Faktor Risiko Dislipidemia pada Pekerja Garmen Wanita
FAKTOR RISIKO DISLIPIDEMIA
PADA PEKERJA GARMEN WANITA
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PERLIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya yang menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor Risiko
Dislipidemia Pada Pekerja Garmen Wanita adalah benar karya saya dengan arah dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustak di bagian akhir skrpsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya keda Insitut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014
Diego Armando Maradona Umuru
NIM I14090126
ABSTRAK
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU. Faktor Risiko Dislipidemia Pada
Pekerja Garmen Wanita. Dibimbing oleh DODIK BRIAWAN.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dislipidemia pada
pekerja garmen wanita di PT Citra Abadi Sejati, Bogor. Desain penelitian yang
digunakan yaitu cross sectional study. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman
dan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan kejadian
dislipidemia. Model regresi logistik digunakan untuk analisis multivariat antara
berbagai variabel independen dengan kejadian dislipidemia. Jumlah subjek dalam
penelitian ini yaitu 59 pekerja garmen wanita. Data yang dikumpulkan diantaranya
karakteristik, gaya hidup, asupan gizi, status gizi, riwayat penyakit orang tua. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 17% subjek terkena dislipidemia. Profil lipid darah
subjek berupa kolesterol trigliserida dan kolesterol HDL tergolong normal.
Berdasarkan hasil uji Spearman, terdapat hubungan antara pendapatan dan Rasio
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dengan kejadian dislipidemia. Dilanjutkan dengan
analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik dan diperoleh nilai Odds Ratio
(OR) RLPP yaitu 5.85 kali (95% CI : 1.381-24.774) beresiko menyebabkan kejadian
dislipidemia. Sedangkan variabel yang diteliti lainnya tidak terdapat hubungan yang
signifikan dengan dislipidemia.
Kata kunci:dislipidemia, faktor risiko, pendapatan, rasio lingkar pinggang panggul
ABSTRACT
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU. Risk Factors of Dyslipidemia Among
Women Garmen Workers. Supervised by DODIK BRIAWAN.
This study was aimed to analyze risk factors of dyslipidemia among women
garment workers of PT Citra Abadi Sejati, Bogor. The design of this study was cross
sectional. Analysis bivariate using Spearman test and Chi-Square test to determine
correlation between some variables with dyslipidemia. A logistic regression model
was applied for multivariate analysis and some dependent variables with
dyslipidemia. The number of subjects were 59 women garment workers and 17% had
dyslipidemia. The collected data were characteristic, life style, nutrients intake,
nutritional status, and dyslipidemia family history. There was significant correlation
between waist hip ratio (WHR) and income with dyslipidemia. The next analysis used
logistic regression test and resulted Odds Ratio (OR) value for Income and WHR.
The dyslipidemia risk was higher among subjects who had higher WHR (WHR>0.85)
(OR= 0.585 95% CI: 1.381-24.774). High income and the other variables were not
significant statistically with dyslipidemia
Keywords: dyslipidemia, income, risk factors, waist hip ratio
FAKTOR RISIKO DISLIPIDEMIA
PADA PEKERJA GARMEN WANITA
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
Dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Faktor Risiko Dislipidemia pada Pekerja Garmen Wanita
Nama
: Diego Armando Maradona Umuru
NIM
: I14090126
Disetujui oleh
Prof Dr Ir Dodik Briawan , MCN
Pembimbing
Diketahui oleh:
Dr Rimbawan
Ketua Departemen
Tanggal Disetujui:
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang menjadi syarat
untuk pelaksanaan proses penelitian. Usulan penelitian ini berjudul “Faktor Risiko
Dislipidemia pada Pekerja Garmen Wanita” untuk mengetahui faktor risiko penyebab
terjadinya dislipidemia pada kerja wanita. Selain itu, penulis juga mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Prof Dr Ir Dodik Briawan, MCN selaku pembimbing akademik dan
skripsi yang telah membimbing dan memberikan arahan.
2. Dr Ir Cesilia Meti Dwiriani, MSc selaku dosen pemandu seminar yang
telah banyak membantu dan memberikan masukan untuk kesempurnaan
skripsi ini
3. Para Pembahas Seminar yaitu Riana, Kirana dan Widia
4. Bapak Pdt Zadrach Umuru (Ayah), Yacoba Tumana (Ibu) serta seluruh
keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya selama ini.
5. Teman-Teman Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB serta Teman-Teman
Komisi Pelayanan Anak 46 (Dennis, Irene S, Heraldy Risva, Melisa A.
Siregar, Stefan Efendi, Weny A. Nainggolan, Citra Gurning, Faity Trifosa,
Ira Puspita) yang selalu memberikan semangat.
6. Rekan-Rekan Gizi Masyarakat 46 (Noer Herlina Hanum, Maya Utami,
Utami wahyuningsih, Ronald Sinery, Anggar Pamungkas, Tania Primarta,
Michel Erison, Aji Nugraha, Ryan Pranatha, Albetha Putra Pratama, Ika
Rohmah Sekarayu, Nurayu Annisa, Quratu Aini, Yulita Fariza Harahap)
yang selalu senantiasa memberikan doa dan dukungan
7. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan bantuan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga karya ilmia ini bermanfaat. Penulis memohon maaf atas segala
kekurangan ataupun kekhilafan yang penulis lakukan, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat. Demikian yang bisa penulis sampaikan, kurang lebihnya
mohon maaf.
Bogor, Mei 2014
Diego Armando Maradona Umuru
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
KERANGKA PEMIKIRAN
METODE
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Definisi Operasional
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek dan Sosial Ekonomi
Umur
Pendidikan
Pendapatan (Gaji)
Gaya Hidup (Life style)
Kebiasaan Merokok
Kebiasaan Olahraga
Kebiasaan Makan Makanan Berisiko (Tinggi Kolesterol dan Tinggi Lemak)
Riwayat Penyakit
Status Gizi
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP)
Profil Lipid
Kolesterol HDL
Trigliserida
Asupan Zat Gizi
Asupan Energi
Asupan Protein
Asupan Lemak Total
Asupan Lemak Tak jenuh Tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid/MUFA)
Asupan Lemak Tak Jenuh Ganda ( Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA)
Asupan Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid/SAFA)
Asupan Asam Lemak Trans (Trans Fatty Acid/TFA)
i
ii
iii
iii
1
1
2
2
2
2
3
4
4
5
7
10
11
11
11
11
12
12
13
13
14
16
17
17
17
18
18
19
19
19
20
20
21
21
22
22
Asupan Kolesterol
Hubungan karakteristik subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan gaya hidup subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan status gizi subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan riwayat penyakit orang tua subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan tingkat kecukupan zat gizi subjek dengan kejadian dislipidemia
Faktor Risiko Kejadian Dislipidemia
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
22
22
23
24
25
26
28
28
28
29
30
35
38
DAFTAR TABEL
1 Jenis dan cara pengumpulan data
2 Klasifikasi IMT menurut WHO, IASO, IOTF (2000) untuk Asia
3 Pengkategorian variabel penelitian
4 Sebaran subjek berdasarkan karakteristik subjek
5 Sebaran kebiasaan merokok subjek
6 Sebaran kebiasaan olahraga
7 Sebaran makanan berlemak dan kolesterol per minggu
8 Sebaran subjek berdasarkan riwayat penyakit
9. Sebaran subjek berdasarkan indeks massa tubuh (IMT)
10. Sebaran subjek berdasarkan RLPP
11. Sebaran subjek berdasarkan kadar kolesterool HDL
12. Sebaran subjek berdasarkan kadar trigliserida
13. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan energi, protein, lemak
14 Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan lemak jenuh, lemak tak jenuh,
lemak trans dan kolesterol
15 Uji hubungan karakteristik subjek dengan dislipidemia
16. Uji hubungan gaya hidup subjek dengan dislipidemia
17. Uji hubungan status gizi subjek dengan dislipidemia
18. Uji hubungan riwayat penyakit orang tua dengan dislipidemia
19. Uji hubungan tingkat kecukupan energi, protein, dan lemak
dengan dislipidemia
20. Uji hubunganan tingkat kecukupan lemak jenuh, lemak tak jenuh,
lemak trans dan kolesterol dengan dislipidemia
6
8
9
12
13
14
15
16
17
18
19
19
20
21
23
24
25
25
26
27
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran faktor-faktor risiko dislipidemia pada pekerja wanita di pabrik
garmen Kota Bogor
4
15
2 Sebaran penggunakan minyak goreng, margarine, dan santan.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil uji hubungan antara karakterisitik subjek dengan dislipidemia
35
2.Hasil uji hubungan antara gaya hidup subjek dengan dislipidemia
35
3. Hasil uji hubungan antara status gizi subjek dengan dislipidemia
36
4. Hasil uji hubungan antara riwayat penyakit orang tua dengan dislipidemia
36
5. Hasil uji hubungan antara energi, protein, lemak dengan dislipidemia
36
6. Hasil uji hubungan antara TKKolesterol, TKPUFA, TKMUFA,TKLemak Trans,
TKLemak Jenuh dengan dislipidemia
37
7. Hasil uji regresi logistik antara pendapatan dan RLPP subjek
dengan dislipidemia
37
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan pembangunan. Pekerja wanita pun turut mengambil bagian dalam
keberhasilan pembangunan. Kesehatan dan kualitas dari pekerja wanita juga
menjadi penentu peningkatan pembangunan tersebut. Semakin banyaknya waktu
bekerja, kurang aktivitas fisik, lingkungan kerja yang tidak sehat dan konsumsi
pangan yang kurang mengakibatkan banyak faktor penyebab penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan dan kualitas pekerja wanita. Masalah kelebihan atau
kekurangan gizi yang terjadi pada usia dewasa akan mempengaruhi produktivitas
kerja (Badriah 2011). Selain itu, mereka juga memiliki jam kerja yang panjang
dengan waktu istirahat sedikit dan menu makan siang yang kurang bermutu (WRI
2011). Adapun beberapa penyakit yang sering dialami di kalangan pekerja
wanita yaitu diantaranya obesitas dan hipertensi.
