LAPORAN PRATIKUM BIO URINE

LAPORAN PRATIKUM BIO URINE

  

11 BAB. I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Ada tiga unsur yang sangat menentukan tingkat kesuburan tanah di lahan pertanian

yaitu unsur biologi, fisika dan kimia, ketiga unsur ini saling terkait dan harus seimbang.

Ketimpangan unsur didalam kandungan tanah akan mematikan unsur biologi didalam

tanah, tanah menjadi semakin keras dan tidak dapat menyimpan air. Kalau sudah terjadi

ketimpangan ini, pemulihannya akan memakan waktu lama dan memakan biaya yang besar.

Dari berbagai akibat penggunaan pupuk kimia tersebut masalah yang timbul antara lain :

1) Tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, meskipun produktivitasnya tinggi

namun tidak memiliki ketahanan terhadap hama, 2) Pembodohan terhadap petani yang

diindikasikan dengan hilangnya pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan

ketergantungan petani terhadap paket teknologi pertanian produk industri. Penerapan teknologi pertanian modern (penggunaan bibit unggul, pupuk kimiawi, dan

pestisida) dan intensifikasi penggunaan lahan menimbulkan degradasi lahan yang cukup

besar sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman pertanian. Hal ini disebabkan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan untuk meningkatkan

produktivitas telah mengakibatkan permasalahan tersendiri yaitu menurunnya kesuburan

dan pemiskinan unsur hara tanah.

Permasalahan penurunan kualitas tanah dan produk pertanian dapat dipecahkan

dengan penggunaan sistem pertanian organik. Pertanian organik memanfaatkan proses

daur ulang unsur hara dalam produksi pertanian. Pemanfaatan pupuk organik baik dalam

bentuk padat maupun cair menjadi solusi terbaik untuk mengembalikan tingkat

kesuburan tanah secara aman dalam arti produk pertania yang dihasilkan terbebas dari

bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Salah satu upaya yang banyak dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan

hara N adalah dengan pemberian masukan organik ke dalam tanah seperti pemberian

pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau. Masukan organik yang sampai saat ini belum

banyak dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian adalah limbah cair hewan ternak (urine)

utamanya sapi. Hal ini disebabkan minimnya informasi mengenai seberapa besar potensi

urine sapi sebagai sumber alternatif pupuk N. Bahkan sebagian besar masyarakat menganggap urine sapi hanya sebagai limbah dan dibuang begitu saja. Selain dapat mencemari lingkungan sekitarnya, potensi besar ini sebenarnya dapat dimanfaatkan.

  1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pratikum pembuatan Bio Urine adalah agar mahasiswa dapat hasil limbah perternakan. Sehingga nantinya dapat diterapan pada masyarakat khususnya petani.

  

BAB. II MATERI DAN METODE

Bahan :

  3. Pisau

  

Urine sapi adalah cairan dari proses pembuangan sisa metabolisme oleh ginjal kemudian

  7. Masukan enzim isi rumen, molasses, midec, EM4 kedalam tong dan diaduk sampai rata kemudian ditutup rapat.

  6. Masukan air cucian beras.

  5. Masukan semua empon-empon yang telah digiling kedalam tong.

  secukupnya dan dicampur dengan larutan aquades secukupnya, lalu tuangkan ke dalam jerigen (2 ltr) sebanyak 1,5 ltr untuk menghilangkan bau urine.

  4. Buat larutan Titanium dioksida (TiO2) dan Kalium permanganat (KMnO4)

  3. Masukan urine sebanyak 200 ltr kedalam tong.

  2. Daun lamtoro dan daun paitan ditumbuk saampai halus kegunaannya untuk meningkatkan kadar N dalam bi urine.

  Langkah Kerja : 1. Cuci semua empon sampai bersih kemudian digiling sampai halus.

