LKP : Opening Video Company Profile Pada SIM Tapor Humas PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.

(1)

CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA

SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Nama : DIMAS PANJI DWICAHYO

NIM : 09.51016.0038

Program : DIV (Diploma Empat) Jurusan : Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat Kerja Praktek ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 4

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Multimedia ... 8

2.2 Teori Desain Grafis ... 9

2.3 Elemen-elemen Desain Grafis ... 10

2.4 Prinsip-Prinsip Desain Grafis ... 12

2.5 Pengertian Interaktif ... 17


(3)

iv

2.7 Frame Per Second ... 18

2.8 Storyboard ... 18

2.9 Video ... 19

2.10 Format Video ... 20

2.11 Company Profile ... 22

2.12 Bumper Video ... 25

2.12.1 Pengertian Bumper ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1 Metode Penelitian ... 28

3.1.1 Metode Pengumpulan Data ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek ... 31

4.2 Acuan Kerja Praktek ... 32

4.3 Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

4.4 Profil Perusahaan ... 36

4.4.1 Logo Perusahaan ... 40

4.4.2 Landasan dan Dasar Hukum Pengelolaan Bandar Udara Juanda Surabaya... 42

4.4.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 43

4.4.5 Tugas Pokok ... 44

4.5 Visi ... 44

4.6 Misi ... 44

4.7 Nilai Budaya Perusahaan ... 45


(4)

v

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 52

5.1 Mendefinisikan Masalah ... 52

5.2 Observasi dan Komplikasi data ... 53

5.3 Video Company Profile ... 53

5.4 Konsep ... 54

5.5 Warna ... 55

5.6 Font ... 56

5.7 Editing Bumper Video ... 56

BAB VI PENUTUP ... 60

6.1 Kesimpulan ... 60

6.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(5)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran tahun 1965 ... 35

Gambar 4. 2 PT. Angkasa Pura I (PERSERO) ... 37

Gambar 4. 3 Profil Perusahaan Angkasa Pura (PERSERO) ... 39

Gambar 4. 4 Logo Lama PT. Angkasa Pura (PERSERO) ... 40

Gambar 4. 5 Logo Baru PT. Angkasa Pura (PERSERO) ... 41

Gambar 4. 6 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Juanda Surabaya ... 43

Gambar 5. 1 Contoh Font Tahoma...56

Gambar 5. 2 Proses Pembuatan Opening & Closing Bumper Video Company Profile ... 58


(6)

vii

DAFTAR TABEL


(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara berkembang yang dalam perkembangannya diperlukan usaha untuk mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat berkembang lebih jauh. Wilayah yang sedang berkembang seperti Surabaya, diasumsikan sebagai kota yang maju dan makmur, hal ini dikarenakan banyak industri dan perusahaan bangunan yang memasuki suatu wilayah dan membangun usaha sehingga industri di daerah tersebut dapat mengalami perkembangan. Kemudian usaha yang lain akan memasuki daerah tersebut yang berdampak memperbaiki dan mempermudah kehidupan orang-orang yang tinggal didaerah tersebut.

Ketika memasuki era millenium baru seperti sekarang ini yang diperlukan bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image tentang perusahaan dibenak klien. Dengan mengikuti perkembangan arus jaman pada era globalisasi serta meningkatkan kualitas diatas, suatu image perusahaan dapat dibentuk melalui perancangan company profile. Perancangan ini dapat memberi nilai kredibilitas dan nilai profesionalisme lebih di mata klien.

Setiap perusahaan yang berdiri mempunyai image di benak masyarakat. Image ini dipengaruhi oleh segala aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu,


(8)

sangatlah penting bagi perusahaan untuk memberikan sebuah image yang konsisten dengan tujuan perusahaan

Desain adalah sebuah area yang mempunyai pengaruh besar pada sebuah perusahaan. Karena terdapat suatu kebiasaan dalam menilai seseorang dari ciri-ciri fisik, ekspresinya, cara berpakaian dan lain-lain. Begitu pula kita membentuk opini-opini tentang perusahaan dari yang dapat dilihat oleh mata atau aspek visual. Sebuah desain yang sukses mengkoordinasikan segala aspek visual dari sebuah perusahaan untuk menciptakan company profile, serta pengaplikasiannya dan promosi yang jelas dan baik sehingga dapat mengkontribusikan image perusahaan yang diinginkan.

Company profile beserta aplikasinya sekaligus menjadi sarana informasi. Karena komponen-komponennya membantu pelanggan-pelanggannya dengan menyediakan informasi dengan identitas yang mudah diingat dan dikenal akan dapat menviptakan sikap yang positif terhadap produk atau jasa kepada pelanggannya.

PT. Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Internasional Juanda merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah kementrian BUMN. Sebagai perusahaan pengelola Bandara PT. Angkasa Pura I memiliki tugas memberikan pelayanan navigasi penerbangan serta bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan penerbangan diantaranya keamanan penerbangan, kualitas bandara, kualitas pelayanan serta memberikan kepuasan dan kenyamanan pengguna jasa bandara sehingga perusahaan mendapatkan citra positif.


(9)

PT. Angkasa Pura I Bandar udara internasional Juanda bertugas melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Maka dari itu agar semakin dikenal oleh masyarakat maka seharusnya perlu dibuat company profile dari perusahaan tersebut agar masyarakat selaku konsumen mengetahui lebih jauh dan juga mengenal lebih dalam mengenai perusahaan tersebut.

Sehubungan dengan adanya mata kuliah Kerja Praktek yang diadakan untuk persyaratan menempuh Tugas Akhir di DIV Komputer Multimedia STIKOM Surabaya, maka mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Kerja Praktek untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Disini penulis memilih untuk mengimplementasikan ilmu komputer grafis yang telah didapat selama perkuliahan multimedia STIKOM Surabaya untuk membuat sebuah company profile dengan menggunakan software Adobe Flash dan Adobe Premiere

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana merancang video company profile tersebut sehingga Publik, para pemilik modal dan pengguna jasa bandara mengerti akan nilai-nilai, visi dan misi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda?

1.3 Batasan Masalah

Merancang company profile PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Interasional Juanda Surabaya menggunakan software Adobe Flash dan Adobe Premiere dengan isi video yang lebih berfokus pada proses nilai-nilai


(10)

perusahaan yang dapat dilihat dari sistem manajemen dan pelayanan bandara demi kepuasan pengguna jasa khususnya calon penumpang.

1.4 Tujuan

Dapat menggambarkan ciri dan nilai perusahaan yang bersangkutan dengan jelas dan mampu mempromosikan perusahaan bersangkutan menjadi lebih menarik.

1.5 Manfaat Kerja Praktek

Beberapa manfaat yang diperoleh penulis selama melaksanakan Kerja Praktek di bagian SIM Tapor dan Humas PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah : 1. Sebagai sarana pelatihan bidang multimedia dalam menghadapi dunia kerja. 2. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan didalam kerja

praktek

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini meliputi :

1. Kepustakaan

Telaah kepustakaan ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk mencari data tentang masalah penelitian. Tahap ini sangat penting karena merupakan dasar penyusunan kerangka teoritis. Kerangka teoritis ini berguna untuk menuntun pemecahan masalah.