Penelitian Erliyani (2012) menemukan bahwa prevalensi buruh dengan
status gizi gemuk dan obesitas yaitu sebesar 29.1%. Hal tersebut dapat disebabkan
kurang melakukan aktivitas fisik dan pola makan yang kurang teratur. Telah
diterima secara luas bahwa lemak tubuh yang berlebihan dan obesitas dapat
menimbulkan faktor risiko terhadap diabetes, penyakit kardiovaskular dan
dislipidemia. Dewasa ini prevalensi terjadinya obesitas meningkat, beserta
hubungannya dengan pengurangan harapan hidup, telah membuat obesitas sebagai
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang darurat. Berbagai macam
abnormalitas dari lipid dan lipoprotein telah diobservasi terhadap individu yang
obesitas, termasuk peningkatan kolesterol, trigliserida dan penurunan dari kadar
kolesterol HDL.
Dislipidemia adalah peningkatan kolesterol plasma, trigliserida (TG), atau
keduanya, atau penurunan kolesterol HDL yang berkontribusi terhadap
perkembangan aterosklerosis (Goldberg 2008). Selain itu, dislipidemia jga
dikarenakan ketidaknormalan metabolisme lipoprotein, termasuk produksi yang
berlebihan atau kekurangan. Kejadian dislipidemia di masyarakat semakin
meningkat akibat perilaku yang cenderung mengkonsumsi makanan rendah serat
dan tinggi lemak (Mahley et al. 2002) serta terjadi perubahan gaya hidup (Mula et
al. 2007). Meningkatnya asupan makanan tinggi lemak dan rendah serat memicu
terjadinya masalah gizi salah satunya dislipidemia. Salah satu bagian dari
dislipidemia adalah hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah kondisi
dimana kadar kolesterol darah melebihi 250 mg/dl (WHO 2003). Prevalensi
hiperkolesterolemia di Indonesia rentang umur 25-65 tahun menurut SKRT
(2004) adalah sebesar 1.5% dan prevalensi batas akhir (kadar kolesterol darah
200-249 mg/dl) adalah sebesar 11.2%. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dislipidemia adalah obesitas, kadar gula darah, stres, dan merokok (Sunardjo
2007). Hal tersebut didukung juga oleh Malnick et al. (2006) dan Hamayun et al.
(2009) yang menyatakan dislipidemia akan meningkat sering bertambahnya berat
badan dan pertambahan usia. Berdasarkan Romero et al. (2012), stres akan
pekerjaan berdampak pada timbulnya dislipidemia. Romero juga menjelaskan
bahwa stres akan pekerjaan mengakibatkan 1.1 kali (CI 95%) OR 1.04–1.17
2
peningkatan dislipidemia. Namun, Menurut Al-Kaabaa et al. (2012), yang
menyebabkan terjadinya dislipidemia antara lain obesitas, usia, jenis kelamin, dan
diabetes. Berdasarkan penelitian Balitbangkes tahun 2000, dislipidemia
mempunyai presentasi tertinggi dibandingkan faktor risiko lain seperti diabetes
mellitus, hipertensi yaitu sebesar 70.4%. Berdasarkan Suprihatin et al. (2007) juga
menyatakan bahwa overweight dan obesitas merupakan faktor yang
mempengaruhi terjadinya dislipidemia.
Faktor risiko dislipidemia menurut Bahri (2004) terdiri dari yang dapat
diperbaiki yaitu konsumsi lemak, tekanan darah tinggi atau hipertensi, merokok,
diabetes mellitus, kegemukan atau obesitas, tidak aktif (kurang gerak), dan stres.
Faktor risiko yang tidak dapat diperbaiki yaitu keturunan, jenis kelamin, dan usia.
Kurangnya aktivitas fisik dan perubahan gaya hidup juga menjadi faktor penentu
terjadinya dislipidemia. Selain itu, pendidikan yang rendah yang mengakibatkan
memicu adanya kekurangan gizi, memperoleh pekerjaan dengan gaji yang rendah,
terjadinya stres yang dapat pula mengakibatkan terjadinya dislipidemia (Erem et
al. 2008).
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, maka dirasa perlu untuk
dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor risiko kejadian dislipidemia pada
pekerja wanita. Gaya hidup dan faktor lingkungan merupakan fakor risiko yang
dapat berubah sehingga faktor risiko kejadian dislipidemia pada pekerja wanita
dapat berbeda dibandingkan dengan responden lainnya.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor
risiko dislipidemia pada pekerja wanita.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karaktersistik sosial pada pekerja garmen wanita.
2. Menganalisis kebiasaan makan tinggi lemak dan kolesterol pada pekerja
garmen wanita
3. Mengkaji kejadian dislipidemia pada pekerja garmen wanita.
4. Menganalisis status gizi pekerja wanita (IMT dan RLPP).
5. Menganalisis kebiasaan olahraga pekerja wanita.
6. Menganalisis asupan energi dan zat gizi lainnya yaitu protein, lemak ,
kolesterol, lemak jenuh, lemak tak jenuh dan lemak trans pada pekerja wanita.
7. Menganalisis faktor risiko dislipidemia pada pekerja wanita.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi umum mengenai
faktor yang berkaitan dengan peningkatan atau penurunan risiko dislipidemia
sehingga menjadi masukan dalam usaha pencegahan penyakit tersebut. Bagi
perusahaan, penelitian ini dapat membantu dalam upaya perbaikan dan
3
peningkatan kesehatan pekerja sehingga dapat mencegah kerugian ekonomi akibat
penurunan produktivitas.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kesehatan dan kualitas dari pekerja wanita juga menjadi penentu
peningkatan pembangunan tersebut. Semakin banyaknya waktu bekerja, kurang
aktivitas fisik, lingkungan kerja yang tidak sehat dan konsumsi pangan yang
kurang mengakibatkan banyak faktor penyebab penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan dan kualitas pekerja wanita. Selain itu, mereka juga memiliki jam kerja
yang panjang dengan waktu istirahat sedikit dan menu makan siang yang kurang
bermutu. Salah satu gangguan kesehatan yang dialami yaitu dislipidemia.