  6. Gayung 7. Timbangan duduk.

  5. Saringan

  4. Baskom

  2. Alat penggiling

  1. Urine sebanyak 200 ltr

  1. Lesung dan Alu

  Alat :

  6. Kalium permanat (KmnO4) dan Metanium dioksida (TiO2) secukupnya 7. Aquades.

  5. Daun paitan sebanyak 2,5 kg

  4. Daun lamtoro sebanyak 2,5 kg

  3. Air cucian beras sebanyak 20 ltr

  2. Molasses sebanyak 400 cc

  1. Enzim isi rumen (1 ltr/50 ltr urine) sebanyak 4 ltr

  EM4 400 cc/ltr

  3. Stater : Midec (mikroba pengurai) 2 cc/ltr sebanyak 400 cc/ltr

  kg ( 5% dari semua bahan) masing-masing sebanyak 2 kg

  2. Empon (jahe, kunyit, temu lawak, kencur, serai, bawang putih) masing-masing 2

BAB. III PEMBAHASAAN

  

untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk

menjaga homeostatis cairan tubuh.

Nutrisi alami belum banyak dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat secara luas,

sedangkan untuk pupuk telah lama digunakan petani. Pupuk atau nutrisi ini berasal dari

kotoran hewan, seperti ayam, kambing, kerbau, kuda, babi, dan sapi. Kotoran tersebut

dapat berupa padat dan cair (urine ternak) dengan kandungan zat hara yang berlainan.

Pupuk kandang cair jarang digunakan, padahal kandungan haranya lebih banyak. Hal ini

disebabkan untuk menampung urine ternak lebih susah repot dan secara estetika kurang

baik – bau. Urine sapi (air kencing sapi) sangat bermanfaat sekali bagi petani karena urine sapi mengandung berbagasehingga dapat digunakan sebagai pupuk cair. Sebelum digunakan sebagai pupuk pertanian urine sapi ini sebaiknya di fermentasi terlebih dahulu. Keuntungan pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak :

  1. Sanitasi lingkungan: Upaya pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak secara

  

tidak langsung mampu meningkatan kebesihan dan menekan pencernaan akibat

pembuangan limbah yang tidak tepat.

  2. Menekan impor bahan pakan : terbentuknya beberapa bahan pakan baru

  berkualitas berasal dari berbagai limbah tentunya dapat mangurangi jumlah impor bahan pakan yang selama ini dilakukan terutama tepung ikan, tepung daging dan bungkil-bungkilan.

  3. Mengciptakan lapangan kerja : Kegiatan pengolahan limbah menjadi bahan pakan

  tentunya memerlukan tenaga manusia yang juga berarti mengciptakan lapangan kerja baru.

  4. Memberi nilai tambah bagi limbah : Pemanfaatan limbah yang mungkin

  sebelumnya belum digunakan sebagai bahan pakan dengan sendirinya akan memberikan nilai ekonomis terhadap limbah yang ada. kandungan hara yang terdapat pada beberapa kotoran ternak padat dan cair dapat dilihat pada Tabel 1. Berikut ini: Table 1. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan cair

  Ternak dan kotorannya Nitrogen (%) Fosfor (%) Kalium (%) Air (%) Kuda –padat

  0.55

  0.30

  0.40

  75 Kuda –cair

  1.40

  0.02

  1.60

  90 Kerbau –padat

  0.60

  0.30

  0.34

  85 Sapi –padat

  0.40

  6 Babi 1,

  2

  2 169

  5 0,

  0,

  4 0, 8 3,8

  7 1,

  2 20 -

  7

  12

  4

  34

  6

  2 572

  8 0,

  0,

  50

  62

  1 0,

  7 175

  48

  80

  4

  72

  2

  57

  8

  9 0,

  4

  7 0,

  4 12,

  1 2,

  6 3,

  25 Ayam 2,

  19

  51

  5 0, 9 1,1

  1,

  0.20

  0.17

  0.75

  85 Domba –padat

  1.80

  0.13

  1.50

  60 Kambing –cair

  0.30

  0.45

  0.60

  92 Kambing –padat

  1.50

  0.50

  1.00

  85 Sapi –cair

  0.10

  0.50

  60 Domba –cair

  Jenis N P K Ca Hg Na Fe Mn Zn Cu Ni Cr Sapi

  0.10

  Berbeda dengan pupuk buatan yang hanya mengandung satu nutrisi saja, pupuk organik yang dibuat dari urine sapi mengandung nutrisi yang beragam dan seimbang seperti yang dijelaskan dari hasil penelitian S. C. Hsieh dan C. F. Hsieh, 1987 di dalam Hannayuri (2011)