(11)

Telaah kepustakaan dapat dilakukan dengan :

a. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu

b. Mempelajari berbagai buku sehubungan dengan masalah penelitian c. Mempelajari informasi yang diperoleh dari media internet

Telaah Kepustakaan ini diperlukan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan :

a. Perusahaan pengelola bandar udara b. Teori-teori company profile

c. Pembuatan video serta pengeditannya

Dalam pembuatan video serta pengeditannya dapat dibagi dalam beberapa proses sebagai berikut :

1.) Pengamatan Langsung

Dalam teknik pengamatan langsung, pengamatan dilakukan tanpa menggunakan peralatan khusus. Jadi, perancang langsung mengamati dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat terjadinya proses. Hal-hal yang dapat diamti secara langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya antara lain :

a.) Proses penyedia jasa pelayanan PT. Angkasa Pura I (PERSERO) terhadap seluruh calon penumpang di bandara Juanda Surabaya b.) Sistem manajemen serta organisasi dari perusahaan


(12)

2.) Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Tingkat ketepatan dengan menggunakan metode wawancara biasanya lebih terjamin. Wawancara dilakukan secara langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan perusahaan, antara lain :

a.) Kelebihan yang dimiliki perusahaan

b.) Proses pelayanan PT. Angkasa Pura I demi kenyamanan dan kepuasan calon penumpang Bandar Udara Juanda

c.) Keadaan perusahaan saat ini, sistem manajemen dan organisasi dari perusahaan

3.) Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang dapat diaplikasikan dalam company profile serta digunakan sebagai lampiran pada laporan kerja praktek ini yang berupa foto-foto.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab dimana masing-masing bab terdiri dari berbagai sub bab yang bertujuan untuk menjelaskan pokok bahasan dalam penyusunan laporan ini. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :


(13)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, metodologi dan sistematika penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang pembuatan video company profile

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Dalam bab ini menjelaskan metode-metode kerja selama melakukan kerja praktek, proses pengerjaan video company profile selama kerja praktek pada PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran dari proses pembuatan video company profile pada divisi SIM TAPOR HUMAS di PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.


(14)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Multimedia

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, kemudahan akan informasi semakin dibutuhkan, salah satunya penyampaian informasi yang paling efektif dengan menggunakan multimedia. Multimedia menggunakan beberapa media untuk menyampaikan informasi antara lain : teks, audio, grafis, animasi, video dan interface. Multimedia biasanya digunakan sebagai informasi dalam berbagai format digital dan seni visual untuk menjelaskan suatu karya menggunakan media lebih dari satu.

Mengutip dari Robin dan Linda, Suyanto (2003: 21) mengartikan Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafis, animasi, audio dan gambar video.

Definisi lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkannya dalam konteks, seperti yang dilakukan Hofstetter (2001), Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Suyanto dan Hoffetter,2003: 21). Kelebihan inilah yang menyebabkan tampilan multimedia lebih dinamis dan menyenangkan bagi use


(15)

2.2 Teori Desain Grafis

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstrak simbol-simbol yang biasa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan atau pun disiplin ilmu yang digunakan.

Desain grafis adalah proses untuk menciptakan tampilan sebuah publikasi, presentasi atau di situs web yang menarik, dengan cara logis. Ketika desain selesai maka menarik perhatian, menambah nilai dan meningkatkan minat audiens, simple, terorganisir, memberikan penekanan selektif dan menciptakan kesatuan yang utuh. (Arwan, 2009).

Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk didalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar dan tata letak. Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majala dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis biasa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.


(16)

Langkah-langkah dalam Proses Desain Grafis : 1. Menganalisis audiens.

2. Menentukan tujuan dan pesan.

3. Memutuskan dimana dan bagaimana anda akan muncul (apakah ia akan menjadi publikasi cetak, presentasi atau situs web)

4. Menentukan tujuan. 5. Mengatur teks dan gambar.

6. Pilih format yang sesuai dan tata letak.

7. Pilih sesuai typefaces, jenis ukuran, jenis gaya dan spasi. 8. Menambah dan memanipulasi grafis.

9. Mengatur teks dan gambar. 10.Proses proofing.

11.Memperbaiki dan menyempurnakan.

2.3 Elemen-elemen Desain Grafis

Elemen desain adalah alat yang nyata dalam mewujudkan prinsip-prinsip desain. Element ini adalah bagian utama sebuah desain. Elemen desain tersebut adalah garis, bentuk, ukuran, warna dan tekstur.

1. Garis

Garis membantu menggabungkan dua bidang berbeda, membuat keteraturan, mengarahkan pandangan dan memberikan kesan bergerak. Dengan kemampuan yang baik penggunaan garis dapat meningkatkan keterbacaan, bentuk dan pesan sebuah desain.


(17)

2. Bentuk

Bentuk hati sebuah contoh, dapat menyampaikan arti yang universal dan pada saat bersamaan dapat menjadi bagian utama dalam sebuah desain. Ukuran, elemen desain lainnya yang membuat perbandingan ukuran satu bentuk terhadap bentuk lainnya dalam satu halaman desain.

3. Warna

Desainer grafis biasanya menggunakan elemen warna untuk menyampaikan kesan yang diinginkan. Warna pastel dan cerah memberikan kesan ramah, menyenangkan, sementara warna lebih gelap memberikan kesan kalem. Penggunaan warna sangat membantu dalam memberikan seseimbangan dalam sebuah desain.

4. Elemen tekstur

Tekstur menggambarkan sebuah bentuk dengan visualisasi permukaanya. Ini bisa dihasilkan dengan menggunakan garis, bentuk atau foto khusus tentang suatu permukaan. Pemilihan tekstur yang baik dapat menghidupkan suatu gambar yang datar atau biasa saja.

5. Ruang

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang. Kunci keberhasilan sebuah desain yang kadang kurang diperhatikan adalah ruang (ruang kosong/ white space). Ruang berpotensi untuk memberikan stabilitas dan kesan elegan.


(18)

6. Ukuran

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan mana objek yang akan kita tonjolkan atau mau dipublikasikan. Karena dengan menggunakan unsur ini anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.

Memanfaatkan dan menyeimbangkan element desain adalah pekerjaan sesungghnya dalam mendesain. Untuk mencapai hal ini haruslah mengikuti aturan-aturan dan prinsip-prinsip desain, sehingga didapatkan desain grafis yang efektif dalam menyampaikan pesannya.

2.4 Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Dalam bekerja desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik. Prinsip-prinsip desain yang akan dijelaskan di bawah ini bukanlah sebuah nilai mati bahwa desain yang paling baik adalah seperti apa yang dikandung dalam prinsip tersebut. Tetapi sekedar anjuran beginilah seharusnya desain, karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjasi sasaran pesan.

Hal ini ditegaskan pakar desain grafis, Danton Sihombing dalam majalah Cakram sihombing, Danto, Konsep Desain Grafis Dalam Desain Publikasi, Majalah Cakram, Mei, 2004: “Penilaian karya desain grafis sesungguhnya adalah


(19)

menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar ataupun yang salah”. Hal ini dinilai efektivitasnya dalam memberikan solusi terhadap masalah desain yang dihadpainya. Prinsip-prinsip desain grafis adalah sebagai berikut :

1. Kesederhanaan

Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya, huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan rumit, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini dapat diterapkan dengan menggunakan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.

2. Keseimbangan

Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu keseimbangan formal (simentris) dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh dan harmoni. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Misalnya dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color. Tetapi dengan


(20)

pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka media desain yang berbeda logo tersebut dibuat dengan warna duo tone.

3. Kesatuan

Dalam mendesain, pasti terjadi suatu proses dimana unsur-unsur yang mendukung desain tersebut mengalami penyatuan secara utuh, yakni akhirnya menggambarkan hubungan individu terhadap objek-objek visual. (Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra), Drs Arifial Arsad Hakim, 1984). “Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi”. Contohnya adalah boks grafis yang dibuat litbang KOMPAS. Ilustrasi, garis dan teks tentang terjadinya tsunami dijadikan satu dalam sebuah boks garis dan diberi rester memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.

4. Penekanan (aksentuasi)

Penekanan dimaksud untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bias dilakukan dengan memberikan kontak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya.

5. Irama (repetisi)

Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis


(21)

mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar objek. Misalnya jarak antar kolom, jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halamannya dan lain sebagainya.

