IMPLEMENTASI BID ASK SPREAD, VOLUME PERDAGANGAN DAN NILAI PASAR TERHADAP PERIODE KEPEMILIKAN SAHAM (HOLDING PERIOD) (Studi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks Bisnis-27 Periode 2012-2014)

(1)

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF BID ASK SPREAD, TRADING VOLUME AND MARKET VALUE TOWARDS PERIODS OF OWNERSHIP SHARES (HOLDING PERIOD) (Studies On The Company Recorded In Index

Business-27 The Periods 2012-2014)

By

APRIANA DWIFONI PUTRI

The purpose of this research is to know the effect of bid ask spread, trading volume and market value towards holding period. The technique sampling of this research is using purposive sampling method and obtained twenty one companies that was recorded in index Business-27. Data analysis technique that used is multiple regression panel data models and using instrument analysis program Eviews 7. Based on result of test-t (partial) indicating that variable bid ask spread not effect and have the positive relationships towards holding period, variable trading volume effect and have the negative relationships towards holding period and variable market value not effect and have the negative relationships towards holding period. Based on result of test F (simultaneous) indicating that variable bid ask spread, trading volume and market value have effect towards holding period.


(2)

ABSTRAK

IMPLEMENTASIBID ASK SPREAD, VOLUME PERDAGANGAN DAN NILAI PASAR TERHADAP PERIODE KEPEMILIKAN SAHAM (HOLDING PERIOD) (Studi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks

Bisnis-27 Periode 2012-2014)

Oleh

APRIANA DWIFONI PUTRI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar terhadapholding period. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 21 perusahaan yang tercatat dalam indeks Bisnis-27. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda model panel data dan menggunakan alat analisis programEviews 7.Berdasarkan hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel bid ask spreadtidak berpengaruh dan memiliki arah hubungan yang positif terhadap holding period, serta variabel volume perdagangan berpengaruh dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap holding period dan variabel nilai pasar tidak berpengaruh dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap holding period. Berdasarkan uji F (simultan) menunjukkan bahwa variabelbid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar berpengaruh terhadapholding period.

Kata Kunci: Bid Ask Spread, Holding Period, Nilai Pasar dan Volume Perdagangan


(3)

IMPLEMENTASIBID ASK SPREAD, VOLUME PERDAGANGAN DAN NILAI PASAR TERHADAP PERIODE KEPEMILIKAN SAHAM (HOLDING PERIOD) (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DALAM INDEKS BISNIS-27

PERIODE 2012-2014)

Oleh

Apriana Dwifoni Putri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

IMPLEMENTASIBID ASK SPREAD, VOLUME PERDAGANGAN DAN NILAI PASAR TERHADAP PERIODE KEPEMILIKAN SAHAM (HOLDING PERIOD) (Studi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks

Bisnis-27 Periode 2012-2014)

(Skripsi)

Oleh

APRIANA DWIFONI PUTRI

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Kerangka Pemikiran ... 33


(6)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasar Teori ... 9

2.1.1 Teori Asimetri Informasi ... 9

2.1.2 Investasi ... 11

2.1.3 Saham ... 17

2.1.4 Pasar Efisien ... 19

2.1.5 Holding Period ... 24

2.1.6 Bid Ask Spread ... 25

2.1.7 Volume Perdagangan ... 26

2.1.8 Nilai Pasar ... 27

2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

2.3 Kerangka Pemikiran ... 31

2.4 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Jenis Data dan Sumber Data ... 35

3.3 Populasi ... 36

3.4 Sampel ... 36


(7)

ii

3.6 Definisi Operasional ... 38

3.6.1 Variabel Dependen ... 38

3.6.2 Variabel Independen... 39

3.7 Teknik Analisis Data ... 42

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 42

3.7.2 Analisis Regresi Berganda Model Panel Data ... 42

3.7.3 Pemilihan Model ... 45

3.8 Uji Hipotesis ... 47

3.8.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 47

3.8.2 Uji Parsial (uji statistik t) ... 48

3.8.3 Uji Simultan (uji statistik F) ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 51

4.1.1 Adaro Energy Tbk. ... 51

4.1.2 Astra Internasional Tbk. ... 52

4.1.3 Bank Central Asia Tbk. ... 55

4.1.4 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ... 57

4.1.5 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ... 59

4.1.6 Bank Danamon Indonesia Tbk. ... 61

4.1.7 Bank Mandiri (Persero) Tbk. ... 64

4.1.8 Global Mediacom Tbk. ... 65

4.1.9 Bumi Serpong Damai Tbk. ... 66

4.1.10 Charoen Pokphand Indonesis Tbk. ... 68

4.1.11 XL Axiata Tbk. ... 69

4.1.12 Vale Indonesia Tbk. ... 71

4.1.13 Indofood Sukses Makmur Tbk. ... 73

4.1.14 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. ... 75

4.1.15 Kalbe Farma Tbk. ... 76

4.1.16 Lippo Karawaci Tbk. ... 79

4.1.17 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. ... 80

4.1.18 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. ... 82

4.1.19 Semen Indonesia (Persero) Tbk. ... 83

4.1.20 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. ... 84

4.1.21 United Tractors Tbk. ... 86

4.2 Hasil Analisis Data ... 87

4.2.1 Hasil Perhitungan Holding Period ... 87

4.2.2 Hasil Perhitungan Bid Ask Spread ... 89

4.2.3 Hasil Perhitungan Volume Perdagangan ... 91

4.2.4 Hasil Perhitungan Nilai Pasar ... 93

4.3 Analisis Statistik Deskriptif ... 95

4.4 Analisis Regresi Model Panel Data ... 98

4.5 Pemilihan Model ... 100

4.6 Hasil Pengujian Hipotesis ... 102

4.6.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 102

4.6.2 Uji t (Parsial) ... 103


(8)

iii

4.7 Pembahasan ... 106

4.7.1 Pengaruh Bid Ask Spread Terhadap Holding Period ... 106

4.7.2 Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Holding Period 108 4.7.3 Pengaruh Nilai Pasar Terhadap Holding Period ... 111

4.7.4 Hubungan Bid Ask Spread, Volume Perdagangan Dan Nilai Pasar Terhadap Holding Period ... 113

4.8 Keterbatasan Penelitian ... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 116

5.2 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118


(9)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Sampel Perusahaan dalam Indeks Bisnis-27 Periode 2012-2014 121 2. Data Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun, Volume Perdagangan

Akhir Tahun dan Holding Period Saham Perusahaan Periode ...