Dislipidemia dapat menyebabkan seseorang berisiko mengalami diabetes
dan hipertensi. Penyebab dislipidemia belum dapat diketahui secara pasti dan
tidak bersumber dari satu penyebab yang tunggal. Adanya gangguan pada organ
tubuh lainnya seperti ginjal, jantung maupun pembuluh darah diduga dapat
menimbulkan risiko dislipidemia. Selain itu, faktor keturunan/genetik, kelainan
hormonal, penggunaan obat tertentu, dan hiperkolesterolemia,obesitas diduga pula
memiliki kontribusi dalam timbulnya kejadian dislipidemia.
Secara umum, faktor risiko dislipidemia dikelompokkan menjadi dua
yaitu: faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah Faktor risiko
dislipidemia terdiri dari yang dapat diubah/diperbaiki yaitu konsumsi lemak,
tekanan darah tinggi/hipertensi, merokok, diabetes mellitus, kegemukan atau
obesitas, tidak aktif (kurang gerak), dan stres. Faktor risiko yang tidak dapat
diperbaiki atau diubah yaitu keturunan, jenis kelamin atau gender, usia.
Karakteristik pekerja wanita (umur, lama kerja, pendapatan, pendidikan) dapat
mempengaruhi dislipidemia. Semakin tua umur seseorang maka akan lebih
berisiko mengalami dislipidemia. Pendapatan dapat berpengaruh pada stres yang
timbul pada pekerja dan berakibat pada kecenderungan mengalami dislipidemia.
Gaya hidup dengan mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol
menimbulkan penumpukan lemak ditubuh yang biasa dikatakan sebagai obesitas
mengakibatkan mudah terkena dislipidemia. Riwayat penyakit orang tua yang
berhubungan dengan ketidaknormalan kadar profil lipid dalam darah dapat
mempengaruhi terkena dislipidemia.
4
Riwayat kesehatan
-Riwayat penyakit Orang tua
Status Gizi
-IMT
-RLPP
Karakteristik Subjek
dan Keluarga
-Umur
-Pendapatan
-Pendidikan
Dislipidemia
Asupan Zat Gizi
-Energi
-Protein
-Lemak
-Kolesterol
-Lemak trans
-Lemak tak jenuh
-Lemak Jenuh
Gaya Hidup
-Kebiasaan merokok
-Kebiasaan olahraga
-Kebiasaan konsumsi makanan
berisiko (tinggi kolesterol dan
makanan berlemak)
Faktor lain
-Stres
-Diabetes Melitus
-Hipertensi
-Hiperkolesterolmia
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak ditelit
: Hubungan yang diteliti
: Hubungan yang tidak diteliti
Gambar 1 Kerangka pemikiran faktor-faktor risiko dislipidemia pada pekerja
wanita di pabrik garmen Kota Bogor
METODE
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian akan
dilakukan di PT Citra Abadi Sejati yang berlokasi di Kedunghalang, Kabupaten
Bogor. Penelitian ini merupakan satu kesatuan penelitian dengan penelitian “
Efikasi Suplementasi Vitamin D, Kalsium dan Susu terhadap Perbaikan Serum 25
(OH) dan Sindrom Metabolik Pekerja Wanita Usia Subur” oleh Briawan,
Khomsan dan Rimbawan (2013) sebagai baseline pada tahun I yang didanai oleh
Dikti. Penelitian akan dimulai pada bulan September 2013-Oktober 2013.
5
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita pekerja berusia 30-45 tahun
yang bekerja di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati. Subjek penelitian dipilih
secara acak dengan kriteria inklusi: 1) tidak sedang hamil atau menyusui; 2) tidak
mengalami cacat fisik; 3) tidak mengonsumsi alkohol; 4) bersedia
menandatangani formulir persetujuan etik. Adapun kriteria eksklusinya adalah 1)
tidak bersedia mengikuti penelitian; 2) sedang hamil atau sedang menyusui; dan
3) pengisian kuesioner tidak lengkap.
Penentuan jumlah subjek minimal pada penelitian ini menggunakan rumus
sebagai berikut (Lemeshow et al. 1997):
2
�� � 1 − �
�=
�2
=1.96*0.112(1-0.112)/0.5
=38.98 = 40
Keterangan:
n
= jumlah subjek minimal yang diperlukan
α
= derajat kepercayaan
p
= prevalensi batas tinggi (kadar kolesterol darah 200-249 mg/dl) adalah
sebesar 11,2%. (SKRT 2004)
1-p
= prevalensi yang tidak berada pada batas tinggi (kadar kolesterol darah
200-249 mg/dl) adalah sebesar 11,2% (SKRT 2004) adalah sebesar =
88.8 %
d
= limit dari error atau presisi absolut = 10%
Dari rumus tersebut didapatkan n (jumlah sampel) sebesar 38.98 ~ 40 orang.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
mencakup karakteristik subjek (usia, pendidikan terakhir dan pendapatan),
kebiasaan konsumsi makanan berisiko (tinggi kolesterol dan makanan berlemak),
status gizi (IMT dan lingkar pinggang pinggul), data kebiasaan olahraga subjek,
kadar serum trigliserid dan kadar HDL. Jenis dan cara pengumpulan data dapat
dilihat pada Tabel 3. Subyek dipuasakan selama minimal 12 jam, Pengambilan
darah pada vena mediana cubiti dilakukan oleh tenaga profesional dan sampel
darah tersebut diperiksa pada laboratorium terakreditasi.
Pengumpulan data karakteristik subjek serta riwayat penyakit keluarga
subjek diperoleh dari kuesioner. Data aktivitas fisik subjek diperoleh dari
pencatatan kuesioner mengenai alokasi waktu kegiatan yangdilakukan dalam
waktu 2x24 jam, yaitu satu hari kerja dan satu hari libur dengan metode
wawancara. Data mengenai kebiasaan merokok diperoleh melalui kuesioner. Jenis
dan cara pengumpulan data dapat ditinjau pada Tabel 1.
6
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data
No.
1.
Variabel
Karakteristik
individu
2.
Karakteristik sosial
ekonomi individu
3.
Faktor herediter
4.
Asupan zat gizi
5.
Status gizi
6.
Kebiasaan olahraga
7.
Kebiasaan
merokok
Biokimia darah
8.
Jenis data
Cara pengumpulan data
Wawancara
menggunakan kuesioner
Tingkat pendidikan
Tingkat pendapatan
Riwayat penyakit orang tua
(diabetes, hipertensi, penyakit
jantung, hiperkolesterolemia
dll)
Tingkat kecukupan energi dan
zat gizi (protein, lemak total,
asam lemak jenuh, asam lemak
tak jenuh, lemak trans, dan
kolesterol)
Berat badan
Tinggi badan
Lingkar pinggang
Lingkar pinggul
Jenis, durasi dan frekuensi
olahraga
Wawancara
menggunakan kuesioner
Usia
Jumlah konsumsi rokok per
hari
Kadar serum trigliserida
Kadar kolesterol HDL
Wawancara
menggunakan kuesioner
Food recall 2x 24 jam
dan Food Frequency
Questionnaire
Pemeriksaan fisik
Kuesioner activity record
2x 24 jam (hari libur dan
hari kerja)
Wawancara dengan
menggunakan kuesioner
Sampel darah vena
Data status gizi dikumpulkan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan
dan lingkar pinggang. Berat badan pekerja diukur dengan menggunakan
timbangan injak yang telah dikalibrasi dengan ketelitian 0.1 kg. Sampel diukur
dalam posisi berdiri dan berpakaian seminimal mungkin, tanpa isi kantong
maupun alas kaki. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan
microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. Microtoise digantungkan pada dinding yang
rata dengan ketinggian 2 meter dari dasar lantai. Pada saat pengukuran, sampel
berdiri tegak tanpa alas kaki dan tutup kepala, pandangan lurus ke depan dengan
tumit, bokong, punggung, dan kepala bagian belakang menempel pada dinding.
Microtoise kemudian diturunkan sampai menyentuh kepala sampel. Lingkar
pinggang diukur dengan menggunakan pita pengukur dengan ketelitian 0.1 cm.