  55 Sumber : Lingga, 1991 di dalam Hannayuri (2011)

  0.40

  0.80

  1.00

  87 Ayam –padat dan cair

  0.45

  0.40

  1.35

  80 Babi –cair

  0.40

  0.35

  0.95

  85 Babi – padat

  2.10

  0.05

  17 Sumber: Hsieh S. C dan C. F. Hsieh, 1987 di dalam Hannayuri (2011) Pupuk organik ramah lingkungan dari limbah ternak itu bisa memutus ketergantungan

petani terhadap pupuk urea atau pupuk kimia lainnya. Dengan demikian, para petani tak

perlu repot memikirkan dan membeli pupuk urea, cukup tanaman dipupuk dengan menggunakan pupuk organik yang berasal dari limbah urine sapi. Pupuk organik

mempunyai efek jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu dapat memperbaiki struktur

kandungan organik tanah dan selain itu juga menghasilkan produk pertanian yang aman

bagi kesehatan, sehingga pupuk organik ini dapat digunakan untuk pupuk yang ramah lingkungan. Manfaat lain yaitu:

  1. meningkatkan kesuburan tanah

  2. memperbaiki struktur dan karakteristik tanah 3. meningkatkan kapasitas serap air tanah 4. meningkatkan aktifitas mikroba tanah 5. meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, jumlah, dll) 6. menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman 7. menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman 8. meningkatkan retensi/ketersediaan hara dalam tanah Tabel 3. Beberapa sifat urine sapi sebelum dan sesudah difermentasi.

  Warn .pH N P K Ca Na Fe Mn Zn Cu a Bau

  Sebelu m 1, 0, Kunin Menyen ferm. 7,2

  1 5 0,9 1,1 0,2 3726 300 101 18 g gat Sesud ah 2, 2, ferm. 8,7

  7 4 3,8 5,8 7,2 7692 507 624 510 hitam kurang

BAB. IV KESIMPULAN

  Dari data pembahasan d i atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

  1. Urine sapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk cair karena banyak mengandung unsur hara seperti Nitrogen yang dapat menyuburkan tanah.

  2. Kunci dalam pembuatan pupuk cair ini adalah adanya fermentasi dari mikrobia yang sengaja ditambahkan.

  3. Urine sapi sebelum difermentasi warnanya coklat kekuning-kuningan, baunya

  masih berbau urine, tetapi setelah difermentasi warnanya berubah menjadi coklat kehitam-hitaman, dan sudah tidak berbau urine Manfaat pupuk cair adalah dapat memperbaiki struktur kandungan organik tanah dan selain itu juga menghasilkan produk pertanian yang aman bagi kesehatan, sehingga pupuk organik ini dapat digunakan untuk pupuk yang ramah lingkungan.

  

DAFTAR PUSTAKA

Affandi. tt. Pemanfaatan Urine Sapi Yang Difermentasi Sebagai Nutrisi Tanaman [25 Mei 2012] Blogspot. 2009. Makalah Pembuatan Organik Caircom/2010/09/makalah-pembuatan-pupuk-organik- cair.html [25 Mei 2012] Hannayuri. 2011. Pembuatan Pupuk Cair Dari Urine Sapi .wordpress.com/2011/11/ [25 mei 2012] Suwarji. 2008. Meneralisasi Hara Nitrogen Dari

Sumber2008/01/mineralisasi-hara-nitrogen-dari-sumber.html [2