2012-2014 ... 122

3. Data Bid Ask Spread Perusahaan Sampel Periode 2012-2014 ... 125

4. Data Volume Perdagangan Perusahaan Periode 2012-2014 ... 128

5. Data Closing Price, Jumlah Saham Beredar Akhir Tahun dan Nilai ... Pasar Perusahaan Periode 2012-2014 ... 129

6. Data Holding Period, Bid Ask Spread, Volume Perdagangan dan Nilai Pasar Perusahaan Periode 2012-2014 ... 132

7. Hasil Analisis Deskriptif ... 135

8. Pooled Least Square (PLS) ... 136

9. Fixed Effect Model (FEM) ... 137

10. Random Effect Model (REM) ... 138

11. Chow-test atau Likelihood Ratio Test ... 139

12. Uji Hausman ... 140

13. Tabel t ... 141


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Holding Period Saham pada Beberapa Perusahaan yang Terdaftar di

Indeks Bisnis-27 Periode 2012-2014 ... 5

2. Penelitian Terdahulu ... 30

3. Sampel Penelitian ... 37

4. Definisi Operasional... 41

5. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 48

6. Hasil Perhitungan Holding Period ... 88

7. Hasil Perhitungan Bid Ask Spread ... 90

8. Hasil Perhitungan Volume Perdagangan ... 92

9. Hasil Perhitungan Nilai Pasar ... 94

10. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 96

11. Chow-test atau Likelihood Ratio Test ... 99

12. Uji Hausman ... 100

13. Hasil Statistik Model Random Effect ... 100

14. Uji Determinasi (R2) ... 102

15. Hasil Perhitungan Uji t ... 103


(11)

(12)

(13)

(14)

MOTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS Surah Al-Insyirah 94 : 5-8)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendaoat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat

siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (QS Surah Al-Baqarah : 286)

Don t put till tomorrow what you can do today (Anonim)


(15)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ini dapat diselesaikan. Shalawat serta

salam selalu dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Karya ini ku persembahkan sebagai tanda cinta dan kasih ku kepada:

Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Soewarto dan Ibunda Juriah, yang selalu menjadi penyemangatku, terimakasih untuk doa, cinta, kasih sayang, pengorbanan dan keikhlasan yang selalu diberikan. Terima kasih ayah dan ibu

kalian adalah motivator dan inspirator terbesar dalam hidupku.

Kakak-kakakku tercinta Eka Apritriasa Koco Sunyoto, Erfindo Febriyanto dan Rara Septiandari serta kakak-kakak iparku Fitria Fatimah, Mizam Rizki dan Endriyana Andang Prihantono dan keponakan-keponakan kecilku Azka Alvino

Avinki dan Ibnatya Qudwatul Sakhi Ratifah terimakasih atas doa, dukungan, keceriaan, kasih sayang yang telah diberikan selama ini.

Semua keluarga, sahabat dan orang yang menyayangiku terimakasih telah memberikan doa, dukungan dan motivasi sehingga karya ini dapat terselesaikan.


(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Apriana Dwifoni Putri, lahir di Metro, 22 April 1994. Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Soewarto dan Ibu Juriah. Penulis memiliki tiga orang kakak bernama Eka Apritriasa Koco Sunyoto, Erfindo Febriyanto dan Rara Septiandari.

Latar belakang pendidikan yang telah dijalani oleh penulis adalah menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Pertiwi Metro pada tahun 2000, Sekolah Dasar (SD) di SD Pertiwi Teladan Metro pada tahun 2006, Sekolah Menengan Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Metro pada tahun 2009 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2012.

Tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Tertulis. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif tergabung pada organisasi. Pada bulan Januari 2015 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sri Tunggal, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan.


(17)

SANWACANA

Alhamdullilah segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan dan shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW yang

selalu dinantikan syafa’atnya di Yaumul akhir sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Implementasi Bid Ask Spread, Volume Perdagangan dan Nilai Pasar Terhadap Periode Kepemilikan Saham (Holding Period) (Studi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks Bisnis-27 Periode 2012-2014)” disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B) di Universitas Lampung.

Selama proses penyusunan skripsi penulis menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki maka, selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT karena berkat limpahan rahmat, karunia serta nikmatNya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi ini.

2. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(18)

3. Bapak Drs. A. Effendi, M.M., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 4. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis, Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menyampaikan masukkan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc selaku Sekretasis Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung atas bimbingan dan motivasinya.

6. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan, arahan, masukan, nasihat, saran dan kritik dan memberikan banyak pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

7. Bapak Mohammad Machrus, S.E., M.Si selaku Dosen Pembahas/Penguji yang telah banyak memberikan nasihat, masukan dan saran yang membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

8. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah banyak membantu, mendukung serta memberikan motivasi penulis selama perkuliahan dan selama menyelesaikan Skripsi.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung terima kasih atas ilmu, bantuan dan bimbingannya selama penulis menjadi Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis.


(19)

10. Kedua Orang Tuaku tercinta Bapak Soewarto dan Ibu Juriah yang telah menjadi motivator dan inspirator terbesar dalam hidup, terima kasih atas segala doa, kasih sayang serta dukungan dari Bapak dan Ibu.

11. Kakak-kakakku Eka Apritriasa Koco Sunyoto, Ervindo Febriyanto dan Rara Septiandari serta kakak-kakak iparku Fitria Fatimah, Mizam Rizki dan Endriyana Andang Prihantono dan keponakan-keponakan kecilku Azka Alvino Avinki dan Ibnatya Qudwatul Sakhi Ratifah terima kasih untuk doa, semangat, dukungan dan keceriaan yang telah diberikan, kalian yang terbaik. 12. Untuk kakak, sekaligus sahabat terbaik A. Ivan Sanjaya yang terus

memberikan dukungan, semangat, motivasi dan selalu mendampingi dalam menyelesaikan skripsi ini sampai selesai, terimakasih untuk segalanya ^^ 13. Sahabat-sahabat terbaik, tercinta dan tersayang Anjar Mubasitoh, Riza

Merinda, Nani Dwi Nurjanah, Fitria Purwaningsih, Ika Aprilia Rahma Fusolekah, Eka Novia Harningsih, Yulia Asnita terutama Vina Astika dan Nona Rivanty Umica terima kasih kalian telah menemani hari-hariku dalam suka dan duka selama ini semoga persahabatan kita akan terus terjaga sampai nanti dan selamanya.Love you guys ^^

14. Teman-teman terbaik Ahmad Nasirul Huda, Abdul Malik, Arif Rachman, I Made Widiyana, Aan Novianto, Rohmanudin, Muhammad Sulaiman dan Dwi Prasetyo terima kasih telah memberikan semangat dan dukungan semoga pertemanan kita bisa terus terjalin sampai kapanpun


(20)

15. Teman-teman seperjuangan Lestarida, Radisty Noorfizir, Noferawati, Ika Nofiyanti, Gaby Rodorea Agrippina, Yunita Dwi Andayani, Amelia Diana Sari, Wiwin Rahayu, Rida Lidiawati, Fitri Aningsih dan seluruh teman-teman ABI 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

16. Teman-teman satu bimbingan May Audina Sihombing, Sayu Linda Anggraeni dan Lily Oktaviani terima kasih untuk waktu kebersamaanya, waktu diskusi dan dukungannya, sukses selalu untuk kalian.

17. Sahabat-sahabatku sejak SMA Chairani Salamah, Nadya Hani’ Mari’a dan

Puji Rahmania terima kasih atas semangat, doa, motivasi dan dukungannya selama ini walaupun jarak memisahkan kita semoga persahabatan kita akan terus terjalin sampai nanti.Love you kalian ^^

18. Sahabat-sahabatku sejak SMP Hanifia Zahra Rahmawati, Ine Olivia dan Juli Sekar Arum terima kasih untuk semangat, doa dan dukungannya walaupun jarak dan waktu menjadi penghalang semoga persahabatan kita teteap terjaga dan terus terjalin sampai kapanpun.Love yoi PIZA ^^

19. Keluarga KKN Desa Sri Tunggal, Kec. Buay Bahuga Kab. Way Kanan Bapak Suherman beserta keluarga, Mas Supriyanto dan teman-teman KKN Afsani Saputri, Dwi Asih Cahya Ningrum, Erna Maya Sari, Mahfudin, Rohmadani Tanjung, Batinta O. P. S. M dan Thariq Perdana Putra, terima kasih untuk pengalaman luar biasa selama 40 harinya semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapanpun


(21)

20. Seluruh keluarga yang telah mendukung dan memberikan doa untukku tante Lina, Bulek Iping, Mas Agung, Mba Dian, Om, Bude dan Pakde semuanya terima kasih atas semangat yang telah diberikan.