Pengukuran dilakukan dengan posisi sampel berdiri nyaman dengan berat badan
tersebar merata dan jarak antara kedua kaki 25-30 cm. Pita ditarik secukupnya
agar tidak menekan jaringan lunak dengan posisi pita berada di antara ujung
bawah tulang rusuk dan puncak tulang iliac (panggul).
Pengumpulan sampel darah dilakukan oleh paramedis. Subjek sebelumnya
diinstruksikan untuk berpuasa selama 12 jam sebelum dilakukan pengambilan
darah. Sampel darah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Serum trigliserida
7
dikatakan melebihi batas normal jika ≥150 mg/dl, kadar HDL tergolong rendah
jika 35 tahun. Pendidikan subjek dikelompokkan menjadi dua yaitu rendah
(≤SMA) dan tinggi (>SMA). Pendapatan subjek digolongkan berdasarkan dua kali
upah minimum regional (UMR) Kabupaten Bogor (Rp 2 242 240) menjadi dua
yaitu rendah (≤ Rp 4 484 480) dan tinggi (>Rp 4 484 480). Kategori kadar
kolesterol HDL yaitu tinggi (≥60 mg/dl), rendah (90% AKG)
7.
Konsumsi lemak total 1. Cukup (≤ 30% total
energi)
2. Lebih (> 30% total energi)
8.
Konsumsi asam
1. Cukup (≤ 10% total
AHA (2009)
lemak jenuh
energi)
2. Lebih (> 10% total energi)
9.
Konsumsi asam
1. Cukup (≤ 20% total
AHA (2009)
lemak tak jenuh
energi)
2. Lebih (> 20% total energi)
10. Konsumsi lemak trans 1. Cukup (≤ 1% total energi) AHA (2009)
2. Lebih (> 1% total energi)
11. Konsumsi kolesterol 1. Cukup (< 300 mg/hari)
AHA (2009)
2. Lebih (≥ 300 mg/hari)
12. Durasi dan frekuensi 1. Cukup
Rieskesdas 2007
Olahraga
2. Kurang
13. Kebiasaan merokok
1. Ya
2. Tidak
14
Riwayat penyakit
1. Ya
keluarga (diabetes,
2. Tidak
hipertensi, serangan
jantung, dll)
Uji Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui nilai faktor risiko atau
Odds Ratio (OR) variabel independen terhadap variabel dependen. Seluruh
variabel independen yang berhubungan signifikan melalui analisis bivariat
kemudian dianalisis bersama-sama untuk mengetahui variabel independen yang
paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan model
multiple logistic regression dengan metode enter. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
4.
Status gizi
10
e� +� x +� x +� x + ………+��x�
� � =
1 + e� +� x +� x +� x + ………+��x�
Keterangan:
л (x) = peluang terjadinya dislipidemia (0 = normal, 1 = dislipidemia )
e
= eksponensial
β0 - β1 = koefisien regresi
x1
= usia subjek (0=35)
x2
= Pendidikan terakhir subjek (0= rendah, 1= tinggi)
x3
= Pendapatan keluarga subjek (0=tinggi rendah, 1=rendah)
x4
= riwayat penyakit orangtua (0=tidak ada, 1=ada)
x5
= merokok ( 0=tidak merokok, 1=merokok)
x6
= kebiasan konsumsi makanan kolesterol berlemak (0=tidak sering,
1=sering)
x7
= status gizi subjek (0=normal, 1=lebih)
x8
= lingkar Pinggang pinggul (0=normal, 1=obes)
x9
= tingkat kecukupan energi (0=cukup, 1=lebih)
x10
= tingkat kecukupan protein (0=cukup, 1=lebih)
x11
= asupan energi dari lemak (0=cukup, 1=lebih)
x12
= tingkat konsumsi asam lemak jenuh (0=cukup, 1=lebih)
x13
= tingkat konsumsi asam lemak tak jenuh (0=cukup, 1=lebih)
x14
= tingkat konsumsi lemak trans (0=cukup, 1=lebih)
x15
= tingkat konsumsi kolesterol (0=cukup, 1=lebih)
x16
= durasi olahraga (0=cukup, 1=kurang)
x17
= frekuensi olahraga (0=cukup, 1=kurang)
Definisi Operasional
Subjek adalah pekerja wanita usia 30-50 tahun yang bekerja sebagai buruh
industri di salah satu industri di Kota Bogor.
Usia adalah bilangan yang dinyatakan dalam tahun, dihitung dari tahun kelahiran
hingga tahun penelitian.
Pendidikan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditempuh oleh
subjek.
Pendapatan adalah besar pendapatan atau penghasilan subjek yang diperoleh
dalam sebulan.
Riwayat penyakit orangtua adalah ada tidaknya orang tua subjek yang
pernah/sedang menderita diabetes, hipertensi, penyakit jantung serta
penyakit lainnya yang berhubungan dengan dislipidemia.
Berat badan adalah massa tubuh dalam satuan kilogram yang ditimbang
menggunakan timbangan injak dengan ketelitian 0.1 kg.
Tinggi badan adalah hasil pengukuran tinggi badan sampel dalam posisi berdiri
tegak sempurna menempel ke dinding dan menghadap ke depan diukur
dengan menggunakan microtoise ketelitian 0.1 cm.
11
Lingkar pinggang pinggul adalah rasio hasil pengukuran lingkar pngggang dan
pinggul subjek dengan menggunakan pita ukur dan dinyatakan dalam
sentimeter (cm).
Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh subjek berdasarkan IMT/U yang
dibedakan menjadi kurus, normal, overweight dan obese.
Kecukupan zat gizi adalah jumlah zat gizi seperti energi, protein, lemak, asam
lemak jenuh dan tak jenuh, lemak trans, kolesterol dan serat yang
sebaiknya dipenuhi oleh subjek.
Kebiasaan olahraga adalah kegiatan melakukan olahraga (durasi dan frekuensi
olahraga) guna untuk memperoleh kesehatan jasmiani.
Kebiasaan merokok adalah kebiasaan subjek merokok yang meliputi jumlah
rokok yang dihisap per hari dan lama merokok.
Dislipidemia adalah kondisi dimana kadar serum trigliserida ≥150 mg/dl, kadar
HDL 35 tahun. Subjek yang tergolong usia ≤35 tahun
berjumlah 9 orang dan golongan usia >35 berjumlah 50 orang dengan rata-rata
usia 29±48. Sebaran subjek berdasarkan pengkategorian umur disajikan pada
Tabel 4.
Pendidikan
Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan sikap
dan perilaku hidup sehat seseorang. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan
memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan
mengimplikasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya
dalam hal kesehatan dan gizi. Pendidikan akan berpengaruh terhadap pola
12
konsumsi pangan. Seseorang yang mempunyai pendidikan formal dan pendapatan
yang tinggi maka makanan yang dikonsumsi akan lebih beragam dan memiliki
kualitas dan kuantitas yang baik.
Tingkat pendidikan subjek dibedakan menjadi 5 golongan yaitu SD, SMP,
SMA, diploma dan sarjana. Dari 59 subjek diperoleh tingkat pendidikan subjek
antara lain SD 5 (5.1%), SMP 8 (13.6 %), SMA 37(62.7%), diploma 5 (8.5%) dan
sarjana 6 (10.2%). Subjek dengan pendidikan >SMA sebanyak 18% dan sisanya
pendidikannya ≤SMA (81.4%). Sebarannya dapat dilihat pada Tabel 4.
