dengan gaya yang terkesan resmi, tegas, jelas, dan khidmat. Pada hari Senin, di setiap sekolah selalu diadakan upacara bendera. Sekolah
juga mengadakan upacara peringatan pada hari-hari tertentu, seperti hari Sumpah Pemuda, hari Pendidikan Nasional, hari Pahlawan, hari Kebangkitan Nasional, dan
sebagainya. Ada berbagai teks perangkat upacara, misalnya teks susunan upacara, teks Pancasila,
Pembukaan UUD 1945, doa, ikrar siswa Indonesia, teks sumpah pemuda, dan teks proklamasi. Membaca teks tersebut termasuk membaca nyaring. Artinya, membaca
dengan mengeluarkan suara nyaring. Mengapa harus nyaring? Karena membaca teks jenis ini tidak ditujukan untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membacakan teks perangkat upacara seperti berikut.
1. Jeda
Jeda adalah waktu penghentian sebentar dalam kalimat atau ujaran. •
Garis miring satu: berhenti sejenak •
Garis miring dua: berhenti agak lama Perhatikan contoh berikut.
a. Semua peserta upacara segera menyiapkan diri di halaman depan sekolah b. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
2. Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat. Intonasi juga merupakan paduan antara tekanan dan jeda yang menyertai suatu tutur dari awal hingga penghentian terakhir. Intonasi
adalah tinggi rendahnya nada dalam pelafalan kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.
Contoh : Coba lafalkan dua kalimat dibawah ini untuk memahami perbedaan intonasi dalam
kalimat. a Ada apa? intonasi naik
b Semuanya telah berakhir. intonasi datar c Pergi intonasi datar memberi kabar
d Pergi intonasi naik mengusir
3. Lafal
Lafal adalah cara orang, sekelompok orang atau masyarakat mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa yang kita kenal dalam bahasa Indonesia meliputi vokal,
konsonan, diftong, dan gabungan konsonan. Berikut keterangan lebih rinci mengenai bunyi bahasa.
a Vokal dlambangkan dengan huruf a, i, u, e, o.
b Konsonan dilambangkan dengan huruf b, c, d, f, g, h, ,j, k, m, n, p, q, r, s, t, u, v,
w, x, y, z c
Diftong dilambangkan dengan huruf oi, ai, au. d
Gabungan konsonan dilambangkan dengan kh, ng, ny, sy. Berikut ini contoh pelafalan yang benar.
a Biologi dilafalkan biologi bukan biolohi atau biyoloji.
b TVRI dilafalkan te fe er i bukan ti fi er i
c MTQ dilafalkan em te ki bukan em ti kyu
d pantai dilafalkan pantay bukan panta-i
4. Sikap Percaya Diri
Membacakan teks perangkat upacara harus percaya diri. Hal ini penting karena dengan sikap tersebut maka pembacaan teks akan lancar. Kalimat-kalimat yang
diucapkan tidak terputus- putus. Selain itu, dengan sikap percaya diri, maka napas tidak terengah-engah. Pernapasan juga dapat menentukan kuat lemah, panjang
pendek, dan tinggi rendah pengucapan bunyi bahasa secara tepat. Di bawah ini disajikan contoh teks perangkat upacara. Perhatikan penjedaannya kemudian
berlatihlah dengan lafal dan intonasi yang tepat serta bersikap percaya diri Agar dapat membaca teks-teks tersebut dengan benar, perhatikanlah hal-hal di
berikut. 1.
Bersikaplah tenang jangan gugup. 2.
Ucapkan setiap kata dengan jelas dan benar. 3.
Perhatikanlah intonasi kalimat agar terdengar jelas. 4.
Sesekali pandanganmu terarah kepada peserta upacara. 5.
Berbicaralah dengan keras, tetapi jangan berteriak. 6.
Bacalah teks-teks tersebut dengan lancar dan jangan tergesa-gesa. 7.
Berlatihlah berulang-ulang sampai kamu dapat membaca dengan lancar.
F. Metode Pembelajaran
d. Pemodelan e. Inkuiri
f. Diskusi g. Demonstrasi
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
4. Kegiatan awal 10 menit •
Guru mengkondisikan kelas. •
Siswa dan guru bertanya jawab tentang keterlibatannya dalam upacara bendera.
• Siswa mengidentifikasi berbagai teks perangkat upacara