21. Almamater tercinta Universitas Lampung yang penuh kenangan suka maupun duka

Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Desember 2015 Penulis


(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset finansial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (real asset). Investasi pada aset-aset keuangan dapat dilakukan baik melalui pasar uang maupun pasar modal. Melalui pasar uang, investasi dapat berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang lainnya. Sedangkan melalui pasar modal, investasi dapat berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan sebagainya. Investasi pada aset-aset riil dapat berupa pembelian aset-aset yang berbentuk fisik seperti emas, tanah, maupun bangunan (Sunariyah, 2006). Namun dalam penelitian ini investasi yang digunakan adalah investasi pada aset keuangan(financial asset)yaitu melalui pasar modal berupa saham.


(23)

2

Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi. Ketika melakukan kegiatan investasi, investor memiliki kebebasan dalam memilih jenis investasi yang ada di dalam pasar modal.

Pasar modal dapat menjadi salah satu alternatif bagi investor untuk berinvestasi pada aset-aset finansial. Dimana pasar modal memiliki peran untuk menjembatani pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Selain memiliki kebebasan dalam menentukan jenis saham, investor juga memiliki kebebasan dalam menentukan jumlah lembar saham yang ingin dimiliki serta rentang waktu atau lamanya memegang saham tersebut. Menentukan rentang waktu memegang saham, investor harus mempertimbangkan risiko yang akan muncul dan pengembalian yang hendak didapat. Jika investor memprediksikan bahwa saham perusahaan yang dibelinya tersebut dapat menguntungkan, maka investor akan cenderung menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lebih lama, tentunya dengan harapan bahwa harga jual saham tersebut akan lebih tinggi di masa yang akan datang. Sebaliknya, investor akan segera melepas saham yang telah dibelinya, jika diprediksikan bahwa harga saham tersebut akan mengalami penurunan. Hal itu dilakukan oleh investor untuk mengurangi risiko tertentu demi mendapatkan profit yang maksimal.


(24)

3

Menurut Jones (2000) dalam Purnaningputri (2014) lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi dengan sejumlah uang yang bersedia dikeluarkan atau dengan kata lain rata-rata panjangnya waktu investor menahan saham perusahaan selama jangka waktu atau periode tertentu disebut Holding Period. Holding Period merupakan rata-rata lamanya investor dalam menahan atau memegang saham suatu perusahaan selama periode waktu. Fenomena holding period tampak jelas diamati pada perusahaan-perusahaan dengan perdagangan saham yang aktif di bursa saham. Di Indonesia saham-saham LQ45 merupakan perusahaan-perusahaan yang memiliki likuiditas saham yang paling besar. Likuiditas saham ditunjukkan dengan aktivitas perdagangan saham yang tinggi. Faktor-faktor yang memengaruhi investor dalam memutuskan lamanya memegang saham antara lainbid ask spread,volume perdagangan dan nilai pasar.

Bid ask spread adalah selisih antara harga beli tertinggi dimana investor bersedia untuk membeli saham dengan harga jual terendah dimana investor bersedia untuk menjual sahamnya. Bid ask spread merupakan cerminan dari biaya transaksi. Biaya transaksi (transaction cost) dapat didefinsikan sebagai biaya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi investasi, merupakan bagian dari proses investasi dan berdampak langsung terhadap kinerja suatu investasi. Investor akan menahan saham yang dimilikinya sampai pada tingkat harga tertentu, untuk menutup biaya yang timbul dari transaksi saham yang dilakukan dan memperoleh keuntungan optimal. Bid ask spread dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan keputusan investasi yang dilakukan oleh investor dalam rangka mendapatkangain ataunet return yang optimal dan mengurangi tingkat risiko serendah-rendahnya.


(25)

4

Bagi seorang investor pemegang saham biasa, besarnyaspread atau selisih antara bid price dan ask price akan sangat mempengaruhi lamanya seorang investor dalam menahan atau memegang aset yang dimilikinya. Perbedaan harga jual saham (ask price) dan harga beli saham (bid price) mempengaruhi tingkat likuiditas saham tersebut. Semakin kecil selisih (spread) harga saham, maka semakin likuid saham tersebut, sehingga akan diminati oleh pasar, dan pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham pada periode selanjutnya. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh bid ask spread terhadap holding period pernah dilakukan oleh Wisayang (2011) pada saham LQ 45 yang menghasilkan bid-ask spread berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumayanti (2015) yang menghasilkan bid ask spreadtidak berpengaruh terhadapholding period.

Nilai pasar saham (market value) menunjukkan nilai sebuah perusahaan, semakin besar nilai pasar suatu perusahaan, semakin lama pula investor akan menahan. Nilai pasar saham merupakan harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu akibat aktivitas transaksi di pasar bursa (mekanisme pasar). Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh nilai pasar terhadap holding period pernah dilakukan oleh Kusumayanti (2015) yang menghasilkan market value berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisayang (2011) yang menghasilkan market value mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadapholding period.

Volume perdagangan (trading volume) merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan di pasar. Berdasarkan penelitian sebelumnya


(26)

5

yang dilakukan oleh Haryani (2011) hasil penelitian membuktikan bahwa secara parsial variabel bid ask spread dan nilai pasar berpengaruh positif secara signifikan terhadap holding period. Sedangkan volume perdagangan berpengaruh negatif signifikan terhadap holding period. Hasil penelitian ini juga diperoleh bukti bahwa bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap holding period saham. Berikut ini adalah tabel holding period saham pada beberapa perusahaan yang terdaftar di Indeks Bisnis-27 periode 2012-2014:

Tabel 1.Holding PeriodSaham pada beberapa Perusahaan yang terdaftar di Indeks Bisnis-27 periode 2012-2014 (satuan hari)

No Kode Saham 2012 2013 2014

1 ASII 7,604 5,236 5,008

2 BBCA 8,353 8,059 7,304

3 BBNI 3,188 2,946 2,992

4 PGAS 4,147 3,869 4,946

5 TLKM 4,379 1,542 0,838

Rata-rata 5,5342 hari 4,3304 hari 4,2176 hari Sumber :www.idx.co.id(data diolah 2015)

Menentukan lamanya investor menahan atau memegang saham dapat dihitung dari saham yang beredar pada perusahaan dan volume perdagangan atau volume transaksinya. Pada tabel dapat dilihat rata-rata holding period dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2012 rata-rata holding period sebesar 5,4 hari kemudian pada tahun 2013 rata-rata holding period mengalami penurunan yaitu sebesar 4,2 hari sedangkan di tahun berikutnya tahun 2014 holding period tidak mengalami penurunan atau kenaikan yaitu sebesar 4,2 hari. Investor yang akan berinvestasi pada suatu perusahaan pasti akan mencari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan yang akan di investasikan sahamnya.