Pendapatan
Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kuantitas dan kualitas
makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan maka semakin besar
peluang untuk memilih pangan yang baik. Meningkatnya pendapatan perorangan
maka terjadi perubahan dalam sususan makanan (Suhardjo 1989). Sebaran subjek
berdasarkan karakteristik dan kejadian dislipidemia disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Sebaran subjek berdasarkan karakteristik subjek
Karakteristik subjek
n
%
Umur:
Usia ≤35 tahun
9
15.3
Usia >35 tahun
50
84.7
Tingkat pendidikan
SD
3
5.1
SMP
8
13.6
SMA
37
62.7
Diploma
5
8.5
S1
6
10.2
Pendapatan:
≥2xUMR Kab. Bogor (4.484.480)
14
23.7
PADA PEKERJA GARMEN WANITA
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PERLIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya yang menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor Risiko
Dislipidemia Pada Pekerja Garmen Wanita adalah benar karya saya dengan arah dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustak di bagian akhir skrpsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya keda Insitut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014
Diego Armando Maradona Umuru
NIM I14090126
ABSTRAK
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU. Faktor Risiko Dislipidemia Pada
Pekerja Garmen Wanita. Dibimbing oleh DODIK BRIAWAN.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dislipidemia pada
pekerja garmen wanita di PT Citra Abadi Sejati, Bogor. Desain penelitian yang
digunakan yaitu cross sectional study. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman
dan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan kejadian
dislipidemia. Model regresi logistik digunakan untuk analisis multivariat antara
berbagai variabel independen dengan kejadian dislipidemia. Jumlah subjek dalam
penelitian ini yaitu 59 pekerja garmen wanita. Data yang dikumpulkan diantaranya
karakteristik, gaya hidup, asupan gizi, status gizi, riwayat penyakit orang tua. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 17% subjek terkena dislipidemia. Profil lipid darah
subjek berupa kolesterol trigliserida dan kolesterol HDL tergolong normal.
Berdasarkan hasil uji Spearman, terdapat hubungan antara pendapatan dan Rasio
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dengan kejadian dislipidemia. Dilanjutkan dengan
analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik dan diperoleh nilai Odds Ratio
(OR) RLPP yaitu 5.85 kali (95% CI : 1.381-24.774) beresiko menyebabkan kejadian
dislipidemia. Sedangkan variabel yang diteliti lainnya tidak terdapat hubungan yang
signifikan dengan dislipidemia.
Kata kunci:dislipidemia, faktor risiko, pendapatan, rasio lingkar pinggang panggul
ABSTRACT
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU. Risk Factors of Dyslipidemia Among
Women Garmen Workers. Supervised by DODIK BRIAWAN.
This study was aimed to analyze risk factors of dyslipidemia among women
garment workers of PT Citra Abadi Sejati, Bogor. The design of this study was cross
sectional. Analysis bivariate using Spearman test and Chi-Square test to determine
correlation between some variables with dyslipidemia. A logistic regression model
was applied for multivariate analysis and some dependent variables with
dyslipidemia. The number of subjects were 59 women garment workers and 17% had
dyslipidemia. The collected data were characteristic, life style, nutrients intake,
nutritional status, and dyslipidemia family history. There was significant correlation
between waist hip ratio (WHR) and income with dyslipidemia. The next analysis used
logistic regression test and resulted Odds Ratio (OR) value for Income and WHR.
The dyslipidemia risk was higher among subjects who had higher WHR (WHR>0.85)
(OR= 0.585 95% CI: 1.381-24.774). High income and the other variables were not
significant statistically with dyslipidemia
Keywords: dyslipidemia, income, risk factors, waist hip ratio
FAKTOR RISIKO DISLIPIDEMIA
PADA PEKERJA GARMEN WANITA
DIEGO ARMANDO MARADONA UMURU
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
Dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Faktor Risiko Dislipidemia pada Pekerja Garmen Wanita
Nama
: Diego Armando Maradona Umuru
NIM
: I14090126
Disetujui oleh
Prof Dr Ir Dodik Briawan , MCN
Pembimbing
Diketahui oleh:
Dr Rimbawan
Ketua Departemen
Tanggal Disetujui:
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang menjadi syarat
untuk pelaksanaan proses penelitian. Usulan penelitian ini berjudul “Faktor Risiko
Dislipidemia pada Pekerja Garmen Wanita” untuk mengetahui faktor risiko penyebab
terjadinya dislipidemia pada kerja wanita. Selain itu, penulis juga mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Prof Dr Ir Dodik Briawan, MCN selaku pembimbing akademik dan
skripsi yang telah membimbing dan memberikan arahan.
2. Dr Ir Cesilia Meti Dwiriani, MSc selaku dosen pemandu seminar yang
telah banyak membantu dan memberikan masukan untuk kesempurnaan
skripsi ini
3. Para Pembahas Seminar yaitu Riana, Kirana dan Widia
4. Bapak Pdt Zadrach Umuru (Ayah), Yacoba Tumana (Ibu) serta seluruh
keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya selama ini.
5. Teman-Teman Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB serta Teman-Teman
Komisi Pelayanan Anak 46 (Dennis, Irene S, Heraldy Risva, Melisa A.
Siregar, Stefan Efendi, Weny A. Nainggolan, Citra Gurning, Faity Trifosa,
Ira Puspita) yang selalu memberikan semangat.
6. Rekan-Rekan Gizi Masyarakat 46 (Noer Herlina Hanum, Maya Utami,
Utami wahyuningsih, Ronald Sinery, Anggar Pamungkas, Tania Primarta,
Michel Erison, Aji Nugraha, Ryan Pranatha, Albetha Putra Pratama, Ika
Rohmah Sekarayu, Nurayu Annisa, Quratu Aini, Yulita Fariza Harahap)
yang selalu senantiasa memberikan doa dan dukungan
7. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan bantuan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga karya ilmia ini bermanfaat. Penulis memohon maaf atas segala
kekurangan ataupun kekhilafan yang penulis lakukan, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat. Demikian yang bisa penulis sampaikan, kurang lebihnya
mohon maaf.
Bogor, Mei 2014
Diego Armando Maradona Umuru
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
KERANGKA PEMIKIRAN
METODE
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Definisi Operasional
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek dan Sosial Ekonomi
Umur
Pendidikan
Pendapatan (Gaji)
Gaya Hidup (Life style)
Kebiasaan Merokok
Kebiasaan Olahraga
Kebiasaan Makan Makanan Berisiko (Tinggi Kolesterol dan Tinggi Lemak)
Riwayat Penyakit
Status Gizi
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP)
Profil Lipid
Kolesterol HDL
Trigliserida
Asupan Zat Gizi
Asupan Energi
Asupan Protein
Asupan Lemak Total
Asupan Lemak Tak jenuh Tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid/MUFA)
Asupan Lemak Tak Jenuh Ganda ( Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA)
Asupan Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid/SAFA)
Asupan Asam Lemak Trans (Trans Fatty Acid/TFA)
i
ii
iii
iii
1
1
2
2
2
2
3
4
4
5
7
10
11
11
11
11
12
12
13
13
14
16
17
17
17
18
18
19
19
19
20
20
21
21
22
22
Asupan Kolesterol
Hubungan karakteristik subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan gaya hidup subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan status gizi subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan riwayat penyakit orang tua subjek dengan kejadian dislipidemia
Hubungan tingkat kecukupan zat gizi subjek dengan kejadian dislipidemia
Faktor Risiko Kejadian Dislipidemia
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
22
22
23
24
25
26
28
28
28
29
30
35
38
DAFTAR TABEL
1 Jenis dan cara pengumpulan data
2 Klasifikasi IMT menurut WHO, IASO, IOTF (2000) untuk Asia
3 Pengkategorian variabel penelitian
4 Sebaran subjek berdasarkan karakteristik subjek
5 Sebaran kebiasaan merokok subjek
6 Sebaran kebiasaan olahraga
7 Sebaran makanan berlemak dan kolesterol per minggu
8 Sebaran subjek berdasarkan riwayat penyakit
9. Sebaran subjek berdasarkan indeks massa tubuh (IMT)
10. Sebaran subjek berdasarkan RLPP
11. Sebaran subjek berdasarkan kadar kolesterool HDL
12. Sebaran subjek berdasarkan kadar trigliserida
13. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan energi, protein, lemak
14 Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan lemak jenuh, lemak tak jenuh,
lemak trans dan kolesterol
15 Uji hubungan karakteristik subjek dengan dislipidemia
16. Uji hubungan gaya hidup subjek dengan dislipidemia
17. Uji hubungan status gizi subjek dengan dislipidemia
18. Uji hubungan riwayat penyakit orang tua dengan dislipidemia
19. Uji hubungan tingkat kecukupan energi, protein, dan lemak
dengan dislipidemia
20. Uji hubunganan tingkat kecukupan lemak jenuh, lemak tak jenuh,
lemak trans dan kolesterol dengan dislipidemia
6
8
9
12
13
14
15
16
17
18
19
19
20
21
23
24
25
25
26
27
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran faktor-faktor risiko dislipidemia pada pekerja wanita di pabrik
garmen Kota Bogor
4
15
2 Sebaran penggunakan minyak goreng, margarine, dan santan.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Hasil uji hubungan antara karakterisitik subjek dengan dislipidemia
35
2.Hasil uji hubungan antara gaya hidup subjek dengan dislipidemia
35
3. Hasil uji hubungan antara status gizi subjek dengan dislipidemia
36
4. Hasil uji hubungan antara riwayat penyakit orang tua dengan dislipidemia
36
5. Hasil uji hubungan antara energi, protein, lemak dengan dislipidemia
36
6. Hasil uji hubungan antara TKKolesterol, TKPUFA, TKMUFA,TKLemak Trans,
TKLemak Jenuh dengan dislipidemia
37
7. Hasil uji regresi logistik antara pendapatan dan RLPP subjek
dengan dislipidemia
37
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan pembangunan. Pekerja wanita pun turut mengambil bagian dalam
keberhasilan pembangunan. Kesehatan dan kualitas dari pekerja wanita juga
menjadi penentu peningkatan pembangunan tersebut. Semakin banyaknya waktu
bekerja, kurang aktivitas fisik, lingkungan kerja yang tidak sehat dan konsumsi
pangan yang kurang mengakibatkan banyak faktor penyebab penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan dan kualitas pekerja wanita. Masalah kelebihan atau
kekurangan gizi yang terjadi pada usia dewasa akan mempengaruhi produktivitas
kerja (Badriah 2011). Selain itu, mereka juga memiliki jam kerja yang panjang
dengan waktu istirahat sedikit dan menu makan siang yang kurang bermutu (WRI
2011). Adapun beberapa penyakit yang sering dialami di kalangan pekerja
wanita yaitu diantaranya obesitas dan hipertensi.
