52
Prosedur pengembangan video tersebut akan digunakan sebagai acuan langkah-langkah pengembangan video yang rinci akan dibahas pada bab III.
12. Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam SMK N 5 Yogyakarta
a. Tinjauan Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam SMK N 5 Yogyakarta adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri di Kota Yogyakarta yang mempunyai misi memberikan pendidikan bidang seni rupa dan kriya. Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam SMK
Negeri 5 Yogyakarta merupakan salah satu jurusan yang terdapat di SMK Negeri 5 Yogyakarta yang mempelajari membuat cincin dengan teknik casting.
Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam di SMK Negeri 5 Yogyakarta merupakan jurusan yang menekankan keahlian pada bidang penguasaan
tentang penge tahuan, ketrampilan dan sikap dalam bidang Desain dan Produksi Kriya Logam. Visi Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam SMK
Negeri 5 Yogyakarta yaitu menyiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang pekerjaan yang dikelola oleh badan atau instansi perindustrian,
perusahaan, home industri dengan memanfaatkan sumber daya program Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam. Sedangkan misi Jurusan Desain
dan Produksi Kriya Logam SMK Negeri 5 Yogyakarta yaitu menghasilkan tamatan berjiwa wirausaha serta menyiapkan tenaga kerja berkualitas serta
profesional dalam bidang desain dan produksi kriya logam. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan tempat wisata yang banyak
diminati oleh para wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan wisatawan asing. Hal ini merupakan potensi daerah yang dapat menjadi
peluang untuk berwirausaha untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
53
Salah satunya usaha asesories logam perak, kuningan. Melihat keunggulan serta potensi daerah yang dimiliki Yogyakarta maka diharapkan lulusan jurusan
Desain dan Produksi Kriya Logam SMK Negeri 5 Yogyakarta dapat membuka usaha secara kreatif dan mandiri serta dapat membuka lapangan pekerjaan
sehingga taraf kehidupan meningkat dan sejahtera.
b. Kompetensi Kejuruan Kompetensi menurut E.Mulyasa 2010:37 adalah perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi menurut Oemar Hamalik 2010:34 yaitu
pengajaran berdasarkan kompetensi merupakan suatu sistem dimana siswa baru dianggap telah menyelesaikan pelajaran apabila memiliki pengetahuan,
keterampilan. Dari beberapa ahli yang mengungkapkan definisi kompetensi, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa kompetensi sebagai kemampuan seseorang dalam memadukan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku-
perilaku kognitif, afektif dan psikomotrik untuk menunjang suatu keberhasilan dalam dirinya.
Kompetensi Kejuruan merupakan mata pelajaran produktif yang sangat penting, terutama pada materi membuat cincin dengan teknik casting. Hal ini
disebabkan kompetensi melakukan kerja perhiasan jewellery merupakan kompetensi dasar agar peserta didik dapat membuat perhiasan. Kompetensi
Kejuruan ini diwujudkan dalam bentuk praktik membuat cincin dengan teknik casting yang harus dikuasai oleh siswa kelas XI Program Studi Keahlian Desain
dan Produksi Kriya Logam di SMK N 5 Yogyakarta.
54
Tujuan dari kompetensi dasar membuat cincin dengan dengan teknik casting yaitu :
1 Siswa dapat menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat cincin dengan teknik casting.
2 Siswa dapat menyiapkan peralatan yang digunakan dalam membuat cincin dengan teknik casting.
3 Siswa dapat membuat cincin dengan teknik casting. Berikut merupakan Standar Kompetensi membuat Cincin dengan teknik casting
Tabel 1. Standar Kompetensi membuat Cincin dengan teknik casting
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran 1
2 3
Melakukan Kerja Perhiasan Jewellery
Membuat cincin dengan dengan teknik casting.
• Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
membuat cincin dengan teknik casting.
• Menyiapkan peralatan yang digunakan dalam membuat
cincin dengan teknik casting.
Membuat cincin dengan teknik casting
Sumber : Silabus Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan SMK N 5 Yogyakarta
55
Gambar 1.Peta Kedudukan Mata Pelajaran Melakukan Kerja Perhiasan Sumber : Kurikulum Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam
Kurikulum SMK Negeri 5 Yogyakarta Jurusan Desain dan Produksi Kriya Logam
Kelas XI semester Ganjil 2014
NORMATIF
ADAPTIF
PRODUKTIF 1. Pend. Agama
2. Pend. Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia
4. Pend. Jasmani
Rohani 5. Seni Budaya
1. Bahasa Inggris 2. Matematika
3. IPA 4. IPS
5. Komputer 6. Kewirausahaan
1. Melakukan pengempaan
2. Melakukan kerja perhiasan
3. Mengecor logam dalam berbagai bentuk
4. Melakukan pematrian logam dengan teknik
patri keras. 5. Mengukir pelat logam
6. Melakukan penggrafikan logam
dengan grafik tangan dan elektrik.
7. Melakukan pembubutan logam.
1 Membuat cincin dengan teknik
casting. 2 Membuat cincin
dengan teknik manual.
56
Berdasarkan kurikulum jurusan desain dan produksi kriya logam SMK Negeri 5 Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran melakukan kerja
perhiasan termasuk dalam mata pelajaran produktif serta terdapat dua standar kompetensi yaitu membuat cincin dengan teknik casting dan membuat cincin
dengan teknik manual.
13. Membuat Cincin dengan Teknik Casting a. Pengertian Cincin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:157 cincin yaitu perhiasan berupa lingkaran kecil yang dipakai di jari. Sedangkan menurut
Triyanto 2012:7 cincin dapat diartikan perhiasan yang terdapat pada bagian tangan sering dipakai pada posisi tangan jari manis tangan kanan maupun kiri
ada juga bagian yang lain. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa cincin
merupakan perhiasan berbentuk lingkaran yang dipakai pada jari tangan jari manis tangan kanan maupun kiri.
b. Pengertian Teknik Casting Menurut Tim Laboratorium Perhiasan BBKB casting 2013:1 adalah
salah satu teknik pembuatan produk perhiasan, dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa
dengan bentuk asli dari produk cor master yang akan dibuat. Menurut Ruberts dalam Tim Laboratorium Perhiasan, 2013: 1
Pengecoran atau casting adalah penuangan materi cair yang dimasukkan ke dalam cetakan. Materi cair yang terdapat di dalam cetakan tersebut dibiarkan
sampai membeku dan kemudian materi cair yang telah membeku tersebut dikeluarkan dari dalam cetakan dengan cara tertentu. Pengecorancasting