(27)

6

Sesuai dengan teori asimetri informasi dimana seorang investor memiliki informasi yang lebih dibandingkan dengan investor lain, dengan memiliki informasi yang lebih akan memudahkan investor untuk mengambil keputusan dalam menentukan perusahaan mana yang akan dipilih untuk ditanamkan sahamnya, dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi serta dapat menentukan periode kepemilikan saham pada perusahaan sehingga mendapat keuntungan yang diharapkan. Jika informasi yang diperoleh oleh investor tidak sesuai dengan yang dibutuhkan maka investor tidak dapat mengambil keputusan dengan baik untuk menginvestasikan sahamnya sehingga bisa berdampak buruk dan menyebabkan kerugian bagi investor.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang digunakan memiliki arah pengaruh dan signifikansi yang berbeda-beda tentang holding period saham. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh variabel bid-ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar terhadap periode kepemilikan saham (holding period). Obyek penelitian yang dipilih yaitu pada Indeks Bisnis-27 periode 2012-2014. Sehingga judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Implementasi Bid Ask Spread, Volume Perdagangan Dan Nilai Pasar Terhadap Periode Kepemilikan Saham (Holding Period) (Studi pada Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks Bisnis-27 Periode


(28)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah bid ask spread berpengaruh signifikan terhadap holding period pada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27 ?

2. Apakah volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadapholding period pada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27 ?

3. Apakah nilai pasar berpengaruh signifikan terhadap holding period pada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27 ?

4. Apakah bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap holding period pada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh bid ask spread terhadap holding periodpada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27

2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh volume perdagangan terhadap holding periodpada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27

3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai pasar terhadap holding period pada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27


(29)

8

4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh bid-ask spread,volume perdagangan dan nilai pasar secara simultan terhadapholding periodpada perusahaan yang tercatat pada Indeks Bisnis-27

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang lamanya atau waktu yang baik dalam menaham saham, sehingga dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ilmiah dan dengan menggunakan teori asimetri informasi seseorang dapat memperoleh informasi yang lebih dibandingkan yang lain sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.

3. Bagi Individu

Penelitian ini sebagai pendalaman ilmu yang telah didapatkan penulis selama duduk dibangku perkuliahan dan sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana penulis.


(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Asimetri Informasi

Konflik kepentingan terus meningkat karena pihak principal tidak dapat memonitor aktivitas agent sehari-hari untuk memastikan bahwa agent bekerja sesuai dengan keinginan para pemegang saham. Sebaliknya, agent sendiri memiliki banyak informasi penting mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara kesleuruhan. Hal ini lah yang memicu timbulnya ketidakseimbangan informasi antara principal dan agent. Kondisi ini dinamakan dengan asimetri informasi.

Menurut Rahmawati (2006) dalam Pertiwi (2015) asimetri informasi merupakan sebuah keadaan dimana manajer mempunyai akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Menurut Sartono (2006) manajer umumnya tidak memiliki pengetahuan yang lebih tentang pasar saham dan tingkat bunga di masa datang, tetapi mereka umumnya lebih mengetahui kondisi dan prospek perusahaan. Jika seorang manajer mengetahui


(31)

10

prospek perusahaan lebih baik dari analis atau investor maka muncul apa yang di sebutasymmetric information.

Asimetri informasi timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan pemegang saham atau stakeholderslainnya. Dengan demikian beberapa konsekuensi tertentu hanya akan diketahui pihak lain yang juga memerlukan informasi tersebut. Asimetri informasi dapat terjadi di antara dua kondisi ekstrim yaitu perbedaan informasi yang kecil sehingga tidak mempengaruhi manajemen atau perbedaan yang sangat signifikan sehingga sangat berpengaruh terhadap manajemen dan harga saham. Dampak potensial asimetri informasi adalah timbulnya kegagalan pasar.

Ketidaksamaan informasi (asymmetric information) adalah asumsi dimana investor dan manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan dari pada yang dimiliki oleh investor. Telah diketahui bahwa manajer perusahaan pasti lebih mengetahui tentang informasi berkaitan dengan kondisi dan prospek perusahaan dibandingkan dengan investor atau analis. Ada dua tipe asimetri informasi yaitu:

1. Adverse selection adalah jenis asimetri informasi di mana satu pihak atau lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, dan transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan dari pada investor. Cara yang dapat digunakan para manajer dan pihak dalam lainnya dalam memanfaatkan


(32)

11

kelebihan informasi atas beban pihak-pihak luar seperti dengan pembiasan atau pengelolan informasi yang disampaikan kepada investor. Jika para investor mengetahui bahwa informasi yang disampaikan adalah informasi bias, maka mereka akan berhati-hati dalam membeli sekuritas perusahaan, yang berakibat bahwa pasar modal dan pasar manajer tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

2. Moral hazard yaitu permasalahan yang muncul jika agent tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja. Dapat terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar dimana pihak manajemen lebih mengetahui dibandingkan pihak lain.

Ketidakseimbangan informasi pada umumnya dapat terjadi karena adanya transaksi jual beli antara para broker dan investor, dimana broker mengalami kekurangan informasi dan dilain pihak investor memiliki banyak informasi. Disamping itu, ketidakseimbangan informasi juga dapat terjadi apabila saham perusahaan dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dari nilai pasarnya.

2.1.2 Investasi

2.1.2.1 Pengertian Investasi

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010). Menurut Jogiyanto (2003) investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.


(33)

12

Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset real (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun aset financial (deposito, saham ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan. Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani menanggung risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada aset-aset finansial lainnya yang lebih kompleks seperti warrants, optiondanfuturesmaupun ekuitas internasional.

2.1.2.2 Tipe Investasi

Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain. Tipe-tipe investasi yaitu (Jogiyanto, 2003):

1. Investasi Langsung

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjualbelikan. Aktiva keuangan yang tidak dapat diperjualbelikan biasanya diperoleh melalui bank komersial berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito.


(34)

13

2. Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Perusahaan investasi dapat diklasifikasikan sebagai unit investment trust, closed-end investment companies dan open-end investment companies.

2.1.2.3 Tujuan Investasi

Menurut Tandelilin (2010) ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak

melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.


(35)

14

2.1.2.4 Proses Investasi

Menurut Tandelilin (2010) proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antarareturnharapan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return harapan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin besar return harapan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus di pertimbangkan. Ada beberapa proses investasi yaitu (Tandelilin, 2010):

1. Dasar Keputusan Investasi

Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Berikut ini akan dibahas masing-masing dasar keputusan investasi:

a. Return

Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Pada konteks manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Pada konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual atau yang terjadi (realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu.


(36)

15

b. Risiko

Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan returnyang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkatreturnharapan.

c. Hubungan Tingkat Risiko danReturnHarapan

Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pulareturnharapan atas aset tersebut, demikian sebaliknya.

2. Proses Keputusan Investasi

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:

a. Penentuan Tujuan Investasi

Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Investor biasanya lebih menyukai investasi pada sekuritas yang mudah diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih berisiko tetapi memberikan harapan returnyang tinggi.


(37)

16

b. Penentuan Kebijakan Investasi

Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi sekuritas luar negeri).

c. Pemilihan Strategi Portofolio

Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas informasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.

d. Pemilihan Aset

Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilikan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.


(38)

17

e. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio

Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.

2.1.3 Saham

Menurut Sihombing (2008) saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak tertentu (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki saham, seseorang atau sekumpulan orang atau sebuah perusahaan berarti ikut memiliki perusahaan tersebut. Saham merupakan salah satu dari bermacam-macam surat berharga (efek) yang umum diperjualbelikan melalui bursa efek. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan saham preferen (preferred stock). Saham preferen mempunyai hak-hak prioritas lebih dari saham biasa. Dan yang terkahir adalah saham treasuri (treasury stock).


(39)

18

1. Saham Preferen

Menurut Jogiyanto (2003) saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi. Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara obligasi dan saham biasa.

2. Saham Biasa

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu hak kontrol, hak menerima pembagian keuntungan dan hak preemptive (hak mendapat presentasi pemilikan yang sama).

3. Saham Treasuri

Saham treasuri (treasury stock) adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri.