6. Tipografi

Tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Huruf-huruf tersebut dikelompokkan menurut beberapa kategori tertentu. Hal ini menunjukkan demikian bannyaknya jenis dan karakter huruf yang bias digunakan dalam desain publikasi. Sebab beberapa huruf bisa menciptakan kesan-kesan tertentu sesuai dengan tema publikasi. Kesan misteri misalnya sangat sulit dibangun jika anda menggunkan jenis font Arial untuk judul tulisan. Tapi, sebaliknya menggunakan jenis font Non feratu atau mystery. Atau ketika dihadapkan membuat desain iklan pernikahan, maka bisa menggunakan font huruf sambung (script) sebagai title dan Arial sebagai body text-nya. Berdasarkan fungsinya tipografi dibagi menjadi dua jenis, yaitu text types dan display types. Untuk text types gunakan ukuran 8 hingga 12 pt (point) jenis ini biasanya digunakan untuk badan teks (body text/copy) sedangkan untuk display types, gunakan 14 pt ke atas.

7. Foto dan Ilustrasi

Foto dan ilustrasi termasuk dalam kategori yang disebut sebagai gambar (graphic). Gambar sendiri memiliki kedudukan istimewa dalam pekerjaan grafis. Mengapa ? anda pasti sering mendengar pepatah : Foto mewakili 1000 kata. Oleh sebab itulah satu foto dalam satu berita tanpa teks sama sekali


(22)

mengenai sebuah kerusuhan dalam demonstrasi misalnya, bisa memberikan banyak informasi kepada pembaca, setidaknya mereka merasakan kondisi saat itu. Seolah-olah mereka masuk dalam kejadian itu. Dan itu cukup membantu, karena pada umumnya pembaca lebih menyukai foto ketimbang dominasi teks. Gambar lebih mudah diidentifikasi dan diingat, karena mewakili realitas visual manusia.

Demikian halnya dengan ilustrasi memberikan sentuhan yang unik terhadap penyampaian sebuah informasi. Ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang benar-benar mewakili substansi tulisan. Dan terkadang dipakai ketika foto tidak mampu meberikan gambaran visual sebuah teks informasi. Ilustrasi di halaman Opini di Kompas misalnya sangat baik menggambarkan isi tulisan. Kesan ilustrasi secara fisik yang muncul terkadang realistis dan abstrak. Hal ini memberikan kesan bahwa sang ilustrator memiliki imajinasi yang cukup baik, terutama pada pemahaman opini itu sendiri. Permainan interpretasi mereka baik sekali untuk mendapatkan ilustrasi yang baik, bisa minta bantuan ilustrator yang memiliki kemampuan menggambar. Dan jika terkadang minim dana dan waktu, banyak desainer grafis menggantungkan pada koleksi clip art mereka. Ini sah-sah saja, selama itu ditegaskan bisa dipakai secara bebas. Dalam praktek desain grafis, pemilihan, pengolahan dan penerapan foto sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Sesuai dengan isi inti informasi yang hendak disampaikan. Dalam proses pengolahan juga harus hati-hati. Hasil akhir menambah terang sebuah foto yang gelap belum tentu sama ketika nanti dicetak. Dan lakukan copying yang tepat ketika diharapkan pada


(23)

media publikasi. Jangan sampai memotong informasi foto yang memang hendak disampaikan. Demikian juga mengenai ukuran foto hasil cropping. Foto yang menggambarkan panorama alam, bisa di-cropping menjadi bentuk landscape. Atau dalam memfokuskan latar depan, sebaiknya lakukan cropping untuk memisahkanya dengan latar belakang.

2.5 Pengertian Interaktif

Interaktif adalah sederajat dengan tingkat kemampuan sebagai komunikasi memproses dimana masing-masing pesan dihubungkan dengan pesan yang sebelumnya. Shezagz Rafeilli salah satu pengarang yang mengutip, interaktif sebagai salah satu ungkapan tingkat yang rangkaian komunikasi yang diurutkan menukar transmisi, (Rafeilli, 1998).

2.6 Karakteristik Media Multimedia Interaktif

Sebagai salah satu komponen system informasi, pemilihan dan penggunaan multimedia interaktif harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti : tujuan, materi dan strategi, sehingga media interaktif yang dihasilkan dapat mempermudah user, justru bukan malah merepotkan user.

Karakteristik multimedia interaktif adalah :

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggambungkan audio dan visual.


(24)

2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

3. Bersifat mandiri, dalam pengertian member kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bias menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

4. Memenuhi fungsi memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.

2.7 Frame Per Second

Arti istilah frame per second berkaitan dengan pengertian berikut. Disingkat dengan FPS yang berati jumlah bingkai gambar yang hasinya dalam satuan detik untuk gambar bergerak.

2.8 Storyboard

Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita. Seperti dikutip dari buku Exploring Storyboarding menjelaskan, “Storyboarding the visual flow of a narrative is a relatively new concept, but storytelling is not.” (Wendy, 2005)


(25)

Salah satu tahapan penting dalam produksi film adalah membuat storyboard, setelah sutradara dan pengarah fotografi membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis storyboard untuk menterjemahkan gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan shooting, dan ketika dirasa ada sesuatu yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya segera dapat dilakukan revisi.

2.9 Video

Menurut http://jurnaltusirku.blogspot.com, video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik atau media digital. Berkaitan dengan pengelihatan dan pendengaran.

Aplikasi video pada Multimedia mencakup banyak aplikasi : 1. Entertainment : video telephony, video conferencing.

2. Interactive : windows.

Digital video adalah jenis sitem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandinkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, missal VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang diguunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder. Macam-macam camcorder : miniDV, DVD camcorder dan digital8.


(26)

Camcorder terdiri dari 3 komponen :

a. Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom dan kecepatan shutter. b. Image : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal elektronik video.

c. Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan (seperti magnetic videotape).

2.10 Format Video Format video terdiri dari : 1. Digital Video Compressed

a. CCIR-601 untuk broadcast tv. b. MPEG-4 untuk video online. c. MPEG-2 untuk DVD dan SVCD. d. MPEG-1 untuk VCD.

2. Analog / Tapes Video

a. Betacam : format untuk broadcast dengan kualitas tinggi. b. DV dan miniDV untuk camcorder.

c. Digital8 dibuat oleh Sony tahun 1990-an, mampu menyimpan video selama 60-90 menit.

d. Hitachi Digital8 Camcorder. 3. ASF (Advanced System Format)

Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming format bagian dari Windows Media Framework. Format ini tidak menspesifikasikan bagaimana video atau audio harus diencode, tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan struktur video/audio stream. Berarti ASF dapat diencode dengan codec apapun.


(27)

a. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server, HTTP server, maupun lokal.

b. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari Microsoft. c. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3.

d. ASF memiliki MIME type application/vnd,ms-asf atau video/x-ms-asf. e. Software : Windows Media Player.

4. MOV (Quick Time) a. Dibuat oleh Apple. b. Bersifat lintas platform.

c. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet. d. Software : Quick Time

e. Memiliki beberapa track yang terdiri dari audio, video, image dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari files yang terpisah.

5. MPEG (Motion Picture Expert Group) a. Merupakan file terkompresi lossy.

b. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berfrmat MP3. MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian :

1.) Synchronization and multiplexing of video and audio. 2.) Compression codec for non-interlaced video signal. 3.) Compression codec for perceptual coding of audio signal c. MPEG-1 beresolusi 3352x240


(28)

e. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit dan kabel tv.

f. MPEG-2 support interlaced format.

g. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.

h. MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution, videophone dan broadcast television.

i. MPEG-4 mendukung digital rights management.

