48
2. Wawancara
Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 44, wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan
cara tanyajawab. Dalam wawancara ini yang dilakukan peneliti yaitu dengan menggali informasi, mencari keterangan, atau penjelasan dari
informan terkait dengan implementasi WBL di SMK Piri Sleman. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang
telah disiapkan oleh peneliti. Kemudian hasil dari wawancara akan digali lebih rinci lagi, dipelajari, dan disimpulkan.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono 2011: 326 studi dokumen merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen
–dokumen terkait dengan agenda, surat- surat prakerin, melihat laporan-laporan Prakerin, hasil prakerin, penilaian
prakerin, dan melihat Pedoman Prakerin. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan terutama untuk keperluan data tentang keadaan di
SMK Piri Sleman khususnya pengelolaan Prakerin, dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 40, kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”. Pengertian alat adalah sesuatu yang dapat
digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau
49
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Sugiyono 2012: 305, dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri.
Namun dalam penelitian ini menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara, pedoman dokumentasi dan pedoman observasi.
Adapun kisi – kisi instrumen penelitian yang digunakan untuk
menjaring data antara lain yaitu : 1.
Aspek bentuk implementasi Work Based Learning di SMK Piri Sleman a.
Program kurikuler yang dilaksanakan pihak SMK Piri Sleman bekerjasama dengan pihak industri.
b. Aspek pengelolaan program kulikuler yang dilaksanakan pihak SMK Piri
Sleman bekerjasama dengan pihak industri. Tabel 4. Kisi-kisi instrumen penelitian model pembelajaran WBL
selanjutnya
50
lanjutan
2. Kendala yang dihadapi oleh SMK Piri Sleman dalam implementasi Work
Based Learning a.
Kendala dalam pelaksanaan WBL yang berasal dari internal sekolah. b.
Kendala dalam pelaksanaan WBL yang berasal dari eksternal industri.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis data model interaktif Miles Huberman Sugiyono, 2015:334-
343, yang meliputi “data reduction, data display, dan conclusion drawingverification”.
Penjelasan tentang langkah-langkah analisis data secara interaktif sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Setelah disimpulkan garis besar hasil
wawancara lalu dikelompokan dengan hasil observasi, dan studi
51
dokumentasi yang berkaitan. Setelah data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dikumpulkan untuk saling mendukung dan memperkuat
pernyataan-pernyataan yang ada, kemudian dirangkum berdasarkan pertanyaan penelitian.
2. Penyajian data
Setelah data direduksi, data kemudian disajikan. Penyajian data diwujudkan dalam bentuk uraian narasi. Penyajian data dalam bentuk
tersebut dimungkinkan pembaca dapat memahami isi atau makna data secara bagian-bagian atau keseluruhan.
Penyajian data dalam penelitian ini memuat data-data yang berkaitan dengan implementasi WBL berdasarkan tahap perencanaan, pelaksanaan
dan hasil di SMK Piri Sleman. Serta kendala-kendala dalam pelaksanaannya tersebut.
3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi
Setelah penyajian data, tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Data yang telah dibuat narasi dalam display data kemudian
disajikan dalam hasil penelitian. Pemaparan hasil penelitian disertai bukti- bukti lapangan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti
membandingkan data hasil penelitian dengan teori dalam pembahasan, kemudian hasil akhir yang didapatkan berupa kesimpulan serta saran
terhadap implementasi WBL di SMK Piri Sleman program keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Dan kendala dalam implementasi tersebut. Dalam
52
menarik kesimpulan, peneliti menggunakan kategori pada indikator ketercapaian yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Indikator ketercapaian perencanaan WBL No.
Indikator ketercapaian Kategori
1 5-6
Sangat baik 2
3-4 Cukup baik
3 1-2
Kurang baik 4
Sangat tidak baik Tabel 6. Indikator ketercapaian pelaksanaan WBL
No. Indikator ketercapaian
Kategori 1
6-7 Sangat baik
2 4-5
Cukup baik 3
2-3 Kurang baik
4 0-1
Sangat tidak baik Tabel 7. Indikator ketercapaian hasil WBL
No. Indikator ketercapaian
Kategori 1
3 Sangat baik
2 2
Cukup baik 3
1 Kurang baik
4 Sangat tidak baik
G. Teknik Keabsahan Data