(40)

19

2.1.4 Pasar Efisien

2.1.4.1 Definisi Pasar Efisien

Konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik informasi di masa lalu, maupun informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga (Tandelilin, 2010). Menurut Jogiyanto (2003) secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi, yaitu:

1. Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Nilai Intrinsik Sekuratis

Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan informasi laporan keuangan berasal dari praktek analis sekuritas yang mencoba menemukan sekuritas-sekuritas dengan harga yang kurang benar (mispriced). Sekuritas-sekuritas yang dihargai kurang benar (mispriced) merupakan sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya. Untuk konteks seperti ini, maka efisiensi pasar (market efficiency) diukur dari seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai intrinsiknya.

2. Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi dari Ekspektasi Harga

Menurut Fama (1970) dalam Jogiyanto (2003) suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas “mencerminkan secara penuh” informasi


(41)

20

yang tersedia. Definisi dari Fama menekankan pada dua aspek, yaitu “fully reflect” dan “information available”. Pengertian dari “fully reflect

menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada. Pasar dikatakan efisien menurut Fama ini jika dengan menggunakan informasi yang tersedia (information available), investor-investor secara akurat dapat mengekspektasi harga dari sekuritas bersangkutan.

3. Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi

Definisi efisiensi pasar sebelumnya yang hanya menekankan pada akurasi harga akibat informasi yang tersedia mengabaikan distribusi dari informasinya. Beaver (1989) dalam Jogiyanto (2013) memberikan definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada distribusi informasi yaitu pasar dikatakan efisien terhadap suatu informasi, jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut. Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika setiap orang mengamati suatu sistem informasi yang menghasilkan informasi, maka setiap orang dianggap mendapatkan informasi yang sama. Definisi Beaver ini mempunyai arti bahwa pasar dikatakan efisien terhadap satu set informasi yang spesifik (dihasilkan dari suatu sistem informasi) jika harga yang terjadi setelah informasi diterima oleh pelaku pasar sama dengan harga yang akan terjadi jika setiap orang mendapatkan set informasi tersebut atau disebut denganfull-information price.

4. Definisi Efisiensi Pasar Didasarkan pada Proses Dinamik

Awal dari literatur efisiensi pasar mengasumsikan bahwa kecepatan penyesuaian (speed of adjustment) dari harga sekuritas karena penyebaran


(42)

21

informasi yang ada terjadi dengan seketika. Konsep terbaru dari efisiensi pasar tidak mengharuskan kecepatan penyesuaian harus terjadi dengan seketika, tetapi terjadi dengan cepat (quickly) setelah informasi disebarkan untuk tersedia bagi semua orang. Jones (1995) dalam Jogiyanto (2003) memberikan definisi pasar efisien yang memasukkan unsur dari kecepatan penyesuaian yaitu suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya secara cepat dan penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia terhadap aktiva tersebut.

3.1.4.2 Bentuk-Bentuk Pasar Efisien

Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) sedangkan pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decionally efficient matket). Bentuk-bentuk dijelaskan sebagai berikut:

1. Efisiensi Pasar Secara Informasi

Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara sekuritas dengan informasi. Fama (1970) dalam Jogiyanto (2003) menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam


(43)

22

bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut:

a. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (weak form)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Berarti bahwa untuk pasar yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

b. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (semistrong form)

Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara pernuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all publicly available information) seperti earning, dividen, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan, dan peristiwa-peristiwa terpublikasi lainnya yang berdampak pada aliran kas perusahaan di masa mendatang termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten.


(44)

23

c. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (strong form)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminka (fully reflect) semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai infomasi yang privat.

Tujuan dari Fama membedakan ke dalam tiga macam bentuk pasar efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk pasar efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat.

2. Efisiensi Pasar Secara Keputusan

Pembagian efisiensi pasar oleh Fama ini didasarkan pada ketersediaan informasi, sehingga efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Untuk informasi yang tidak perlu diolah lebih lanjut, seperti misalnya informasi tentang pengumuman laba perusahaan, pasar akan mencerna informasi tersebut dengan cepat. Akan tetapi untuk informasi yang masih perlu diolah lebih lanjut, ketersediaan informasi saja tidak menjamin pasar akan efisien. Misalnya informasi tentang pengumuman merjer oleh suatu perusahaan emiten. Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk setengan kuat yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan.


(45)

24

Perbedaannya adalah, jika efisiensi pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja yaitu ketersediaan informasi, sedangkan efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua buah faktor yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar.

2.1.5 Holding Period

Holding period adalah periode waktu perkiraan atau riil dimana sebuah investasi diatribusikan kepada investor tertentu. Lamanya kepemilikan saham oleh investor dikenal dengan holding period. Menurut Jones (2000) dalam Purnaningputri (2014)holding periodadalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh investor untuk berinvestasi dengan sejumlah uang yang mereka keluarkan atau dengan kata lain rata-rata panjangnya waktu investor menahan saham perusahaan selama periode tertentu.

Holding period adalah jangka waktu kepemilikan surat berharga yang anda beli. Dengan mengetahui berapa lama jangka waktu kepemilikan, perkiraan dividen yang akan diterima, dapat diketahui secara teoritis berapa harga saham yang anda miliki bila dijual kelak (Manurung, 2009). Holding period merupakan variabel yang memberikan indikasi tentang rata-rata panjangnya waktu investor untuk menahan saham suatu perusahaan. Investor dalam berinvestasi selalu mempertimbangkan risiko, oleh karena itu selalu memilih risiko sampai tingkat tertentu untuk mendapatkan gain yang maksimal. Pengurangan risiko dapat dilakukan dengan memilih jenis saham yang berkinerja baik.

Menurut Atkins dan Dyl (1997)dalamPurnaningputri (2014) perhitunganholding period merupakan perkiraan kasar dari jangka waktu kepemilikan saham karena


(46)

25

setiap investor tidak mungkin memiliki waktu yang sama dalam memegang saham. Holding period ditunjukkan melalui perbandingan antara jumlah saham beredar dengan volume transaksi saham. Angka yang ditunjukkan dari holding periodbukan berarti seorang investor menahan sahamnya selama itu dengan pasti, namun angka tersebut menunjukkan bahwa semakin besar angka tersebut maka semakin lama jangka waktu seorang investor dalam menahan atau memegang sahamnya.Holding perioddihitung dengan rumus:

=

2.1.6 Bid Ask Spread

Menurut Guinan (2010) ask adalah harga yang diinginkan penjual untuk sebuah surat berharga juga dikenal sebagai harga penawaran (offer price). Askmerupakan lawan kata bid atau harga yang diinginkan pembeli untuk sebuah surat berharga. Kata-katabiddanaskhampir digunakan pada semua pasar keuangan didunia, baik itu pasar saham, obligasi, mata uang maupun derivatif. Bid adalah harga yang diajukan oleh investor, pedagang, atau perantara untuk membeli sebuah surat berharga. Bid mencantumkan harga dan jumlah surat berharga yang akan di beli. Bid adalah kebalikan dari ask, penetapan harga yang ingin diterima oleh penjual untuk surat berharga dan jumlah surat berharga yang akan di jual pada harga tersebut.