Penelitian Erliyani (2012) menemukan bahwa prevalensi buruh dengan
status gizi gemuk dan obesitas yaitu sebesar 29.1%. Hal tersebut dapat disebabkan
kurang melakukan aktivitas fisik dan pola makan yang kurang teratur. Telah
diterima secara luas bahwa lemak tubuh yang berlebihan dan obesitas dapat
menimbulkan faktor risiko terhadap diabetes, penyakit kardiovaskular dan
dislipidemia. Dewasa ini prevalensi terjadinya obesitas meningkat, beserta
hubungannya dengan pengurangan harapan hidup, telah membuat obesitas sebagai
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang darurat. Berbagai macam
abnormalitas dari lipid dan lipoprotein telah diobservasi terhadap individu yang
obesitas, termasuk peningkatan kolesterol, trigliserida dan penurunan dari kadar
kolesterol HDL.
Dislipidemia adalah peningkatan kolesterol plasma, trigliserida (TG), atau
keduanya, atau penurunan kolesterol HDL yang berkontribusi terhadap
perkembangan aterosklerosis (Goldberg 2008). Selain itu, dislipidemia jga
dikarenakan ketidaknormalan metabolisme lipoprotein, termasuk produksi yang
berlebihan atau kekurangan. Kejadian dislipidemia di masyarakat semakin
meningkat akibat perilaku yang cenderung mengkonsumsi makanan rendah serat
dan tinggi lemak (Mahley et al. 2002) serta terjadi perubahan gaya hidup (Mula et
al. 2007). Meningkatnya asupan makanan tinggi lemak dan rendah serat memicu
terjadinya masalah gizi salah satunya dislipidemia. Salah satu bagian dari
dislipidemia adalah hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah kondisi
dimana kadar kolesterol darah melebihi 250 mg/dl (WHO 2003). Prevalensi
hiperkolesterolemia di Indonesia rentang umur 25-65 tahun menurut SKRT
(2004) adalah sebesar 1.5% dan prevalensi batas akhir (kadar kolesterol darah
200-249 mg/dl) adalah sebesar 11.2%. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dislipidemia adalah obesitas, kadar gula darah, stres, dan merokok (Sunardjo
2007). Hal tersebut didukung juga oleh Malnick et al. (2006) dan Hamayun et al.
(2009) yang menyatakan dislipidemia akan meningkat sering bertambahnya berat
badan dan pertambahan usia. Berdasarkan Romero et al. (2012), stres akan
pekerjaan berdampak pada timbulnya dislipidemia. Romero juga menjelaskan
bahwa stres akan pekerjaan mengakibatkan 1.1 kali (CI 95%) OR 1.04–1.17
2
peningkatan dislipidemia. Namun, Menurut Al-Kaabaa et al. (2012), yang
menyebabkan terjadinya dislipidemia antara lain obesitas, usia, jenis kelamin, dan
diabetes. Berdasarkan penelitian Balitbangkes tahun 2000, dislipidemia
mempunyai presentasi tertinggi dibandingkan faktor risiko lain seperti diabetes
mellitus, hipertensi yaitu sebesar 70.4%. Berdasarkan Suprihatin et al. (2007) juga
menyatakan bahwa overweight dan obesitas merupakan faktor yang
mempengaruhi terjadinya dislipidemia.
Faktor risiko dislipidemia menurut Bahri (2004) terdiri dari yang dapat
diperbaiki yaitu konsumsi lemak, tekanan darah tinggi atau hipertensi, merokok,
diabetes mellitus, kegemukan atau obesitas, tidak aktif (kurang gerak), dan stres.
Faktor risiko yang tidak dapat diperbaiki yaitu keturunan, jenis kelamin, dan usia.
Kurangnya aktivitas fisik dan perubahan gaya hidup juga menjadi faktor penentu
terjadinya dislipidemia. Selain itu, pendidikan yang rendah yang mengakibatkan
memicu adanya kekurangan gizi, memperoleh pekerjaan dengan gaji yang rendah,
terjadinya stres yang dapat pula mengakibatkan terjadinya dislipidemia (Erem et
al. 2008).
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, maka dirasa perlu untuk
dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor risiko kejadian dislipidemia pada
pekerja wanita. Gaya hidup dan faktor lingkungan merupakan fakor risiko yang
dapat berubah sehingga faktor risiko kejadian dislipidemia pada pekerja wanita
dapat berbeda dibandingkan dengan responden lainnya.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor
risiko dislipidemia pada pekerja wanita.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karaktersistik sosial pada pekerja garmen wanita.
2. Menganalisis kebiasaan makan tinggi lemak dan kolesterol pada pekerja
garmen wanita
3. Mengkaji kejadian dislipidemia pada pekerja garmen wanita.
4. Menganalisis status gizi pekerja wanita (IMT dan RLPP).
5. Menganalisis kebiasaan olahraga pekerja wanita.
6. Menganalisis asupan energi dan zat gizi lainnya yaitu protein, lemak ,
kolesterol, lemak jenuh, lemak tak jenuh dan lemak trans pada pekerja wanita.
7. Menganalisis faktor risiko dislipidemia pada pekerja wanita.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi umum mengenai
faktor yang berkaitan dengan peningkatan atau penurunan risiko dislipidemia
sehingga menjadi masukan dalam usaha pencegahan penyakit tersebut. Bagi
perusahaan, penelitian ini dapat membantu dalam upaya perbaikan dan
3
peningkatan kesehatan pekerja sehingga dapat mencegah kerugian ekonomi akibat
penurunan produktivitas.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kesehatan dan kualitas dari pekerja wanita juga menjadi penentu
peningkatan pembangunan tersebut. Semakin banyaknya waktu bekerja, kurang
aktivitas fisik, lingkungan kerja yang tidak sehat dan konsumsi pangan yang
kurang mengakibatkan banyak faktor penyebab penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan dan kualitas pekerja wanita. Selain itu, mereka juga memiliki jam kerja
yang panjang dengan waktu istirahat sedikit dan menu makan siang yang kurang
bermutu. Salah satu gangguan kesehatan yang dialami yaitu dislipidemia.