6. DivX

Salah satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc. terkenal dengan ukuran filenya yang kecil karena menggunakan MPEG-4 part 2 compression. Versi pertamanya yaitu versi 3.11 diberi nama DivX. DivX bersifat closed sourece sedangkan untuk open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga di Linux.

2.11 Company Profile

Tujuan utama yang melatarbelakangi sebuah pembuatan company profile adalah untuk mendekati segmen penting dalam perkembangan bisnis. Company profile ini bisa diarahkan kepada investor potensial, pelanggan baru, melebarkan sayap pada bisnis perusahaan serta sebagai upaya pengenalan untuk karyawan.

Membuat company profile merupakan hal yang mudah dan sederhana bagi semua yang sudah terjun melakukan bisnis. Company profile merupakan


(29)

perpanjangan dari rencana bisnis, perbedaannya hanya apa yang dipresentasikan fakta aktual dan pencapaian perusahaan bukan sekedar gambaran kesuksesan dari perencanaan bisnis yang sedang atau akan dilakukan. Company profile yang akan dibuat harus menarik pihak-pihak lain, dengan maksud kita membuat sebuah profil perusahaan yang memiliki pandangan luas terhadap objektivitas dan kebutuhan informasi yang relevan. Buatlah ekspektasi dan kebutuhan yang mencerminkan semua hal dapat tercapai oleh perusahaan anda. Berikut 4 hal penting yang harus diperhatikan kenapa kita harus membuat company profile: 1. Tujuan

Tujuan utama dalam membuat company profile yang baik adalah untuk mendekati pelanggan potensial dengan memasukan kelebihan perusahaan meliputi kapasitas, kualitas, kebutuhan financial, pengalaman dan untuk memperlihatkan kemampuan untuk memulai dan mengembangkan bisnis usaha dalam kepercayaan. Ide yang melatarbelakangi dalam pembuatan company profile adalah untuk meyakinkan pasar potensial dan memberikan informasi yang relevan sebagai upaya penawaran. Company profile dapat meningkatkan perbandingan nilai terhadap kompetitor dengan mempengaruhi secara positif keputusan pelanggan potensial untuk memulai sebuah bisnis. Pandangan pelanggan potensial terhadap perusahaan dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan anda bisa memenuhi kebutuhan pelanggan potensial tersebut. 2. Isi

Isi dalam sebuah company profile atau profil perusahaan anda harus bermaterik an pengenalan, data perusahaan, struktur dan infrastruktur. Hal yang paling


(30)

penting dalam membuat sebuah company profile adalah memperkenalkan produk, kualitas, perlengkapan, pengalaman, program jangka pendek dan panjang serta referensi perusahaan anda dengan jelas serta professional. Dan sangat professional untuk memperkenalkan company profile dengan menggunakan pernyataan misi-misi perusahaan. Ada beberapa elemen dasar pada isi suatu company profile atau profil perusahaan yang harus dipahami dan dimengerti. Pertama adalah pelajari bahwa company profile dapat digolongkan untuk golongan atau kelompok tertentu, misal company profile untuk jajaran direksi tentu berbeda isi dan design bentuknya dengan company profile untuk menjaring kelompok atau pelanggan baru. Pada dasarnya inti dari isi dasar profil perusahaanseperti visi misi, sejarah dan pencapaian-pencapaian, baik itu dalam waktu dekat atau dalam jangka waktu yang panjang

3. Kemasan

Company Profile mencerminkan perusahaan, hal tersbut sangat penting untuk dipersiapkan secara professional. Hal dalam membuat company profile memerlukan penataan yang baik, tanpa kesalahan ketik, pencetakan menggunakan kertas berkualitas serta lebih kepada warna dan struktur company profile. Dalam mempresentasikan sebuah company profile memerlukan imajinasi dan kreativitas sepenuhnya. halaman dalam pembuatan company profile bisa berupa 12 halaman atau maksimum 15 halaman, perhatikan bila halaman anda terlalu banyak atau sedikit akan mempengaruhi pelanggan potensial dalam membaca dan memahami


(31)

isi company profile. Ikuti teori AIDA (Attention, Interest, Decision, Action) langkah demi langkah, serta lakukanlah dengan cara yang informatif.

4. Momentum

Kapan mengirimkan sebuah company profile kepada pelanggan potensial, waktu menjadi sangat penting. Jangan mengirimkan company profile beserta brosur untuk pemberitahuan. Dengan company profile anda dapat melakukan pendekatan dengan pasar potensial secara lebih baik, benar dan sopan, dengan kata lain berkontribusi secara positif. Jangan membuat company profile hanya untuk saat-saat tertentu namun buatlah untuk beberapa tahun kedepan. Membuat company profile anda up to date merupakan hal yang baik dalam bisnis, promosi dan mencitrakan profil perusahaan.

2.12 Bumper Video

Teknologi video banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan, misalnya untuk mempromosikan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat video bumper untuk memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen dengan cara menggunakan kamera digital atau handy cam dan diolah dengan menggunakan sebuah Software. Pada saat ini perusahaan-perusahaan mempromosikan image dan produknya menggunakan gedung dan hotel – hotel berbintang. Di dalam acara promosinya perusahaan menggunakan sarana video untuk mempresentasikannya. Dengan memberikan bumper sebagai video pembuka presentasi dalam acara promosinya. Di mana di dalam video itu menunjukan produk dan image perusahaan. Sehingga para penonton yang


(32)

melihatnya dapat memberikan keinginannya untuk membeli produk dari perusahaan itu. Serta dapat melihat image dari perusahaan itu. Dibandingkan bila perusahaan itu mempromosikan produk dan imagenya melalui spanduk dan brosur, yang hanya dapat dilihat dan dibaca sekilas tanpa dipahami si pembaca, dan terbatasnya pemasangan spanduk dan brosur di jalan. Dalam membuat video ini, gambar – gambar yang diambil harus menggunakan kamera digital atau handy cam. Untuk memberikan suatu gambar yang jernih dan siap di edit. Hingga menghasilkan pembuatan video yang sempurna. Video dapat di gunakan sebagai sarana promosi produk sebuah perusahaan, keunggulan pemakain video agar perusahaan tersebut dapat melakukan penghematan biaya dan meningkatkan efisiensi perusahaan.

2.12.1 Pengertian Bumper

Bumper adalah animasi pendek yang berada pada akhir sebuah program, sebelum masuk kesebuah iklan, atau bagian awal pada sebuah program saat pergantian dari iklan menuju program, dan bumper terdiri atas tiga macam antara lain:

1. Bumper atau potongan dalam bagian dan berdurasi 5-10 detik, yang biasanya ditampilkan sebelum atau sesudah break show.

2. Opening bumper atau bagian pembuka acara dan berdurasi 25-30 detik, bumper ini biasanya ditampilkan pada awal acara.

3. Promotion bumper sesuai dengan namanya bumper ini dikemas dalam bentuk promosi acara dan ditayangkan pada jam dan acara yang telah di tentukan, dan berdurasi 10-15 detik.


(33)

Bumper ini sering digunakan untuk memasuki atau keluar dari sebuah video. Bumper adalah : “bumper is short clips of animation which are broadcast at the end of a program segment, but before a commercial, or at the beginning of a program segment, but after a commercial. These element effectively create a bumper between programs and commercial spots” (Melanie Goux (2003:153) dalam bukunya yang berjudul On Screen in time : Transitions in motion graphic design for television and new media ).

Terjemahan “Bumper adalah animasi pendek yang berada pada akhir sebuah program, sebelum masuk kesebuah iklan, atau bagian awal pada sebuah program saat pergantian dari iklan menuju program”. Bumper juga dapat mempengaruhi sensasi persepsi manusia dan juga mampu mempersuasi penonton. Konsep video company profile tidak lepas mempunyai pola program yang hampir sama dengan radio, dimana menampilkan susunan lagu. Hanya perbedaan dari segi visual saja yang membedakan secara mendasar. Untuk membedakan antar brand perusahaan dengan isi dari video company profile maka dibutuhkan pembatas (jeda) agar audience dapat mengetahui perbatasan brand perusahaan dan videonya.


