3.6 Rangkaian Sensor Magnet UGN 3503
Gambar 3.6 Rangkaian Sensor Magnet
Untuk menjalankan program yang telah tersimpan pada mikrokontroler maka hal ini tidak terlepas dari kerja sensor. Dalam hal ini sensor yang kita gunakan adalah UGN 3503
sebanyak dua buah yaitu sensor depan dan sensor belakang, kedua sensor ini serta magnet dipasang pada bagian sepeda motorn yaitu:
• Stang sepeda motor sensor Depan
Alasan penempatan sensor pada bagian stang sepeda motor adalah, ketika sepeda motor akan dicuri maka tentu sekali stang harus digerakkan. Pada bagian
ini sensor kita pasang berdekatan dengan magnet, jadi ketika stang dikunci maka sensor dan magnet akan menyatu, dalam keadaan seperti ini status sensor adalah
dalam kondisi high 1. Ketika stang digerakkandilepas maka magnet dan sensor akan terpisah,pada saat sensor tidak mengenai magnet maka status sensor adalah
dalam kondisi low 0. Perubahan status dari high 1 menjadi low 0 ini yang akan dikirim sensor ke mikrokontroler sebagai output dari sensor depan.
Universitas Sumatera Utara
• Roda sepeda motor Sensor Belakang
Sama seperti penempatan sensor pada stang sepeda motor, penempatan sensor pada bagian roda dilakukann kerena ketika sepeda motor akan dicuri maka
tentu sekali roda sepeda motor harus berputar. Pada magnet dipasang pada roda kendaraan dan sensor dipasang pada bagian tertentu yang akan dilewati oleh
magnet ketika roda berputar. Ketika Sensor dan magnet saling berdekatan maka status sensor dalam kondisi high1. Ketika roda diputar, maka magnet akan
melewati sensor dan menjauhi sensor, sehingga status sensor akan berubah menjadi low 0. Perubahan status dari high 1 menjadi low 0 akan dikirimkan
ke mikrokontroler sebagai output dari sensor belakang.
Output dari sensor ini akan dihubungkan dengan mikrokontroler pada port A, yaitu ADC0 dan ADC1. Dengan demikian, ketika terjadi pergeseran pada magnet yang
menyebabkan perubahan status sensor dari high ke low, maka data ini akan dikimkan ke Mikrokontroler sebagai input dan dapat menampilkanya pada display LCD.
Proses pengiriman data dari Mikrokontroler hingga akhirnya sampai pada Handphone penerima adalah sebagai berikut:
¾
Ketika Mikrokontroler menerima Input dari sensor depan yaitu dalam keadaan low 0, maka mikrokontroler akan mengeksekusi perintah yang telah disetting pada
program ketika kondisi sensor depan Low yaitu:
{A,T,+,C,M,G,S,=.,.,., ,k,u,n,c,i, ,s,t,a,n,g, ,d,i,l,e,p,a,s,k,a,n, , ,.,.,.,.,26};
¾ Demikian juga halnya dengan sensor belakang. Ketika Mikrokontroler menerima input dari sensor belakang dalam keadaan low 0, maka mikrokontroler akan mengeksekusi perintah
yang telah disetting pada program ketika kondisi sensor belakang dalam keadaan low, yaitu:
{A,T,+,C,M,G,S,=.,.,., ,r,o,d,a, ,k,e,n,d,e,r,a,a,n, ,b,e,r,p,u,t,a,r, ,.,.,.,.,26};
Universitas Sumatera Utara
¾ Setelah data dikirim dari Mikrokontroler ke modul GSM melalui interface komunikasi RS232, maka modul GSM akan mengirimkan data tersebut dalam bentuk teks ke
handphone penerima. Teks tersebut dalam bentuk sebagai berikut: 1. Jika input Mikrokonroler berasal dari sensor depan maka format pesan yang
sampai ke handphone penerima adalah “..........kunci stang dilepaskan”
2. Jika input Mikrokontroler berasaln darin sensor belakang maka format pesan yang
sampai ke handphone penerima adalah “......roda kendaraan berputar”
¾ Supaya data yang diterima modul GSM dari mikrokontroler tidak menumpuk sampai banyak maka setelah pesan sampai ke Handphone penerima maka
mikrokonroler akan mengeksekusi perintah yang telah diatur pada sebelumnya pada program yaitu:
unsigned char cmgd_sms[15] = {A,T,+,C,M,G,D,=,1,13,10}; hapus sms yang ada
Universitas Sumatera Utara
3.7 Flow Chart Diagram Alir Program Flowchart pada mikrokontroler ATMega 8535