Penegakan HAKI 10

Penegakan HAKI di
Indonesia

• Perdagangan internasional berjalan sangat pesat
dan mengarah kpd liberalisasi perdagangan.
• Globalisasi perdagangan melewati batas-batas
negara menyebabkan terjadinya permintaan
terhadap barang-barang produk HKI sangat
melonjak
• Potensi penduduk Indonesia mencapai 200 juta
jiwa------sangat rawan dengan pembajakan yg
menjual hasil ciptaan dgn harga yang murah.

• Dgn adanya produk bajakan orang tidak akan
membayar royalti , ini tentunya sangat merugikan
pencipta, kreator atau inventor.
• Impor barang bajakan juga sangat tinggi di
Indonesia------hukum terbentur oleh kegiatan
ekonomi…….timbul masalah serius.
• Akibat yg ditimbulkan krn maraknya pembajakan
yaitu :

1. Terancamnya investor yang akan menanamkan
modalnya/memperluas usahanya
2. Menurunnya /terganggunya kredibilitas dalam
hubungan antar negara

3. Menurunnya kredititas dan motivasi dlm
mencipta
4. Menimbulkan persaingan usaha tidak sehat di
pasar dalam negeri
5. Berkurangnya pendapatan negara dari sektor
pajak
6. Terancamnya ekspor indonesia ke negar
anggota-anggota WTO.

• Posisi Indonesia sangat mengkhawatirkan sejak
tahun 1996 sampai dengan 2005---peringkat
priority watch list oleh united states trade
representative-------ini akan menimbulkan
menurunnya kredibilitas Indonesia dimata
internasional.

• Perlu menerapkan budaya malu menggunakan
bajakan di setiapnegara

Penegakan HAKI
• Ada dua cara dalam penegakan HAKI yaitu :
1. Orang perorangan berhak menggugat pelanggar
ke pengadilan atau lembaga yg berfungsi
sebagai pengadilan
atas dasar pelanggaran
HAKI.------------upaya hukum yg dpt diberikan
yaitu ganti kerugian, pemusnahan barang
pelanggaran, dan penetapan sementara.
2. Yang bisa dipakai untuk memaksa orang supaya
menaati HAKI
adalah melalui para penegak
hukum negara.----mengefektifkan sanksi pidana.

• Di Indonesia pembajakan berkembang sangat pesat di
tahun 1999
• Hal ini sangat mengkawatirkan bagi negara dan para

produsen dalam bidang HAKI selain itu sangat
menganggu kredibilitas negara dan sangat menyimpang
dari prinsip-prinsip perdaangan yang sehat,
sebagaimana yang tertuang di dalam WTO/TRIP’s.
• Masalah utama yang menambah perkembangan
pembajakan di Indonesia adalah lemahnya penegak an
hukum.
• Selain itu sulitnya pengawasan krn mudahnya
melakukan penggandaan yg waktunya sangat singkat
dgn dukungan teknologi yg canggih.

• Bukan hanya sanksi pidana tetapi juga upaya
hukum perdata, pemeriksaan, sanksi administratif
sert sanksi perdagangan internasional.
• bea dan cukai dapat melakukan penyitaan
terhadap barang yang diduga dari hasil
pembajakan dengan berkoordinasi dgn
pengadilan maupun penegak hukum lainnya

Penetapan Sementara

• Dikeluarkan oleh pengadilan niaga dgn tujuan
supaya pelanggaran HKI, perdagangan barangbarang hasil pelanggaran HKI dan kerugian yang
diderita oleh korban pelanggaran HKI tidak
berlanjut
dan
juga
bertujuan
mencegah
penghilangan barang-barang atau dokumendokumen yg dpt dipergunakan sebagai bukti
pelanggaran HKI.
• Penetapan sementara dlm hukum Indonesia--semacam putusan provisi ditetapkan oleh
pengadilan niaga pada waktu proses peradilan
dimuka pengadilan niaga berjalan

Penetapan Sementara
berupa :
1. Untuk menghindari berlanjutnya pelanggaran
paten dan hak yg berkaitan dgn paten khususnya
untuk menghindari impor barang yang diduga
melanggar paten dan hak paten dlm perdagangan.

2. Untuk menyimpan barang bukti yang berkaitan
dgn pelanggaran paten-----supaya bukti tidak
lenyap
3. Untuk meminta para pihak yg menderita kerugian
membuktikan bahwa pihak tersebut sebenarnya
berhak atas paten dan bahwa hak tersebut
sebenarnya dilanggar.

• Jika tergugat dinyatakan tidak bersalah maka
tergugat dapat mengajukan gugatan balik untuk
mendapat ganti kerugian atas kerugian yg
diderita oleh karena penyitaan barangnya.