(34)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan kegiatan Kerja Praktek, Penulis melakukan beberapa metode dalam pengumpulan data untuk terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini, diantaranya adalah

3.1.1 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini meliputi :

1. Kepustakaan

Telaah kepustakaan ini merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk mencari data tentang masalah penelitian. Tahap ini sangat penting karena merupakan dasar penyusunan kerangka teoritis. Kerangka teoritis ini berguna untuk menuntun pemecahan masalah.

Telaah kepustakaan dapat dilakukan dengan :

a. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu

b. Mempelajari berbagai buku sehubungan dengan masalah penelitian c. Mempelajari informasi yang diperoleh dari media internet


(35)

Telaah Kepustakaan ini diperlukan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan :

a.Perusahaan pengelola bandar udara b. Teori-teori company profile

c. Pembuatan video serta pengeditannya

Dalam pembuatan video serta pengeditannya dapat dibagi dalam beberapa proses sebagai berikut :

1.) Pengamatan Langsung

Dalam teknik pengamatan langsung, pengamatan dilakukan tanpa menggunakan peralatan khusus. Jadi, perancang langsung mengamati dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat terjadinya proses. Hal-hal yang dapat diamti secara langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya antara lain :

a.) Proses penyedia jasa pelayanan PT. Angkasa Pura I (PERSERO) terhadap seluruh calon penumpang di bandara Juanda Surabaya

b.) Sistem manajemen serta organisasi dari perusahaan 2.) Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Tingkat ketepatan dengan menggunakan metode wawancara biasanya lebih terjamin. Wawancara dilakukan secara langsung di PT. Angkasa Pura I


(36)

(PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan perusahaan, antara lain :

a.) Kelebihan yang dimiliki perusahaan

b.) Proses pelayanan PT. Angkasa Pura I demi kenyamanan dan kepuasan calon penumpang Bandar Udara Juanda

c.) Keadaan perusahaan saat ini, sistem manajemen dan organisasi dari perusahaan

3.) Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang dapat diaplikasikan dalam company profile serta digunakan sebagai lampiran


(37)

31 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama satu bulan. Dalam waktu satu bulan , program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem Informasi Manajemen, Data Laporan dan Hubungan Masyarakat (SIM TAPOR HUMAS) PT. Angkasa Pura I (PERSERO Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya.

Pelaksanaan Proyek Akhir dilaksanakan pada : Tanggal : 2 Juli 2012 – 31 Juli 2012

Tempat :Sistem Informasi Manajemen, Data Laporan dan HUMAS (SIM TAPOR HUMAS) PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan prosedur pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan-tahapan penting yang harus dilalui sebagai berikut :

1. Survey lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati proses pembuatan produksi multimedia.


(38)

2. Study Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi refrensi untuk pelaksanaan rencana penggambaran system.

3.Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam istalasi.

Pembuatan Produk Multimedia, pada pembuatan produk sendiri terdapat beberapa tahapan, antar lain :

1. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi, alternative, solusi dan prioritas pengembangan.

2. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan yang lebih terinci, evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk menunjang perancangan desain. 3. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefiniskan kebutuhan fungsional dan

non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.

4. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi fungsional, konfigurasi hardware atau software yang support dengan komputer klien. 5. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multimedia

tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.

4.2 Acuan Kerja Praktek

Pra-Kerja Praktek :

1. Sebelum melaksanakan kerja praktek, wajib mengisi Form Acuan Kerja yang terdiri dari dua halaman yang merupakan “kontrak kerja” antara mahasiswa


(39)

dengan perusahaan diamana anda melaksanakan kerja praktek dan dosen pembimbing kerja praktek.

2. Pengisian form acuan kerja harus lengkap beserta tanda tangan parah pihak terkait.

3. Form acuan kerja yang terisi lengkap, diperbanyak oleh mahasiswa sebanyak dua kali dengan ukuran A4.

a. Copy 1 : Diserahkan kepada perusahaan. b. Copy 2 : Disrahkan kepada PPKP

c. Asli : Dilampirkan saat pembuatan Buku Laporan Kerja Praktek.

Kerja Praktek

1. Melaksanakan kerja praktek sesuai jangka waktu yang ditetapkan. 2. Melakukan bimbingan ke dosen pembimbing.

Pasca Kerja Praktek

1. Mengambil Form Nilai Kerja Praktek untuk perusahaan.

2. Mahasiswa melakukan demo ke pihak perusahaan terlebih dahulu, kemudian ke dosen pembimbing.

3. Setelah demo ke perusahaan, mahasiswa meyerahkan form nilai dari perusahaan secara lengkap ke bagian PPKP untuk ditukar dengan Form Nilai Kerja Praktek untuk dosen pembimbing.


(40)

4. Melakukan demo ke dosen pembimbing dan setelah melakukan demo ke dosen pembimbing mahasiswa menyerahkan form nilai dari dosen pembimbing ke bagian PPKP.

5. Mahasiswa membuat Buku Laporan Kerja praktek dengan bimbingan dosen pembimbing kerja praktek.

6. Merevisi laporan jika ada yang perlu dibenahi

7. Buku Laporan Kerja Praktek dan CD diserahkan ke bagain PPKP/ perpus. 8. Kerja Praktek berakhir, mahasiswa tinggal menunggu hasil nilainya.

4.3 Sejarah Singkat Perusahaan

PT (Persero) Angkasa Pura I merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian BUMN yang bergerak di bidang pelayanan navigasi Penerbangan dan pengusahaan jasa kebandarudaraan di Indonesia.

Pada saat awal berdirinya tahun 1964, PT (Persero) Angkasa Pura I bernama Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura "Kemayoran", dan sejak tahun 1965 namanya berubah menjadi PN. Angkasa Pura. Perubahan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan pengelolaan bandar udara selain Bandar Udara Kemayoran. Pada tahun 1974, kembali berubah nama menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura.

Setelah Bandar Udara Soekarno Hatta di Cengkareng mulai beroperasi pada tahun 1985, disusul dengan ditutupnya kegiatan operasional Bandar Udara Kemayoran. Hal ini menandai pemecahan PERUM menjadi dua, yaitu PERUM I dengan Kantor Pusat di bekas Bandar Udara Kemayoran dengan mengelola


(41)

bandar udara di luar Jakarta dan PERUM Angkasa Pura II yang mengelola Bandar Udara Soekarno Hatta-Cengkareng

Gambar 4. 1Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran tahun 1965

Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah agar dalam pengelolaan bandar udara lebih berorientasi pada pencapaian keuntungan, pada tahun 1993, PERUM Angkasa Pura I berubah bentuk hukumnya menjadi PT (PERSERO) Angkasa Pura I.

Hingga pada tahun 1993, PT (PERSERO) Angkasa Pura I dipercaya Pemerintah untuk mengelola 10 (sepuluh) bandar udara, yakni : Bandara Ngurah Rai – Denpasar Bali; Bandara Polonia – Medan; Bandara Juanda – Surabaya; Bandara Hasanuddin - Ujung Pandang; Bandara Sepinggan – Balikpapan; Bandara Frans Kaisiepo – Biak; Bandara Sam Ratulangi – Manado; Bandara Adisutjipto – Yogyakarta; Bandara Adisumarmo - Surakarta dan Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin.


(42)

Mulai Januari 1994, Bandar Udara Polonia Medan pengelolaannya diserahkan kepada PT (PERSERO) Angkasa Pura II sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah yang menggariskan agar PT (PERSERO) Angkasa Pura I lebih menitikberatkan untuk mengelola bandar udara-bandar udara di kawasan timur dan tengah Indonesia.

