Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

51 Gambar 4.2 Normal P-Plot Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013 Grafik P-Plot menunujukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Kondisi demikian menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas yaitu dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor. Menurut Ghozali 2005, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10. 52 Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9 atau 90. Berikut adalah hasil pengujian multikolinearitas. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Dari data tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas dengan dasar nilai VIF untuk semua variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 10, dan dari data di atas dapat terlihat bahwa nilai VIF untuk semua variabel independen kurang dari 10.

c. Uji Autokorelasi

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .285 .067 4.260 .000 Return on Asset -.001 .011 -.013 -.100 .920 .959 1.043 Tobins Q Ratio -.034 .043 -.105 -.782 .437 .959 1.043 a. Dependent Variable: Trading Volume Activity Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013 53 Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .109 a .012 -.023 .2630627723 .989 a. Predictors: Constant, Tobins Q Ratio, Return on Asset b. Dependent Variable: Trading Volume Activity Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013 Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin- Watson DW sebesar 0,989. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson yang menggunakan signifikansi 5 dengan jumlah sampel 60 dan jumlah variabel independen sebanyak 2 variabel. Pada tabel Durbin-Watson diperoleh nilai batas atas du 1,652 dan nilai batas bawah dl 1,514. Dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai DW berada dalam kriteria diantara -2 sampai 2, yang berarti tidak ada autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

PENGARUH ROA, EPS, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI, PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BEI

5 14 25

Pengaruh Price Earning Ratio Dan return On Asset Terhadap Return Saham (Survey Pada perusahaan Sektor Properti dan Real Estate Yang terdaftar di Bursan Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 5 1

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014

4 35 74

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BEI PERIODE 2005-2009.

0 0 6

KATA PENGANTAR - Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

0 0 13

Pengaruh Return on Asset dan Tobin’s Q Ratio Terhadap Trading Volume Activity Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

0 0 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PASAR MODAL 1. Gambaran Umum Pasar Modal - Pengaruh Return on Asset dan Tobin’s Q Ratio Terhadap Trading Volume Activity Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

0 0 29

Pengaruh Return on Asset dan Tobin’s Q Ratio Terhadap Trading Volume Activity Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

0 0 14

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY DAN TOBIN’S Q TERHADAP TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 108