Azhar Syarifah Lies Fuaidah dan M. Nasir Abdussamad 2005, Analisis Muhammad Zais M. Samiun 2008. Analisis Perekonomian Provinsi Maluku

commit to user 45

3. Azhar Syarifah Lies Fuaidah dan M. Nasir Abdussamad 2005, Analisis

Sektor Basis dan Nonbasis di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor apa saja yang menjadi sektor basis dan sektor non basis dan bagaimana laju pertumbuhan dari sektor basis dan sektor non basis dari tahun ke tahun di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Data yang digunakan data time series 1992-2001 yang diperoleh dari Badan Pusat Statestik. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif analisis dan pendekatan kuantitatif adalah yang diperoleh dengan menggunakan model LQ Location Quotient. Ruang lingkup penelitian meliputi produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto dengan variabel yang dikaji adalah total produksi yang meliputi sembilan sektor. Hasil analisis menunjukan bahwa yang menjadi sektor basis sektor unggulan dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2001 di Provinsi Aceh adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri dan sektor pertanian, sedangkan keenam sektor lainya menjadi sektor non basis. Laju pertumbuhan sektor basis dan sektor non basis dari tahun 1992 sampai dengan 2001 mengalami kenaikan dan penurunan atau fluktuasi.

4. Muhammad Zais M. Samiun 2008. Analisis Perekonomian Provinsi Maluku

Utara: Pendekatan Multisektoral . Penelitian ini bertujuan: 1 menganalisis sektor-sektor unggulan di level provinsi dalam struktur perekonomian Provinsi Maluku Utara, 2 mengidentifikasi sektor-sektor unggulan provinsi yang menjadi sektor basis pada commit to user 46 tiap kabupatenkota, dan 3 merumuskan kebijakan pengembangan sector perekonomian Maluku Utara. Metode analisis yang digunakan adalah analisis input output dengan “memperbarui” Tabel Input Output 2001, analisis Location Quotient , analisis Shift Share, dan analisis deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa sektor unggulan Provinsi Maluku Utara adalah sektor industri pengolahan, sektor angkutan laut dan sektor bangunan. Lokasi pengembangan sektor unggulan provinsi yang sesuai dengan basis tiap kabupatenkota yaitu: untuk sektor industri pengolahan dikembangkan di Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Barat dan Kepulauan Sula. Sektor angkutan laut dikembangkan di Tidore Kepulauan, Halmahera Timur, Halmahera Barat dan Kepulauan Sula. Sektor bangunan dikembangkan di Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Timur dan Halmahera Tengah. Berdasarkan beberapa indikator, sektor industri pengolahan merupakan sektor unggulan Provinsi Maluku Utara yang perlu diprioritaskan. Untuk mensinergikan hasil analisis dengan kebijakan yang telah dibuat sebelumnya oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara yaitu revitalisasi sektor pertanian, maka kebijakan yang direkomendasikan dalam pengembangan sektor perekonomian Provinsi Maluku Utara yaitu melalui “pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian dengan pengoptimalan daya dukung sektor perekonomian lainnya yaitu pengembangan agroindustri”. Pada tiap kabupatenkota sebaiknya pengembangan commit to user 47 sektor perekonomian diarahkan dan diprioritaskan pada pengembangan sektor basis masing-masing kabupatenkota.

D. Kerangka Pemikiran