Hingga saat ini PT. (Persero) Angkasa Pura I mengelola 13 Bandara dan 2 SBU Warehousing yaitu : Bandara Ngurah Rai - Denpasar Bali; Bandara Juanda – Surabaya; Bandara Hasanuddin - Ujung Pandang; Bandara Sepinggan – Balikpapan; Bandara Frans Kaisiepo – Biak; Bandara Sam Ratulangi – Manado; Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin; Bandara Ahmad Yani – Semarang; Bandara Adisutjipto – Yogyakarta; Bandara Adisumarmo – Surakarta; Bandara Selaparang – Mataram; Bandara Pattimura – Ambon; Bandara El Tari - Kupang dan Warehousing Bandara Hasanuddin Makassar; Warehousing Bandara Sepinggan Balikpapan.

4.4 Profil Perusahaan

PT (Persero) Angkasa Pura I adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan. PT (Persero) Angkasa Pura I mengelola 13 Bandar Udara yang tersebar di kawasan Tengah dan Timur Indonesia. Dan Bandara Ngurah Rai merupakan Bandara terbesar yang dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura I. Sebagai satu-satunya Bandar Udara di Pulau Bali, menjadikan Bandara Ngurah Rai sebagai Pintu Gerbang utama menuju Wilayah Tengah dan Timur Indonesia.


(43)

Dengan luas sebesar 295,6 Ha, Bandara Ngurah Rai menyediakan fasilitas penunjang yang dapat membantu aktivitas penerbangan serta melayani kebutuhan penumpang pesawat. Saat ini Bandara Ngurah Rai mampu melayani sebanyak ± 10 juta penumpang per tahun dengan rata-rata pergerakan 5000 pesawat per bulan.

Gambar diatas adalah Bandar Udara Juanda yang berada dibawah manajemen PT. (Persero) Angkasa Pura I, yaitu BUMN yang ditugasi pemerintah untuk mengelola jasa kebandarudaraan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia. Dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan pelayanan prima, bandar udara ini terus berkembang menjadi pintu gerbang ke pusat pertumbuhan wilayah Tengah dan Timur Indonesia.


(44)

PT (Persero) Angkasa Pura I menyelenggarakan pengelolaan (pengusahaan, pengembangan, dan pemanfaatan) bandar udara dan sekitarnya secara baik dan inovatif , sehingga tercapai pemanfaatan optimal dan memperoleh hasil yang dapat digunakan untuk menumbuhkembangkan perusahaan yang akhirnya memberi konstribusi berupa keuntungan bagi Negara dan Pembangunan Nasional.

Tabel 4. 1 Sejarah Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

1. 7 Februari 1964 Diresmikan sebagai Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut

2. 7 Desember 1981 Pengelolaan penerbangan sipil diserahkan dari Departemen Hankam ke Departemen Perhubungan 3. 1 Januari 1985 Pengelolaan Bandara Juanda diserahkan ke

Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I

4. 12 Desember 1987

Dibuka penerbangan internasional ke Singapore, Hongkong, Taipei dan Manila via Jakarta

5. 24 Desember 1990

Penerbangan Internasional Langsung.

Peresmian Terminal Penumpang Internasional 6. 1-15 November 2006 Rencana pemindahan dan pengoperasian baru di

sisi utara landasan pacu 7. 15 November

2006

Awal pengoperasian terminal baru sisi utara landasan pacu yang diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono


(45)

Bandar Udara Juanda semula dibangun sebagai pangkalan udara TNI Angkatan Laut. Namun dalam perkembangannya juga melayani jalur penerbangan sipil. Sejalan dengan pertumbuhan penerbangan sipil, maka pengelolaan Bandar Udara Juanda dialihkan dari Departemen Hankam ke Departemen Perhubungan dan kemudian diserahkan kembali ke Perum Angkasa Pura I.

Berikut penulis lampirkan profil perusahaan PT. Angkasa Pura I (PERSERO)


(46)

4.4.1 Logo Perusahaan

PT. Angkasa Pura I (PERSERO) melakukan perubahan pada logo perusahaannya, bila sebelumnya pada logo terdapat dua warna dominan merah dan biru, kini diubah menjadi hijau dan biru.

Gambar 4. 4 Logo Lama PT. Angkasa Pura (PERSERO)

Perubahan tersebut terkait keinginan manajemen untuk menjadikan 13 bandar udara yang dikelolanya menjadi Airport City, sehingga nantinya sebutan bagi BUMN ini adalah Angkasa Pura Airports. Tulisan Angkasa Pura yang disandingkan berdampingan dengan kata Airports adalah untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan. Sedangkan warna hijau pada logo bermakna bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari yang dipadu dengan warna biru yang melambangkan langit atau angkasa


(47)

Gambar 4. 5 Logo Baru PT. Angkasa Pura (PERSERO)

Perubahan identitas perusahaan merupakan upaya Angkasa Pura I untuk mengembangkan citra Perusahaan ke arah yang lebih baik. Selain itu, identitas baru Perusahaan juga menjadi pemicu semangat bagi manajemen dan seluruh karyawan Angkasa Pura I untuk senantiasa berkontribusi positif bagi perkembangan Perusahaan. Ke depan, identitas baru Angkasa Pura I diharapkan membawa hasil yang nyata bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan Perusahaan. Arti Logo

Tulisan ‘Angkasa Pura’ tampil lebih segar berdampingan dengan tulisan ‘Airport’ untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan. Warna hijau memberi makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari. Sedangkan warna biru melambangkan langit atau angkasa. Kedua warna tersebut dipadu secara harmonis sebagai simbol ‘give and take’ yang merupakan prinsip kemuliaan pelayanan dan profesionalisme dan kebersamaan ‘together stronger’. Simbol tersebut adalah sebuah ‘senyuman’ yang melambangkan citra pelayanan yang ramah dan manusiawi sebagai kebanggaan Perusahaan. Simbol tersebut juga melambangkan ‘inter-locking’ yang mencerminkan ‘safety and security concept’


(48)

yang merupakan unsur terpenting di bandara. Penerapan simbol dengan sudut aerodinamis mencerminkan tekad dan semangat transformasi yang diupayakan demi kemajuan Perusahaan.

4.4.2 Landasan dan Dasar Hukum Pengelolaan Bandar Udara Juanda Surabaya

Landasan dan dasar hukum pengelolaan pada Bandar Udara Juanda adalah sebagai berikut :

1. Peraturan pemerintah No. 71 tahun 1996 Kebandarudaraan.

2. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan tahun 1981 tentang pemisahan pengelolaan penerbangan Menteri Perhubungan dan Militer (TNI-AL)

3. Keputusan Mentei Perhubungan 4. Juklak Teknis Ditangud

5. Dokumen ICAO

6. Surat Keputusn Direksi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) 7. Surat Keputusan Kepala Cabang

8. RJPP-RJPB-RKA 9. Kontrak Manajemen


(49)

4.4.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Juanda, Surabaya

Gambar 4. 6 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Juanda Surabaya


(50)

4.4.5 Tugas Pokok

Berdasarkan keputusan Direksi No. KEP 1405/OM.00/1996, Tugas Pokok Bandar Udara Juanda Surabaya :

1. Menyelenggarakan kegiatan operasi penerbangan (jasa pelayanan operasi lalu lintas udara)

2. Menyelenggarakan kegiatan operasi bandara dan komersial (jasa konsesioner sebagai penunjang penerbangan)

3. Menyelenggarakan pembinaan sumber daya bandara (sumber daya manusia, fasilitas dan metode)

4. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan direksi

4.5 Visi

Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder

4.6 Misi

Adapun misi PT. Angkasa Pura I (PERSERO) adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan

yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan

2. Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa

3. Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai


(51)

4.7 Nilai Budaya Perusahaan

Nilai dan budaya perusahaan meliputi : 1. Terpercaya

2. Keramahtamahan 3. Kebersamaan

4. Kewirausahaan yang sesuai dengan budaya setempat

5. Proaktif dan responsif Berlandaskan Good Corporate Governance 6. Saling Menghargai

4.8 Uraian Tugas Perusahaan (Job Description)

Adapun Uraian Tugas (Job Description) setiap bidang divisi pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya adalah sebagai berikut:

1. General Manager

General manager berperan sebagai manajemen puncak di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya, yang berfungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi keselamatan lalu lintas udara,

b. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan opeasional Bandar udara,

c. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersil,


(52)

teknik elektonika dan listrik,

e. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi, f. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan

perlengkapan.