Menurut Fabozzi (1999) dalam Purnaningputri (2014) bid ask spread adalah fungsi dari transaction cost atau biaya transaksi, yaitu biaya untuk membeli atau menjual suatu surat berharga yang terdiri dari komist, ongkos, biaya pelaksanaan


(47)

26

dan biaya peluang. Menurut Jones (2000) dalam Purnaningputri (2014) bid ask spread merupakan selisih antara ask price dan bid price. Bid price merupakan harga beli tertinggi dimana investor bersedia untuk membeli saham, sedangkan ask price merupakan harga jual terendah dimana investor bersedia untuk menjual sahamnya. Investor memperoleh keuntungan darispreadkedua harga tersebut.

Formulasi perhitunganbid ask spreadadalah sebagai berikut:

=

( + )/2

Keterangan :

= rata-ratabid ask spreadsaham perusaaniselama tahunt = jumlah hari transaksi saham perusahaaniselama tahunt

= harga jual terendah yang menyebabkan investor setuju untuk menjual saham perusahaanipada harit

= harga beli tertinggi yang menyebabkan investor setuju untuk membeli saham perusahaanipada harit

2.1.7 Volume Perdagangan

Menurut Abdul dan Nasuhi (2000) dalam Dewi (2015) volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu. Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham tersebut di minati oleh para investor. Besarnya variabel volume perdagangan diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham yang dapat dilihat melalui indikator aktivitas volume perdagangan.Trading


(48)

27

Volume Activity (TVA) merupakan suatu indikator yang digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan.

2.1.8 Nilai Pasar

Menurut Tandelilin (2010) nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Nilai pasar didefinisikan sebagai harga saham yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang dilakukan oleh pelaku pasar (Wisayang, 2011). Nilai pasar dapat diukur dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham penutupan pada hari ke-t. Berdasarkan besarnya jumlah saham yang beredar dan harga saham, dapat dilihat ukuran suatu perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang beredar dan semakin tingginya harga saham menunjukkan semakin besar ukuran sebuah perusahaan.

Kebanyakan investor menganggap bahwa perusahaan besar memiliki kestabilan keuangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil, selain itu di perusahaan besar memiliki analisis keuangan yang kompeten sehingga menghasilkan informasi keuangan yang lebih akurat yang dapat memperpendek jarak antara pengharapan investor dengan yang sebenarnya terjadi di perusahaan.

Menurut Atkins dan Dyl (1997) dalam Purnaningputri (2014) nilai pasar merupakan harga saham yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang dilakukan oleh pasar. Semakin besar nilai pasar berarti semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Perhitungan nilai pasar di tunjukkan dengan rumus:


(49)

28

=

Keterangan :

= rata-rata nilai pasar saham perusahaaniselama tahunt N = jumlah hari transaksi sahama perusahaaniselama tahunt

= harga penutupan saham perusahaanipada harit

= jumlah saham perusahaani yang beredar selama tahunt

2.2 Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian mengenai lamanya investor menahan sahamnya atau holding period telah dilakukan. Beberapa penelitian tersebut telah menjadi acuan dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Penelitian oleh Rosdiana Dewi (2015) berjudul “Implikasi Market Value, Varian Retun, Laba per Saham, Volume Perdagangan Dan Dividen TerhadapBid-Ask Spread Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ 45 Periode 2010-2012”. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ 45 selama periode 2010-2012 yaitu sebanyak 22 perusahaan.

Hasil penelitian ini adalah secara parsial variabelvarian returnberpengaruh signifikan dan memiliki arah hubungan yang positif, kemudian variabel market valuedan variabel dividen berpengaruh tidak signifikan dengan arah hubungan yang negatif, sedangkan variabel laba per saham dan volume perdagangan berpengaruh tidak signifikan dengan arah hubungan positif


(50)

29

terhadapbid ask spread saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 2010-2012. Secara simultan variabel varian return, market value, laba per saham, volume perdagangan dan dividen berpengaruh signifikan terhadap bid ask spreadsaham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 2010-2012.

2. Penelitian oleh Dira Kusumayanti (2015) berjudul “Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, Variance Of Returndan Dividen Payout Ratio Terhadap Holding Period Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2013”. Penelitian ini menggunakan uji

regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini adalah bid ask spread tidak berpengaruh terhadap holding period saham dengan nilai t hitung sebesar 0,633 dan nilai signifikansi sebesar 0,533. Penelitian market valueberpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period saham dengan nilai t hitung bernilai positif sebesar 6,678 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Penelitian variance of returntidak berpengaruh terhadapholding periodsaham dengan hasil uji t sebesar -0,352 dan nilai signifikansi sebesar 0,728. Penelitian dividen payout ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding periodsaham dengan hasil uji t sebesar 2,811 dan nilai signifikansi sebesar 0.009. Dapat disimpulkan bahwa variabel bid ask spread, market value, variance of return dan dividen payout ratio secara simultan berpengaruh terhadapholding periodsaham.


(51)

30

3. Penelitian oleh Vinsensia Retno Widi Wisayang (2011) berjudul “Analisis

Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value Dan Varian Return Saham Terhadap Holding Period Pada Saham LQ45 (Studi Di BEI Periode Februari 2008-Januari 2009)”. Penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini adalah bahwa variabel bid ask spread berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period. Penelitian market value mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap holding period. Penelitian varian return mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabelholding period.

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel

Dependen Hasil Penelitian 1 Rosdiana Dewi (2015) Implikasi Market Value, Varian Retun,Laba per Saham, Volume Perdagangan Dan Dividen Terhadap Bid-Ask Spread Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ 45 Periode 2010-2012

Bid-Ask Spread Market Value, Varian Retun,

Laba per Saham,

Volume Perdagangan Dan Dividen

Secara parsial variabel

varian returnberpengaruh signifikan dan memiliki arah hubungan yang positif, kemudian variabel

market valuedan variabel dividen berpengaruh tidak signifikan dengan arah hubungan yang negatif, sedangkan variabel laba per saham dan volume perdagangan berpengaruh tidak signifikan dengan arah hubungan positif terhadapbid ask spread.


(52)

31

2 Dira

Kusumayanti (2015)

Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, Variance Of Return dan

Dividen Payout Ratio Terhadap

Holding Period

Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2013

Holding Period Bid-Ask

Spread, Market Value,

Variance Of Return dan

Dividen Payout Ratio

Secara parsialbid ask spreadtidak

berpengaruh terhadap holding period

Penelitianmarket value berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding periodsaham Penelitianvariance of returntidak

berpengaruh terhadap holding perio

Penelitiandividen payout ratio

berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period

3 Vinsensia Retno Widi Wisayang (2011)

Analisis

Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value

Dan Varian

Return Saham Terhadap

Holding Period

Pada Saham LQ45 (Studi Di BEI Periode Februari 2008-Januari 2009)

Holding Period Bid-Ask

Spread, Market Value Dan Varian Return

Saham

Variabelbid ask spread

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

holding period. Market valuemempunyai

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

holding period.Varian

returnmempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabelholding period.

Sumber : Berbagai skripsi dan jurnal, data diolah 2015

2.3 Kerangka Pemikiran

Seorang investor melakukan investasi tentu ingin mendapatkan return yang maksimal. Tidak hanya mempertimbangkan keuntungan dari perubahan harga saham tetapi juga investor harus mempertimbangkan risiko dari perubahan harga saham. Untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi seorang investor dalam melakukan investasi memerlukan informasi yang sesuai mengenai saham pada perusahaan tertentu sehingga investor dapat memilih dengan baik saham atau perusahaan mana yang layak untuk diinvestasikan.


