi. Dalam layout ini
peralatan produksi dan personalia dikelompokan bersama-sam untuk melakukan pekerjaan serupa atau sejenis. Layout ini
biasanya ditetapkan pada perusahaan yang berorientasi pada pesanan.
Gambar II.4 layout fungsional
B. Keseimbangan Lini Line Balancing
1. Pengertian dan Tujuan Keseimbangan Lini Keseimbangan lini merupakan kunci untuk memperlancar
pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Apabila keseimbangan lini dapat dijaga, maka akan di peroleh pemanfaatan
yang tinggi dari tenaga kerja dan alat-alat produksi, sehingga waktu menganggur menjadi minimum. Hal ini dapat mengakibatkan
tercapainya target produksi yang diinginkan.
Bagian 1
Bagian 6 Bagian 2
Bagian 5 Bagian 3
Bagian 4
commit to user
18
Keseimbangan lini adalah pengelompokan elemen pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang bertujuan membuat seimbang
jumlah pekerja yang ditugaskan ke stasiun-stasiun tersebut. Sehingga dapat diperoleh jumlah waktu yang menganggurnya
sedikit sehingga efisiensi produk tinggi. Sedangkan secara umum penerapan keseimbangan lini bertujuan untuk meminimalkan jumlah
waktu yang menganggur. Merencanakan suatu keseimbangan lintasan kerja meliputi usaha yang bertujuan untuk mencapai suatu
kapasitas yang optimal dan tidak terjadi penghamburan kapasitas. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila lintasan produksi bersifat
seimbang, stasiun kerja berjumlah minimum, jumlah waktu yang menganggur di setiap stasiun kerja sepanjang lintasan poduksi
minimum.
2. Penerapan Keseimbangan Lini Apabila proses produksi pada suatu perusahaan mengalami
hambatan-hambatan : salah satu kemungkinan penyebabnya adalah adanya ketidaksesuaian antara model layout yang
diterapkan dengan kebutuhan proses produksi. Kemungkinan besar bahwa layout yang diterapkan perusahaan tersebut terdapat
ketidakseimbangan antar stasiun kerja yang ada, sehingga mengakibatkan
banyaknya waktu
yang terbuang
dan menghamburkan kapasitas.
commit to user
19
Apabila hal ini menimpa perusahaan maka harus segera dilakukan peninjauan ulang terhadap layout yang diterapkan di
perusahaan tersebut. Layout hendaknya dilakukan agar tercapai keseimbangan antar stasiun kerja yang ada. Kriteria yang umum
digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi, adalah : a. Minimisasi waktu menganggur idle time
b. Minimisasi keseimbangan waktu senggang balance delay c. Maksimisasi efisiensi line efficiency
Handoko, 1999 :119 Penentuan besarnya tingkat keseimbangan dilakukan dengan
cara sebagai berikut: a. Menentukan cycle time
Cycle time waktu terpanjang yang diperlukan antara bagian- bagian proses produksi.
Rumus : Dimana :
C = cycle time t = waktu kerja per hari
D = permintaan per hari Untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara
commit to user
20
b. Perhitungan untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil Perhitungan untuk mendapatkan jumlah stasiun kerja terkecil
yang dibutuhkan untuk menempatkan tugas pekerjaan yang ada akan dilaksanakan untuk menghasilkan produk.
Rumus :
Keterangan :
N = stasiun kerja yang dibuat T = waktu proses total
D = Produksi proses t = waktu kerja per hari
c. Melakukan penugasan atau pengelompokan elemen pekerjaan Melakukan penugasan LOT Lot Operation Time yaitu
melakukan penugasan elemen tugas-tugas berikutnya dengan tetap memperhatikan urutaan proses pengelompokan elemen
tugas ke dalam sejumlah stasun kerja di gambarkan sebagai berikut :
commit to user
21
Gambar II.5 Jaringan kerja dan pengelompokan stasiun kerja
Penundaan dipakai sebagai ukuran tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada stasiun kerja, yang
merupakan suatu indikator efisien. Hal ini menunjukkan jumlah waktu menganggur yang disebabkan tidak sempurnanya
penugasan elemen pekerjaan diantara stasiun kerja yang ada.
Dengan :
d. Menentukan efektifitas Efektifitas diukur dengan :
Stasiun I Stasiun II
Stasiun III Stasiun IV
A B
E F
C D
G
commit to user
22
C. Efisiensi dan Efektifitas