2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU)

Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU) bertugas:

a. Menyiapkan dan melakukan Kegiatan Aerodrome dan Aproach Control (terminal control area)

b. Menyiapkan dan melaksanakan Areal control

c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi penerbangan (penerbangan aeronautika).

Divisi ini befungsi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, divisi pelayanan operasi lalu lintas udara ini dibantu oleh beberapa dinas yaitu:

1.) Dinas Pelayanan Terminal, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di Bandara Juanda Surabaya dan wilayah udara sekitarnya, di wilayah udara terminal control area, di wilayah udara pendekatan termasuk control zone.

2.) Dinas Pelayanan Areal Control (ACC), yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.


(53)

3.) Dinas Pelayan Bantuan Operasi Penerbangan / Penerbangan Aeronotika (BOP/RANGTIKA), yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan kegiatan pengolahan, pengumulan, penyampaian dan penyebaran informasi penerbangan.

3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara

Divisi pelayanan Operasi Bandara mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pelayanan bandar udara. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan

kecelakaanpenerbangan dan pemadam kebakaran.

c. Menyiapkan dan melaksanakan pengamanan bandar udara.

Untuk menyelengarakan tugas tersebut, divisi pelayanan udara mempunyai fungsi penyiapan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan tugas yang dimiliki.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi udara dibantu oleh beberapa dinas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu:

1.)Dinas Pelayanan Bandar Udara, yang mempunyai tugas melaksanakan pengaturan pelayanan disisi udara (airside), pengaturan layanan di terminal dan fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerangan dan komunikasi umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk pemakai jasa bandar udara, pengurusan perizinan masuk/pas bandara serta sistem informasi opersional bandar udara.


(54)

2.)Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja bandar udara sekitarnya. 3.)Dinas Pengamanan Bandar udara, yang mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengamanan di lingkungan kerja Bandar udara.

4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik

Divisi teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik elektronika,

b. Menyipakan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemelihraan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar,

c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fsilitas teknik listrik,

d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi.

Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Teknik Elektronika dan Listrik dibantu oleh beberapa dinas yaitu:

1.) Dinas Telekomunikasi dan Teknik Elektronika Bandara, yang mempunyai tugas melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, eletronika dan


(55)

pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar udara dan komputer.

2.) Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar,

3.) Dinas Teknik Listrik, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik.

5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan

Divisi Teknik Umum dan peralatan mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas bangunan,

b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,

c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas teknik, mekanikal dan peralatan,

d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan sesuai pelimpahan wewenang yang diberikan direksi.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik umum dan peralatan mempunyai fungsi menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas yang menjadi wewenang dan tanggung jawab.


(56)

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Divisi Teknik Umum dan Peralatan dibantu oleh tiga dinas yaitu:

1) Dinas Teknik Bangunan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal, banguan operasional dan bangunan umum,

2) Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,

3) Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas mekanikal peralatan.

6. Divisi Administrasi dan Komersil

Divisi Administrasi dan Komersil mempunyai Tugas

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan usaha komersil, b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan keuangan, c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan akuntansi,

d. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan perlengkapan, e. Menyiapkan dan melakukan kegiatan administrasi kepegawaian,

ketatausahaan dan umum.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Divisi Administrasi dan Komersil dibantu oleh beberapa dinas, yaitu:

1) Dinas Komersil, mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan melaksanakan kegiatan komrsil yang meliputi pengumpulan data dan


(57)

produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aeronautika dan jas non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang mempunyai hubungan usaha-usaha kebandar udaraan,

2) Dinas Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan dan anggaran,

3) Dinas Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi, 4) Dinas Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengadaan pergudangan dan administrasi perlengkapan,

5) Dinas Kegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan kesehatan pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan informatika, manajerial dan pengolahan data serta pentiapan ikatan kerja

7. Kelompok Petugas Operasi (officer in charge)

Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non sruktural dalam menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar udara, berfungsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada General manager.


(58)

52

Selama melakukan kerja praktek di perusahaan, penulis telah melakukan proyek diantaranya :

5.1 Mendefinisikan Masalah

Pembuatan aplikasi yang baik, memerlukan pendefinisian yang baik dan tepat sesuai kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahan masalah membutuhan aplikasi multimedia. maka dari itu pada bagian ini penyusun melakukan beberapa kegiatan dalam proses penyusunan. Diantaranya mendefinisikan masalah kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahannya membutuhkan multimedia.

permasalahan yang muncul yang terdapat pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya adalah bagaimana cara memperkenalkan atau mempromosikan Perusahaan kepada publik, pemilik modal, pelanggan serta pengguna jasa untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik dengan cara yang menarik, mudah dan efisien .

Aplikasi multimedia dapat menciptakan gambar dan teks bergerak seolah hidup itu biasa disebut dengan animasi, karena itu gambar terkesan menarik, selain itu multimedia juga dapat mengiringi setiap tampilan dalam aplikasi tersebut sehingga pengguna tidak merasa bosan.


(59)

langsung komitmen perusahaan dalam menerapkan kebijakan nilai-nilai perusahaan demi tercapainya visi dan misi perusahaan, dengan aplikasi

multimedia ini banyak sekali keuntungan yang di dapat diantaranya:

1. Memudahkan masyarakat publik, pemilik modal maupun pengguna jasa mendapatkan informasi dengan mencarinya sendiri hanya dengan mengklik tombol yang ada pada aplikasi.

2. Aplikasi multimedia ini dapat disimpan dalam bentuk CD sehingga menjadikannya akan lebih efektif jika akan digunakan untuk persentasi, pameran, seminar, atau disajikan pada konsumen.

5.2 Observasi dan Komplikasi data

Di dalam menyelesaikan video company profile pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandara Juanda Surabaya, penulis awali dengan mengumpulkan data sebanyak-bannyaknya mengenai perusahaan maupun informasi mengenai masing-masing Divisi, baik berupa data gambar keterangan/ tulisan serta foto.

5.3 Video Company Profile

Pembuatan video company profile memakan waktu selama 1 bulan yang dimulai dari minggu pertama mengumpulkan data tentang PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Cabang Bandara Juanda Surabaya, minggu ke dua membuat konsep video dan storyboarding, minggu ke tiga editing dan minggu ke empat finishing dan pengumpulan karya.


(60)

5.4 Konsep

Dalam konsep video presentasi ini penulis membuat video dengan tema simple namun elegan, berikut adalah penjelasan dari tampilan konsep video : 1. Tampilan pertama dari video company profile ini diawali dengan

opening/bumper yang menampilkan animasi logo PT. ANGKASA PURA I (PERSERO), dengan background warna putih.

2. Kemudian muncul-lah teks bertuliskan “welcome to ANGKASA PURA I (PERSERO) Juanda, Surabaya The Airport City” dengan menggunakan font Tahoma yang merupakan standar font yang telah ditentukan oleh perusahaan.