Dislipidemia dapat menyebabkan seseorang berisiko mengalami diabetes
dan hipertensi. Penyebab dislipidemia belum dapat diketahui secara pasti dan
tidak bersumber dari satu penyebab yang tunggal. Adanya gangguan pada organ
tubuh lainnya seperti ginjal, jantung maupun pembuluh darah diduga dapat
menimbulkan risiko dislipidemia. Selain itu, faktor keturunan/genetik, kelainan
hormonal, penggunaan obat tertentu, dan hiperkolesterolemia,obesitas diduga pula
memiliki kontribusi dalam timbulnya kejadian dislipidemia.
Secara umum, faktor risiko dislipidemia dikelompokkan menjadi dua
yaitu: faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah Faktor risiko
dislipidemia terdiri dari yang dapat diubah/diperbaiki yaitu konsumsi lemak,
tekanan darah tinggi/hipertensi, merokok, diabetes mellitus, kegemukan atau
obesitas, tidak aktif (kurang gerak), dan stres. Faktor risiko yang tidak dapat
diperbaiki atau diubah yaitu keturunan, jenis kelamin atau gender, usia.
Karakteristik pekerja wanita (umur, lama kerja, pendapatan, pendidikan) dapat
mempengaruhi dislipidemia. Semakin tua umur seseorang maka akan lebih
berisiko mengalami dislipidemia. Pendapatan dapat berpengaruh pada stres yang
timbul pada pekerja dan berakibat pada kecenderungan mengalami dislipidemia.
Gaya hidup dengan mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol
menimbulkan penumpukan lemak ditubuh yang biasa dikatakan sebagai obesitas
mengakibatkan mudah terkena dislipidemia. Riwayat penyakit orang tua yang
berhubungan dengan ketidaknormalan kadar profil lipid dalam darah dapat
mempengaruhi terkena dislipidemia.
4
Riwayat kesehatan
-Riwayat penyakit Orang tua
Status Gizi
-IMT
-RLPP
Karakteristik Subjek
dan Keluarga
-Umur
-Pendapatan
-Pendidikan
Dislipidemia
Asupan Zat Gizi
-Energi
-Protein
-Lemak
-Kolesterol
-Lemak trans
-Lemak tak jenuh
-Lemak Jenuh
Gaya Hidup
-Kebiasaan merokok
-Kebiasaan olahraga
-Kebiasaan konsumsi makanan
berisiko (tinggi kolesterol dan
makanan berlemak)
Faktor lain
-Stres
-Diabetes Melitus
-Hipertensi
-Hiperkolesterolmia
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak ditelit
: Hubungan yang diteliti
: Hubungan yang tidak diteliti
Gambar 1 Kerangka pemikiran faktor-faktor risiko dislipidemia pada pekerja
wanita di pabrik garmen Kota Bogor
METODE
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian akan
dilakukan di PT Citra Abadi Sejati yang berlokasi di Kedunghalang, Kabupaten
Bogor. Penelitian ini merupakan satu kesatuan penelitian dengan penelitian “
Efikasi Suplementasi Vitamin D, Kalsium dan Susu terhadap Perbaikan Serum 25
(OH) dan Sindrom Metabolik Pekerja Wanita Usia Subur” oleh Briawan,
Khomsan dan Rimbawan (2013) sebagai baseline pada tahun I yang didanai oleh
Dikti. Penelitian akan dimulai pada bulan September 2013-Oktober 2013.
5
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita pekerja berusia 30-45 tahun
yang bekerja di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati. Subjek penelitian dipilih
secara acak dengan kriteria inklusi: 1) tidak sedang hamil atau menyusui; 2) tidak
mengalami cacat fisik; 3) tidak mengonsumsi alkohol; 4) bersedia
menandatangani formulir persetujuan etik. Adapun kriteria eksklusinya adalah 1)
tidak bersedia mengikuti penelitian; 2) sedang hamil atau sedang menyusui; dan
3) pengisian kuesioner tidak lengkap.
Penentuan jumlah subjek minimal pada penelitian ini menggunakan rumus
sebagai berikut (Lemeshow et al. 1997):
2
�� � 1 − �
�=
�2
=1.96*0.112(1-0.112)/0.5
=38.98 = 40
Keterangan:
n
= jumlah subjek minimal yang diperlukan
α
= derajat kepercayaan
p
= prevalensi batas tinggi (kadar kolesterol darah 200-249 mg/dl) adalah
sebesar 11,2%. (SKRT 2004)
1-p
= prevalensi yang tidak berada pada batas tinggi (kadar kolesterol darah
200-249 mg/dl) adalah sebesar 11,2% (SKRT 2004) adalah sebesar =
88.8 %
d
= limit dari error atau presisi absolut = 10%
Dari rumus tersebut didapatkan n (jumlah sampel) sebesar 38.98 ~ 40 orang.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
mencakup karakteristik subjek (usia, pendidikan terakhir dan pendapatan),
kebiasaan konsumsi makanan berisiko (tinggi kolesterol dan makanan berlemak),
status gizi (IMT dan lingkar pinggang pinggul), data kebiasaan olahraga subjek,
kadar serum trigliserid dan kadar HDL. Jenis dan cara pengumpulan data dapat
dilihat pada Tabel 3. Subyek dipuasakan selama minimal 12 jam, Pengambilan
darah pada vena mediana cubiti dilakukan oleh tenaga profesional dan sampel
darah tersebut diperiksa pada laboratorium terakreditasi.
Pengumpulan data karakteristik subjek serta riwayat penyakit keluarga
subjek diperoleh dari kuesioner. Data aktivitas fisik subjek diperoleh dari
pencatatan kuesioner mengenai alokasi waktu kegiatan yangdilakukan dalam
waktu 2x24 jam, yaitu satu hari kerja dan satu hari libur dengan metode
wawancara. Data mengenai kebiasaan merokok diperoleh melalui kuesioner. Jenis
dan cara pengumpulan data dapat ditinjau pada Tabel 1.
6
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data
No.
1.
Variabel
Karakteristik
individu
2.
Karakteristik sosial
ekonomi individu
3.
Faktor herediter
4.
Asupan zat gizi
5.
Status gizi
6.
Kebiasaan olahraga
7.
Kebiasaan
merokok
Biokimia darah
8.
Jenis data
Cara pengumpulan data
Wawancara
menggunakan kuesioner
Tingkat pendidikan
Tingkat pendapatan
Riwayat penyakit orang tua
(diabetes, hipertensi, penyakit
jantung, hiperkolesterolemia
dll)
Tingkat kecukupan energi dan
zat gizi (protein, lemak total,
asam lemak jenuh, asam lemak
tak jenuh, lemak trans, dan
kolesterol)
Berat badan
Tinggi badan
Lingkar pinggang
Lingkar pinggul
Jenis, durasi dan frekuensi
olahraga
Wawancara
menggunakan kuesioner
Usia
Jumlah konsumsi rokok per
hari
Kadar serum trigliserida
Kadar kolesterol HDL
Wawancara
menggunakan kuesioner
Food recall 2x 24 jam
dan Food Frequency
Questionnaire
Pemeriksaan fisik
Kuesioner activity record
2x 24 jam (hari libur dan
hari kerja)
Wawancara dengan
menggunakan kuesioner
Sampel darah vena
Data status gizi dikumpulkan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan
dan lingkar pinggang. Berat badan pekerja diukur dengan menggunakan
timbangan injak yang telah dikalibrasi dengan ketelitian 0.1 kg. Sampel diukur
dalam posisi berdiri dan berpakaian seminimal mungkin, tanpa isi kantong
maupun alas kaki. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan
microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. Microtoise digantungkan pada dinding yang
rata dengan ketinggian 2 meter dari dasar lantai. Pada saat pengukuran, sampel
berdiri tegak tanpa alas kaki dan tutup kepala, pandangan lurus ke depan dengan
tumit, bokong, punggung, dan kepala bagian belakang menempel pada dinding.
Microtoise kemudian diturunkan sampai menyentuh kepala sampel. Lingkar
pinggang diukur dengan menggunakan pita pengukur dengan ketelitian 0.1 cm.