(53)

32

Dipasar modal investor menghadapi kondisi yang di sebut asimentri informasi yaitu dimana pelaku pasar memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan pelaku pasar lainnya. Oleh karena itu, untuk mengurangi ketidakseimbangan informasi maka para pelaku pasar harus mencari informasi yang banyak dan kemudian informasi ini dijadikan bahan pertimbangan sebagai pengambilan keputusan saham. Dengan adanya informasi ini investor dapat menentukan jenis dan jumlah lembar saham yang akan dimiliki selain itu investor juga dapat menentukan rentang waktu atau lamanya memegang saham tersebut (holding period).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya investor dalam memegang saham yaitu bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar. Bid ask spread merupakan selisih harga beli tertinggi dimana investor bersedia untuk membeli saham dengan harga jual terendah dimana investor bersedia untuk menjual sahamnya. Setiap kenaikan bid ask spread menyebabkan holding period yang lama dan setiap penuruan bid ask spread menyebabkan holding period yang pendek. Semakin kecil selisih (nilai spread) berarti semakin likuid suatu saham dan periode kepemilikan saham semakin lama sebaliknya semakin besar selisih (nilaispread) berarti semakin tidak likuid suatu saham dan menyebabkan periode kepemilikan saham yang pendek.

Volume perdagangan yang tinggi menandakan jumlah saham yang beredar semakin banyak. Hal ini menunjukkan saham pada perusahaan tersebut diminati oleh investor dan tentu investor akan menahan sahamnya lebih lama pada perusahaan tersebut. Sedangkan nilai pasar (market value) menunjukkan nilai sebuah perusahaan. Semakin besar nilai sebuah perusahaan maka makin lama


(54)

33

seorang investor akan menahan sahamnya begitu juga sebaliknya semakin kecil nilai sebuah perusahaan maka makin pendek pula seorang investor menahan sahamnya dalam perusahaan tersebut.

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu mengenaiholding period dengan variabel bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar. Untuk itu peneliti akan melakukan pengujian sejauh mana pengaruh variabel bebas tersebut terhadap holding period, sehingga kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Investasi

Investor

Volume Perdagangan

Nilai Pasar Bid Ask Spread

Holding Period

Asimetri Informasi Asimetri Informasi


(55)

34

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013). Berdasarkan kerangka pemikiran yang dijabarkan di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

Ha1 =Bid ask spreadberpengaruh signifikan terhadapholding period

Ho1 =Bid ask spreadberpengaruh tidak signifikan terhadapholding period

Ha2 = Volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadapholding period

Ho2 = Volume perdagangan berpengaruh tidak signifikan terhadap holding period

Ha3 = Nilai pasar berpengaruh signifikan terhadapholding period

Ho3 = Nilai pasar berpengaruh tidak signifikan terhadapholding period

Ha4 = Bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar secara simultan berpengaruh signifikan terhadapholding period

Ho4 = Bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadapholding period


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam explanatory research (penelitian eksplanatori). Menurut Usman (2008) dalam Dewi (2015) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel yang menyebabkan perubahan variabel lainnya. Penelitian ini ditunjukkan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan pengujian hipotesis yang dirumuskan. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu holding period dan variabel independennya yaitu bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (secondary data). Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti (Sarwono, 2006). Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (peneliti sebagai tangan kedua) melalui media


(57)

6

perantara. Data ini diperoleh melalui studi kepustakaan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data-data bid price dan ask price, volume perdagangan (trading volume), jumlah saham beredar dan harga penutupan saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id, www.britama.com dan website perusahaan terkait dari tahun 2012 sampai tahun 2014.

3.3 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk ke dalam Indeks Bisnis-27 selama periode 2012-2014.

3.4 Sampel

Menurut Sugiyono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling yang merupakan bagian dari teknik non-probability sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Kriteria untuk mendapatkan sampel yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten selama periode 2012-2014.


(58)

✁ ✂

2. Perusahaan masuk saham yang aktif di perdagangkan di bursa atau yang tidak pernah keluar dari perhitungan yang tercatat dalam indeks Bisnis-27 selama periode 2012-2014 secara konsisten.

3. Tersedia data bid price dan ask price, volume perdagangan (trading volume), jumlah saham beredar dan harga penutupan saham selama periode 2012-2014.

Dari hasil penentuan sampel, perusahaan yang memenuhi kriteria persyaratan di atas berjumlah 21 perusahaan sebagai berikut:

Tabel 3. Sampel Penelitian

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan

1 ADRO Adaro Energy Tbk.

2 ASII Astra Internasional Tbk.

3 BBCA Bank Central Asia Tbk.

4 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.

7 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.

8 BMTR Global Mediacom Tbk.

9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.

10 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

11 EXCL XL Axiata Tbk.

12 INCO Vale Indonesia Tbk.

13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

14 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

15 KLBF Kalbe Farma Tbk.

16 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

17 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

18 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 19 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

20 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

21 UNTR United Tractors Tbk.


(59)

✄8

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan dokumentasi. Dokumentasi yang dilakukan adalah mengumpulkan data sekunder yang dipublikasikan oleh www.idx.co.id, www.britama.com dan website perusahaan terkait untuk tahun 2012-2014 yang digunakan dalam penelitian ini.

3.6 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2013) definisi operasional yaitu bahasan pengertian tentang variabel yang diteliti yang di dalamnya adalah cerminan dari indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur indikator-indikator yang bersangkutan.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalahbid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar sebagai variabel independen dan holding periodsebagai variabel dependen.

3.6.1 Variabel Independen

3.6.1.1Bid Ask Spread

Menurut Jones (2000) dalam Purnaningputri (2014) bid-ask spread merupakan selisih antara ask price dan bid price. Bid price merupakan harga beli tertinggi dimana investor bersedia untuk membeli saham, sedangkan ask pricemerupakan harga jual terendah dimana investor bersedia untuk menjual sahamnya. Investor memperoleh keuntungan darispreadkedua harga tersebut. Formulasi perhitungan bid-ask spreadadalah sebagai berikut:

=


(60)

☎9

Keterangan:

= rata-ratabid-ask spreadsaham perusaaniselama tahunt

= jumlah hari transaksi saham perusahaaniselama tahunt

= harga jual terendah yang menyebabkan investor setuju untuk menjual saham perusahaanipada harit

= harga beli tertinggi yang menyebabkan investor setuju untuk membeli saham perusahaanipada harit

3.6.1.2 Volume Perdagangan

Menurut Abdul dan Nasuhi (2000) dalam Dewi (2015) volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu. Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham tersebut digemari oleh para investor.

3.6.1.3 Nilai Pasar

Menurut Atkins dan Dyl (1997) dalam Purnaningputri (2014) market value merupakan harga saham yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang dilakukan oleh pasar. Semakin besar market value berarti semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Perhitunganmarket valuedi tunjukkan dengan rumus:


(61)

✆0

Keterangan:

= rata-ratamarket valuesaham perusahaaniselama tahunt

N = jumlah hari transaksi sahama perusahaaniselama tahunt

= harga penutupan saham perusahaanipada harit

= jumlah saham perusahaani yang beredar selama tahunt

3.6.2 Variabel Dependen

3.6.2.1Holding Period

Menurut Wisayang (2011) holding period merupakan variabel yang memberikan indikasi tentang rata-rata panjangnya waktu investor untuk menahan saham suatu perusahaan. Panjangnya investor menahan saham perusahaan tertentu dapat berubah-ubah, bisa satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun atau lebih, hal ini dipengaruhi dengan tingkat kembalian yang diperoleh (dividendancapital gains). Semakin lama investor menahan sahamnya, maka akan semakin besar peluang untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak. Sebaliknya, semakin pendek holding period maka semakin sedikit keuntungan yang akan diperoleh investor. Holding perioddihitung dengan rumus :


(62)

✝1

Tabel 4. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Pengukuran

1 Bid-Ask Spread (X1)

Bid pricemerupakan harga beli tertinggi dimana investor bersedia untuk membeli saham, dan

ask pricemerupakan harga jual terendah dimana investor bersedia untuk menjual sahamnya.