3. Setelah kalimat bertuliskan “welcome to ANGKASA PURA I (PERSERO) Juanda, Surabaya The Airport City” kemudian muncul logo/ brand perusahaan dengan pemberian animasi kotak-kotak dan efek yang sesuai dengan citra perusahaan yang dinamis terbuka terhadap konsep-konsep baru serta memiliki kredibilitas dan kepercayaan publik.

4. Tampilan berikutnya adalah video yang menampilkan rencana bisnis yang dipresentasikan yang merupakan fakta aktual dan pencapaian perusahaan yang bukan sekedar gambaran kesuksesan dari perencanaan bisnis yang sedang atau akan dilakukan.

5. Setelah tampilan video selesai muncul closing bumper yang kembali menampilkan logo perusahaan hingga muncul teks “Thank’s for watching


(61)

Dimana dalam pembuatan video ini, penulis dituntut untuk menyajikan sebuah video yang harus mencakup brand name perusahaan yang merupakan slide foto dan video dokumentasi internal perusahaan.

5.5 Warna

Hal terpenting dari warna adalah efek psikologis dan emosional yang dihasilkannya. Dalam buku Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya (Sulasmi Darmaprawira W.A.,2002) disebutkan bahwa pemilihan warna tidak hanya sekedar mengikuti selera pribadi berdasarkan perasaan saja, tetapi dipilih dengan penuh kesadaran dan kegunaannya. Persepsi visual terutama bergantung pada intepretasi otak terhadap suatu rangsangan yang diterima oleh mata. Warna menyebabkan otak bekerja sama dengan mata dalam membatasi dunia eksternal. Karena itulah, warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat mempengaruhi emosi manusia.

Penggunaan warna lebih mendominasi warna, biru, hijau dan putih sebagai background. Masing-masing warna tersebut memiliki filosofi dan fungsi sebagai berikut :

1. Warna Putih: Digunakan untuk warna background yang merupakan warna yang menunjukkan kerapian dan ketepatan

2. Warna Hijau: memberi makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari.


(62)

3. Warna Biru: melambangkan langit atau angkasa. Kedua warna tersebut dipadu secara harmonis sebagai simbol ‘give and take’ yang merupakan prinsip kemuliaan pelayanan dan profesionalisme dan kebersamaan ‘together stronger

5.6 Font

Untuk penggunaan font dalam video company profile ini penulis menggunkan jenis font Tahoma untuk logo PT. Angkasa Pura I (PERSERO) sebagai standar font perusahaan

Gambar 5. 1 Contoh Font Tahoma

5.7 Editing Bumper Video

Dalam melakukan editing bumper video company profile, penulis membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Waktu pengerjaan sendiri sudah termasuk waktu editing awal dan revisi video. Berikut gambaran proses pembuatan video company profile


(63)

(64)

Gambar 5. 2 Proses Pembuatan Opening & Closing Bumper Video Company Profile

Dalam tahap pembuatan video company profile tersebut, penulis menggabungkan opening bumper potongan video slide foto dan closing bumper tersebut.


(65)

Dibawah ini adalah screenshot untuk video company profile PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Juanda, Surabaya

Gambar 5. 3 Screenshot Video Company Profile


(66)

60 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi karya diatas, maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Angkasa Pura I memandang bahwa penerapan Good Corporate Governance

merupakan kebutuhan. Angkasa Pura I meyakini penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan dapat meningkatkan kemakmuran Perusahaan, yang pada gilirannya akan mengoptimalkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan Stakeholders lainnya. Maka dari itu untuk mendukung kinerja perusahaan dimata publik,

perlu diciptakan video company profile yang dapat digunakan oleh

perusahaan untuk menunjukkan kepada pihak yang berkepentingan seperti

misal para pemegang saham saat presentasi sehingga dari video company

profile tersebut dapat terwujud citra baik perusahaan melalui terwujudnya

visi, misi dan nilai-nilai budaya perusahaan.

2. Calon klien akan mengetahui informasi yang mereka butukan untuk menggunakan jasa dari perusahaan ini.

3. Dengan adanya video company profile ini akan menambah aspek pemasaran dari perusahaan.


(67)

61 6.2 Saran

Adapun saran yang disampaikan berkaitan dengan penulisan Laporan Kerja Praktek ini sebagai berikut :

1. Dalam pembuatan video company profile dalam hal pengeditan harus

diperhatikan keserasian antara gambar, suara, backsound serta narasi dan bumper sehingga keindahan akan terwujud.

2. Relasi antara perusahaan dan pribadi harus dijalin dengan baik, guna melancarkan segala urusan yang ada dilingkup kerja.


(68)

62

DAFTAR PUSTAKA

Rujukan Buku :

Widadar, HR, H. 2004. Cara mudah Editing Video Ulead Studio video.

Yogyakarta: Andi,

Simarmata, Janner. 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi.

Yogyakarta: Andi,

Suyanto, M. 2003. Multimedia Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Andi:Yogyakarta

Data Internal (Modul) PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Juanda Surabaya

Tumminello, Wendy. 2005. Exploring Storyboarding. Thomson Delmar Learning:

Canada

Andi. 2008. Editing Video Dengan Adobe Premier Pro. Andi Offset: Yogyakarta

Rujukan Website :

http://www.angkasapura1.co.id http://companyprofile.co.id http://library.gunadarma.ac.id


(1)

(2)

Gambar 5. 2 Proses Pembuatan Opening & Closing Bumper Video Company Profile

Dalam tahap pembuatan video company profile tersebut, penulis menggabungkan opening bumper potongan video slide foto dan closing bumper tersebut.


(3)

59

Dibawah ini adalah screenshot untuk video company profile PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Juanda, Surabaya

Gambar 5. 3 Screenshot Video Company Profile


(4)

60 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi karya diatas, maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Angkasa Pura I memandang bahwa penerapan Good Corporate Governance

merupakan kebutuhan. Angkasa Pura I meyakini penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan dapat meningkatkan kemakmuran Perusahaan, yang pada gilirannya akan mengoptimalkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan Stakeholders lainnya. Maka dari itu untuk mendukung kinerja perusahaan dimata publik, perlu diciptakan video company profile yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menunjukkan kepada pihak yang berkepentingan seperti misal para pemegang saham saat presentasi sehingga dari video company profile tersebut dapat terwujud citra baik perusahaan melalui terwujudnya visi, misi dan nilai-nilai budaya perusahaan.

2. Calon klien akan mengetahui informasi yang mereka butukan untuk menggunakan jasa dari perusahaan ini.

3. Dengan adanya video company profile ini akan menambah aspek pemasaran dari perusahaan.


(5)

61

61 6.2 Saran

Adapun saran yang disampaikan berkaitan dengan penulisan Laporan Kerja Praktek ini sebagai berikut :

1. Dalam pembuatan video company profile dalam hal pengeditan harus diperhatikan keserasian antara gambar, suara, backsound serta narasi dan bumper sehingga keindahan akan terwujud.

2. Relasi antara perusahaan dan pribadi harus dijalin dengan baik, guna melancarkan segala urusan yang ada dilingkup kerja.


(6)

62

DAFTAR PUSTAKA

Rujukan Buku :

Widadar, HR, H. 2004. Cara mudah Editing Video Ulead Studio video. Yogyakarta: Andi,

Simarmata, Janner. 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. Yogyakarta: Andi,

Suyanto, M. 2003. Multimedia Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi:Yogyakarta

Data Internal (Modul) PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Juanda Surabaya

Tumminello, Wendy. 2005. Exploring Storyboarding. Thomson Delmar Learning: Canada

Andi. 2008. Editing Video Dengan Adobe Premier Pro. Andi Offset: Yogyakarta

Rujukan Website :

http://www.angkasapura1.co.id http://companyprofile.co.id http://library.gunadarma.ac.id