Pengukuran dilakukan dengan posisi sampel berdiri nyaman dengan berat badan
tersebar merata dan jarak antara kedua kaki 25-30 cm. Pita ditarik secukupnya
agar tidak menekan jaringan lunak dengan posisi pita berada di antara ujung
bawah tulang rusuk dan puncak tulang iliac (panggul).
Pengumpulan sampel darah dilakukan oleh paramedis. Subjek sebelumnya
diinstruksikan untuk berpuasa selama 12 jam sebelum dilakukan pengambilan
darah. Sampel darah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Serum trigliserida
7
dikatakan melebihi batas normal jika ≥150 mg/dl, kadar HDL tergolong rendah
jika 35 tahun. Pendidikan subjek dikelompokkan menjadi dua yaitu rendah
(≤SMA) dan tinggi (>SMA). Pendapatan subjek digolongkan berdasarkan dua kali
upah minimum regional (UMR) Kabupaten Bogor (Rp 2 242 240) menjadi dua
yaitu rendah (≤ Rp 4 484 480) dan tinggi (>Rp 4 484 480). Kategori kadar
kolesterol HDL yaitu tinggi (≥60 mg/dl), rendah (90% AKG)
7.
Konsumsi lemak total 1. Cukup (≤ 30% total
energi)
2. Lebih (> 30% total energi)
8.
Konsumsi asam
1. Cukup (≤ 10% total
AHA (2009)
lemak jenuh
energi)
2. Lebih (> 10% total energi)
9.
Konsumsi asam
1. Cukup (≤ 20% total
AHA (2009)
lemak tak jenuh
energi)
2. Lebih (> 20% total energi)
10. Konsumsi lemak trans 1. Cukup (≤ 1% total energi) AHA (2009)
2. Lebih (> 1% total energi)
11. Konsumsi kolesterol 1. Cukup (< 300 mg/hari)
AHA (2009)
2. Lebih (≥ 300 mg/hari)
12. Durasi dan frekuensi 1. Cukup
Rieskesdas 2007
Olahraga
2. Kurang
13. Kebiasaan merokok
1. Ya
2. Tidak
14
Riwayat penyakit
1. Ya
keluarga (diabetes,
2. Tidak
hipertensi, serangan
jantung, dll)
Uji Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui nilai faktor risiko atau
Odds Ratio (OR) variabel independen terhadap variabel dependen. Seluruh
variabel independen yang berhubungan signifikan melalui analisis bivariat
kemudian dianalisis bersama-sama untuk mengetahui variabel independen yang
paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan model
multiple logistic regression dengan metode enter. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
4.
Status gizi
10
e� +� x +� x +� x + ………+��x�
� � =
1 + e� +� x +� x +� x + ………+��x�
Keterangan:
л (x) = peluang terjadinya dislipidemia (0 = normal, 1 = dislipidemia )
e
= eksponensial
β0 - β1 = koefisien regresi
x1
= usia subjek (0=35)
x2
= Pendidikan terakhir subjek (0= rendah, 1= tinggi)
x3
= Pendapatan keluarga subjek (0=tinggi rendah, 1=rendah)
x4
= riwayat penyakit orangtua (0=tidak ada, 1=ada)
x5
= merokok ( 0=tidak merokok, 1=merokok)
x6
= kebiasan konsumsi makanan kolesterol berlemak (0=tidak sering,
1=sering)
x7
= status gizi subjek (0=normal, 1=lebih)
x8
= lingkar Pinggang pinggul (0=normal, 1=obes)
x9
= tingkat kecukupan energi (0=cukup, 1=lebih)
x10
= tingkat kecukupan protein (0=cukup, 1=lebih)
x11
= asupan energi dari lemak (0=cukup, 1=lebih)
x12
= tingkat konsumsi asam lemak jenuh (0=cukup, 1=lebih)
x13
= tingkat konsumsi asam lemak tak jenuh (0=cukup, 1=lebih)
x14
= tingkat konsumsi lemak trans (0=cukup, 1=lebih)
x15
= tingkat konsumsi kolesterol (0=cukup, 1=lebih)
x16
= durasi olahraga (0=cukup, 1=kurang)
x17
= frekuensi olahraga (0=cukup, 1=kurang)
Definisi Operasional
Subjek adalah pekerja wanita usia 30-50 tahun yang bekerja sebagai buruh
industri di salah satu industri di Kota Bogor.
Usia adalah bilangan yang dinyatakan dalam tahun, dihitung dari tahun kelahiran
hingga tahun penelitian.
Pendidikan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditempuh oleh
subjek.
Pendapatan adalah besar pendapatan atau penghasilan subjek yang diperoleh
dalam sebulan.
Riwayat penyakit orangtua adalah ada tidaknya orang tua subjek yang
pernah/sedang menderita diabetes, hipertensi, penyakit jantung serta
penyakit lainnya yang berhubungan dengan dislipidemia.
Berat badan adalah massa tubuh dalam satuan kilogram yang ditimbang
menggunakan timbangan injak dengan ketelitian 0.1 kg.
Tinggi badan adalah hasil pengukuran tinggi badan sampel dalam posisi berdiri
tegak sempurna menempel ke dinding dan menghadap ke depan diukur
dengan menggunakan microtoise ketelitian 0.1 cm.
11
Lingkar pinggang pinggul adalah rasio hasil pengukuran lingkar pngggang dan
pinggul subjek dengan menggunakan pita ukur dan dinyatakan dalam
sentimeter (cm).
Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh subjek berdasarkan IMT/U yang
dibedakan menjadi kurus, normal, overweight dan obese.
Kecukupan zat gizi adalah jumlah zat gizi seperti energi, protein, lemak, asam
lemak jenuh dan tak jenuh, lemak trans, kolesterol dan serat yang
sebaiknya dipenuhi oleh subjek.
Kebiasaan olahraga adalah kegiatan melakukan olahraga (durasi dan frekuensi
olahraga) guna untuk memperoleh kesehatan jasmiani.
Kebiasaan merokok adalah kebiasaan subjek merokok yang meliputi jumlah
rokok yang dihisap per hari dan lama merokok.
Dislipidemia adalah kondisi dimana kadar serum trigliserida ≥150 mg/dl, kadar
HDL 35 tahun. Subjek yang tergolong usia ≤35 tahun
berjumlah 9 orang dan golongan usia >35 berjumlah 50 orang dengan rata-rata
usia 29±48. Sebaran subjek berdasarkan pengkategorian umur disajikan pada
Tabel 4.
Pendidikan
Pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan sikap
dan perilaku hidup sehat seseorang. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan
memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan
mengimplikasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya
dalam hal kesehatan dan gizi. Pendidikan akan berpengaruh terhadap pola
12
konsumsi pangan. Seseorang yang mempunyai pendidikan formal dan pendapatan
yang tinggi maka makanan yang dikonsumsi akan lebih beragam dan memiliki
kualitas dan kuantitas yang baik.
Tingkat pendidikan subjek dibedakan menjadi 5 golongan yaitu SD, SMP,
SMA, diploma dan sarjana. Dari 59 subjek diperoleh tingkat pendidikan subjek
antara lain SD 5 (5.1%), SMP 8 (13.6 %), SMA 37(62.7%), diploma 5 (8.5%) dan
sarjana 6 (10.2%). Subjek dengan pendidikan >SMA sebanyak 18% dan sisanya
pendidikannya ≤SMA (81.4%). Sebarannya dapat dilihat pada Tabel 4.
Pendapatan
Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kuantitas dan kualitas
makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan maka semakin besar
peluang untuk memilih pangan yang baik. Meningkatnya pendapatan perorangan
maka terjadi perubahan dalam sususan makanan (Suhardjo 1989). Sebaran subjek
berdasarkan karakteristik dan kejadian dislipidemia disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Sebaran subjek berdasarkan karakteristik subjek
Karakteristik subjek
n
%
Umur:
Usia ≤35 tahun
9
15.3
Usia >35 tahun
50
84.7
Tingkat pendidikan
SD
3
5.1
SMP
8
13.6
SMA
37
62.7
Diploma
5
8.5
S1
6
10.2
Pendapatan:
≥2xUMR Kab. Bogor (4.484.480)
14
23.7