=

( + )/2 =bid-ask spread = jumlah hari transaksi saham

= harga jual terendah = harga beli tertinggi

2 Volume

Perdagan gan (X2)

Jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu.

=

Vt= jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari ke t

3 Nilai

Pasar (X3)

Harga saham yang terjadi dipasar pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, yaitu dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham

penutupan pada hari ke t.

=

= rata-rata nilai pasar saham N = jumlah hari transaksi

= harga penutupan saham

= jumlah saham yang beredar 4 Holding

Period (Y)

Merupakan periode atau lamanya saham yang dimiliki atau ditahan oleh investor.

Holding period

ditunjukkan melalui perbandingan antara jumlah saham beredar dengan volume transaksi saham.

=


(1)

✒9

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan:

Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima, maka variabel independen secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.

Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (∑ ) = 0.05

Jika probabilitas > 0,05 maka H0diterima dan Haditolak

Jika probabilitas < 0,05 maka H0ditolak dan Haditerima

3.8.3 Uji Simultan (uji statistik F)

Uji F adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui semua variabel independen (X) memiliki pengaruh terhadap dependen (Y) secara bersama-sama. Uji statistik F pada dasarnya dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen atau terikat. Pengujian ini dilakukan dengan uji f pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan analisis (α) = 5% derajat bebas

pembilang = ( 1) dan derajat bebas penyebut = ( ), k merupakan banyaknya parameter (koefisien) model regresi linier dan n merupakan jumlah pengamatan. Uji F ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bid-ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar terhadap variabel holding period.


(2)

✓0

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan:

Jika F hitung < F tabel, maka H0diterima, maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi = 0.05

Jika probabilitas > 0,05 maka H0diterima dan Haditolak


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis tentang pengaruh bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar terhadap holding period perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial variabel bid ask spread tidak berpengaruh dan memiliki arah hubungan yang positif terhadap variabel holding period saham perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27 periode 2012-2014. Semakin besar nilai spread maka investor akan menahan sahamnya lebih lama, tetapi semakin kecil nilai spread makan investor akan mempercepat periode kepemilikan sahamnya.

2. Secara parsial variabel volume perdagangan berpengaruh dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap variabelholding period saham perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27 periode 2012-2014. Semakin aktif volume perdagangan di pasar bursa maka semakin diminati oleh investor dan periode kepemilikan saham pada perusahaan semakin lama. Karena


(4)

✔ ✔✕

periode kepemilikan saham dipengaruhi oleh jumlah saham yang diperdagangkan di pasar bursa.

3. Secara parsial variabel nilai pasar tidak berpengaruh dan memiliki arah hubungan yang negatif terhadap variabel holding period saham perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27 periode 2012-2014. Artinya semakin tinggi harga pasar maka akan mempercepat investor dalam menahan sahamnya.

4. Secara simultan variabel bid ask spread, volume perdagangan dan nilai pasar berpengaruh signifikan terhadap variabel holding period saham yang terdaftar dalam indeks Bisnis-27 periode 2012-2014.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan jumlah sampel penelitian yang dapat mempengaruhi holding period dan dengan periode waktu yang lebih lama tidak hanya 3 tahun.

2. Memperluas populasi penelitian, sehingga tidak hanya perusahaan yang terdaftar dalam indeks Bisnis-27 saja tetapi perusahaan-perusahaan lain di luar indeks Bisnis-27.

3. Bagi investor atau pemegang saham, hendaknya memperhatikan dan mempertimbangkan variabel volume perdagangan karena faktor ini berpengaruh terhadap periode kepemilikan saham investor pada suatu perusahaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rosdiana. 2015.Implikasi Market Value, Varian Return, Laba Per Saham, Volume Perdagangan Dan Dividen Terhadap Bid Ask Spread Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks LQ 45 Periode 2010-2012.Skripsi. Universitas Lampung

Guinan, Jack. 2010.Investopedia Cara Mudah Memahami Istilah Investasi. Jakarta: PT Mizan Publika

Haryani, Chyntia Deva Rani. 2011.Pengaruh Bid Ask Spread, Market Value, Risk of Return, dan Trading Volume Activity terhadap Holding Period Saham (Studi Pada Sahalm LQ45 di BEI Periode 2007-2009). Skripsi. Universitas Negeri Malang

Jogiyanto. 2003.Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi 3. Yogyakarta: BPFE

Kusumayanti, Dira. 2015.Pengaruh Bid Ask Spread. Market Value, Variance Of Return Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Holding Period Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011-2013.Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Manurung, Adler dan Rizky, Lutfi. 2009.Successful Financial Planner. Jakarta: Grasindo

Nurmayanti, P dan Indrawati.N. 2010.Dasar-Dasar Analisis Investasi Dan Portofolio. Palembang: Citrabooks Indonesia

Pertiwi, Bekti. 2015.Implikasi Asimetri Informasi, Kompensasi Manajerial, Perjanjian Kredit Dan Biaya Politik Terhadap Praktik Manajemen Laba (Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013).Skripsi. Universiatas Lampung

Purnaningputri, Haryani. 2014.Analisis Pengaruh Bid Ask Spread, Market Value, Risk Of Return, Dan Dividen Pay Out Ratio Terhadap Holding Period Saham Biasa (Studi Kasus Pada Saham-Saham LQ 45 Periode 2010-2012). Skripsi. Universitas Diponegoro


(6)

✖ ✖✗

Sartono, Agus. 2006.Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi edisi 4. Yogyakarta: BPFE

Sarwono, Jonathan. 2006.Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sihombing, Gregorius. 2008.Kaya dan Pintar Jadi Trader & Investor Saham. Yogyakarta: Indonesia Cerdas

Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sunariyah. 2006.Pengantar Pengetahuan Pasar Modal edisi kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Tandelilin, Eduardus. 2010.Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius

Wisayang, Vinsensia Retno Widi. 2011.Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, Dan Varian Return Saham Terhadap Holding Period Pada Saham LQ 45 ( Studi Di BEI Periode Februari 2008Januari 2009).

Tesis. Universitas Diponegoro www.idx.co.id


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value dan Variance Return Terhadap Holding Period Saham Sektor Pertambangan

0 37 93

Volume Perdagangan dan Return Saham dalam Hubungannya dengan Bid-Ask Spread pada Perusahaan Go Public

0 4 20

PENGARUH RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DANVARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PENGARUHRETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2010).

0 3 11

Pengaruh Bid Ask Spread Terhadap Holding Period Saham.

0 0 43

PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE, VARIANCE OF RETURN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013.

0 1 119

Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value dan Variance Return Terhadap Holding Period Saham Sektor Pertambangan

0 2 2

PENGARUH BID ASK SPREAD, MARKET VALUE, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM BIASA (Studi Pada Saham Indeks Lq-45 Periode 2014 - 2016)

0 0 8

PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE, DAN VARIANCE RETURN TERHADAP HOLDING PERIOD PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE, DAN VARIANCE RETURN TERHADAP HOLDING PERIOD PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

Pengaruh Bid-Ask Spread, Earning Per Share, dan Market Value terhadap lamanya holding period saham : studi empiris pada perusahaan yang termasuk LQ-45 periode 2009-2010 - USD Repository

0 0 95